spot_img
Latest Phone

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Oppo Pad Air2

Oppo Reno11 Pro (China)

Oppo Reno11 (China)

ARTIKEL TERKAIT

Oracle : Digitalisasi Janjikan Efisiensi

Telko.id – Oracle selaku penyedia solusi cloud computing mengungkapkan bahwasanya perlu adanya transformasi digital di semua industri di dunia, khususnya di Indonesia.

Hal ini terkait dengan fenomena digitalisasi saat ini yang mengancam keberadaan pemain lama di masing-masing industri terlebih di industri pelayanan.

Jika melihat dari kejadian beberapa hari lalu ketika para armada taksi konvensional ‘melumpuhkan’ Jakarta, hal ini merupakan sebuah bentuk dari ancaman nyata sebuah digitalisasi. Ketika perusahaan taksi konvensional yang pendapatannya kian menurun karena mendapat persaingan dari RideSharing yang lebih modern, dan mempermudah konsumen.

Perilaku konsumen saat ini juga sudah mulai bergeser kearah digital. Dengan banyaknya smartphone dan aplikasi menarik, hadirnya Internet dengan kecepatan tinggi juga mendorong digitalisasi bagi para konsumen.

“Perkembangan teknologi dan komponen pendukung turut mendorong perubahan perilaku masyarakat di seluruh dunia, dan digitalisasi telah menjadi pusat dari berbagai bisnis di dunia,” ujar Chin Ying Loong, Vice President Oracle Middleware, Oracle Corporation.

Chin menambahkan, bahwa digitalisasi bukan hanya sebuah keharusan, tapi juga dapat menciptakan sebuah efisiensi dari segi industri.

Chin menyebut, “perusahaan yang mengadopsi tren digitalisasi tidak perlu melakukan investasi besar, sebagai contoh Uber, mereka penyedia jasa  transportasi, tapi mereka tidak memiliki kendaraan yang banyak serta ketersediaan ‘pangkalan’ mobil,” ujarnya saat forum diskusi bersama Telko.id.

Chin menambahkan, pergeseran digitalisasi juga terjadi pada kecenderungan seseorang mencari pekerjaan. Seperti diketahui bahwa beberapa tahun lalu, banyak orang yang membeli koran untuk mencari lowongan pekerjaan. Namun kini, hal tersebut sudah jarang terlihat karena mereka lebih beralih ke bursa lowongan kerja online ataupun menggunakan Linkedin.

Lebih lanjut, selain efisien dari segi investasi, hadirnya transformasi digital juga memberikan efisiensi dari sisi biaya perawatan dan pelayanan. Mengambil contoh pada ridesharing, sejatinya mereka tidak perlu melakukna perawatan berkala pada mobil yang digunakan untuk transportasi tersebut. Padahal, mereka membutuhkan hal ini sebagai ujung tombak usaha mereka. Mereka hanya perlu melakukan perawatan pada sisi infrastruktur dan server saja.

Selain efisiensi, hadirnya transformasi digital pada pemain lama tentunya akan memberikan banyak peluang baru untuk mengembangkan bisnis mereka.

Menurut laporan Cap Gemini / MIT Sloan Review menyebutkan bahwa model bisnis digital dapat menambah pemasukan perusahaan sekaligus menciptakan sebuah peluang baru untuk memperlebar sayap mereka.

Sebagai contoh, data analitik. Dengan menggunakan bisinis model secara digital, otomatis perusahaan akan memiliki profiling database pengguna mereka. Dengan banyaknya data analitik yang berlimpah, sejatinya ‘insight’ pengguna dapat dijadikan sebuah riset untuk menentukan target secara lebih spesifik.

Oracle juga menegaskan, privasi masyarakat di era serba terbuka seperti sekarang ini memang sangat riskan, namun jika digunakan untuk hal yang positif, tentunya akan memberikan kemudahan bagi si pengguna tersebut.

Disinggung mengenai industri mana di Indonesia yang paling cepat menerapkan bisnis model ini, Oracle menjawab dari segmen services.

“Sebenarnya tren ini akan berdampak ke semua industri, namun menurut kami yang paling cepat dan harus mengimplementasikan hal ini adalah dari sektor services industry, karena mereka harus dekat dengan konsumen sehingga mereka harus berubah mengikuti tren,” ujar Rusli Askar, Country Senior Director, Oracle Middleware, Oracle Indonesia.

Rusli menambahkan, “baik itu services untuk telko operator, taksi dan sebagainya harus cepat bertansformasi kearah digital, agar lebih bisa berinteraksi dengan pengguna,”.

Berbicara mengenai investasi, Rusli menyebut hal ini sejatinya tergantung dari kompleksitas, namun sejatinya perusahaan konvensional tadi, tidak memiliki pilihan, karena jika tidak bertransformasi, maka mereka akan tergerus dengan pemain baru yang lebih ‘melek’ teknologi.

Ia juga menyebutkan, sejatinya hampir semua perusahaan di Indonesia sudah peduli dengan tren ini. Bukan hanya di level CIO, melainkan juga sudah pada tahap CEO dan Presiden Direktur. Pasalnya, selain untuk mempertahankan bisnis, mereka juga memiliki opsi untuk menciptakan model bisnis baru.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU