Telko.id – Dewan Eropa telah mengusulkan realokasi spektrum 700 MHz dalam upaya untuk meningkatkan penetrasi dan serapan mobile broadband.
Dilaporkan Telecoms(31/5), Dalam draft keputusan yang belum disahkan oleh Parlemen Eropa, operator akan diberitahu untuk mengadopsi band 700 MHz pada tahun 2020 karena bertujuan untuk meningkatkan layanan broadband di seluruh benua. Dewan juga menyatakan bahwa band tadi bersifat pinjaman dan tidak dimiliki penuh oleh Operator. Band ini dimaksudkan untuk menawarkan kecepatan tinggi dan cakupan yang luas untuk layanan internet mobile, sementara secara bersamaan merapikan jalan menuju jaringan 5G.
Setelah negosiasi dengan Parlemen Eropa sempat tertunda, operator akan memiliki waktu hingga Juni 2018 untuk merumuskan rencana mereka dan publik dalam menyajikan strategi roadmap nasional untuk bagaimana mereka akan menerapkan langkah yang dicanangkan oleh Dewan. Dewan Eropa juga telah mengatakan bahwa negara-negara Uni Eropa harus menetapkan kembali pita 700 MHz (694-790 MHz) untuk mengaktifkan layanan broadband nirkabel pada 30 Juni 2020 mendatang.
“Dengan dibukanya pita 700 MHz untuk mobile broadband merupakan langkah penting yang telah diambil menuju ketersediaan broadband untuk semua orang di Uni Eropa,” kata Henk Kamp, Menteri Bidang Perekonomian asal Belanda. “Internet cepat tidak hanya penting bagi pembangunan ekonomi di Uni Eropa, tetapi juga untuk kehidupan sehari-hari warganya. Bersama-sama dengan langkah-langkah lain, band 700 MHz akan memastikan internet yang cepat di Uni Eropa pada tahun 2020 mendatang,” tambahnya.
Namun, Langkah untuk mengalokasikan pita 700 MHz telah bertepuk sebelah tangan oleh GSMA, meskipun mereka menyatakan harapan untuk pengimplementasian dari regulasi di seluruh benua. Sejatinya, resiko keterlambatan akan mengancam posisi Eropa sebagai wilayah terkemuka pada saat era 5G hadir. Tapi bagaimanapun, GSMA memuji pengadopsian awal dari spektrum 700 Mhz di Perancis dan Jerman, karena telah memulai pengimplementasian dari frekuensi ini jauh sebelum tahun 2020.
“Kami berharap untuk melihat skenario yang berbeda daripada yang kita miliki dengan pelaksanaan 800MHz, di mana negara-negara tertentu telah meminta waktu yang cukup lama untuk melepaskan band tersebut,” kata John Giusti, Head Regulatory Officer, GSMA. “
Lebih lanjut, Giusti juga menyatakan bahwa mereka menyadari terdapat perbedaan dalam penggunaan frekuensi antara Negara Anggota, dan wajar saja jika terdapat perbedaan waktu untuk implementasi.
Namun, Ia menegaskan bahwa mereka harus mempertahankan komitmen awal yakni tahun 2020 sebagai tonggak utama dalam pergeseran ke ponsel untuk band 700MHz. Tanpa komitmen ini, Eropa beresiko berada di belakang daerah lain dalam pengembangan mobile broadband.