Telko.id – Google sudah dipastikan akan ‘menceraikan’ Huawei sehingga tidak dapat menggunakan operating system Android lagi, gegara ‘gencatan perang dagang’ yang dikeluarkan oleh Trump pada produsen asal Cina ini.
Akhirnya, Huawei pun harus mempersiapkan segala sesuatu nya agar bisnis nya tetap berjalan. Termasuk mempersiapkan OS pengganti Android.
Beberapa hari lalu, Huawei sudah menyebutkan akan menggunakan OS HongMeng, operating sistem buatan sendiri yang akan dipasang dalam smartphone besutannya.
Namun, disebutkan juga, seperti dilansir dari Forbes, Huawei sedang mencari celah juga untuk masuk dalam ekosistem di Russia. Termasuk menjajaki untuk penggunakan OS asal Russia yakni Aurora.
Aurora dibangun berbasiskan Sailfish OS yang dikembangkan oleh Jolla Finland dan telah dikembangan juga oleh Russian Open Mobile Platform dengan dukungan dari penguasa Russian yakni Grigory Berezkin.
Lalu pada tahun 2018, perusahaan Rusia milik negara Rostelecom mengakuisisi 75% saham di Open Mobile Platform.
Menurut media Rusia, The Bell, Guo Ping, Huawei Rotating Chairman sempat membahas kemungkinan peralihan OS smartphone Cina ke Sailfish dengan Menteri Pengembangan dan Komunikasi Digital Rusia, Konstantin Noskov. Hal itu dilakukan menjelang Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg.
Sebelumnya juga, masalah ini pernah diangkat selama pertemuan antara Vladimir Putin dan Xi Jinping, ungkap sumber lain menjelaskan.
Pembicaraan tersebut, menurut seorang pejabat federal, membahas dua bidang.
Yang pertama adalah pemasangan sistem operasi Aurora di berbagai perangkat Huawei. Aurora mungkin diinstal pada perangkat perusahaan Cina alih-alih Google Android, yang tidak dapat digunakan perusahaan China sepenuhnya setelah larangan A.S.
“Cina sudah menguji perangkat dengan Aurora diinstal pada mereka,” sumber yang dekat dengan pemerintah mengatakan kepada The Bell.
Yang kedua adalah produksi lokal di Rusia dari beberapa perangkat Huawei. Diskusi difokuskan pada potensi meluncurkan produksi bersama chip dan perangkat lunak.
Seorang juru bicara untuk Rostelecom mengatakan kepada The Bell bahwa mereka belum mendengar tentang perundingan, tetapi perusahaan siap untuk bekerja dengan semua pengembang solusi mobile. Huawei tidak berkomentar. (Icha)