spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...

ARTIKEL TERKAIT

Fitur Baru Facebook Hindarkan Pengguna dari Iklan “Sok Tahu”

Telko.id, Jakarta Facebook berjanji akan mematikan fitur mengganggu yang cukup meresahkan bagi pengguna. Raksasa media sosial ini nantinya bakal menghadirkan fitur baru yang memungkinkan pengguna untuk menghapus riwayat browsing mereka dan mematikan Ad Tracking Facebook.

Maklum saja, satu fitur menyeramkan di Facebook adalah kemunculan iklan “sok tahu”, yang tampil berdasarkan situs yang pernah pengguna kunjungi. Hal itu terjadi lantaran Facebook berbagi data dengan ritel yang bekerja sama.

Akan tetapi, apakah iklan masih bakal muncul di platform? Ya, meski pengguna kini bisa menghapus riwayat browsing dan mematikan Ad Tracking, iklan Facebook akan tetap muncul.

{Baca juga: Twitter dan Facebook Hapus Akun Provokator Demo Hong Kong}

Namun, menurut Ubergizmo, seperti dikutip Telko.id, Rabu (21/08/2019), iklan-iklan yang muncul di akun pengguna jadi kurang relevan daripada sebelumnya.

“Jika Anda menghapus aktivitas di luar Facebook, kami informasi pengidentifikasian data yang dikirim aplikasi dan situs akan lenyap. Kami tidak akan tahu situs yang Anda kunjungi,” kata Facebook.

Facebook juga menyatakan tidak akan menggunakan data yang pengguna untuk menargetkan iklan di akun Facebook, Instagram, maupun Facebook Messenger. Facebook tetap menjamin kontrol pribadi pengguna.

{Baca juga: Lobi Go-jek, OVO dkk, WhatsApp Pay akan Hadir di Indonesia}

“Kami berharap, kebijakan baru tersebut bisa berdampak positif terhadap bisnis Facebook. Namun, kami percaya bahwa memberi kontrol data kepada pengguna merupakan sesuatu yang lebih penting,” imbuhnya.

Satu hal yang perlu dicatat oleh pengguna, fitur baru itu harus diaktifkan secara manual, yang berarti bahwa secara default masih dimatikan oleh media sosial tersebut. Untuk sementara, fitur tersebut baru tersedia di Irlandia, Korea Selatan, dan Spanyol. (SN/FHP)

SUmber: Ubergizmo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU