spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...

Garmin Venu 4 Resmi Dirilis, Bawa Wellness Adaptif ke Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Venu 4 di...

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

ARTIKEL TERKAIT

Kecanduan Ponsel, Balita Ini Rabun Dekat

Telko.id, Jakarta – Balita berusia dua tahun asal China menderita rabun dekat karena kecanduan ponsel. Orangtua si balita tersebut mengizinkannya bermain ponsel setiap hari selama satu tahun.

Balita perempuan bernama Xiao Man dari provinsi Jiangsu itu, baru-baru ini, didiagnosis menderita miopia parah setelah sang ayah dan ibu memutuskan untuk membawanya ke dokter.

Bocah tersebut dilaporkan mulai menonton berbagai tayangan di ponsel sejak masih berusia satu tahun. Orangtuanya tidak disiplin, mengizinkannya menggunakan ponsel dalam waktu lama.

Orangtua Xiao Man beralasan, dikutip Telko.id dari New York Post, Senin (17/6/2019), membiarkan bermain ponsel dalam waktu lama merupakan cara terbaik untuk membuatnya tetap diam.

Namun, suatu ketika, mereka memperhatikan sang anak memicingkan mata ke layar. Bahkan, anak itu kerap mengernyit saat menonton acara TV. Ia ketahuan pula sering menggosok matanya.

Semula, mereka menganggapnya sebagai kebiasaan buruk. Namun, lama-kelamaan, mereka khawatir terhadap perangai si anak. Mereka lantas buru-buru membawanya ke dokter.

Si balita didiagnosis menderita miopia parah. Ayah dan ibunya diberi tahu bahwa kondisi sang anak cukup serius dan tidak dapat dipulihkan, Bahkan, kondisinya bisa memburuk saat tumbuh dewasa.

Mereka juga diberitahu bahwa sang anak membutuhkan kacamata dengan kekuatan -9 dioptres. Kacamata berkekuatan fokus lensa seperti itu diperlukan untuk memperbaiki penglihatannya.

Dr Liu Wei dari Pusat Layanan Perawatan Ibu dan Anak Yangzhou mengatakan, kasus balita perempuan menderita rabun dekat disebabkan penggunaan perangkat elektronik secara lama.

April 2019, WHO merekomendasikan anak di bawah usia satu tahun tidak boleh terpapar layar elektronik. Anak berusia antara dua tahun dan empat tahun tidak lebih dari sejam menatap layar. (SN/HBS)

NY Post

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU