spot_img
Latest Phone

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Oppo Pad Air2

Oppo Reno11 Pro (China)

Tecno Spark 20

ARTIKEL TERKAIT

Gawat! Jepang Bakal Krisis Nomor Telepon 11 Digit

Telko.id,Jakarta-Industri telekomunikasi di Jepang diprediksi alami krisis. Pemerintah Jepang berencana merilis 10 miliar nomor telepon 14 digit pada tahun 2021, karena khawatir negara tersebut kehabisan nomor telepon 11 digit di tahun 2022.

Dilansir Telko.id dari Engadget pada Jumat (17/05/2019) adopsi cepat perangkat Internet of Things (IoT) menjadi penyebabnya. Pasalnya setiap perangkat memerlukan nomor telepon 11 digit sehingga, semakin lama stok nomor 11 digit menipis.

Selain itu, peluncuran jaringan 5G di Jepang pada tahun 2020 diperkirakan akan menggunakan lebih banyak nomor telepon 11 digit. Proposal dari Kementerian Komunikasi Jepang tentang nomor 14 digit telah diterima oleh 3 operator seluler utama yakni NTT Docomo Inc, KDDI Corp dan SoftBank Corp.

Saat ini  nomor 11 digit dimulai dengan  angka “090,” “080” dan “070” yang digunakan untuk ponsel di Jepang. Kemudian pada tahun 2017, pemerintah jepang merilis 80 juta nomor 11 digit yang dimulai dengan angka “020” untuk perangkat IoT yang hampir setengahnya telah dipakai.

{Baca juga: Nokia Siapkan Perangkat 5G untuk Olimpiade Jepang 2020}

Jepang kemungkinan tidak akan menjadi satu-satunya negara yang menghadapi masalah ini karena di tahun 2018 jumlah perangkat IoT di dunia melampaui jumlah ponsel, sehingga negara yang sedang mengembangkan industri IoT diprediksi akan mengalami masalah yang sama.

Walaupun begitu Industri IoT sendiri memiliki potensi ekonomi yang besar bagi suatu negara.  Sebelumnya Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong perkembangan Internet of Things (IoT) di Indonesia. Pasalnya, melalui teknologi tersebut, Indonesia bakal bertransformasi menjadi ekosistem bisnis IoT bernilai Rp 444 triliun pada tahun 2022.

Menurut Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemenperin, R. Janu Suryanto penguatan struktur teknologi digital diperlukan dalam upaya implementasi Revolusi Industri 4.0. Indonesia dikatakan memiliki peluang yang besar untuk menjadi ekosistem IoT.

{Baca juga: Potensi Bisnis IoT Indonesia Bisa Capai Rp 444 Triliun}

“Potensi ini juga bisa dilihat dari jumlah pengguna internet di Tanah Air yang lebih dari 140 juta orang. Intinya, transformasi industri 4.0 adalah kunci sukses pembangunan Indonesia pada masa mendatang,” ujar Janu di Jakarta, Senin (06/05/2019).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU