Telko.id – Bayangkan, Anda sedang antre panjang di kasir restoran favorit. Dompet tertinggal di rumah, dan Anda hanya mengandalkan smartphone.
Tapi, alih-alih repot membuka aplikasi, memindai QR code, dan menunggu proses verifikasi—cukup tempelkan ponsel ke mesin EDC, dan transaksi selesai dalam hitungan detik. Inilah realitas baru yang dihadirkan QRIS TAP dari BCA.
Sejak diluncurkan pada 14 Maret 2025, QRIS TAP (Tanpa Pindai) telah mengubah wajah transaksi digital di Indonesia. Inovasi berbasis Near Field Communication (NFC) ini tak sekadar memangkas waktu pembayaran, tetapi juga membuka pintu bagi UMKM untuk bertransaksi lebih efisien.
Dengan lebih dari 324 ribu merchant mitra BCA yang sudah mendukung, teknologi ini bukan lagi sekadar wacana—melainkan lompatan nyata menuju ekosistem pembayaran tanpa tunai yang lebih matang.
Baca juga : Aplikasi haloBCA Tambah Fitur Baru, Bisa Track Status Laporannya
Lantas, apa yang membuat QRIS TAP layak disebut sebagai game-changer? Berikut analisis mendalam beserta panduan lengkap untuk merchant dan nasabah.
QRIS TAP: Revolusi Pembayaran Digital ala BCA
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyebut QRIS TAP sebagai “lompatan besar dalam digitalisasi sistem pembayaran”.
Klaim ini bukan tanpa alasan. Berbeda dengan QRIS konvensional yang memerlukan proses pemindaian, teknologi NFC memungkinkan transaksi terjadi hanya dengan menempelkan ponsel ke terminal pembayaran. Keunggulan utamanya:

- Kecepatan 2x lebih tinggi – Proses transaksi dipangkas dari rata-rata 15 detik menjadi hanya 5-7 detik.
- Keamanan berlapis – Menggunakan enkripsi end-to-end dan verifikasi biometrik melalui aplikasi myBCA.
- Ramah UMKM – Merchant tak perlu investasi hardware baru selama menggunakan EDC BCA layar sentuh.
Fitur ini kini tersedia bagi pengguna myBCA minimal versi 2.2.0 di perangkat Android dengan NFC. Menariknya, BI mencatat adopsi QRIS TAP tumbuh 40% lebih cepat dibandingkan QRIS biasa di minggu pertama peluncuran.
Cara Pakai QRIS TAP: Simpelnya Bikin Ketagihan
Bagi nasabah, proses transaksi semudah menggesek kartu:
- Buka aplikasi myBCA, pilih menu NFC Pay.
- Tempelkan ponsel ke terminal pembayaran (pastikan NFC aktif).
- Transaksi selesai tanpa perlu memasukkan PIN untuk nominal di bawah Rp1 juta.
Sementara bagi merchant, langkahnya tak kalah praktis:
- Pilih menu Kartu di EDC layar sentuh.
- Masukkan nominal transaksi.
- Arahkan ponsel nasabah ke area NFC di mesin EDC.
“Ini seperti memiliki kasir digital tanpa biaya tambahan,” tutur Rina, pemilik kedai kopi di Jakarta yang sudah menggunakan QRIS TAP sejak hari pertama.
Dampak Strategis bagi Ekosistem Digital Indonesia
Ekspansi QRIS TAP ke 324 ribu merchant bukan sekadar angka. Ini mencerminkan strategi BCA dalam:
- Mempercepat inklusi keuangan – Memudahkan UMKM masuk ke rantai pembayaran digital.
- Mengurangi ketergantungan tunai – Transaksi mikro sekalipun bisa dilakukan nontunai dengan mudah.
- Menyiapkan infrastruktur masa depan – NFC diprediksi menjadi standar pembayaran global dalam 3 tahun ke depan.
Jahja menambahkan, “Kami sedang memperluas jaringan merchant mitra secara agresif, termasuk ke pasar tradisional dan transportasi umum.” Langkah ini sejalan dengan target BI yang ingin 60% transaksi ritel beralih ke digital pada 2026.
Dengan kemudahan yang ditawarkan, bukan tak mungkin QRIS TAP akan menjadi “kartu kredit baru” bagi generasi milenial dan Gen Z yang mengutamakan kepraktisan. Pertanyaannya kini: Sudahkah Anda mencoba pengalaman bertransaksi secepat kedipan mata ini? (Icha)