spot_img
Latest Phone

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...

ARTIKEL TERKAIT

Bagi Para Siswa, Google Docs adalah Aplikasi “Chatting Diam-diam”

Telko.id, Jakarta – Bagi para siswa, Google Docs bukanlah sebagai sarana untuk berkolaborasi secara profesional saat mengerjakan suatu dokumen, melainkan menjadi aplikasi untuk chatting diam-diam dengan teman di kelas.

Para remaja kini tidak lagi menggunakan kertas untuk bertukar pesan di kelas. Mereka bisa menggunakan Google Docs. Apalagi, sekarang semakin banyak murid yang menggunakan perangkat berupa laptop atau tablet di kelas.

Menariknya, guru di kelas tak menyadari hal itu. Para remaja pun leluasa menggunakan Google Docs untuk mengobrol satu sama lain. Terkadang, mereka menggunakan fitur Live Chat yang begitu awam bagi mayoritas guru sekolah.

{Baca juga: Google Assistant Bantu Chatting Jadi Gak Ribet}

Menurut laporan Digital Trends, seperti dikutip Telko.id, Senin (18/03/2019), di layanan tersebut para remaja setingkat SMA bisa pula menandai satu kata atau kalimat dan membahasnya di bagian komentar.

Ketika seorang guru membagikan file, para murid akan menyalin di dokumen lain dan saling mengobrol di kolom obrolan. Mereka seolah-olah sedang mencatat sesuatu, dan saat guru mendekat, mereka akan menekan tombol Resolve.

Tombol tersebut berfungsi untuk menghapus semua percakapan. Para remaja juga terkadang berbagi Google Docs untuk mengobrol sepanjang hari. Bahkan, antara murid yang berada di kelas berbeda pun bisa melakukannya.

{Baca juga: 5 Tips Aman First Date dengan “Gebetan” dari Aplikasi Kencan}

Mereka menggunakan jenis font yang berbeda untuk membedakan satu pembicara dari pembicara lain. Saat proses belajar mengajar di kelas berakhir, mereka akan menghapus file tersebut dan membuat file baru pada keesokan harinya. Duh, ada -ada saja ya! (SN/FHP)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU