Telko.id, Jakarta – Para peneliti dari University of Pennsylvania menciptakan mata manusia buatan di sebuah chip. Benda tersebut tercipta hasil kolaborasi antara dokter mata dan ahli biologi, serta terdapat dalam chip transparan berbentuk segi delapan seukuran uang logam.
Penemuan para peneliti ini terbilang menakjubkan. Asal tahu saja, mata manusia sangat kompleks, demikian ujar sang bapak evolusi, Charles Darwin.
Kompleksitas mata manusia membuatnya sulit untuk ditiru apalagi dimodelkan. Para ilmuwan harus menguji sel-sel mata dalam cawan petri atau menggunakan model hewan.
{Baca juga: Oh No, Gunakan Lensa Kontak Saat Mandi Bisa Sebabkan Kebutaan?}
Dilansir dari CNET, di tengah-tengah chip itu ada struktur berbentuk lensa kontak berisi sel-sel lapisan kornea dan sel-sel konjungtiva, sehingga membentuk permukaan mata.
Lalu, kelopak mata berbentuk persegi panjang gelatin ada di atas perancah untuk meniru kedipan. Nah, kedipannya sendiri diperlambat oleh para peneliti menjadi enam kali per menit.
Seperti dikutip Telko.id, Selasa (06/08/2019), terdapat juga saluran kecil di atas mata untuk menghasilkan air mata. Kemudian, lapisan tipis di bagian permukaan menjaga agar mata buatan itu tidak mengering.
Beberapa waktu lalu, para peneliti dari Newcastle University, Inggris membuat kornea mata tiruan dan dipublikasikan dalam jurnal Experimental Eye Research. Penemuan itu merupakan sebuah terobosan besar karena bisa membantu mengurangi angka kebutaan.
{Baca juga: Gara-gara Smartphone, Mata Anak ini Harus Dioperasi}
Para peneliti membuat korena mata buatan dengan bantuan printer 3D serta tinta biologis yang terbuat dari sel punca kornea donor, alginate (suatu senyawa yang ada di ganggang), dan protein kolagen. Mereka mencetak sel dalam bentuk lingkaran konsentris mirip kornea mata.
Selama ini, pasien yang mengalami kerusakan kornea mata sebenarnya bisa mendapatkan donor dari orang lain. Namun demikian, jumlah donor yang tersedia masih sangat sedikit sehingga mengakibatkan antrean panjang bagi para pasien yang membutuhkannya. (SN/FHP)
Sumber: CNET