spot_img
Latest Phone

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...

Garmin Venu 4 Resmi Dirilis, Bawa Wellness Adaptif ke Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Venu 4 di...

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...
Beranda blog Halaman 929

Kenal di Smule, Tukang Sapu Nikahi Bule Cantik

0

Telko.id, Jakarta – Banyak orang mengatakan, kita bisa menemukan cinta di tempat yang tidak terduga. Pasangan lintas negara ini membuktikannya, saat mereka bertemu di aplikasi musik Smule dan sekarang resmi telah menjadi suami-istri.

Pasangan ini bernama Bambang Irawan alias Awan, berusia 28 tahun dan Arzum Balli, berusia 26 tahun. Keduanya berasal dari dua negara berbeda yang berjarak lebih dari 13.000 km jauhnya, namun mereka berhasil menemukan belahan jiwa satu sama lain berkat aplikasi musik.

Awan berasal dari Jakarta Selatan, Indonesia, sedangkan Arzum berasal dari Austria. Pasangan yang sedang dimabuk cinta ini bertemu saat menggunakan aplikasi musik karaoke Smule.

{Baca juga: Menang Banyak! Driver Ojek Online Ini Selalu Selfie dengan Penumpang Cantik}

Tepatnya, mereka bertemu pada 2016, dan sering berduet bersama di Smule. Hingga akhirnya mereka saling mengenal dengan baik dan menjalin pertemanan yang lebih akrab.

Perasaan mereka satu sama lain semakin dalam, hingga pada 2017, Arzum mengatakan bahwa dia telah jatuh cinta dengan Awan. Dia bertekad untuk terbang ke Indonesia untuk bertemu dan mengucapkan langsung perasaanya kepada Awan.

Pemuda ini awalnya berpikir mungkin Arzum hanya bercanda. Namun, tanpa disangka Arzum menepati kata-katanya, dia terbang ke Indonesia untuk bertemu Awan.

Selama pertemuan pertama mereka, Arzum mengaku ingin menikah dengan Awan. Ia pun terkejut, lantaran selama ini belum ada gadis yang pernah menyukainya.

Tetapi cinta dan keteguhan hati Arzum membuatnya senang. Dia akhirnya menyadari bahwa pacarnya serius, karena dia telah terbang lebih dari 13.000 km hanya untuk bertemu dengannya

Awan pun akhirnya setuju untuk menikahinya. Hanya setahun setelah pertemuan pertama mereka, Awan mulai mempersiapan pernikahan, termasuk menyiapkan dokumen yang diperlukan, ke kedutaan Austria untuk mendapatkan izin.

Pasangan ini akhirnya mengadakan acara pernikahan sederhana di Cilandak pada 18 Agustus 2019, lalu. Meski Awan bekerja sebagai tukang sapu, Arzum mengaku tidak keberatan.

Wanita berparas cantik ini tetap mencintai kekasihnya meskipun bekerja sebagai tukang sapu. Arzum mengaku, dirinya mengetahui pekerjaan Awan pada saat pertemuan pertama mereka dan ketika dia mengunjungi Jakarta.

Setelah menikah, Arzum akan kembali ke Austria dan Awan akan diajak pindah bersamanya nanti. Pertama, dia harus belajar bahasa Jerman dan mendapatkan sertifikat A1 sebelum dia bisa pergi ke sana untuk mendapatkan pekerjaan juga.

{Baca juga: Duh! Janda Kenalan Bocah di Game Mobile, Berakhir di Ranjang}

Pasangan itu mengetahui ada banyak orang yang “nyinyir” alias membicarakan hubungan mereka, tetapi keduanya tidak peduli dengan gosip kosong. Bahkan, ayah Awan awalnya sempat menentang rencana pernikahan puteranya.

Namun, melihat kesungguhan dan cinta Arzum untuk putranya, ia memberi mereka restu. Sungguh kisah cinta yang luar biasa mengesankan! Selamat buat Awan dan Arzum, semoga bahagia! [BA/HBS]

Sumber: World of Buzz

Pasca Kerusuhan, Layanan Telkomsel di Jayapura sudah Pulih 90%

0

Telko.id, Jakarta Telkomsel mengonfirmasi jika layanan telepon dan SMS  di Jayapura sudah pulih 90%. Anak usaha Telkom Group ini terus berupaya melakukan perbaikan layanannya pasca kerusuhan yang terjadi Kamis (29/08/2019) lalu.

Menurut VP Corporate Telkomsel, Denny Abidin pemulihan layanan terus dioptimalkan guna memastikan percepatan kenyamanan berkomunikasi pelanggan di Kota Jayapura.

{Baca juga: Kantor Telkom Dibakar, Layanan Grapari Telkomsel Jayapura Tutup}

“Saat ini layanan telepon dan SMS Telkomsel di kota Jayapura sudah 90% beroperasi normal untuk layanan telpon dan SMS,” kata Denny, dalam keterangan resmi yang diterima Tim Telko.id, Sabtu (31/08/2019).

Ia menyebutkan Telkomsel bahwa berkoordinasi dengan Pemda, Polri, TNI, Kemeninfo, serta aparat setempat untuk mengambil tindakan preventif melakukan pengamanan aset serta fasilitas pendukung alat produksi, termasuk memastikan keselamatan dan keamanan karyawan yang bertugas di seluruh wilayah Papua.

“Telkomsel juga tetap menyiagakan tim dan petugas serta berkoordinasi dengan Posko Krisis Telkom Group untuk memastikan layanan telekomunikasi bisa segera dinikmati secara keseluruhan,” tambah Denny.

Untuk saat ini, kantor layanan Telkomsel GraPARI di kota Jayapura belum dapat beroperasi hingga waktu yang belum dapat ditentukan. Pelanggan dapat memanfaatkan layanan call center di nomor 188.

Terakhir layanan data Telkomsel di Papua dan Papua Barat masih diblokir hingga suasana kondusif dan normal.

Denny mengungkapkan, Telkomsel masih mengikuti perintah yang telah ditetapkan pemerintah tersebut lewat Siaran Pers No. 159/HM/KOMINFO/08/2019 pada tanggal 23 Agustus 2019, mengenai pemblokiran sementara layanan Data Telekomunikasi di propinsi Papua dan Papua Barat.

{Baca juga: Telkomsel Pulihkan Layanan Telepon dan SMS di Papua}

Sampai saat ini Telkomsel senantiasa melakukan pemantauan kualitas layanan secara berkala hingga nanti diputuskan oleh pemerintah untuk pemulihan akses layanan data.

“Telkomsel berharap agar situasi di tanah Papua semakin kondusif, demi menjaga keutuhan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang harus kita jaga bersama sama,” tutup Denny. [NM/HBS]

 

Asyik! Posting Lagu Spotify Bisa di Facebook Stories

0

Telko.id, Jakarta – Spotify menghadirkan fitur baru yang memungkinkan pengguna membagikan musik dari Spotify ke Facebook Stories, sehingga teman dan pengikut Anda di Facebook dapat melihat lagu favorit Anda.

Dilansir Telko.id dari PhoneArena pada Sabtu (31/08/2019), Anda  dapat membagikannya di Facebook Stories dan teman Anda dapat mendengar preview lagunya selama 15 detik.

{Baca juga: Perusahaan Rekaman Eminem Gugat Spotify, Gara-gara Apa?}

Caranya menggunakan fitur ini pun cukup mudah. Pertama Anda ketuk “Bagikan” di Spotify dan pilih Facebook. Hasilnya lagu tersebut akan diposting ke Facebook Stories Anda.

Fitur baru ini merupakan langkah maju yang bisa juga digunakan para musisi untuk mempromosikan lagu, album, daftar putar dan podcast mereka.

Untuk saat ini, fitur pratinjau hanya akan diputar ketika satu lagu dibagikan ke Facebook Stories. Namun, jika Anda ingin berbagi konten lain seperti album, daftar putar, atau profil Anda, pengikut Anda dapat langsung masuk, tetapi mereka tidak bisa mendengar preview lagu tersebut.

Aplikasi streaming musik ini Spotify memang terus memberikan fitur baru bagi penggunanya. Sebelumnya Spotify untuk Android baru saja menghadirkan fitur Sleep Timer atau pengatur waktu tidur.

Fitur baru ini cocok bagi penggunanya yang suka tertidur sambil mendengarkan musik, karena dapat menghentikan musik ketika Anda tidur.

Fitur Sleep Timer sebenarnya sudah lama hadir di iOS, tetapi tidak jelas mengapa platform streaming itu baru meluncurkan fitur tersebut untuk Android.

{Baca juga: Fitur Spotify Ini Cocok untuk yang Suka Ketiduran}

Fitur ini memungkinkan pengguna untuk dapat menghentikan pemutaran musik setelah 5 menit, hingga satu jam setelah pemutaran musik terjadi.

Dengan adanya fitur tersebut, pengguna Spotify pun tidak perlu lagi menggunakan aplikasi pihak ketiga. Asal diketahui, sebelum kehadiran fitur ini, pengguna versi Android harus beralih ke aplikasi pihak ketiga untuk menggunakan fitur serupa. [NM/HBS]

Sumber: Phone Arena

Canggih, Sneakers Nike Bisa Dikendalikan dengan Siri

0

Telko.id, Jakarta – Nike kembali memberikan kejutan bagi para penggemar sneakers. Perusahaan pakaian dan sepatu olahraga asal Amerika Serikat ini segera meluncurkan sneakers Nike yang bisa terhubung dengan Apple Watch dan Siri.

Seperti diketahui, saat ini banyak label mulai menggarap konsep sepatu pintar, dan kini Nike merupakan satu di antara produsen sepatu yang mewujudkannya menjadi kenyataan.

{Baca juga: Nike Kembali Rilis Sneakers Playstation}

Teknologi yang digunakan Nike bernama auto-lacing. Teknologi ini memungkinkan pemakai sepatu menyesuaikan ketat atau longgar melalui fitur di ponsel pintar yang terhubung dengan sepatu.

Dilansir dari mirror, sebenarnya teknologi auto-lacing ini sudah diterapkan pada beberapa sepatu Nike sebelumnya. Di antaranya, Adapt BB.

Sementara itu, sneakers terbaru dari Nike yang canggih ini diberi nama Nike Huarache. Model ini menawarkan aplikasi antarmuka yang unik untuk mengatur tingkat keketatan sepatu yang dapat diatur, memanfaatkan fitur FitAdapt.

Selain itu, seri Huarache ini disebut canggih lantaran pemakaianya dapat mengatur ketat atau longgarnya sepatu dengan memanfaatkan Apple Watche dan Siri. Dengan fitur ini pengguna dapat mengendalikan sepatu yang dipakai dengan perintah suara.

Seperti halnya seri Adapt BB, seri Adapt Huarache juga dilengkapi dengan lampu LED yang dapat diubah warnanya melalui aplikasi.

{Baca juga: Nike Luncurkan Sepatu Pintar, Bisa Mengikat Tali Sendiri}

Rencananya, sneakers Adapt Huarache akan dirilis pada Jumat, 13 September, melalui aplikasi SNKRS Nike dan retailer terpilih.

Sumber: Mirror

Akun CEO Twitter Diretas untuk Sebar Pesan Pro-Hitler

0

Telko.id, Jakarta – Meski menyandung status CEO Twitter, namun Jack Dorsey ternyata tak bebas dari keisengan para hacker. Terbukti, akun pribadi milik pendiri Twitter itu dikabarkan diretas oleh oknum tak bertanggung jawab, untuk menyebarkan pesan pro-hilter.

Dilansir Telko.id dari Mashable pada Sabtu (31/08/2019), peretasan akun Twitter milik Dorsey ini terjadi pada Jumat sore (30/8/2019) waktu setempat.

Para hacker menggunakan akun milik Dorsey untuk nge-tweet pesan terkait pro-hilter dengan menuliskan jika Hitler tidak bersalah dalam peristiwa Holocaust yang membunuh jutaan warga Yahudi tersebut.

{Baca juga: Revisi Aturan, Twitter akan Hapus Tweet Kebencian Agama}

Tweet tersebut sudah dihapus namun berhasil diabadikan oleh akun bernama @danielnazer. Menanggapi aksi peretasan itu, Twitter pun angkat suara.

Vice President Communication Global, Brandon Borrman mengonfirmasi bahwa memang benar akun Jack Dorsey telah diretas, dan saat ini sedang dilakukan penyelidikan.

“Ya, akun Jack dikompromikan. “Kami sedang mengerjakannya dan menyelidiki apa yang terjadi,” kata Brandon.

Sedangkan akun yang disebutkan dalam tweet tersebut yakni @ taytaylov3r telah ditangguhkan oleh Twitter. Kasus ini pun menjadi pelajaran bahwa akun CEO Twitter, Jack Dorsey yang memiliki 4,2 juta pengikut tidak bisa bebas dari peretasan, bahkan di layanan miliknya sendiri.

Keamanan Twitter memang sempat menjadi sorotan awal tahun lalu. Perusahaan keamanan siber, Insinia menemukan celah keamanan di media sosial Twitter. Menurut mereka, mereka dapat mengatur postingan sebuah tweet di akun selebriti melalui Short Message Service (SMS) atau pesan singkat.

Dilansir Telko.id dari The Guardian pada Selasa (02/01/2019), ada dua selebritas yakni Louis Theroux dan Eamonn Holmes yang diuji coba dalam penelitian ini.

{Baca juga: Keamanan Lemah, Akun Twitter Bisa Diretas Lewat Pesan SMS}

Menurut perwakilan pihak Insinia, Mike Godfrey, perusahaan mereka dapat memposting tweet di akun selebriti dengan teknologi spoofing dalam ponsel untuk menyoroti cacat keamanan di sistem jaringan media sosial.

Hasilnya terdapat celah keamanan di Twitter dan orang dapat menyalahgunakan kelemahan tersebut untuk menyebarkan disinformasi dan merusak reputasi individu terkemuka.

“Kami telah memperingatkan tentang hal ini selama bertahun-tahun,” kata Godfrey. [NM/HBS]

Sumber: Mashable

YouTube Langgar Privasi Anak, Google Didenda Rp 2,8 Triliun

0

Telko.id, Jakarta – Google diduga akan membayar denda sekitar USD 150 juta hingga USD 200 juta atau Rp 2,8 triliun untuk mengakhiri penyelidikan Federal Trade Commission (FTC) terkait pelanggaran Undang-undang Privasi Anak di platform YouTube.

Dilansir Telko.id dari Engadget pada Sabtu (31/08/2019), FTC menyetujui denda bulan lalu, tetapi ini adalah pertama kalinya jumlah dolar dilaporkan. Saat ini, rincian ketentuan penyelesaian lainnya tidak tersedia.

{Baca juga: Terciduk Pornografi Anak, Youtuber Ini Masuk Bui}

Tapi sejak minggu lalu Youtube  melarang iklan yang ditargetkan pada video yang ditujukan untuk anak-anak. Tidak jelas apakah kebijakan YouTube ini terkait dengan penyelesaian FTC atau tidak.

Sebelumnya FTC melakukan penyelidikan setelah kelompok advokasi menuduh bahwa YouTube melanggar Undang-Undang Perlindungan Privasi Daring Anak-anak (COPPA) dengan mengumpulkan data anak-anak di bawah usia 13 tahun.

Ini bukan pertama kalinya FTC telah menjatuhkan perusahaan teknologi besar untuk pelanggaran privasi. Awal musim panas ini, Facebook menyetujui penyelesaian USD$ 5 miliar atau Rp 70,9 Triliun terkait privasi Cambridge Scandal. Tetapi denda terbesar FTC untuk pelanggaran COPPA adalah penyelesaian USD$ 5,7 juta atau Rp 80 miliar pada bulan februari lalu.

Sebenarnya video yang menampilkan konten anak-anak di YouTube, sangat banyak menarik perhatian pemirsa.  Dilansir Telko.id dari Asia One pada Selasa (30/07/2019), Pew Research Center merilis data jika video yang menampilkan anak-anak paling populer serta menarik perhatian pemirsa YouTube.

{Baca juga: Konten Anak-anak Makin Populer, YouTube kok Malah Dikecam?}

Pew menganalisis aktivitas selama minggu pertama tahun 2019 di hampir 44 ribu Channel YouTube dengan lebih dari 250 ribu pelanggan. Hasilnya hanya dua persen dari 243 ribu video yang diunggah setiap minggu itu menampilkan bocah yang berusia di bawah 13 tahun.

Tetapi konten anak rata-rata menerima 298 ribu penayangan. Bahkan jumlah penonton rata-rata sekitar 57 ribu dan 14 ribu orang. Kemudian kanal yang mengunggah setidaknya satu video yang menampilkan seorang anak rata-rata  memiliki 1,8 juta subscribers. [NM/HBS]

Sumber: Engadget

5 Alasan Kenapa Smartphone Rp 3 Jutaan Bisa Bikin ‘Ngiler’

0

Telko.id, Jakarta – Dulu jika Anda inging mendapatkan fitur smartphone yang canggih harus merogoh kantong yang sangat dalam, karena hanya fitur canggih hanya ada di smartphone kelas flagship. Namun dengan kemajuan teknologi, harga smartphone Rp 3 jutaan pun sudah tak kalah canggih.

Beberapa tahun yang lalu, sejumlah fitur mewah di dalam sebuah smartphone mungkin hanya bisa diharapkan oleh mereka yang berkantong tebal. Jika tidak, ya bersiap saja menerima nasib, berlapang dada memperoleh apapun yang disediakan vendor untuk Anda.

Resolusi layar yang rendah, kamera biasa-biasa saja, suara nyaring bak anak bayi yang baru melihat dunia, dan sebagainya. Singkat kata, nggak enak deh jadi orang – ehem… nggak banyak duit.

Tapi… tapi… tapi… itu kemarin-kemarin, dulu-dulu. Nyatanya, meski menjadi orang tak berduit tetap tidak enak, namun apa yang sebelumnya tidak bisa kita dapatkan kini menjadi lebih mungkin. Tentu saja kita tidak sedang berbicara tentang tas Gucci atau LV, tapi smartphone.

Ya, saat ini smartphone Rp 3 jutaan sudah bisa mendapatkan fitur mewah di dalam sebuah smartphone bukan lagi sekedar impian, bahkan buat kita yang berduit sedikit sekalipun. Mau apa?

Layar jernih beresolusi tinggi? Desain elegan nan memesona? Sensor sidik jari di dalam layar? Atau… sekedar kamera canggih untuk membuat wajah secantik artis Korea? BISA! Dan kita memiliki banyak sekali pilihan untuk itu. Salah satunya adalah Oppo K3.

{Baca juga: Hands-on Oppo K3: Smartphone Menengah Bertampang Premium}

Dibanderol dengan harga sekitar Rp3,9 juta, smartphone teranyar Oppo ini bukan saja bisa dijangkau oleh kita kaum yang selalu kekurangan duit, ini juga menghadirkan sejumlah fitur menawan yang beberapa tahun lalu mungkin hanya bisa ditemui di smartphone kelas atas. Nah, apa saja fitur-fitur yang dimaksud?

1. Layar OLED Panoramic

Organic Light-Emitting Diode (OLED) atau diode cahaya organik, ini adalah sebuah semikonduktor sebagai pemancar cahaya yang terbuat dari lapisan organik.

Biasanya OLED digunakan dalam teknologi elektroluminensi, seperti pada aplikasi tampilan layar atau sensor. Kelebihannya, fleksibel dengan ketipisan mencapai kurang dari 1 mm.

Di dunia smartphone, teknologi layar ini mulai diadopsi oleh banyak pabrikan. Salah satunya Oppo, yang menyematkannya di badan smartphone terbaru dan masuk kategori kelas menengah, Oppo K3. Bersamanya, ada layar Panoramic dengan ukuran 6,5 inci beresolusi 2340 x 1080.

Apa hebatnya layar ini? Pastinya memberikan pengalaman visual yang baik. Sehingga terasa pas saat digunakan untuk menikmati konten multimedia. Oh, rasio screen-to-body 91,1% yang dibawanya juga memberikan tampilan layar penuh. Lega deh pokoknya.

2. In Display Fingerprint

Beberapa waktu yang lalu, sebagian dari kita mungkin hanya akan mendapati fitur ini tersemat di badan-badan smarphone kelas atas, yang harganya sendiri sudah pasti tidak setara dengan satu gerobak cendol. Saat itu, kita cuma bisa ngiler. Sampai beberapa pembuat smartphone datang untuk memberi kabar gembira.

Sensor sidik jari di bawah layar juga ada di smartphone harga terjangkau, lho! Dan inilah yang dilakukan Oppo, ketika membiarkan smartphone harga 3 jutaan-nya membekali diri dengan fitur serupa. Namanya Oppo K3. Dan berdasarkan sedikit pengujian nih, responnya cepat.

3. Kamera pop up

Kamera pop up memang masih belum menjadi fitur idola bagi smartphone kelas atas, namun mengingat tren yang berkembang saat ini, menjadikan pop up camera sebagai salah satu alasan kenapa smartphone Rp3 jutaan juga bisa bikin ngiler, rasanya tidak berlebihan.

{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Oppo Terbaru}

Modul kamera pop-up ini secara default tersembunyi di dalam body perangkat, secara tidak langsung menyingkirkan hal-hal yang mungkin menganggu kelapangan layar. Disini, kamera akan muncul dalam waktu 0,8 detik ketika kita ingin melakukan selfie atau pemindaian wajah.

Setelah selesai, ia akan secara otomatis menutup kembali. Bukan sesuatu yang sangat fantastis memang, tapi bukankah inovasi harus selalu dihargai?

4. AI

Selain mekanisme pop up yang unik, hal lainnya lagi yang bisa diapresiasi dari smartphone harga Rp3 jutaan Oppo ini adalah kualitas kameranya yang bagus. Smartphone ini punya dua kamera di bagian belakang dengan resolusi 16MP aperture f/1.7 dan 2MP lensa depth aperture f/2.4. Kedua kamera itu sudah disematkan fitur-fitur berbasis Artificial Intelligence (AI) bernama Ultra Night Mode 2.0 sampai Artistic Portrait Mode.

5. Prosesor cepat

Memiliki smartphone yang cepat dan terampil dalam mengerjakan banyak hal adalah idaman semua orang, bahkan yang tidak masuk kategori tajir mampus.

Kabar baiknya, Oppo membuat K3 menjadi salah satunya berkat Snapdragon 710 besutan Qualcomm. Lengkap dengan arsitektur delapan inti Kryo dengan kecepatan clock hingga 2.2 GHz serta GPU Adreno 616.

Spesifikasi ini lantas dikombinasikan dengan RAM 6GB, penyimpanan 64GB, dan ColorOS 6 yang dioptimalkan dengan baik. Ini secara tidak langsung memastikan pengalaman yang mulus ketika Anda berinteraksi dengan Oppo K3. [IF]

5 Alasan Kenapa Smartphone Rp3 Jutaan Bisa Bikin ‘Ngiler’

0

Telko.id, Jakarta – Beberapa tahun yang lalu, sejumlah fitur mewah di dalam sebuah smartphone mungkin hanya bisa diharapkan oleh mereka yang berkantong tebal. Jika tidak, ya bersiap saja menerima nasib, berlapang dada memperoleh apapun yang disediakan vendor untuk Anda. Resolusi layar yang rendah, kamera biasa-biasa saja, suara nyaring bak anak bayi yang baru nelihat dunia, dan sebagainya. Singkat kata, nggak enak deh jadi orang – ehem… nggak banyak duit.

Tapi… tapi… tapi… itu kemarin-kemarin, dulu-dulu. Nyatanya, meski menjadi orang tak berduit tetap tidak enak, namun apa yang sebelumnya tidak bisa kita dapatkan kini menjadi lebih mungkin. Tentu saja kita tidak sedang berbicara tentang tas Gucci atau LV, tapi smartphone.

Ya, saat ini mendapatkan fitur mewah di dalam sebuah smartphone bukan lagi sekedar impian, bahkan buat kita yang berduit sedikit sekalipun. Mau apa? Layar jernih beresolusi tinggi? Desain elegan nan memesona? Sensor sidik jari di dalam layar? Atau… sekedar kamera canggih untuk membuat wajah secantik artis Korea? BISA! Dan kita memiliki banyak sekali pilihan untuk itu. Salah satunya adalah Oppo K3.

{Baca juga: Hands-on Oppo K3: Smartphone Menengah Bertampang Premium}

Dibanderol dengan harga sekitar Rp3,9 juta, smartphone teranyar Oppo ini bukan saja bisa dijangkau oleh kita kaum yang selalu kekurangan duit, ini juga menghadirkan sejumlah fitur menawan yang beberapa tahun lalu mungkin hanya bisa ditemui di smartphone kelas atas. Nah, apa saja fitur-fitur yang dimaksud?

1. Layar OLED Panoramic

Organic Light-Emitting Diode (OLED) atau diode cahaya organik, ini adalah sebuah semikonduktor sebagai pemancar cahaya yang terbuat dari lapisan organik. Biasanya OLED digunakan dalam teknologi elektroluminensi, seperti pada aplikasi tampilan layar atau sensor. Kelebihannya, fleksibel dengan ketipisan mencapai kurang dari 1 mm.

Di dunia smartphone, teknologi layar ini mulai diadopsi oleh banyak pabrikan. Salah satunya Oppo, yang menyematkannya di badan smartphone terbaru dan masuk kategori kelas menengah, Oppo K3. Bersamanya, ada layar Panoramic dengan ukuran 6,5 inci beresolusi 2340 x 1080. Apa hebatnya layar ini? Pastinya memberikan pengalaman visual yang baik. Sehingga terasa pas saat digunakan untuk menikmati konten multimedia. Oh, rasio screen-to-body 91,1% yang dibawanya juga memberikan tampilan layar penuh. Lega deh pokoknya.

2. In Display Fingerprint

Beberapa waktu yang lalu, sebagian dari kita mungkin hanya akan mendapati fitur ini tersemat di badan-badan smarphone kelas atas, yang harganya sendiri sudah pasti tidak setara dengan satu gerobak cendol. Saat itu, kita cuma bisa ngiler. Sampai beberapa pembuat smartphone datang untuk memberi kabar gembira. Sensor sidik jari di bawah layar juga ada di smartphone harga terjangkau, lho! Dan inilah yang dilakukan Oppo, ketika membiarkan smartphone harga 3 jutaan-nya membekali diri dengan fitur serupa. Namanya Oppo K3. Dan berdasarkan sedikit pengujian nih, responnya cepat.

3. Kamera pop up

Kamera pop up memang masih belum menjadi fitur idola bagi smartphone kelas atas, namun mengingat tren yang berkembang saat ini, menjadikan pop up camera sebagai salah satu alasan kenapa smartphone Rp3 jutaan juga bisa bikin ngiler, rasanya tidak berlebihan.

{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Oppo Terbaru}

Modul kamera pop-up ini secara default tersembunyi di dalam body perangkat, secara tidak langsung menyingkirkan hal-hal yang mungkin menganggu kelapangan layar. Disini, kamera akan muncul dalam waktu 0,8 detik ketika kita ingin melakukan selfie atau pemindaian wajah. Setelah selesai, ia akan secara otomatis menutup kembali. Bukan sesuatu yang sangat fantastis memang, tapi bukankah inovasi harus selalu dihargai?

4. AI

Selain mekanisme pop up yang unik, hal lainnya lagi yang bisa diapresiasi dari smartphone harga Rp3 jutaan Oppo ini adalah kualitas kameranya yang bagus. Smartphone ini punya dua kamera di bagian belakang dengan resolusi 16MP aperture f/1.7 dan 2MP lensa depth aperture f/2.4. Kedua kamera itu sudah disematkan fitur-fitur berbasis Artificial Intelligence (AI) bernama Ultra Night Mode 2.0 sampai Artistic Portrait Mode.

5. Prosesor cepat

Memiliki smartphone yang cepat dan terampil dalam mengerjakan banyak hal adalah idaman semua orang, bahkan yang tidak masuk kategori tajir mampus. Kabar baik, karena Oppo membuat K3 menjadi salah satunya berkat Snapdragon 710 besutan Qualcomm. Lengkap dengan arsitektur delapan inti Kryo dengan kecepatan clock hingga 2.2GHz serta GPU Adreno 616.

Spesifikasi ini lantas dikombinasikan dengan RAM 6GB, penyimpanan 64GB, dan ColorOS 6 yang dioptimalkan dengan baik. Ini secara tidak langsung memastikan pengalaman yang mulus ketika Anda berinteraksi dengan Oppo K3.

Belum Setahun, BIG Agent Bukukan 300.000 Pengguna

0

Telko.id, Jakarta –  Setelah diperkenalkan pada akhir 2018 lalu, on-demand platform besutan Ralali.com – BIG Agent, dilaporkan telah memiliki 300.000 Sobat Agent (sebutan bagi pengguna BIG Agent) yang tersebar di 25 provinsi di seluruh Indonesia, dengan dominasi di wilayah Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Malang, Semarang, Padang, dan Palembang.

Untuk diketahui, BIG Agent dibesut dengan tujuan untuk membantu bisnis menjadi lebih mudah dengan memberdayakan dan menghubungkan SDM Indonesia melalui platform. Tak hanya freelancer atau yang belum memiliki pekerjaan saja yang bisa bergabung disini, tetapi juga karyawan, mahasiswa, pelajar bahkan ojek online.

{Baca juga: Lobi Go-jek, OVO dkk, WhatsApp Pay akan Hadir di Indonesia}

Diungkapkan ujar Founder dan CEO Ralali.com, Joseph Aditya dalam keterangan resmi, Jumat (30/8/2019), pelaku bisnis utamanya UMKM seringkali mengalami tantangan dalam mengembangkan bisnisnya. Keterbatasan biaya, keterbatasan waktu, keterbatasan relasi, belum lagi biaya upah SDM yang tidak sebanding dengan kualitas performa kerjanya.

“Dengan adanya BIG Agent, pelaku bisnis bisa memangkas jarak dan waktu, menyebarluaskan bisnis dan produknya kepada sasaran yang tepat dan membayar sesuai dengan performa. Kehadiran BIG Agent ini membedakan kami dengan e-commerce lainnya, kami mendefinisikan cara baru melakukan bisnis,” jelas Joseph.

BIG Agent menjadi inovasi yang berdampak pada ekonomi digital Indonesia karena seluruh masyarakat bisa memiliki hak dan peluang yang sama untuk meningkatkan kesejahteraan ekonominya tanpa syarat yang sulit, hanya dengan menjalankan pekerjaan sesuai preferensi yang ada di platform BIG Agent. Platform yang dekat dengan seluruh lapisan masyarakat ini menghubungkan pelaku bisnis dan pasarnya.

{Baca juga: CR7 Resmi jadi Brand Ambassador Shopee}

Berdasarkan data Ralali.com, setidaknya ada ratusan ribu pekerjaan yang ada di platform BIG Agent, termasuk yang berasal dari korporasi besar. Ada tiga layanan pekerjaan yang diberikan BIG Agent bagi pelaku bisnis, yakni survei pasar (14,29 persen), promosi (74,52 persen) dan akuisisi (4,25 persen).

Alexander Lukman selaku Chief Operating Officer Ralali.com menambahkan pengolahan data tersebut menjadi rujukan tepat sasaran bagi pihaknya guna memahami berbagai kebutuhan dalam satu ekosistem digital. “Lebih dari itu, kami juga terus memberikan kemudahan bagi pelaku bisnis dengan akses fintech dimana BIG Agent telah menghubungkan lebih dari 1.500 pelaku usaha dengan partner fintech Ralali.com dengan total nilai pendanaan mencapai Rp18 miliar,” kata Alexander.

 

Sah! Pokemon Masters Hadir di iOS dan Android

0

Telko.id, Jakarta – Bagi Anda pengguna Android dan iOS yang menggemari permainan Pokemon, ada kabar gembira untuk Anda. Pasalnya, Anda kini sudah bisa memainkan game Pokemon Masters, karena pada hari ini game tersebut resmi menyambangi kedua sistem operasi tersebut.

Apakah Anda terjebak dalam antrian untuk menunggu selama berjam-jam agar dapat memainkan World of Warcraft: Classic?

{Baca juga: Berani Nantang? Ini 4 Shadow Pokemon Baru di Pokemon Go}

Jika iya, Anda pasti dapat menghabiskan waktu dengan memeriksa game mobile Pokemon Masters yang baru saja dirilis untuk iOS dan Android.

Terlepas dari namanya, permainan tersebut bukan tentang Pokemon. Sebab, Anda tidak akan berburu dan mengumpulkan monster-monster kecil.

Pokemon Masters adalah tentang pelatih. Pemain akan mengumpulkan Sync Pairs (nama permainan untuk pelatih) dan mitra set mereka.

Premisnya sederhana, bentuk tim dengan tiga pelatih dan Pokemon mereka dan targetkan kelemahan lawan Anda untuk menghasilkan lebih banyak kerusakan.

Tujuan permainan ini adalah untuk bepergian ke Pulau Pasio, mengumpulkan lencana dan mencoba mengakses level papan peringkat yang lebih tinggi.

Ada 65 Pasangan Sinkronisasi yang tersedia saat peluncuran, yang dapat dibeli jika Anda tidak ingin mencoba dan mengumpulkannya dengan memainkan game.

Menurut Phone Arena, Pokemon Masters menawarkan permainan bersama, jadi Anda bisa bermain dengan teman-teman di seluruh dunia.

{Baca juga: Bakal Banyak Pokemon Baru di Android dan iOS}

Namun, Anda harus bermain dengan dua pemain lain. Dan yang menarik, game ini gratis untuk diunduh di platform Android dan iOS via Play Store dan App Store. [BA/HBS]

Sumber: PhoneArena