spot_img
Latest Phone

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...

Garmin Dorong Gaya Hidup Aktif di Hari Olahraga Nasional 2025

Telko.id - Garmin mendorong masyarakat Indonesia untuk menjalani gaya...

Elon Musk Gugat Apple dan OpenAI Soal Integrasi ChatGPT di iPhone

Telko.id - Elon Musk melalui perusahaan xAI dan xAI...
Beranda blog Halaman 992

Tenang, Kominfo Janji Stratup Aplikasi Umrah Digital Tidak Akan Ganggu Bisnis Travel

Telko.id – Pada kunjungan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara ke Arab Saudi, salah satu agendanya adalah menandatangani memorandum of understanding (MoU) kolaborasi digital dengan pemerintah Arab Saudi. Dimana, kedua negara menyepakati untuk mengembangkan secara bersama startup Aplikasi umrah digital.

Rudiantara juga memastikan bahwa pengembangan startup aplikasi umrah digital tersebut tidak akan mengganggu bisnis biro travel yang selama ini sudah berjalan. Hal ini disampaikannya dalam sesi press conference usai penandatanganan memorandum of understanding (MoU) kolaborasi di Riyadh, minggu lalu, seperti dilansir dari keterangan tertulis Kominfo.

“Situasinya sama saja dengan biro travel yang dulu ada, sekarang juga masih ada ketika bisnisnya bergeser ke ranah online. Hanya saja sekarang menjadi merchant-nya Traveloka dan platform lainnya. Jadi tergantung pasarnya, ada pasar yang retail, ada yang non-retail. Tidak perlu khawatir,” ujar Rudiantara.

Kekhawatiran ini juga dijawab oleh co-founder Tokopedia, Leontinus Alpha Edison yang menegaskan bahwa kehadiran Tokopedia adalah untuk memberikan solusi yang end to end dengan mengumpulkan permasalahan terlebih dahulu. Hal ini sejalan dengan visi misi Tokopedia yang ingin melakukan pemerataan pengusaha digital.

“Tokopedia sejak awal selalu berpartner dengan berbagai pihak karena kita ingin maju bersama. Kita ingin membangun jembatan, bukan dinding penghalang,” tegas Leontinus.

Dalam implementasinya, Tokopedia akan bekerja bersama-sama dengan Traveloka melalui jalur maupun Government to Government (G to G) maupun Business to Business (B to B) dengan pebisnis online di Arab Saudi. Pengembangan Umrah Digital akan fokus pada tiga aspek yang bisa diefisiensikan dengan mengimplementasikan teknologi dan membangun partnership dengan pihak lain.

“Kita akan mengembangkan pengalaman mulai dari pre-departure atau persiapan di Indonesia, kemudian saat mereka tiba di sini (Arab Saudi), dan setelah selesai umrah,” tambah Leontinus.

Umrah digital ini bisa menjadi pilihan alternatif biro travel yang memberikan jaminan keamaan dan kenyamanan. Masyarakat tidak perlu ragu karena pengelolaannya transparan dan bisa dipantau secara online. Selama ini tantangan pengelolaan umrah dengan minat jamaah yang besar adalah masih adanya biro travel yang tidak bertanggung jawab dan melakukan penipuan. Inilah salah satu hal yang ingin diantisipasi pemerintah melalui pengembangan Kolaborasi Digital Indonesia-Arab Saudi.

“Nanti akan ada fintech-nya untuk pendanaan, ada logistiknya untuk mengantar barang. Itulah mengapa semua harus terintegrasi,” ujar Rudiantara menambahkan.

Harapannya, keberadaan startup ini semakin memudahkan jamaah Indonesia yang ingin melakukan perjalanan umrah termasuk pengurusan akomodasi, pemilihan fasilitas hingga pengurusan visa.

Integrasi sistem mulai dari keuangan, perjalanan, hingga pengiriman barang akan menciptakan transparansi tata kelola umrah yang menguntungkan jamaah Indonesia sekaligus mendorong terciptanya kompetisi yang sehat antar biro travel umrah dalam menyediakan layanan yang maksimal bagi jamaah.

Prototipe Umrah Digital Mulai Disiapkan

Pengembangan startup umrah digital menjadi fokus pertama realisasi MoU kolaborasi digital Indonesia-Arab Saudi. Beberapa tahapan mulai dilakukan dua unicorn Indonesia, yaitu Tokopedia dan Traveloka, termasuk penyiapan prototipe-nya.

Kolaborasi Indonesia-Arab Saudi dalam mewujudkan startup aplikasi umrah ini juga membahas beberapa hal mulai dari bentuk kerjasama dan model investasi, rencana pengembangan produk, layanan untuk solusi umrah, hingga kemungkinan adanya pemberdayaan, pengembangan dan keterlibatan di sektor UKM.

“Kita harus dorong sektor swasta, peran pemerintah bukan sebagai regulator, tetapi memfasilitasi, membuka jalan, bahkan mengakselerasi. Jangan sampai Indonesia menjadi pasar terus,” tegas Menteri Rudiantara, seraya menyampaikan tingginya potensi umrah jamaah asal Indonesia yang pada tahun 2018 saja mencapai 1 juta orang.

Bagi pemerintah Arab Saudi, pengembangan startup akan menguatkan diversifikasi ekonomi demi percepatan pencapaian visi Arab Saudi 2030. Salah satunya dengan menciptakan ruang inovasi dan investasi generasi muda Arab Saudi serta meningkatkan kompetensi di bidang industri digital yang melibatkan sektor UKM. Sementara bagi Indonesia, aplikasi ini bisa mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi digital.

“Jadi sebenarnya benefitnya juga untuk Indonesia, untuk unicorn Indonesia, pebisnis asal Indonesia, dan untuk masyarakat Indonesia,” pungkas Menteri Kominfo. (Icha)

 

 

 

Pendiri Apple Ajak Masyarakat Hapus Facebook Berjemaah

Telko.id, Jakarta – Pendiri Apple, Steve Wozniak, mengajak para pengguna untuk secara berjemaah hapus Facebook. Alasannya, ia menilai Facebook sangat berbahaya bagi privasi pengguna.

Wozniak sudah menghapus akun Facebook miliknya pada tahun lalu setelah kasus Cambridge Analytica yang menghimpun informasi pribadi pengguna demi kepentingan Pilpres Amerika Serikat 2016.

Menurut laporan Digital Trends, dikutip Telko.id pada Selasa (09/07/2019), Wozniak bahkan menyebut bahwa Facebook juga menyadap aktivitas pengguna. Katanya, rekam jejak Facebook begitu buruk.

{Baca juga: Paket Komputer Kuno Apple-1 Dilelang Rp 8,6 Miliar}

Selain Facebook, Wozniak pun membahas soal teknologi keamanan di produk Apple. Menurutnya. masyarakat sudah seharusnya membayar lebih demi bisa mendapat perlindungan privasi.

Ia mengakui Apple memang mengusung fitur dan pesan yang melindungi privasi pengguna. Sayang, teknologi yang dihadirkan membuat perangkat Apple berharga lebih mahal ketimbang keluaran produsen lain. Wozniak pun mengatakan bahwa hal tersebut sudah menjadi konsekuensi pengguna.

Maret 2019 lalu, pendiri WhatsApp, Brian Acton, melayangkan kritik keras kepada Facebook. Bahkan, ia kembali menyuarakan ajakan kepada para pengguna untuk hapus Facebook atau Delete Facebook.

“Hapus Facebook, ok?,” terangnya saat berbicara dalam sebuah seminar dengan para mahasiswa di Stanford University, seperti dikutip Telko.id dari Fortune, Jumat (15/3/2019).

{Baca juga: Menteri Susi Ajak Zuckerberg Lomba Dayung Berhadiah Saham Facebook}

Acton keluar dari Facebook pada akhir 2017. WhatsApp dibeli Facebook sehingga ia sempat menjadi bagian dari perusahaan itu. Setelah keluar, ia mengampanyekan ajakan Delete Facebook melalui akun Twitter.

Acton merasa kecewa karena Facebook rela mengorbankan privasi pengguna demi mendulang untung. Ia dulu membiarkan WhatsApp dibeli oleh Facebook agar para pegawai mendapatkan kesejahteraan. (SN/FHP)

Sumber: Digital Trends

Pakai AI, Instagram Cegah Warganet Komentar “Nyinyir”

Telko.id, Jakarta Instagram mulai tegas dalam melawan cyberbullying di platform mereka. Media sosial untuk foto dan video ini menggunakan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk mengurangi komentar negatif dan penuh intimidasi.

Cyberbullying memang menjadi masalah yang sering ditemui di media sosial, termasuk Instagram. Bentuknya berupa adu komentar yang membuat pengguna lain tertekan dan terintimidasi.

Dikutip Telko.id dari Ubergizmo, pada Selasa (09/07/2019), lewat teknologi AI, Instagram akan memberi tahu para penggunanya ketika komentar yang mereka kirimkan cenderung negatif dan tidak pantas untuk diposting atau tidak.

{Baca juga: Trik Upload Foto di Instagram Web}

Diharapkan dengan adanya teknologi ini, warganet Instagram bisa berpikir kembali sebelum mereka mengunggah komentar.

Selain itu, Instagram pun dikabarkan sedang menguji fitur bernama Restrict. Fitur ini mampu menghindarkan pengguna dari komentar negatif yang diberikan warganet. Pengguna dapat memutuskan untuk membuat komentar dapat terlihat oleh publik atau tidak.

Sebelumnya, Instagram menyatakan keseriusannya untuk memberantas konten hoaks di platform mereka. Mereka bahkan menggandeng Facebook Fact-checkers untuk memberantas foto dan video hoaks, dan menjaga penyebarannya tidak meluas.

{Baca juga: Tegas! Instagram Serius Berantas Konten Hoaks Bareng Facebook}

Dikutip dari Engadget, Selasa (07/05/2019), Instagram nantinya tidak akan menghapus konten hoaks. Namun, media sosial ini memilih untuk tidak memunculkannya di tab Explore atau di halaman hasil pencarian hashtag.

“Pendekatan kami terhadap informasi yang salah sama dengan Facebook. Ketika kami menemukan informasi yang salah, daripada menghapusnya, kami akan mengurangi distribusinya,” kata juru bicara Instagram. (NM/FHP)

Sumber: Ubergizmo

Setelah Aceh, Giliran Yordania Blokir PUBG

Telko.id, Jakarta – Yordania pada Sabtu (06/09) resmi blokir PUBG atau PlayerUnknown’s Battlegrounds. Aturan ini dibuat karena game tersebut dinilai telah memberikan dampak negatif bagi masyarakat.

Dilansir Telko.id dari Channel News Asia, Selasa (09/07/2019), kabar dilarangnya PUBG di Yordania berdasarkan sumber dari otoritas pemerintah atau Jordan Regulatory Authority.

Awalnya, Kerajaan Yordania memperingatkan warganya untuk tidak bermain PUBG karena menimbulkan efek negatif bagi mereka.

Psikolog di negara tersebut telah berulang kali memperingatkan jika game itu mendorong tindak kekerasan dan tindakan bullying di kalangan pemuda. Selain itu, lembaga-lembaga kerajaan juga telah mengeluarkan peringatan kepada pegawai pemerintah untuk tidak memainkan game tersebut.

{Baca juga: Main PUBG Enam Jam Non Stop, Remaja 16 Tahun Tewas}

Akan tetapi, peringatan tersebut tidak dipatuhi karena banyak masyarakat yang menggemarinya. Sehingga pada akhirnya PUBG pun diblokir pemerintah.

Langkah ini mengikuti larangan serupa di Irak, Nepal dan negara bagian Gujarat di India. Larangan bermain PUBG juga muncul di Indonesia tepatnya Provinsi Aceh.

Dewan Ulama Aceh mengeluarkan fatwa haram untuk PUBG. Selain itu fatwa haram juga akan berlaku bagi game serupa PUBG yang mengandung unsur kekerasan.

Dilansir Telko.id dari AsiaOne pada Kamis (20/06/2019), fatwa tersebut dikeluarkan pada Rabu (19/06). Mereka terkejut ketika melihat popularitas game yang kian melonjak di antara masyarakat Aceh yang sebagian besar Muslim.

“Kami telah melihat bahwa anak-anak dan bahkan orang dewasa di Aceh mulai kecanduan game PUBG dan mereka memainkannya di mana-mana lewat ponsel mereka. Ini sudah mulai mengkhawatirkan,” kata Wakil Dewan Ulama Aceh, Faisal Ali.

{Baca juga: Ulama Aceh Keluarkan Fatwa Haram untuk PUBG}

Selain itu, mereka juga melihat banyak negara lain seperti India, Nepal dan Irak yang memblokir PUBG karena mengandung kekerasan. Ulama Aceh pun berharap  jika pemerintah Provinsi Aceh untuk mempertimbangkan fatwa tersebut. (NM/FHP)

Sumber: Channel News Asia

Waduh! 1.325 Aplikasi Android Akses Lokasi Pengguna Tanpa Izin

Telko.id, Jakarta – Mulai dari sekarang, Anda sebagai pengguna smartphone Android wajib untuk memilih aplikasi yang benar-benar aman dan tidak melanggar privasi data Anda. Pasalnya, baru-baru ini ditemukan lebih dari 1.000 aplikasi Android telah melanggar privasi pengguna dengan mengakses data lokasi pengguna tanpa izin.

Dilansir Telko.id dari phoneArena pada Selasa (09/07/2019), temuan ini diungkap oleh Institut Ilmu Komputer Internasional (ICSI) yang dipresentasikan pada acara yang dibuat Federal Trade Commission (FTC) bernama PrivacyCon pada Juni lalu.

ICSI melakukan studi terhadap 88.000 aplikasi android, dan menyelidiki bagaimana mereka menangani data ketika izin akses ditolak pengguna. Kemudian, ditemukan sebanyak 1.325 aplikasi memiliki kode tertulis untuk mengambil data lokasi pengguna tanpa izin.

{Baca juga: Duh! 9 Juta Pengguna Terkecoh Aplikasi Android Palsu}

Mereka menggunakan metadata yang disimpan dalam foto, serta dari koneksi Wi-fi. Direktur Penelitian Keamanan dan Privasi ICSI, Serge Egelman mengatakan,  tindakan tersebut adalah upaya untuk menyiasati izin mengakses data lokasi dan informasi pengguna lainnya.

“Pada dasarnya, konsumen memiliki sedikit alat dan isyarat yang dapat mereka gunakan untuk secara wajar mengendalikan privasi mereka. Tapi jika pengembang aplikasi dapat menghindari sistem, maka meminta izin kepada konsumen relatif tidak ada artinya,” ucap Serge Egelman.

ICSI pun telah melaporkan kasus ini ke Google. Akan tetapi, Google menyatakan bahwa masalah ini akan teratasi oleh Android Q yang akan dirilis pada kuartal kedua tahun ini.

Diantara ribuan aplikasi tersebut ada 13 aplikasi mengambil informasi pribadi pengguna dari aplikasi lain yang mendapatkan izin akses. Di antara data pribadi yang dapat dicuri adalah nomor IMEI smartphone.

{Baca juga: 125 Situs dan Aplikasi Android Tipu Ratusan Juta Dolar AS}

Total, ada 153 aplikasi yang menjadi “korban” dari aplikasi lain yang mengambil informasi pribadi pengguna. Beberapa di antaranya adalah aplikasi kesehatan dan browser milik Samsung yang telah diunduh lebih dari 500 juta perangkat.

Egelman berjanji, ia bakal mengungkapkan nama-nama dari 1.325 aplikasi Android yang mengumpulkan data pribadi tanpa izin pada bulan depan. Sehingga, pengguna smartphone Android akan tahu aplikasi apa saja yang melakukan tindakan tersebut. (NM/FHP)

Sumber: phoneArena

Ini Alasannya Kenapa Galaxy A Penting Bagi Samsung

Telko.id – September tahun lalu, Samsung mengumumkan perubahan strategi mobile. Samsung melihat generasi terbaru yang menggunakan smartphone pada usia yang lebih muda serta lebih cepat dalam menerima suatu inovasi baru. Hal itulah yang membuat produsen ini pun memikirkan kembali perangkat yang dapat lebih memenuhi gaya hidup, kebutuhan, dan minat unik agar mendapat perhatian generasi tersebut.

Generasi ini dikenal sebagai Generasi Z yang turut menyumbang 40% dari permintaan perangkat mobile pada dekade berikutnya. Kebanggaan akan spontanitas dan kreativitas, membuat generasi digital native ini tidak hanya merekam saja bahkan mereka juga membuat video musik. Mereka menambahkan filter dan bereksperimen dengan efek AR. Mereka bercakap-cakap melalui Gif & stiker dan berbagi kisah hidup mereka melalui video di berbagai platform sosial.

“Kami belajar banyak dari mereka. Satu hal yang pasti, kami melihat pergerakan dari ‘era selfie’ ke ‘era of live’. ‘Live’ mendorong pertumbuhan video seluler menjadi sangat cepat dan belum pernah terjadi sebelumnya, misalnya, konsumsi video live diperkirakan akan meningkat sebesar 870%, yang merupakan 78% dari total trafik data seluler pada tahun 2021,” ungkap DJ Koh, President and CEO, IT & Mobile Communications Division, Samsung Electronics.

Menurut Koh, generasi baru ini membeli perangkat mobile untuk berbagi, mengobrol, dan menonton konten: 92% melakukannya di saluran media sosial, 86% menggunakan untuk obrolan dan pesan instan, dan 85% untuk melihat dan berbagi video.

Namun, ‘live’ hanya dapat berkembang jika teknologi perangkat dapat mendukung orang-orang untuk berinteraksi melalui hubungan yang spontan, kolaboratif, dan otentik. Oleh karena itu, mereka membutuhkan suatu perubahan.

Bahkan, Koh bangga setelah setahun mengumumkan strategi baru Samsung tersebut, Samsung melahirkan Galaxy A – rangkaian smartphone yang dibangun untuk era komunikasi baru, yang disebutnya sebagai ‘Era of Live’. Portofolio yang ditingkatkan ini menghadirkan peningkatan pada hal penting sehari-hari, menawarkan teknologi terbaru, dan pada akhirnya memberikan pilihan bagi semua orang, baik pengguna ponsel pertama atau value-seekers yang mencari fitur hebat dengan harga terjangkau.

“Di Samsung, kami terinspirasi oleh energi dan semangat kreasi generasi baru ini. Kami senang dapat menghadirkan layar terbaik, kamera terbaik, dan baterai terbaik di segmen ini sehingga pengguna dapat memaksimalkan potensi aktivitas live mereka,” ungkap Koh.

Galaxy A berada di dalam ekosistem Galaxy sehingga pengguna dapat memperluas pengalaman mobile mereka dengan lancar dan mudah. One UI memungkinkan pengguna untuk memiliki pengalaman yang sama dengan perangkat unggulan Samsung lainnya.

Samsung Knox dengan tingkat-pengamanan terbaik membantu pengguna Galaxy A tetap aman dan terlindungi. Tanpa mengorbankan kinerja dan pengalaman, portofolio Galaxy A yang baru terdiri dari berbagai pilihan perangkat dengan spesifikasi dan variasi harga, memastikan bahwa setiap orang dapat menemukan perangkat terbaik yang membantu memenuhi tujuan mereka.

“Upaya Samsung tidak akan berhenti disini, karena visi kami adalah menjadi inovator pengalaman mobile baru yang akan terus bergerak maju tanpa batas dan tanpa henti kemanapun kami melangkah. Dengan memanfaatkan kekuatan 5G dan AI, kami akan merintis generasi baru dari pengalaman yang immersive, personal, dan cerdas. Pengalaman yang menjangkau setiap perangkat, platform, dan merek,” ujar Koh.

“Galaxy A adalah tonggak sejarah yang menarik di sepanjang perjalanan penting ini. Kami tidak sabar untuk melihat apa yang dilakukan pengguna dengan perangkat baru ini,” tutup Koh.

Oppo Find Y jadi Smartphone Pertama dengan “Kamera di Layar”

0

Telko.id, Jakarta – Setelah meluncurkan Oppo Reno dan Oppo Reno 10x Zoom, Oppo dilaporkan sedang mempersiapkan suksesor dari Oppo Find X. Dikabarkan, suksesor smartphone flagship ini bakal bernama Oppo Find Y yang mengusung teknologi in-display camera atau kamera di dalam layar.

Hal ini diketahui setelah Oppo mengajukan merek dagang ke World Intellectual Property Office (WIPO) untuk nama Find Y. Merek ini dikategorikan sebagai Class 9 yang mencakup smartphone.

Dilansir Telko.id dari Gizmochina, Selasa (09/07/2019), Find Y kemungkinan besar akan menawarkan berbagai fitur dan teknologi inovatif di dalamnya, mirip seperti yang dilakukan Oppo terhadap Find X.

{Baca juga: Oppo Pamer Smartphone dengan “Kamera di Layar”, Segera Rilis?}

Salah satu teknologi yang disematkan adalah kamera di dalam layar. Asal tahu saja, teknologi ini pertama kali diperlihatkan oleh VP Oppo, Brian Shen lewat video berdurasi 21 detik yang disebat via Weibo.

Dalam video, terlihat smartphone dengan sisi-sisi layar yang melengkung seperti Find X. Yang menarik perhatian, kamera depan pada smartphone ternyata tersembunyi di dalamnya.

{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Oppo Terbaru}

Ketika kamera aktif, muncul lingkaran putih di bagian atas layar. Seketika, layar langsung menampilkan gambar yang ditangkap kamera depan.

Diprediksi, Oppo Find Y ataupun seri suksesor Oppo Find X dengan teknologi kamera di dalam layar akan diperkenalkan pada ajang Mobile World Congress (MWC) 2020 mendatang. (FHP)

Sumber: Gizmochina

XL Axiata Ajak Perempuan Indonesia Maksimalkan Teknologi Digital

0

Telko.id – Pertumbuhan teknologi digital terus melaju dengan cepat, sementara itu tidak semua orang adaptif terhadap perubahan ini. Tantangan bagi mayoritas perempuan Indonesia, terutama ibu-ibu, di era serba digital seperti saat ini adalah bagaimana memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, XL Axiata melalui program Sisternet bekerjasama dengan Kumpulan Emak Blogger (KEB) menggelar satu rangkaian edukasi literasi digital bernama “Arisan Ilmu” di enam kota, sepanjang Juli-September 2019.

“Sesuai dengan namanya “arisan”, program ini akan berupa sharing ketrampilan dan pengetahuan mengenai pemanfaatan teknologi digital untuk berbagai keperluan yang produktif dan positif dengan narasumber para praktisi berbagai bidang yang telah tergabung dalam KEB. Kami berharap masyarakat, khususnya ibu-ibu di kota-kota di mana acara ini nanti digelar, bisa memanfaatkan secara maksimal kesempatan ini,” ungkap Tri Wahyuningsih mengatakan, Group Head Corporate Communication XL Axiata.

Lebih lanjut Tri Wahyuningsih menjelaskan bahwa sejak diperkenalkan pada 2015, Sisternet terus berupaya untuk menjadi pelopor dalam menginisiasi solusi bagi banyak permasalah sosial yang berkaitan dengan pemberdayaan wanita Indonesia. Salah satunya adalah pemanfaatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari untuk menjembatani kesenjangan digital yang dianggap dapat menjadi akses bagi para perempuan Indonesia untuk terus maju.

Enam kota tempat berlangsungnya acara Arisan Ilmu Sisternet ini nanti adalah Jakarta pada 6 Juli 2019, Yogyakarta (13 Juli), Solo (14 Juli), Lampung (3 Agustus), Bandung (18 Agustus), dan Makassar (14 September). Materi acara di Jakarta, yaitu “Memaksimalkan Instagram Dengan Konten yang Menarik”. Di Yogyakarta, “Cara Membangun Social Media Engagement”. Acara di Solo, “Hobi Menjadi Bisnis di Industri Kreatif”. Di Lampung dengan tema “Dari Hobi, Jadi Profesi yang Menguntungkan”. Di Bandung dengan tema “Digital Branding untuk UKM Perempuan”. Terakhir, di Makassar dengan tema “Ibu Pintar di Era Digital Zaman Now”.

XL Axiata juga menyediakan konten video yang berisi beragam modul pintar dalam bentuk video dan artikel terkait literasi digital bagi para Ibu di Indonesia. Keseluruhan informasi tersebut dapat diakses melalui https://www.sisternet.co.id/modulpintar. Di setiap kota, tersedia 100 kursi untuk peserta. Masyarakat yang berminat mengikuti, bisa mendaftar dengan cara menjadi member Sisternet di https://www.sisternet.co.id/page/event.

Kumpulan Emak Blogger (KEB) merupakan komunitas blogger yang berisi para perempuan dengan latarbelakang berbeda yang sudah dikaruniai anak ataupun belum. Komunitas ini berdiri sejak 18 Januari 2012, tersebar di berbagai daerah di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Solo, Lampung, hingga Makassar, Bengkulu, dan kota-kota besar lainnya.

Hal ini kemudian menjadi latarbelakang terciptanya kolaborasi antara Kelas Literasi Digital Sisternet dan Kumpulan Emak Blogger (KEB) yang peduli dengan kemajuan perempuan Indonesia melalui pemanfaatan teknologi digital saat ini. Harapannya, tingkat “melek digital” kaum perempuan di berbagai daerah di Indonesia akan terus meningkat.

Berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh APJII pada 2018 memperlihatkan bahwa tingkat penetrasi pengguna Internet di Indonesia mengalami peningkatan mencapai 171,17 juta jiwa atau 64,8% dari total populasi dan diperkirakan masih terjadi peningkatan yang signifikan pada tahun selanjutnya melihat massifnya pertumbuhan teknologi saat ini.

Penetrasi internet di kawasan urban dan rural pun terus mengalami pertumbuhan yang relatif seimbang. Sementara itu, masih dari data yang sama menunjukkan bahwa penetrasi internet di kalangan Ibu Rumah Tangga (IRT) di Indonesia baru mencapai 48,2%. Kondisi ini menjadi tantangan bagi XL Axiata untuk terus menghadirkan solusi kepada seluruh perempuan khususnya Ibu di Indonesia agar mampu adaptif dalam mengaplikasikan perkembangan teknologi digital saat ini ke dalam kehidupan sehari-hari. (Icha)

 

 

Xiaomi Bikin Smartphone dengan Kamera ala Reno 10x Zoom

0

Telko.id, Jakarta – Kamera periskop mulai muncul sebagai salah satu fitur utama di smartphone flagship, seperti Oppo Reno 10x Zoom dan Huawei P30 Pro. Setelah dua brand tersebut, giliran Xiaomi yang kabarnya sedang mengembangkan smartphone dengan teknologi serupa.

Hal ini setidaknya terindikasi dari paten yang telah disetujui oleh State Intellectual Property Office of China pada tanggal 2 Juli. Paten ini mengungkapkan rincian implementasi kamera periskop di smartphone Xiaomi.

Paten ini memberikan gambaran desain dan konfigurasi kamera di smartphone Xiaomi. Brand China ini merancang kombinasi kamera utama dengan setidaknya satu lensa periskop yang ditempatkan tegak lurus dari lensa utama.

{Baca juga: Saat Redmi K20 Pro “Jadi Korban” #BottleCapChallenge Bos Xiaomi}

Berkat proses pembiasan cahaya, lensa periskom di smartphone akan memiliki beberapa pengaturan zooming atau pembesaran tanpa meningkatkan ukuran kamera utama dan perangkat.

Dengan konfigurasi tersebut, kamera mampu menghasilkan foto zoom lossless dengan Optical Image Stabilization (OIS). Belum diketahui spesifikasi lengkap dari kamera periskop rancangan Xiaomi.

{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Xiaomi Terbaru}

Akan tetapi melihat Huawei dan Oppo yang menawarkan focal length hingga 125mm dan 135mm, bisa jadi kamera versi Xiaomi juga berada dalam kisaran yang sama.

Dilansir Telko.id dari GSMArena, Selasa (09/07/2019), smartphone pertama Xiaomi yang bakal menggunakan teknologi terbaru itu adalah Xiaomi Mi Mix 4 ataupun suksesor dari Xiaomi Mi 9. Wajar saja, karena keduanya merupakan seri flagship dari brand tersebut. (FHP)

Sumber: GSMArena