Telko.id, Jakarta – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menjalin kemitraan dengan Pusat Riset Pendidikan Masa Depan dan Kelas Pintar dalam upaya penerapan aplikasi atau teknologi informasi dalam pembelajaran daring. Kemitraan ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Bogor untuk mengoptimalkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dimasa pandemi COVID19.
Walikota Bogor, Bima Arya menuturkan, kolaborasi ini merupakan tindak lanjut antara Pemkot Bogor dengan Pusat Riset Pendidikan Masa Depan yang menggandeng platform Kelas Pintar.
“Jadi sebetulnya Pemkot Bogor sudah ada kerja sama dengan Pusat Riset Pendidikan Masa Depan pada bulan Maret lalu mengenai pedoman belajar di sekolah dan pelatihan guru, kemudian dikolaborasikan dengan Kelas Pintar,” jelas Bima.
Setelah penandatangan kerja sama kata Arya, akan ada sosialisasi ke sekolah-sekolah mengenai pedoman PJJ ini. Terutama penerapan aplikasi atau teknologi informasi dalam pembelajaran daring.
{Baca juga: Permudah Belajar Online, Kelas Pintar Dianugerahi Best Education Platform}
Arya menegaskan, penggunaan aplikasi Kelas Pintar dalam proses PJJ ini merupakan kewenangan sekolah dan sifatnya tidak memaksa.
“Kelas Pintar dan Pusat Riset Pendidikan Masa Depan hanya ingin berkontribusi di bidang pendidikan di Kota Bogor dengan menyiapkan pedoman PJJ di masa pandemi Covid-19. Tidak ada subsidi dari kita, tapi dengan pedoman PJJ yang kita buat pembelajaran akan berjalan efektif dan efisien sesuai dengan kurikulum darurat,” jelas Arya Bima.
Hal tersebut diamini oleh Fernando Uffie, Founder dan CEO Kelas Pintar. Menurutnya ketika mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi tujuan bernegara, maka sudah jadi tugas kita bersama untuk memastikan pendidikan berkualitas bisa dinikmati oleh seluruh anak bangsa, kapan dan di kondisi apapun.
“Kami mengapresiasi langkah cepat Pemkot Bogor dalam upaya mengoptimalkan PJJ. Untuk itu, kami dari Kelas Pintar siap memberikan kontribusi secara maksimal untuk memastikan kegiatan belajar mengajar lewat pembelajaran jarak jauh bisa menghasilkan lulusan yang tidak kalah kualitasnya dengan lulusan-lulusan sebelumnya,” jelas Uffie.
Menurutnya, apa yang dilakukan Pemkot Bogor dengan mempersiapkan insfrastruktur, konten, pedoman dan menjaga keutuhan ekosistem pendidikan adalah bukti besarnya perhatian Pemkot Bogor terhadap sektor pendidikan.
“Ini mengingatkan saya pada perkataan Kaisar Hirohito selepas Jepang terpuruk akibat bom Atom, Agustus 1945. – Berapa jumlah guru yang tersisa? Kalau kita semua tidak bisa belajar bagaimana kita akan mengejar mereka? Maka kumpulkan sejumlah guru yang masih tersisa di seluruh pelosok kerajaan ini, karena sekarang kepada mereka kita akan bertumpu – Ya, pendidikan tidak boleh berhenti, di kondisi seburuk apapun. Karena melalui pendidikan kita menggantungkan masa depan bangsa,” kata Uffie.
Sebagai informasi, Pemkot Bogor akan menyediakan 797 titik Wifi yang bisa diakses gratis tersebar di Kota Bogor dan ada juga kuota gratis dari Kemendikbud untuk siswa 35 gigabyte dan guru 45 gigabyte, termasuk bantuan dari provider, seperti Telkomsel yang akan mengcover seluruh siswa dan guru di Kota Bogor sebanyak 380 ribu kartu perdana, Indosat 30 gigabyte, 3, IM3, Smartfren ke sekolah-sekolah.
Disdik Kota Bogor saat ini juga tengah mendata jumlah siswa yang tidak memiliki gadget atau kurang mampu. Tercatat, sementara ada 1.865 siswa SD dan SMP yang tidak memiliki gadget. 633 siswa SD dan 1.232 siswa SMP.
Adapun bentuk kontribusi yang akan diberikan oleh Kelas Pintar kepada dunia pendidikan Kota Bogor adalah dengan menyediakan platform dan konten pembelajaran jarak jauh yang ada di Kelas Pintar Regular, untuk bisa diakses secara gratis selama satu bulan oleh seluruh siswa yang ada di wilayah kota bogor. Selain itu, Kelas Pintar juga akan memberikan pelatihan atau bimbingan teknis bagi para guru guna menunjang proses belajar mengajar dalam kurikulum darurat ini.
{Baca juga: Kelas Pintar Bawa “Pengalaman” Belajar di Sekolah ke Belajar Online}
Sebagai informasi, Kelas Pintar tidak sekadar menyediakan solusi pembelajaran efektif dengan literasi lengkap sesuai kurikulum, tapi juga menyediakan fitur untuk memaksimalkan peran masing-masing stake holder di ekosistem pendidikan. Baik yang terkait dengan administrasi, aktifitas belajar mengajar, hingga monitoring.
Kelas Pintar bahkan menanamkan student analytic dalam sebuah kecerdasan buatan (Artificial Intelligent) berbasis data dalam jumlah besar (Big Data), sebagai bagian dari upaya memberikan pendidikan terbaik kepada para peserta didik.
Saat ini ada lebih dari 36 yayasan pendidikan yang menjadikan platform Kelas Pintar sebagai sistem pendidikan yang mengintegrasikan seluruh siswa, guru, dan orang tua yang ada di dalam lingkup sekolah masing-masing. Sementara jika mengacu pada jumlah pengguna individu, ada lebih 500 ribu siswa di lebih dari 70 ribu sekolah yang tersebar di 34 provinsi Indonesia, menggunakan platform ini untuk melakukan aktifitas belajar secara online.