Telko.id – Anak Muda Indonesia bersama Samsung dan UNDP wujudkan SDGs lewat Generation17. Ini jadi bukti bahwa di tengah krisis iklim, ketimpangan gender, dan tantangan pendidikan, lima pemimpin muda dari berbagai belahan dunia—termasuk Indonesia—telah membuktikan bahwa aksi lokal bisa menciptakan dampak global.
Mereka adalah bagian dari Generation17, inisiatif kolaborasi antara Samsung dan UNDP yang mendorong solusi inovatif untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Sejak diluncurkan pada 2020, program ini telah mendukung 22 pemimpin muda dari 18 negara, dengan fokus pada 17 target SDGs.
Tahun ini, Brigitta Gunawan, aktivis lingkungan asal Indonesia, bergabung dalam daftar inspiratif tersebut. Bersama empat rekannya dari Ekuador, Brasil, Yordania, dan India, mereka membawa solusi nyata mulai dari pelestarian laut hingga kesetaraan kesehatan perempuan.
Baca juga : 3 Dekade Bersama Indonesia, Samsung Berikan Lebih dari Inovasi
Lantas, bagaimana teknologi dan kolaborasi multisektor bisa mempercepat terwujudnya masa depan yang lebih adil? Simak kisah mereka yang tidak hanya berani bermimpi, tetapi juga mengambil tindakan.
Kiprah Brigitta Gunawan: Dari Lautan Hingga Pendidikan Lingkungan
Di usia yang masih sangat muda, Brigitta Gunawan sudah menyadari satu hal: manusia hanyalah titik kecil di alam semesta yang luas. Namun, titik kecil itu bisa menjadi penggerak perubahan besar.
Melalui organisasinya, 30×30 Indonesia dan Diverseas, ia telah menjangkau lebih dari 15.000 orang di 100+ lokasi dengan program edukasi lingkungan dan konservasi laut.
“Jika kita diam saja, ekosistem yang rapuh ini akan hancur dalam masa hidup kita,” ujar Brigitta. Dengan semangat itu, ia mengajak generasi muda untuk terlibat langsung dalam pelestarian biodiversitas laut—sebuah isu krusial bagi Indonesia sebagai negara kepulauan.
Solusi Global dari Lima Pemimpin Muda
Selain Brigitta, empat pemimpin muda lainnya membawa keahlian unik dalam bidang masing-masing:
- José Francisco Ochoa (Ekuador) – Pendiri Academia del Océano, platform edtech yang mempromosikan pelestarian laut bagi komunitas berbahasa Spanyol.
- Renata Koch Alvarenga (Brasil) – Pendiri EmpoderaClima, organisasi yang menyoroti dampak perubahan iklim pada perempuan.
- Rahaf Abu Mayyaleh (Yordania) – Inisiator IBTKRGO, yang mengembangkan teknologi hijau dari limbah elektronik.
- Soumya Dabriwal (India) – Pendiri Project Baala, usaha sosial yang memperjuangkan akses kesehatan menstruasi.
Peran Teknologi dalam Mempercepat SDGs
Kolaborasi Samsung dan UNDP tidak hanya memberikan pendampingan, tetapi juga akses ke teknologi terkini. Para pemimpin muda ini menggunakan perangkat Samsung Galaxy untuk memperluas jangkauan kampanye mereka.
Salah satu contoh nyata adalah Samsung Global Goals App, yang telah diunduh 300 juta kali dan berhasil menggalang dana $20 juta untuk program UNDP.
“Teknologi adalah amplifier suara kami,” ujar Rahaf dari Yordania. Dengan platform digital, inisiatif seperti daur ulang e-waste atau edukasi kesehatan reproduksi bisa menyebar lebih cepat dan efisien.
Program ini juga membuka pintu bagi para pemimpin muda untuk berbicara di forum global, bertemu pembuat kebijakan, dan membangun jaringan dengan sesama agen perubahan.
Seperti yang dilakukan Tamara Gondo, alumni Generation17 asal Indonesia, yang baru-baru ini berbicara di Samsung Galaxy Tech Forum tentang pentingnya keberlanjutan.
Menurut Achim Steiner, Administrator UNDP, waktu untuk bertindak semakin sempit. Dengan kurang dari lima tahun menuju target SDGs 2030, partisipasi generasi muda bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. “Mereka adalah masa depan pembangunan global,” tegasnya.
Melalui Generation17, Samsung dan UNDP membuktikan bahwa kolaborasi antara sektor privat, PBB, dan anak muda bisa menciptakan solusi yang tidak hanya inovatif, tetapi juga berdampak nyata. Pertanyaannya sekarang: Apakah Anda siap menjadi bagian dari perubahan ini? (Icha)