spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...

ARTIKEL TERKAIT

Smart City Perlu Smart Regulasi

Telko.id – Untuk membangun sebuah smart city, tidak cukup hanya membangun jaringan di mana-mana. Regulasi yang mendukung pun dibutuhkan. Hal ini disampaikan oleh Jonathan Adelstein, President Wireless Infrastructure Association menjelaskan dalam sebuah konferensi di Washington beberapa waktu lalu.

“Kami mengalami hambatan ketika akan membangun jaringan. Padahal jaringan merupakan unjung tombak ketika akan mewujudkan visi 5G dan IoT,” sahut Jonathan menyampaikan.
Dalam mewujudkan Smart City perlu Smart Regulation, pasalnya dalamengakuisisi site kini bukan persoalan mudah lagi. Jadi diperlukan regulasi yang fundamental untuk mengatur agar efisien. Dengan demikian, harapan 5G dan IoT mampu membantu kehidupan masyarakat melalui teknologi pun dapat terjadi.

Kebutuhan akan jaringan di era 5G nanti akan sangat besar. Bukan hanya anten di luar ruangan saja, tetapi small cell di dalam ruang juga menjadi penting. Koneksi yang diinginkan adalah koneksi yang selalu terhubung. Baik di dalam maupun di luar ruang.

“Jika tidak diatur dengan baik, maka estetika ruangan menjadi tidak menarik. Tentu hal ini tidak diinginkan. Akan lebih baik, para penyedia jaringan bekerja sama sehingga layanan yang diberikan pun menjadi lebih baik tanpa harus mengabaikan estetika,” sahut Jonathan menambahkan.
Sampai saat ini, dari semua anggota Asosiasi Infrastruktur Nirkabel sudah berinvestasi sangat besar. Lebih dari US$ 35 miliar ditanamkan untuk proyek-proyek pembangunan infrastruktur. Lebih besar dibandingkan investasi di industri minyak dan gas. Targetnya adalah menghubungkan antara Kota dengan perumahan untuk meningkatkan layanan. Sayang, di sisi lain, penduduk banyak yang keberatan terhadap upaya pembangunan jaringan ini.

Lalu, regulasi seperti apa yang dibutuhkan agar visi smart city yang menjadi salah satu kunci sukses pengaplakasian 5G dan IoT ini?

“Ketika sudah memutuskan untuk membangun infrastruktur 5G maka dibutuhkan banyak sekali antena. Kita bicarakan ribuan antena untuk setiap operator di setiap kota yang harus tersambung ke jaringan fiber. Ini pekerjaan besar yang membutuhkan tempat. Jika tidak dirampingkan maka prosesnya akan memakan waktu lama dan semua aplikasi yang akan membantu masyarakat pun tidak akan terjadi. Itu sebabnya smart city perlu smart regulasi,” sahut Jonathan menutup pembicaraannya dalam konferensi, seperti yang.dilansir.daro RCR Wireless. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU