Telko.id – Ini bukan lagi sekadar mimpi, melainkan realitas yang baru saja diluncurkan Amazon di AS. Layanan drone delivery mereka kini mencakup lebih dari 60.000 item, termasuk gadget premium seperti iPhone, AirPods, hingga Ring doorbell.
Ekspansi layanan ini menandai babak baru dalam revolusi logistik digital. Sebelumnya, Amazon telah melakukan uji coba drone di berbagai lokasi, termasuk pengiriman drone di Inggris dan mencapai jarak 25 km.
Namun, inklusi produk high-value seperti smartphone premium adalah terobosan signifikan.
Bagaimana Cara Kerjanya?
Prosesnya Amazon Drone delivery ini dirancang untuk meminimalisir friksi:
- Pemilihan Lokasi: Pelanggan di area layanan akan melihat opsi “drone delivery” dengan biaya tambahan $4.99. Total berat paket tak boleh melebihi 2,2 kg (5 pon).
- Pemetaan Digital: Amazon mengklaim telah membangun peta digital selama dua tahun untuk memastikan akurasi waktu pengiriman (maksimal selisih 5 menit dari estimasi).
- Prosedur Keamanan: Drone akan memverifikasi lokasi dan memastikan area bebas dari manusia, hewan, atau kendaraan sebelum menjatuhkan paket.
Baca Juga:
Batasan yang Perlu Diperhatikan
Meski menjanjikan, layanan Amazon Drone delivery ini masih memiliki beberapa keterbatasan:
- Cakupan Geografis: Hanya tersedia di lokasi terpilih di AS. Amazon belum merilis daftar lengkap wilayah yang mendukung.
- Kondisi Cuaca: Hujan ringan masih memungkinkan, tetapi cuaca buruk akan menonaktifkan opsi ini secara otomatis.
- Keamanan Paket: Meski drone dilengkapi sistem verifikasi, risiko pencurian tetap ada—terutama untuk barang bernilai tinggi.
Keberhasilan Amazon dalam memanfaatkan drone untuk layanan kritikal menunjukkan potensi besar teknologi ini. Namun, adopsi massal masih menghadapi tantangan regulasi dan kepercayaan konsumen.
Langkah Amazon ini bisa menjadi preseden bagi industri e-commerce global. Pertanyaan besarnya: akankah layanan serupa segera menyebar ke wilayah lain, atau justru memicu kontroversi terkait privasi dan keselamatan udara? (Icha)