spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...

ARTIKEL TERKAIT

Perlunya Kolaborasi Dalam Ekosistem Ekonomi Digital

Telko.id – Industri telekomunikasi perlu melakukan kolaborasi dalam ekosistem ekonomi digital, di luar bisnis network (jaringan) dan device (perangkat).

Industri telko saat ini ada 230 juta pelanggan seluler, sektor keuangan yang pegang rekening ada 150 juta, jadi banyak orang pakai ponsel tapi gak punya akses keuangan.

Dalam era ekonomi digital sekarang ini, aplikasi yang tumbuh luar biasa dan paling tinggi adalah di e-commerce, semua transaksinya pasti menggunakan uang. Untuk itu fintech yaitu payment sistem dan lending yang pertumbuhannya jauh di atas industri telko.

Kisaran kasar, satu pelanggan saja bisa 20 kali lakukan transaksi telko entah chatting dan sebagainya. Sementara di perbankan rendah karena untuk transaksi e-commerce satu orang hanya 2-3 kali sehari.

Artinya ada, dalam era ekonomi digital ini ada 1,5 miliar data terkumpul di telko, yang bisa dimanfaatkan misal untuk profiling credit scoring di fintech. Ini bisa jadi peluang pertumbuhan baru bagi telko.

“Inilah peluang yang besar untuk tumbuhkan digital. Selama mindset bisnis enggak di network saja tetapi aplikasi, tanpa harus punya lisensi misal fintech karena regulasi sangat ketat, maka operator bisa kembangkan sektor digital dengan data-data tersebut,” kata Rudiantara, Ketua Umum Indonesia Fintech Society dalam acara webiner HUT IndoTelko bertajuk Hadapi Resesi Global 2023, Industri Telekomunikasi Perlu Kolaborasi dalam Ekosistem Digital pada Rabu (30 November 2022).

“Manfaat yang paling mesar yakni money data, kalau rata-rata 6-8 kali lakukan transaksi, 1,5 miliar data yang bisa dimanfaatkan, misal untuk profiling,” lanjutnya.

Menurut dia, industri digital bukan industri yang dikembangkan pemerintah. “Saya yakin akan survive, pemerintah hanya fasilitasi saja jangan over regulated, justru harus jadi fasilitator,” kata Rudiantara.

Analis bursa saham Reza Priyambada juga mengungkapkan hal senada dengan Rudiantara. Dalam paparannya, pertumbuhan industri telko memang tidak sekencang industri digital. Kinerja dari Telkom, Isat, Fren, XL tercatat sampai Q3 2022 pertumbuhannya single digit dari sisi pendapatan.

Kemudian, beberapa emiten alami penurunan pertumbuhan laba bersih, Sehingga disimpulkan industri telko masih tumbuh tapi melambat. Perlu banyak inovasi dan ekspansi industri telko supaya kinerjanya lebih baik lagi sehingga value creation emiten telko jadi pilihan pelaku pasar. Termasuk juga kolaborasi dalam ekonomi digital. “Sesuai perkembangan zaman adanya disrupsi, justru peluang masih ada,” kata Reza.

Misal dengan memanfaatkan work from home, gaming industri, cloud, AI Data Analytucs hingga keamanan siber. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU