Telko.id, Jakarta – Badan Antariksa Amerika Serikat atau NASA mengirim jam atom ke luar angkasa pada Senin (24/6/2019). Jam luar angkasa bernama Deep Space Atomic Clock tersebut diklaim 50 kali lebih akurat ketimbang jam atom di satelit GPS.
Bahkan, menurut laporan, ketepatan jam seukuran pemanggang roti itu hanya akan berubah 2 nanodetik perhari atau satu detik tiap sembilan juta tahun. Dinilai, tahun depan menjadi waktu yang tepat untuk pengembangan Deep Space Atomic Clock.
Seperti dikutip Telko.id dari BBC, Rabu (26/06/2019), NASA akan memantau kinerja Deep Space Atomic Clock saat mengorbit Bumi di ketinggian 720 kilometer atau 447 mil. Benda tersebut diluncurkan menggunakan roket Falcon milik SpaceX.
{Baca juga: India Bersiap Luncurkan Stasiun Luar Angkasa Sendiri}
NASA menyatakan bahwa jam atom adalah kunci navigasi satelit. Selama ini, satelit GPS terus-menerus mengirimkan sinyal radio berkecepatan cahaya yang memberikan transmisi lokasi dan waktu ke penerima di Bumi via perangkat.
Dilaporkan, nantinya jam tersebut akan meringankan beban NASA di Deep Space Network dalam mengatur banyak kapal penjelajah luar angkasa secara bersamaan saat mereka menjelajah Tata Surya, tanpa perlu ekspansi. Itu dinilai bisa mengubah cara manusia mengarungi luar angkasa.
{Baca juga: Plin-plan, Donald Trump Minta NASA Fokus Eksplorasi Mars}
Baru-baru ini, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, meminta kepada NASA untuk fokus mengeksplorasi Mars daripada Bulan. Ia mengeluarkan pernyataan itu via cuitan di Twitter dalam perjalanan menggunakan pesawat kepresidenan.
“Untuk semua uang dikeluarkan, NASA tidak lagi boleh berbicara tentang Bulan. Hal tersebut sudah lewat 50 tahun lalu. NASA sekarang harus fokus kepada hal-hal yang jauh lebih besar, termasuk ke Mars,” demikian cuitan Donald Trump. (SN/FHP)
Sumber: BBC