spot_img
Latest Phone

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Oppo Pad Air2

Oppo Reno11 Pro (China)

Oppo Reno11 (China)

ARTIKEL TERKAIT

Ini Dia, Lima Keahlian Digital Yang banyak Dicari Saat Ini

Telko.id – Era digital membutuhkan banyak tenaga ahli yang kompeten di bidang digital.  Hal ini juga tercermin dalam laporan Emerging Jobs 2019 di Indonesia oleh LinkedIn. Di dalamnya menggarisbawahi permintaan akan pekerjaan yang membutuhkan keahlian hybrid, terutama untuk bisa membantu mengarahkan perjalanan perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk bertransformasi ke era digital.

LinkedIn menganalisa jutaan input pekerjaan yang unik dalam lima tahun terakhir, dan menemukan bahwa ada lima pekerjaan yang paling diminati semuanya adalah yang berhubungan dengan teknologi, banyak dari pekerjaan-pekerjaan tersebut membutuhkan kemampuan manajemen dan komunikasi. Peran mereka yang sebenarnya bervariasi dan beragam, menggambarkan pasar tenaga kerja yang menilai keahlian dengan serangkaian keterampilan hybrid yang saling melengkapi.

Menurut LinkedIn, lima pekerjaan yang paling diminati di Indonesia adalah Back End Developer, Data Scientist, Android  Developer, Full Stack Engineer dan Front End Developer.

Untuk Back End Developer yang dicari adalah yang ahli dalam PHP, MySQL, JavaScript, HTML, dan  Java. Sedangkan untuk Data Scientist yang dicari adalah Phyton, Data Analysis, R Programming, Machine Learning dan SQL.

Bagi yang berminat  menjadi Android Developer yang dibutuhkan adalah keahlian dalam Java, Android Development, MySQL, PHP dan HTML. Sedangkan untuk Full Stack Engineer yang dibutuhkan adalah yang ahli dalam JavaScript, PHP, MySQL, Cascading Style Sheet (CSS) dan HTML.

Bagi yang berminat menjadi Front End Developer harus jago dalam Cascading Style Sheet (CSS), JavaScript, HTML, PHP dan Web Development.

“Dalam laporan Emerging Jobs LinkedIn tersebut juga menyoroti kenyataan bahwa ada jenis pekerjaan baru muncul lebih cepat dibandingkan dengan waktu-waktu sebelumnya. Peran tradisional telah berubah menjadi hybrid, yang lima tahun sebelumnya belum ada,” ujar Feon Ang, Vice President of Talent and Learning Solutions for APAC LinkedIn menjelaskan.

Dan Ang menyebutkan bahwa ada lima pekerjaan yang paling diminati di Indonesia semuanya berhubungan dengan teknologi, banyak diantaranya membutuhkan soft skills seperti keahlian manajemen dan komunikasi, menciptakan keahlian hybrid yang merupakan campuran antara peran baru dan tradisional.

Dalam laporan tersebut, Linkedln melihat bahwa kondisi di Indonesia, terutama kelas menegahnya merupakan kaum ahli digital atau digital native yang mendorong ekonomi digital.

Dasar analisanya adalah karena Indonesia merupakan negara dengan populasi terbanyak di wilayah Asia Pasifik, dengan satu dari lima orang Indonesia berasal dari kelas menegah yang membuat Indonesia menjadi kekuatan konsumen yang besar.

Kelas menegah ini membuat perubahan besar dalam hal pola konsumsi melalui kanal digital untuk mendorong ekonomi digital.

Ditambah lagi, Indonesia juga mempunyai keuntungan dengan bonus demografis, dimana populasi penduduk berusia produktif lebih besar dari populasi usia non-produktif dengan rata-rata berusia 28 tahun dan lebih dari setengah populasi berusia dibawah 30, ini berarti mereka adalah digital native yang mengerti pentingnya untuk terus-menerus mengembangkan kemampuan, khususnya dalam keahlian hybrid.

Analisa lain adalah keberadaan Unicorn yang mendorong meningkatnya kebutuhan tenaga kerja dengan keahlian hybrid. Di mana, dari 10 Unicorn di Asia Tenggara, 4 diantaranya berasal dari Indonesia. Hal ini tentu mendorong peningkatan kebutuhan tenaga kerja di bidang teknologi. Evolusi dari Industri 4.0 juga membuat teknologi digital bertumbuh pesat dan menciptakan kebutuhan untuk pekerjaan baru yang membutuhkan keahlian hybrid.

Hal tersebut mengakibatkan tantangan yang dihadapi bukan hanya tentang mendapatkan pijakan di pasar yang menggiurkan ini, tapi juga bagaimana mencari tenaga kerja digital lokal yang dapat menyokong pertumbuhan ini.

Tak heran, kebutuhan akan tenaga kerja digital menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia. Baik bagi perusahaan swasta maupun institus pemerintahan. Tantangan karena kebutuhan akan tenaga kerja digital tumbuh pesat, tetapi belum diimbangi dengan jumlah tenaga kerja yang tersedia.

Ketersediaan tenaga kerja untuk 5 pekerjaan yang paling diminati di Indonesia masih berpusat di Jawa. Karenanya Menteri Komunikasi dan Informatika bersama dengan 5 Universitas Negeri di Indonesia mengadakan “Digital Talent Scholarship”, kegiatan beasiswa kursus intensif yang diharapkan mampu melahirkan tenaga kerja digital dengan cepat guna memenuhi kebutuhan pasar.

Selain Kementerian, perusahaan-perusahan swasta lain juga melakukan hal yang sama dengan membuka program magang dan melatih ribuan pelajar agar memiliki kemampuan di teknologi digital.

Era digital ini juga menjadi tantangan bagi tim SDM dan perekrutan pegawai karena harus terus mengikuti perkembangan data terbaru agar bisa mengidentifikasi kemampuan yang tepat dan dibutuhkan untuk pekerjaan yang muncul di dunia lapangan kerja. Supaya tidak salah rekruitmen.

“Kompetensi digital, seperti yang kita ketahui saat ini, tersusun oleh gabungan hard skill dan soft skill. Persaingan untuk mendapatkan talenta ini akan menjadi semakin sengit, jadi perusahaan perlu melahirkan tenaga kerja yang mudah beradaptasi. Pemahaman yang terkini terhadap kebutuhan dan pasokan keahlian, ketersediaan tenaga kerja, dan perubahan tenaga kerja adalah tahapan awal untuk melahirkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan,” tambah Ang.

So bagi kita yang bekerja di era digital, cepat sesuaikan dengan kebutuhan industri digital saat ini dan ke depan. Mumpung masih muda. (Icha)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU