spot_img
Latest Phone

Garmin quatix 8, Smartwatch Maritim dengan Fitur Canggih

Telko.id - Garmin Indonesia resmi meluncurkan quatix 8, smartwatch...

Moto g86 Power 5G: Spek Lengkap dengan Harga Terjangkau

Telko.id - Smartphone terbaru dari Motorola akan segera diluncurkan....

Apple Kembangkan Chatbot AI Sendiri, Saingan ChatGPT

Telko.id – Perusahaan teknologi besar Apple, mulai bergerak mengembangkan...

Pendapatan Apple Naik 10%, Penjualan iPhone Tembus 3 Miliar Unit

Telko.id - Apple mengumumkan hasil keuangan kuartal III 2025...

ASUS Zenbook S16 OLED, Tipis dengan Performa AI Terbaik

Telko.id - ASUS resmi meluncurkan Zenbook S16 OLED (UM5606WA)...

ARTIKEL TERKAIT

Museum Istana Pakai Jaringan 5G, untuk Apa?

Telko.id, JakartaThe Palace Museum atau Museum Istana dan Huawei menandatangani kerja sama strategis pada 15 Maret 2019. Keduanya bahu-membahu membangun aplikasi uji coba jaringan 5G, membangun area cerdas Museum Istana, dan mengadakan kompetisi kecerdasan buatan.

Dilansir Xinhua, seperti dikutip Telko.id, Minggu (17/3/2019), Museum Istana menerima lebih dari 17 juta pengunjung sepanjang 2018, menjadikannya museum yang paling banyak dikunjungi di dunia. Pada awal 1998, Museum Istana meluncurkan konstruksi digital.

Setelah 20 tahun, secara bertahap terbentuk jaringan informasi kantor yang mencakup seluruh museum dan sistem pengumpulan, mengelola 1,86 juta informasi peninggalan budaya. Museum Istana mengembangkan aplikasi tentang informasi peninggalan budaya.

{Baca juga: Tak Cuma 5G, China Juga akan Menangkan Persaingan AI}

Total, aplikasi itu mempunyai lebih dari enam juta unduhan. Juga, museum memiliki penelitian tentang penerapan VR, AR, AI dan teknologi lainnya di museum. Ini mengumpulkan sumber daya digital yang kaya dari bangunan kuno dan peninggalan budaya.

Penandatanganan perjanjian otomatis menandai babak baru dalam kerja sama strategis antara The Palace Museum dan Huawei Technologies. Selanjutnya, kedua belah pihak akan memberikan contoh untuk aplikasi 5G, menciptakan warisan budaya yang cerdas.

Selain itu, Huawei akan mempercepat pembangunan area cerdas Museum Istana dengan teknologi dan solusi inovatif menggunakan 5G, AI, dan bidang teknis lain. “Museum Istana belum pernah sedekat ini dengan sains dan teknologi,” kata Shan Jixiang, sang direktur.

{Baca juga: China akan Cabut Sebagian Sensor Internet di Hainan?}

Shan berbagi banyak ide tentang 5G di The Palace Museum. Dengan bantuan teknologi canggih, diharapkan khalayak di seluruh dunia akan mengunjungi Museum Istana. Penggunaan teknologi AI juga menyediakan platform dan dukungan pengetahuan lebih kuat. [SN/HBS]

Sumber: Xinhuanet

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU