spot_img
Latest Phone

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Oppo Pad Air2

Tecno Spark 20

Oppo Reno11 (China)

ARTIKEL TERKAIT

Google Uji Coba Tautan Belanja di YouTube, Untuk Apa?

Telko.id,Jakarta Google sedang melakukan uji coba fitur baru di YouTube. Kabarnya, fitur tautan belanja yang terselip di bawah video YouTube ini tujuannya untuk mendongkrak penjualan di Google Express.

Dilansir Telko.id dari Engadget pada Sabtu (04/05/2019), Google sedang menjalankan uji coba yakni menampilkan produk yang direkomendasikan bersama harga pada platform berbagi video tersebut.

Dalam uji coba tersebut Google menampilkan iklan perusahaan perlengkapan olahraga Nike. Di bagian bawah video akan ada tautan yang mengarahkan penonton ke Google Express, dan pengguna bisa menyelesaikan pembelian di sana.

{Baca juga: Riwayat Lokasi di Google Bisa Terhapus Otomatis per 3 Bulan}

Menurut laporan media The Information awal tahun ini Google juga menguji iklan yang dapat dibeli dalam fitur pencarian gambar di platform mereka. Pengujian beragam fitur ini bukan tanpa alasan. Google dinilai sedang mencari sumber pendapatan lain non iklan yang selama ini menjadi sumber pendapatan utama Google.

Nantinya Google akan mengambil potongan dari barang-barang yang dijual melalui Google Express. Di tahun 2019 pendapatan Google Express berada dibawah $ 1 miliar atau Rp 14,2 Triliun pada 2018 jauh dibanding dengan ritel Amazon yang menghasilkan sekitar $ 141 miliar atau Rp 2002,4 Triliun di Amerika Utara tahun lalu.

Google juga dijadwalkan mengadakan acara akhir Mei 2019 yang disebut Google Marketing Live dan Google I/0 pekan depan. Kabarnya Google akan mengungkap secara resmi iklan produk YouTube di antara dua event tersebut.

{Baca juga: Google Tinjau 1 Juta Video Teroris di YouTube}

Sebelumnya Google juga sedang memberikan perhatian khusus untuk Youtube. Dalam 3 bulan pertama di tahun 2019, Google secara manual meninjau lebih dari 1 juta video yang diduga sebagai video teroris di YouTube.

Dari hasil tinjauan itu, ada 90.000 video yang melanggar kebijakan YouTube sehingga sekitar 9% dari total 1 juta lebih telah dihapus. Dilansir Telko.id dari Engadget pada Jumat (03/05/2019), Google mengatakan di US House Panel kemarin, bahwa pihaknya bekerja ekstra untuk mengulas jutaan konten video tersebut. [NMHBS]

Sumber: Engadget

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU