Telko.id, Jakarta – Google sedang melatih Artificial Intelligence (AI) untuk membantu para penderita gangguan bicara akibat gangguan neurologis atau Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS). Pelatihan AI ini bernama Project Euphoria, yang diperkenalkan dalam acara Google I/O Developer Conference 2019.
Dilansir dari Engadget, Rabu (08/05/2019), pelatihan AI yang dilakukan Google ini untuk memahami berbagai pola bicara dari penderita gangguan bicara.
Raksasa pencarian ini bermitra dengan ALS Development Institute (ALS TDI) dan ALS Residence Initiative (ALS RI) untuk memahami penderita gangguan bicara.
Google mengatakan, ide dari Project Euphoria berasal dari kehidupan sehari-hari. Jika teman keluarga penderita ALS perlahan bisa memahami bahasa penderita, maka mereka pun bisa melatih AI melalui contoh pola bicara penderita ALS.
{Baca juga: Model Virtual dengan Teknologi AI Ini Terlihat Menakjubkan}
Google pun mulai merekam ribuan sampel suara. Seorang sukarelawan dan penderita ALS, Dimitri Kanevsky, melakukan komunikasi tercatat hingga 15 ribu frase. Kemudian, ucapan Dimitri diubah menjadi spektogram dan digunakan untuk melatih AI dalam memahami komunikasi Dimitri.
Projek ini sendiri masih dalam proses pengembangan, dan Google berupaya untuk membawanya ke orang-orang yang berbicara bahasa Inggris dan menderita ALS. Selain itu, raksasa pencarian itu pun ingin AI-nya menerjemahkan suara dan gerakan menjadi tindakan, seperti mengucapkan perintah ke Google Home atau mengirim pesan teks.
Pengembangan AI untuk kesehatan bukan yang pertama kali Google lakukan. Tahun lalu Google bahkan mengklaim jika AI miliknya bisa mendeteksi kanker payudara dengan akurasi 99%.
{Baca juga: Hebat! AI Besutan Google Bisa Deteksi Dini Kanker Payudara}
Mereka bekerja sama dengan peneliti di Pusat Medis Angkatan Laut San Diego, Amerika Serikat. Kedua pihak mengembangkan AI untuk mendeteksi awal penyebaran kanker payudara dan kabarnya AI yang dikembangkan dapat mendeteksi dini kanker payudara dengan ketepatan 99%. (NM/FHP)
Sumber: Engadget