Telko.id – Operator seluler akan mendapat rejeki nomplok pada tahun 2025, seiring dengan diimplementasikannya jaringan 5G. Teknologi ini diharapkan dapat menghasilkan pendapatan sebesar US$247 miliar, demikian menurut penelitian ABI.
Pertumbuhan ini akan didorong oleh pasar Amerika Utara, Eropa Barat, dan Asia-Pasifik.
“5G akan menjadi teknologi seluler yang berkembang cepat, kemungkinan besar lebih cepat dari generasi sebelumnya termasuk 4G,” kata Joe Hoffman, Managing Director dan Wakil Presiden ABI Research, seperti dilansir Telecomtechnews, Kamis (14/4).
Ia menambahkan, migrasi teknologi ini selama beberapa tahun ke depan akan berarti penurunan terus di 2G. 3G dan 4G akan tumbuh di banyak pasar tetapi 5G akan menghasilkan kasus penggunaan dan pendapatan pasar baru juga.
Saat ini, spesifikasi teknis yang tepat mengenai 5G memang belum diselesaikan, tapi standarisasi mengenai teknologi ini diharapkan akan rampung pada tahun 2020. Tidak lama setelah itu, peluncuran akan mulai digelar seiring dengan semakin banyaknya vendor dan operator yang bersaing untuk memberikan layanan 5G kepada pelanggan.
Mengenai hambatannya sendiri, pada dasarnya akan sama dengan kasus peluncuran generasi,-generasi sebelumnya, yakni tentang seperti apa sebenarnya teknologi ini dan isu-isu lain di sekitarnya seperti spektrum fragmentasi, jangkauan cakupan, ketersediaan perangkat, dan CAPEX/OPEX. Di atas segalanya, harus ada kasus penggunaan jelas yang memastikan hasil yang menguntungkan dari keunggulan kompetitif yang unik dari 5G.
Membantu mentenagai IoT akan menjadi penggunaan utama dari 5G, mengingat jutaan perangkat akan memerlukan konektivitas yang luas dan dapat diandalkan. Dalam rangka memfasilitasi permintaan ketersediaan, ABI Research memperkirakan 8,5 small cel akan digunakan pada tahun 2020 untuk menempatkan infrastruktur yang diperlukan untuk peluncuran 5G.
“Jaringan 5G di mana mendatang akan berevolusi untuk merangkul seluler, WiFi, dan konektivitas kabel, selain gelombang milimeter,” tambah Hoffman. “Ini akan menjadi akses data nirkabel yang lebih baik, lebih murah, lebih hijau, dan berkecepatan sangat tinggi untuk pasar massal yang akan menyebabkan inovasi bisnis meledak.”
Beberapa operator seluler di Amerika Utara dan Asia-Pasifik telah mengumumkan proyek dan rencananya untuk menggelar inisiatif 5G mereka sendiri. Verizon Wireless, NTT DoCoMo, KT, dan SK Telecom bahkan lelah membentuk 5G Open Trial Specification Alliance. SK Telecom, konon akan sudah siap menggelar 5G pada olimpiade 2018 mendatang.