spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...

Garmin Venu 4 Resmi Dirilis, Bawa Wellness Adaptif ke Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Venu 4 di...

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

ARTIKEL TERKAIT

Masyarakat Rela Bayar Mahal Demi Pakai Jaringan 5G

Telko.id, Jakarta Jaringan 5G dinilai pantas dimanfaatkan secara komersil, seperti pengguna smartphone atau perangkat teknologi lainnya. Sebab, saat teknologi tersebut berhasil diimplementasikan, masyarakat rela membayar lebih mahal agar bisa menikmati internet cepat dan berkualitas dari jaringan tersebut.

Menurut Head of Network Solutions Ericsson Indonesia dan Timor Leste, Ronni Nurmal, mereka telah melakukan survei kepada masyarakat terkait jaringan 5G. Hasilnya, 50% responden mengaku rela membayar 30% lebih mahal demi mendapat jaringan 5G.

Bahkan ada 19% responden yang rela mengeluarkan biaya lebih hingga Rp 50 ribu asalkan dapat menikmati jaringan internet super cepat.

{Baca juga: Penjualan Smartphone 5G akan “Booming” di 2023}

“Mereka rela membayar lebih mahal asalkan mendapat jaringan 5G beserta kelebihan yang dijanjikan jaringan tersebut,” kata Ronni, di konferensi pers di Jakarta, Rabu (10/07/2019).

Selain itu, cocoknya jaringan 5G untuk komersil dipengaruhi oleh mulai beragamnya smartphone 5G yang dirilis sekarang, seperti Samsung Galaxy S10 5G, LG V50 ThinQ, OnePlus 7 Pro, Oppo Reno 5G dan Moto Z4 Motorola.

“Komersil akan lebih siap ketimbang industri terkait 5G. Apalagi banyak smartphone yang sudah ready 5G ke depannya,” ujar Ronni.

Walaupun begitu prediksi ini tidak bersifat mutlak. Pasalnya, bisa saja jaringan itu akan berkembang, baik untuk komersil ataupun industri yang adaposi teknologinya juga meningkat sepanjang tahun. “Bisa saja dua-duanya. Baik mobile subscription ataupun industri,” tutup Ronni.

{Baca juga: Embargo Huawei Bisa Hambat Pengembangan Jaringan 5G}

Sebelumnya, Menkominfo Rudiantara menilai jika jaringan 5G lebih cocok untuk industri ketimbang pengguna smartphone atau perangkat mobile lainnya.

Rudiantara mengakui jika 5G memiliki kecepatan yang lebih cepat ketimbang 5G. Namun dampak dari meningkatnya kecepatan jaringan 5G adalah tingginya harga data internet yang harus ditanggung pengguna.

“Memang kecepatannya 10 kali lipat dengan latensi rendah, tapi apakah kita mau membayar paket internet 3 kali dari harga sekarang,” kata Rudiantara di acara Indonesia Technology Forum di Balai Kartini, Kamis (02/05/2019). (NM/FHP)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU