Telko.id – Pemerintah akan membentuk Badan Cyber Nasional atau BCN yang akan menjadi payung kegiatan cyber secara nasional.
“Pembentukan Badan Cyber Nasional itu sudah disetujui dalam rapat, dan presiden sudah memerintahkan agar (BCN) segera dibentuk,” kata Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), di Kantor Kemenkopolhukam, seperti dikutip dari Republika.
Wiranto menambahkan bahwa kehadiran lembaga tersebut ditujukan untuk memproteksi ancaman siber nasional ini menjadi salah satu program kementeriannya pada 2017.
Menurutnya, hingga saat ini pembuatan badan negara tersebut juga telah dikonsolidasikan dengan 12 kementerian dan lembaga, yang ada di bawah Kemenkopolhukam, pada rapat koordinasi awal tahun yang dilaksanakan di Jakarta.
Sebelumnya, rencana pembentukan BCN ini sempat dibatalkan oleh Presiden Joko Widodo pada pertengahan 2016 lalu.
Alasannya karena akan untuk penghematan anggaran negara. Namun dengan berjalan nya waktu, potensi ancaman peretasan cyber nasional meningkat sehingga rencana ini kemudian dilanjutkan lagi.
Apalagi, Wiranto juga mengaku bahwa berdasarkan informasi resmi yang diperolehnya, Indonesia termasuk sasaran besar bagi cyber attack. “Jadi jumlah Indonesia termasuk yang paling besarlah di dunia ini,”tegas Wiranto.
Padahal sekarang ini hampir semua kehidupan masyarakat bergantung pada internet dengan menggunakan pakai cyber system.
“Nah kalau attack-nya, serangan itu tidak bisa ditangkis, maka akan terjadi kekacauan. Misalnya e-commerce, perbankan, perdagangan, pasar, sekarang semua pakai internet. Kalau itu serangan tidak bisa diatasi, maka akan merusak ekonomi nasional, ekonomi masyarakat,” tegasnya.
“Nanti tugasnya BCN ini adalah protection, persandian, sehingga nanti kehidupan cyber di Indonesia yang lebih aman, nyaman. Bulan ini kita harapkan sudah terbentuk. Sebagai embrio Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) kita perkuat,” pungkasnya.
“Fungsi BCN tak akan tumpang-tindih dengan institusi cyber yang sudah ada. Saat ini, Kementerian Pertahanan memiliki Cyber Defence, Badan Intelijen Negara mempunyai Cyber Intelligence, dan Kepolisian RI memiliki Cyber Security. Lembaga-lembaga cyber itu akan tetap berfungsi seperti biasanya,” kata Ryamizard Ryacudu, Menteri Pertahanan, seperti dikutip dari Tempo.Co.
Untuk memperkuat BCN ini, Kementerian Pertahanan mempersiapkan puluhan ahli Internet dan teknologi informasi atau information technology (IT).
“Kami sudah sekolahkan 50 orang untuk pendidikan S-2. Mereka para ahli IT yang hebat,” kata Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menambahkan. (Icha)