Telko.id – Microsoft mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 9.000 karyawan, menjadi gelombang PHK terbesar dalam dua tahun terakhir.
Pemangkasan ini menyasar divisi Xbox, penjualan, dan beberapa unit lainnya di berbagai negara.
Pemberitahuan PHK mulai disampaikan pada Rabu (2/7/2025), dengan 830 karyawan di kantor pusat Redmond, Washington, termasuk yang terkena dampak. Microsoft menyatakan langkah ini sebagai bagian dari “perubahan organisasi” untuk meningkatkan efisiensi di pasar yang dinamis.
Perusahaan enggan merinci total PHK, tetapi menyebut angka tersebut sekitar 4% dari total karyawan per Juni 2024.
Dalam memo internal, CEO Xbox Phil Spencer menjelaskan, PHK bertujuan memfokuskan divisi gaming pada “pertumbuhan strategis” dan menyelaraskan struktur manajemen dengan Microsoft secara keseluruhan.
“Kami akan mengurangi lapisan manajemen untuk meningkatkan kelincahan,” tulisnya.
Analis Wedbush Securities Dan Ives menyebut PHK berfokus pada area bisnis yang kurang berkembang, seperti Xbox, sementara Microsoft berinvestasi besar-besaran di AI dan komputasi awan. “Mereka overhire sebelumnya. Ini langkah efisiensi Nadella,” ujarnya.
PHK ini terjadi setelah akuisisi Activision Blizzard senilai $75,4 miliar pada 2023 dan ZeniMax Media ($7,5 miliar) untuk memperkuat Xbox.
Sejumlah studio game di bawah naungan Microsoft juga terdampak, berdasarkan unggahan karyawan di media sosial.
Sejak awal 2025, Microsoft telah melakukan tiga gelombang PHK, termasuk 6.000 karyawan pada Mei lalu. CFO Amy Hood sebelumnya menyebut strategi ini untuk “membentuk tim berkinerja tinggi” dengan mengurangi hierarki manajemen.
Langkah ini seiring dengan investasi Microsoft di pusat data dan chip AI senilai $80 miliar tahun fiskal lalu.
CEO Satya Nadella mengakui 20-30% kode proyek tertentu sudah ditulis oleh AI, memicu kekhawatiran pengurangan peran engineer.
PHK di sektor teknologi terus terjadi, seperti di Ericsson dan Zoom. Dell juga merencanakan PHK 6.650 karyawan menyusul penurunan penjualan PC, seperti dilaporkan Telko.id sebelumnya. (Icha)