Telko.id – Ericsson melaporkan hasil keuangan kuartal kedua 2025 dengan pencapaian margin EBITA tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Perusahaan mencatat margin EBITA disesuaikan sebesar 13,2%, didorong oleh efisiensi operasional dan peningkatan pendapatan lisensi kekayaan intelektual (IPR).
Penjualan tumbuh 2% secara organik, terutama dipicu oleh pertumbuhan di pasar Amerika dan pendapatan lisensi IPR. Namun, penjualan dilaporkan turun 6% menjadi SEK 56,1 miliar akibat dampak negatif nilai tukar mata uang sebesar SEK -4,7 miliar. Pendapatan kotor disesuaikan meningkat menjadi SEK 27,0 miliar, dengan margin kotor mencapai 48,0%.
Börje Ekholm, Presiden dan CEO Ericsson, mengatakan, “Hasil Q2 menunjukkan eksekusi strategi yang solid. Kami mencapai margin EBITA tertinggi dalam tiga tahun berkat efisiensi dan pengurangan biaya struktural.”
Baca Juga:
Pertumbuhan di Amerika dan Stabilisasi Eropa
Pasar Amerika terus menunjukkan pertumbuhan positif, sementara Eropa mulai stabil. Ericsson mencatat lebih dari 160 juta pelanggan fixed wireless access (FWA) global, yang berkontribusi pada peningkatan lalu lintas jaringan.
Namun, adopsi 5G standalone masih terbatas, meski dibutuhkan untuk mendukung penggunaan AI dengan latensi ultra-rendah.
Ekholm menambahkan, “Kami meningkatkan investasi di AI, termasuk konsorsium AI Factory di Swedia. AI adalah kunci untuk inovasi dan efisiensi operasional.”
Kinerja Keuangan Detail
Berikut rincian kinerja keuangan Ericsson di Q2 2025:
- Penjualan: SEK 56,1 miliar (turun 6% YoY).
- Pendapatan kotor disesuaikan: SEK 27,0 miliar (naik 3% YoY).
- EBITA disesuaikan: SEK 7,4 miliar (naik 83% YoY).
- Laba bersih: SEK 4,6 miliar (berbanding rugi SEK -11,0 miliar di Q2 2024).
- Arus kas bebas sebelum M&A: SEK 2,6 miliar (turun 66% YoY).
Ericsson juga mencatat peningkatan ekosistem network API, dengan Aduna memperluas jangkauannya ke tiga penyedia layanan utama di Jepang. Untuk lebih memahami tantangan sebelumnya, simak perbandingan kinerja Ericsson dengan Huawei.
Dengan kinerja yang membaik, Ericsson tetap fokus pada efisiensi dan inovasi untuk mempertahankan momentum positif di kuartal berikutnya. (Icha)