spot_img
Latest Phone

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...

Lenovo Yoga Slim 9i: Laptop Premium Pertama dengan Kamera di Bawah Layar

Telko.id - Bayangkan sebuah laptop yang tidak hanya memukau...

Huawei Band 10, Smartband ala Smartwatch Ini Kecanggihannya!

Telko.id - Huawei Device Indonesia resmi meluncurkan Huawei Band...

Xiaomi Smart Display Max 100, Layar Pintar Ultra Besar Pertama di Indonesia

Telko.id - Xiaomi Indonesia meluncurkan Xiaomi Smart Display Max...

ARTIKEL TERKAIT

Amerika Batasi Ekspor ke China, Nvidia Merugi Hingga 92 Triliun!

Telko.id – Diberlakukannya pembatasan ekspor terbaru oleh pemerintah Amerika Serikat berdampak pada turunnya saham teknologi di Amerika Serikat yang ditandai dengan menurunnya saham Nvidia dan AMD hingga 7%.

Permintaan semikonduktor juga diprediksi akan terhambat karena adanya pemberlakuan tarif dan pembatasan ini.

Departemen Perdagangan AS membatasi ekspor untuk produk – produk AI ke China. AMD mengatakan menanggung kerugian hingga USD 800 juta terkait pembatasan ini.

“Perusahaan berharap untuk mengajukan lisensi tetapi tidak ada jaminan bahwa lisensi akan diberikan.” kata AMD yang dikutip dari CNBC.

Baca juga : Dampak Kebijakan Tarif Trump pada Transformasi Digital Indonesia

Di pihak lain, chip AI merek H20 dari Nvidia juga diwajibkan mendapatkan lisensi khusus untuk dapat dijual di pasar China sejak 9 April 2025 lalu.

Pembatasan dan pembuatan lisensi dari pemerintah Amerika ini akan merugikan Nvidia senilai USD 5,5 miliar atau sekitar Rp 92 triliun. Diprediksi permintaan H20 yang sedang laris manis di China ini akan sangat berkurang.

“Pemerintah mengindikasikan bahwa persyaratan lisensi adalah untuk mengantisipasi resiko bahwa produk itu mungkin akan digunakan atau dialihkan untuk (membuat) komputer super di China,” kata Nvidia yang dikutip dari BBC.

Chip H20 sudah dirancang khusus agas sesuai dengan ambang batas regulasi AS, namun tetap cukup kuat untuk mendukung kebutuhan AI China. Chip yang sebanding dengan AI H100 dan H200 yang telah digunakan di AS dan negara lain, namun memiliki kecepatan interkoneksi dan bandwidth lebih lambat dengan menggunakan arsitektur AI generasi sebelumnya yang disebut Hopper.

Chip ini adalah satu – satunya produk kelas atas yang masih bisa dijual ke pasar China setelah AS memberlakukan control ekspor ketat terhadap chip AI sejak 2022.

“Pada 14 April, kami diberitahu bahwa pembatasan tersebut akan diberlakukan secara permanen,” ujar manajemen Nvidia, dikutip Reuters, Selasa (15/4).

Meskipun begitu, CEO Nvidia, Jensen Huang mengatakan bahwa perusahaannya sangat siap untuk mendominasi pasar inference, yang akan menjadi fase berikutnya dari revolusi AI.

Reuters sebelumnya melaporkan bahwa perusahaan besar seperti Tencent, Alibaba, dan ByteDance ramai – ramai memborong chip H20 dari Nvidia ini.

Pasalnya startup AI lokasl seperti DeepSeek tengah mendorong pengembangan model generatif dengan biaya yang lebih rendah. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU