spot_img
Latest Phone

Oppo Campus Ambassador, Siapkan Talenta Muda di Bidang Teknologi dan Digital

Telko.id – Oppo Indonesia memperkenalkan program terbaru Oppo Campus...

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Oppo Pad Air2

Oppo Reno11 Pro (China)

ARTIKEL TERKAIT

‘Duit Besar’ Ketika IoT Kawin Dengan Industri otomotif

Sepanjang pabrikan mobil masih memproduksi, maka jumlah kendaraan pun akan terus bertambah. Jumlah yang ratusan juta itu menjadi potensi ‘uang’ masuk bagi para developer yang memanfaatkan teknologi Internet Of Things. Menghubungkan antara Cloud ke wireless Technology, smart chips, onboard computer, mobile apps, yang akan mendorong jenis bisnis model baru.

Konektifitas selama perjalanan yang berkaitan dengan penyimpanan data yang besar sudah menjadi kebutuhan. Bahkan, McKinsey & Company (2014) dalam laporannya menyatakan bahwa lebih dari seperempat dari pembeli mobil mengatakan bahwa konektivitas internet lebih penting daripada fitur seperti tenaga mesin dan efisiensi bahan bakar. Menurut perkiraan Gartner, dalam lima tahun ke depan, jumlah mobil yang terhubung dapat melebihi seperempat miliar di seluruh dunia.

Mobil terhubung awan masa depan di sini hari ini – dan tumbuh di nomor. Ini adalah tren didorong sebagian besar oleh permintaan konsumen. Dalam 2014 laporan McKinsey & Company, lebih dari seperempat dari pembeli mobil mengatakan bahwa konektivitas internet lebih penting daripada fitur seperti tenaga mesin dan efisiensi bahan bakar. Dalam lima tahun ke depan, jumlah mobil yang terhubung dapat melebihi seperempat miliar di seluruh dunia, menurut perkiraan Gartner.

Yang dibutuhkan, bukan hanya kecepatan dalam konektifitas saja, tetapi juga stabil. Di indutsri otomotif sendiri sudah mulai merambah ke koneksi nirkable 4G yang diimplementasikan dalam kendaraan produksi terbarunya. Bahkan sudah mulai ada yang membuatnya menjadi standar. Terutama untuk model-model yang akan diproduksi pada tahun 2010.

Teknologi yang digunakan adalah kombinasi WiFi dan teknologi IoT. Kedua teknologi tersebut membuka jalan untuk membangun aplikasi yang dibutuhkan oleh pengemudi maupun penumpang. Seperti Navigasi, info lalu lintas yang realtime, informasi parkir, streaming infotainment dan integrasi antara dashboard, smartphone dan perangkat. Baik berkaitan dengan health tracking dan jam pintar.

Sumber Pendapatan Baru

Industri otomotif yang dikaitkan dengan Big Data akan menggeser pengalaman kita selama berkendara. Tentu ini akan menjadi pengalaman baru, baik bagi pabrikan mobil, penyedia layanan maupun industri lain yang terkait. Termasuk juga industri travel atau wisata.

Pendapatan dari jasa mobil yang sudah memanfaatkan teknologi IoT ini di lima tahun kedepan akan mencapai $ 40 miliar, seperti yang disampaikan oleh SNS Research beberapa waktu lalu. Bahkan, di dalamnya juga termasuk industry keuangan sebagai penjamin kredit mobil dengan mudah melakukan penagihan yang fleksibel. Baik dalam pembayaran di muka, langganan maupun skema pembayaran lainnya.

Semua kegiatan financial tersebut dapat dimanfaatkan oleh perusahaan telekomunikasi sebagai penyedia jaringan IoT sehingga mampu menambah pos-pos pendapatan yang baru. Hal yang sama juga dapat dimanfaatkan oleh para perusahaan pengembang aplikasi.

Layanan yang berkenaan dengan industry otomotis ini sudah dilakukan oleh Ford melalui SYNC dan EnForm dari Lexus. Produsen ini sudah menawarkan berbagai layanan tambahan bagi para konsumen nya yang berbasis Cloud. Seperti Always –On Access, layanan saat darurat, Roadside Assistance, Teen-driver monitoring dan advanced voice control.

Layanan tersebut diberikan secara berlangganan. Artinya, ada pemasukan yang regular bagi para penyedia jaringan maupun pengembang aplikasi. Dari sisi pelanggan, layanan tersebut menambah benefit dan memberikan pengalaman baru yang sungguh sangat diperlukan saat berkendara. Hubungan antara produsen dengan konsumen pun semakin erat, sehingga akan memudahkan ketika akan membuat loyality program. Dan hubungan ini pun akan menjadi lebih lama. Tidak sekedar beli saja. Ada entertain terhadap konsumen dan tentunya, nanti nya jika puas akan terjadi penjualan unit saat keluar unit baru.

Peluang Besar

Dilihat dari contoh di atas, maka layanan otomotif berbasis Cloud berpontensi sangat besar. Jauh lebih besar dibandingkan dengan ketika unit baru atau tipe baru dari sebuah merek mobil dipasarkan. Tapi jangan salah, potensi pun dapat merambah pada kendaraan second.

Seperti yang dilakukan oleh Verizon di Amerika dan Kanada. Pada musim panas lalu meluncurkan layanan HUM, layanan baru untuk purna jual. Untuk $14.99, pelanggannya dapat terhubung dengan Cloud. Layanannya berupa alert accident, system diagnostic dan stolen vehicle locator service untuk mobil yang bukan baru. Semua ini dilakukan dengan memasang Port Onboard Diagnostic (OBD) di samping setir mobil. Port ODB inilah yang menjadi entry point dari aplikasi mobile yang terhubung dengan Cloud, khusus untuk kendaraan bermotor.

Smart Connected Cars

Saat ini, ketika Anda berkendaraan sangat memungkinkan berinterasi dengan sekeliling, bahkan dengan dunia sekalipun. Semua itu dapat dilakukan berkat Cloud Based System yang menggunakan IoT innovations seperti sensor jarak dan Predictive Intelligence. Seperti yang ada pada model Mercedes-Benz yang terbaru. Saat berkendara, Anda dapat terhubung langsung ke Nest, IoT powered smart home system, mengaktifkan control suhu di rumah sebelum Anda sampai di rumah. Sungguh mengasyikan. Setelah lelah bekerja, disambut oleh suhu yang nyaman di rumah.

Potensi koneksi lain yang dapat dilakukan dalam jarak jauh tentu menjadi bisnis model baru di masa depan. Bahkan dengan mudah menginformasikan pada rekan meeting Anda ketika jalanan macet dan akan terlambat datang meeting. Lalu, mampu mengkonfirmasi janji, melakukan reservasi tempat untuk makan malam hingga menu yang diinginkan.

Selain itu, Anda juga dapat pesan tiket film, membayar bensin dan parkir. Semua dilakukan secara mandiri tanpa ada yang ikut campur. Tentu, layanan tersebut membutuhkan mekanisme penagihan secara berlanggan atau berbasis penggunaan. Hal ini harus mulai dipikirkan oleh para service provider. Sehingga ketika datang waktunya, sudah siap dengan skema yang tepat.

Tiga Model Bisnis Potensial

Ada standar monetization, ada tiga model bisnis  yang mungkin dihadapi ketika IoT kawin dengan industri otomotif.

Pertama, Car Sharing. Ke depan, trend Car sharing akan semakin disukai oleh masyarakat. Sebenarnya, seperti model bisnis yang dilakukan oleh Uber. Diperkirakan pada 2030 mendatang, ada sekitar 650 miliar orang seluruh dunia akan menggunakan model Car-Sharing ini, seperti yang disampaikan oleh ABI Research. Contoh bisnis lainnya adalah agen rental mobile maupun pengoperasian kendaraan perusahaan. Bahkan pabrikan pun melihat tren tersebut menjadi cara yang cerdas yang akan meningkatkan jumlah penjualan tradisional.

Kedua, Pay Per Use. Bayar sesuai dengan penggunaan. Ini model bisnis yang menarik. Di mana, ketika semua sudah berjalan, Anda tidak perlu lagi membeli kendaraan dengan harga mahal. Cukup membayar sesuai dengan waktu Anda menggunakan kendaraan tersebut. Biaya perbulan akan dipatok sesuai dengan penggunaan. Tentu, hal ini dapat dijadikan model bisnis yang menarik karena akan sesuaikan dengan jarak tempuh dan sangat menarik bagi masyarakat yang tinggal di Negara berkembang. Hal ini sudah dilakukan oleh Citroen, Pabrikan asal Eropa sejak tahun 2014. Namun, dengan adanya teknologi IoT maka model bisnis ini pasti akan lebih menarik lagi. Tidak saja bagi pengguna kendaraan, pabrikan dan industri pembiayaan.

Ketiga, Direct-To-Consumer Sales. Penjualan langsung ke konsumen sudah dilakukan oleh Tesla Motors. Di mana perusahaan ini menjual IoT Infused. Jadi, Tesla dapat melakukan hubungan langsung dengan para pelanggannya kapan pun dan di mana pun konsumen nya berada. Perusahaan ini dapat secara proaktif melakukan upgrade, pemeliharaan, menambahkan fitur baru dan secara intensif memasukan model terbaru langsung ke setiap dashboard konsumennya.

Dulu, inovasi dari Tesla Motors ini sempat di larang oleh beberapa Negara dan ditekan oleh lobi yang kuat dari para dealers. Namun, di sisi lain, Federal Trande Commission (FTC) sangat mendukung layanan ini.

Maju Terus Pantang Mundur

Inovasi teknologi akan terus berlanjut. Tentu akan mempengaruhi harga atau yang dibayarkan untuk sebuah mobil. Baik untuk kendaraan yang memiliki layanan digital, asuransi mobil dan peralatan serta layanan lainnya. Diproyeksikan, tidak akan sampai 10 tahun, semua layanan tersebut sudah banyak digunakan oleh masyarakat. Nanti akan banyak layanan transportasi yang dijalankan secara pintar dari Cloud.

Satu hal yang tidak dapat dipastikan adalah bagaimana inovasi teknologi di kemudian hari akan menjadi tren. Tetapi yang pasti, dalam sebuah bisnis perlu ada cara yang strategis untuk memperoleh pendapatan yang lebih besar lagi. Dan peluang itu, akan hadir dengan menggabungkan antara mobil dengan internet. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU