Telko.id, Jakarta – Huawei kembali diterpa isu miring. Baru-baru ini brand asal China itu dilaporkan sedang mengerjakan setidaknya 10 proyek militer China.
Para karyawan Huawei disebut-sebut mengembangkan teknologi di bidang komunikasi. Dilansir Telko.id dari AsiaOne pada Senin (01/07/2019), isu ini bermula dari laporan Bloomberg.
Media tersebut melaporkan jika karyawan Huawei telah mengerjakan setidaknya 10 proyek penelitian dengan berbagai cabang militer China selama 1 dekade terakhir. Proyek ini meliputi pengembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan komunikasi radio.
Dua bulan lalu, CIA juga menuduh jika Huawei didanai oleh Komisi Keamanan Nasional China, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dan cabang ketiga dari jaringan intelijen negara Tiongkok.
{Baca juga: AS akan Larang Pemakaian Produk Huawei dan ZTE}
Namun, isu tersebut langsung dibantah oleh Huawei dan juga Kementerian Pertahanan China. Juru bicara Huawei, Joe Kelly mengatakan bahwa mereka tidak memiliki kolaborasi dengan lembaga-lembaga yang terkait dengan PLA.
Selama ini, Huawei hanya mengembangkan dan mempublikasikan penemuannya untuk kepentingan masyarakat sipil bukan militer.
“Huawei hanya mengembangkan dan memproduksi produk komunikasi yang sesuai dengan standar sipil di seluruh dunia, dan tidak menyesuaikan produk R&D untuk militer,” kata Joe.
Juru bicara kementerian pertahanan China, Ren Guoqiang juga buka suara. Selama ini mereka tidak mengomentari penelitian akademis termasuk penelitian dari Huawei.
“Huawei adalah perusahaan swasta yang telah berkembang sendiri. Tidak ada yang disebut latar belakang militer Cina,” jelasnya..
{Baca juga:
Isu jika Huawei bekerja sama dengan pemerintah China sudah terdengar sejak tahun lalu. Saat itu Pemerintah Amerika Serikat (AS) yakin bahwa Huawei dan ZTE memiliki perjanjian khusus dengan pemerintah China. Mereka menduga perangkat Huawei dan ZTE diprogram untuk memonitor konsumen dan perusahaan asal AS. (NM/FHP)
Sumber: AsiaOne