spot_img
Latest Phone

TECNO Luncurkan POVA 7 Series, Desain Futuristik dan Performa Gaming AI

Telko.id - TECNO resmi meluncurkan POVA 7 Series di...

Google Akhirnya Gabungkan Android dan ChromeOS, Apa Kelebihannya?

Telko.id - Google secara resmi mengonfirmasi rencana besar mereka...

Garmin Venu X1 Resmi Dirilis: Smartwatch Teringan dengan Layar 2 Inci

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan Venu X1,...

OPPO Reno14 Pro Berbekal MediaTek Dimensity 8450, Performa Lebih Cepat

Telko.id - OPPO resmi memperkenalkan Reno14 Pro sebagai smartphone...

Apple Siapkan iPhone Lipat Pertama, Rilis 2026

Telko.id - Apple dikabarkan sedang mempersiapkan peluncuran iPhone lipat...

ARTIKEL TERKAIT

Microsoft Hentikan Dukungan Password, Apa Yang Harus Dipersiapkan?

Telko.id – Microsoft secara resmi menghentikan dukungan password untuk layanan tertentu, menandai langkah besar menuju era autentikasi tanpa password.

Namun, transisi ini tidak terjadi secara instan. Menurut Darren Guccione, CEO dan Co-Founder Keeper Security, industri masih dalam tahap transformasi bertahap.

Data dari Keeper Security menunjukkan bahwa 40% organisasi masih mengoperasikan lingkungan autentikasi hybrid, di mana password dan passkeys digunakan bersamaan.

Meskipun passkeys menawarkan keunggulan seperti ketahanan terhadap phishing dan kemudahan penggunaan, infrastruktur dan perilaku pengguna belum sepenuhnya siap untuk adopsi universal.

“Banyak sistem keamanan siber lama masih bergantung pada password. Biaya dan kompleksitas migrasi ke lingkungan tanpa password menjadi penghalang utama,” kata Guccione.

Sebanyak 70% perusahaan yang berkomitmen mengadopsi passkeys memilih pendekatan bertahap, memperkenalkannya secara bertahap sambil tetap mengelola akses berbasis password.

Risiko Lingkungan Hybrid

Meskipun passkeys dianggap lebih aman, lingkungan hybrid tetap rentan. Laporan Keeper Security mengungkapkan bahwa 67% bisnis masih menghadapi ancaman phishing, bahkan di lingkungan yang sudah menggunakan passkeys.

Masalah ini diperparah oleh kebiasaan buruk pengguna, seperti penggunaan ulang password oleh 40% karyawan.

Untuk mengurangi risiko, perusahaan disarankan menerapkan strategi berlapis. Passkeys sebaiknya diprioritaskan untuk area berisiko tinggi, seperti akses istimewa dan data pelanggan. Sementara itu, password yang masih digunakan harus kuat, unik, dan terenkripsi.

Solusi untuk Transisi Bertahap

Guccione menekankan pentingnya arsitektur zero-knowledge dan platform Privileged Access Management (PAM) untuk mengisi celah keamanan selama transisi.

Solusi ini menyediakan penyimpanan kredensial yang aman, penerapan multi-factor authentication (MFA), dan perlindungan akun istimewa.

Meskipun Microsoft memimpin dalam menghapus password, industri masih membutuhkan solusi keamanan modern yang dapat beradaptasi dengan lingkungan hybrid.

Seperti yang terjadi pada VIDA yang mencapai sertifikasi iBeta PAD, perlindungan terhadap ancaman siber terus berkembang.

Perubahan ini juga sejalan dengan inisiatif keamanan digital lainnya, seperti yang dibahas dalam Galaxy Tech Forum oleh Samsung, yang mengeksplorasi masa depan teknologi termasuk keamanan digital.

Dengan demikian, meskipun password perlahan akan menghilang, transisi penuh masih membutuhkan waktu.

Organisasi perlu mempersiapkan diri dengan solusi yang fleksibel untuk menghadapi tantangan keamanan siber yang terus berkembang. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU