Telko.id – Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tanjungpinang, Wan Samsi berujar akan segera berkoordinasi dengan operator telekomunikasi agar tower telekomunikasi dapat segera dibangun di Pulau Penyengat.
“Saya akan ajukan ke pihak mereka, bagaimana pola yang cocok untuk membangun tower di Pulau Penyengat,” ujar Wan Samsi seperti dilaporkan Batam Post (10/6).
Sebelumnya, Warga Pulau Penyengat sempat mengeluhkan akses komunikasi yang tidak lancar di wilayah mereka. Padahal, sejatinya lokasi pulau yang dicanangkan menjadi warisan sejarah dunia itu tidak terlampau jauh dari Ibu Kota Provinsi Kepulauan Riau, bahkan hanya memakan waktu sekitar 10 menit saja melalui perjalanan laut.
Wan Samsi menambahkan, setelah satu-satunya tower telekomunikasi di Pulau Penyengat dirobohkan, warga Penyengat memanfaatkan sinyal dari Kota Tanjungpinang yang tentunya tidak memberikan layanan komunikasi yang optimal.
Berkaca dari hal tersebut, pihaknya akan segera berkomunikasi dengan pihak operator telekomunikasi yang sebelumnya pernah membangun tower di Pulau Penyengat agar dibangun kembali tower di wilayah ini.
Wan Samsi mengatakan, Bidang Udara akan segera mengurus keluhan tersebut, dan akan mengecek persoalannya. “Di Penyengat boleh dibangun tower. Tapi harus dirancang bangun supaya tidak mengganggu situs budaya,” ujarnya.
Senada dengan Wan Samsi, Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Ade Angga sangat setuju jika Pemerintah Kota (Pemkot) Tanjungpinang membantu persoalan warga Pulau Penyengat, terkait dengan sarana komunikasi tadi.
Dia akan minta Komisi I DPRD mengajak Dishubkominfo untuk meminta provider telekomunikasi memasang tower di Pulau Penyengat. “Jangan sampai Penyengat menjadi terasing di pusat Ibu Kota Provinsi Kepri,” tambahnya.
Ade juga memastikan, dia akan terus mengawasi perkembangan upaya pembangunan tower telekomunikasi itu.
Sekadar informasi, beberapa tahun lalu pernah juga dibangun tower telekomunikasi. Namun sekitar tiga tahun lalu, tower telekomunikasi dari salah satu operator seluler tersebut tersambar petir. Akibatnya merusak sebagian dinding dan menara masjid. “Alhasil tower dibongkar,” ujarnya. Hingga saat ini, pihak provider belum kembali melakukan pemasangan tower.
Kominfo sendiri sejatinya sedang mencanangkan proyek Palapa Ring yang bertujuan untuk memberikan arus internet di wilayah-wilayah rural di Indonesia. Diharapkan, kesuksesan proyek ini dapat memberikan kualitas internet yang baik di semua wilayah Indonesia tanpa terkecuali. Dengan begitu, akan semakin banyak kekayaan dan pesona alam yang bisa di eksplorasi dan pada akhirnya dapat menumbuhkan perekonomian di wilayah tersebut.