spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...

Garmin Venu 4 Resmi Dirilis, Bawa Wellness Adaptif ke Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Venu 4 di...

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

ARTIKEL TERKAIT

China Danai Huawei untuk Kepentingan Spionase?

Telko.id, Jakarta – Badan intelijen Amerika Serikat (AS) atau CIA menyatakan bahwa Huawei memang mendapat sokongan dari dinas keamanan China. CIA menyebut, Huawei didanai oleh otoritas China guna memata-matai negara lain.

CIA menuduh Huawei mendapatkan gelontoran uang dari Komisi Keamanan Nasional China, Tentara Pembebasan Rakyat, dan sebuah cabang ketiga dari jaringan intelijen China. Huawei langsung membantah tuduhan tersebut.

“Huawei memilih untuk tidak berkomentar atas tuduhan tidak berdasar yang juga disokong bukti nol dari sumber anonim,” kata perwakilan Huawei. Lain hal, CIA dan Kementerian Luar Negeri China tidak berkomentar terkait isu panas itu.

{Baca juga: Bos Huawei Puji Donald Trump, Mau Merayu?}

Seperti dikutip Telko.id dari Reuters, Sabtu (20/4/2019), tuduhan terhadap Huawei oleh CIA terjadi di tengah perang dagang antara Washington dan Beijing. AS pernah mencurigai perangkat buatan Huawei digunakan untuk spionase.

Huawei menyatakan bahwa tudingan tersebut tidak berdasar. Namun demikian, pihak berwenang AS tetap menyelidiki Huawei karena dugaan pelanggaran sanksi. Bahkan, AS mengajak negara-negara sekutu untuk memblokir Huawei.

{Baca juga: Dianggap Tidak Aman, Inggris akan Cekal Perangkat 5G Huawei}

Beberapa waktu lalu, Pusat keamanan siber Belgia tidak menemukan bukti bahwa perangkat Huawei digunakan untuk memata-matai para pengguna. Meski begitu, Belgia tetap akan terus melakukan penyelidikan secara lebih lanjut.

Menurut Reuters, pusat keamanan siber Belgia telah diminta untuk menganalisa potensi ancaman keamanan siber ketika sebuah negara menggunakan perangkat telekomunikasi buatan Huawei. Hasilnya, belum ditemukan bukti terkait hal itu. [SN/IF]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU