spot_img
Latest Phone

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...

ARTIKEL TERKAIT

DPR AS Panggil Facebook dkk Terkait Video Penembakan

Telko.id, Jakarta – Komite DPR bidang keamanan Amerika Serikat (AS) berencana untuk memanggil para petinggi perusahaan teknologi seperti Facebook dan YouTube pada Rabu (27/03/2019) terkait penyebaran video penembakan masjid di Selandia Baru.

Chairman of the House Homeland Security Committee, Rep. Bennie G. Thompson menulis surat pemanggilan sejumlah petinggi perusahaan teknologi pada Selasa (19/3) kemarin.

Surat pemanggilan itu ditujukan kepada CEO Facebook Mark Zuckerberg, CEO YouTube Susan Wojcicki, CEO Twitter Jack Dorsey, dan CEO Microsoft Satya Nadella.

Dilansir Telko.id dari The Verge pada Rabu (20/03/2019), Bennie mendesak mereka untuk menghapus konten tersebut dan meminta penjelasan mereka mengenai rencana supaya kasus video penembakan masjid ini tidak terjadi di masa depan.

Surat itu dikirim sebagai tanggapan atas penembakan massal yang menewaskan 50 orang di Masjid Al Noor dan Linwood di Christchurch, Selandia Baru pada Jumat lalu (15/03).

Penembak yang bernama Brenton Terrant melakukan live streaming saat  di Facebook selama aksi berlangsung, dan pengguna lain memposting salinan video di berbagai media sosial.

{Baca juga: Facebook Hapus 1,5 Juta Video Penembakan Masjid Selandia Baru}

Sebelumnya, Facebook mengatakan bahwa video aksi teror penembakan di Selandia Baru sempat ditonton sebanyak 4000 kali oleh warganet, sebelum video itu dihapus. Selama streaming berlangsung, Facebook mengungkap bahwa video sudah ditonton kurang dari 200 kali.

Tidak ada pengguna yang melaporkan video selama siaran langsung. Siaran seperti itu tetap ada di Facebook bahkan setelah tayangan berakhir. Menurut Facebook jika ditotal, video itu ditonton 4.000 kali sebelum dihapus oleh mereka.

{Baca juga: Video Penembakan Masjid Selandia Baru Sempat Ditonton 4000 Kali}

Walaupun begitu mereka mengatakan telah menghapus akun tersangka Brenton Tarrant dari Facebook dan Instagram serta video langsung, pasca insiden tersebut.

Selain itu mereka mengklaim telah  menghapus 1,5 juta video tersebut dalam waktu lebih kurang 24 jam usai serangan brutal yang menewaskan lebih dari 50 orang itu.

“Kami menghapus 1,5 juta video aksi serangan brutal itu dan lebih dari 1,3 juta di antaranya kami blokir saat diunggah,” kata Facebook via Twitter. [NM/HBS]

SUmber: The Verge

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU