Telko.id, Jakarta– Seorang pria ditangkap polisi, setelah mengamuk di markas Google di Mountain View, California, Amerika Serikat (AS) pada Minggu (10/3/2019). Pria bernama bernama Kyle Long itu marah dan sempat mengancam dengan kekerasan, karena kesal akun YouTube-nya dihapus.
Dilansir Telko.id dari The Verge pada Rabu (13/03/2019), BuzzFeed News melaporkan bahwa, Kyle kesal karena akun dan video miliknya di YouTube hilang alias dihapus. Dia menduga itu akibat ulah Google.
Namun nyatanya dugaan Kyle salah. Karena sebenarnya akun dan video Kyle dihapus oleh isterinya, Samantha Long. Namun karena takut, sang Isteri tidak mau mengaku, dan malah berdalih kemungkinan yang menghapus adalah Google.
Dalam melakukan aksinya Kyle Long tidak main-main. Dia menempuh perjalanan jauh dari negara bagian Maine menuju California AS, yang berjarak lebih dari 3.300 mil atau 5310,8 km demi menyambangi kantor pusat Google yang bernama Googleplex itu.
{Baca juga: YouTube Kenalkan Fitur Cek Fakta untuk Atasi Topik Sensitif}
Lucunya, Kyle Long sebanrnya baru mengunggah satu video di akun YouTube-nya. ISatu-satunya video yang dibuat Long itu tentang panduan cepat kaya raya. Sayangnya, panduan tersebut malah terkesan aneh dan durasinya terlalu lama.
Kyle Long memang memiliki riwayat penyakit mental. Menurut sang ayah, Kevin Long anaknya pernah bertikai dengan polisi, dan mengemudi dalam keadaan mabuk di masa remaja yang merenggut nyawa sahabatnya.
Kevin Long menilai bahwa ada yang salah dengan konten video milik anaknya, karena dalam video Kyle tampak percaya diri jika video ini dapat menyelesaikan masalah dunia. “Dia datang dengan ide gila ini untuk membuat semua orang jutawan,” tutur Kevin.
{Baca juga: YouTube Izinkan Komentar di Video Anak, tapi…}
Ketika ditangkap, Kyle Long membawa tongkat bisbol yang telah ia siapkan di mobilnya. Beruntung, tongkat bisbol tersebut berhasil diamankan saat dilakukan penangkapan.
Menurut polisi Mountain View, yang berbicara dengan BuzFeed, Long bisa dikenakan pasal dengan ancaman umum berbuat kekerasan terhadap orang lain. [NM/HBS]
Sumber: The Verge