spot_img
Latest Phone

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...

Lenovo Yoga Slim 9i: Laptop Premium Pertama dengan Kamera di Bawah Layar

Telko.id - Bayangkan sebuah laptop yang tidak hanya memukau...
Beranda blog Halaman 926

Pakai Power Strips untuk Banyak Perangkat? Begini Aturannya

Telko.id, Jakarta – Menjaga semua perangkat elektronik dalam keadaan siaga sepanjang waktu dengan menggunakan power strips, sama saja dengan membuang banyak energi. Namun, ada beberapa perangkat yang tidak boleh dimatikan sepenuhnya. Perangkat apa saja?

Banyak orang menggunakan kabel daya (power strips) sehingga banyak perangkat dapat dinyalakan dan dimatikan sekaligus. Ini juga merupakan cara yang sangat berguna untuk mengurangi biaya energi.

Tetapi perangkat yang harus tetap terhubung setiap saat, seperti TV OLED, harus dicolokkan secara terpisah. Sebab, TV OLED harus tetap dalam keadaan siaga karena sering memperbaharui perangkat lunak dalam semalam, untuk memastikan layar dalam kondisi terbaik setiap saat.

{Baca juga: Mengerikan! Keseringan Main Ponsel Bisa Ubah Bentuk Kepala}

Perangkat lain yang perlu tetap terhubung adalah printer inkjet. Sebab, mereka secara otomatis melakukan proses pembersihan yang menghabiskan energi setiap kali mereka dihidupkan kembali.

Sebagian besar elektronik yang perlu tetap terhubung dan dalam kondisi siaga biasanya memiliki informasi dalam buku petunjuk pemakaian. Sehingga, selalu pastikan anda membacanya sebelum menggunakannya. [BA/HBS]

Sumber: The Star

Bill Gates Curhat Penyesalan Terbesarnya, Apa Katanya?

Telko.id, Jakarta – Pendiri Microsoft, Bill Gates curhat soal penyesalannya mengenai perkembangan Android. Bill Gates curhat ketika menghadiri acara yang diselenggarakan Village Global beberapa waktu lalu.

Gates menyesal, karena membiarkan Google mengembangkan Android, dan akhirnya berjaya di industri perangkat lunak saat ini.

Dilansir Telko.id dari phoneArena, Senin (24/06/2019), Gates mengatakan, industri perangkat lunak khususnya platform hanya menghasilkan 1 pemenang untuk menguasai pasar, sehingga dia menyesal jika tak bisa mengalahkan Android.

“Jadi, Anda tahu, kesalahan terbesar yang pernah terjadi adalah kesalahan manajemen apa pun yang saya lakukan yang menyebabkan Microsoft tidak seperti Android,” kata Bill Gates.

{Baca juga: Bill Gates: Tiga Keterampilan Ini Bakal Bikin Karirmu Sukses}

Gates menilai, sebenarnya kualitas Android lebih rendah dibanding milik Microsoft, sehingga tak layak menjadi pemenang. “Android adalah platform standar ponsel yang bukan Apple. Itu adalah hal yang wajar bagi Microsoft untuk menang,” tambah Gates.

Microsoft sendiri sudah mengembangkan sistem operasi mobile bernama Windows Mobile sebelum kemunculan Android. Di tahun yang sama, Apple juga meluncurkan iPhone layar sentuh dengan iOS.

Microsoft mengaku pesimis atas kehadiran iPhone kala itu. Sebab, perusahaan ini mengklaim bahwa iPhone kala itu tidak akan menarik bagi pelanggan, sehingga tidak mendukung inovasi layar sentuh tersebut.

Beda halnya dengan Google, meski tidak merancang Android dari awal, Google langsung mempersiapkan Android untuk jadi “sistem non-Apple” terbaik. Sejak raksasa pencarian ini mengakuisisi Android, sistem operasi itu menjadi “sistem non-Apple” untuk ponsel layar sentuh dengan perkembangan yang pesat sampai sekarang.

“Apakah saya mengacaukan ini? Dan akhirnya, kami mengacaukan yang sangat penting,” kata Bill Gates.

{Baca juga : Foto Ini Buktikan Kalau Bill Gates Juga Manusia Biasa}

Tahun 2010 Microsoft sempat meluncurkan Windows Phone sebagai pengganti Windows Mobile pada tahun 2010, yang mendukung Nokia Lumia. Namun, penjualannya malah terus memburuk hingga saat ini, sampai akhirnya Microsoft memutuskan untuk menghentikan dukungan terhadap Windows 10 Mobile pada 10 Desember mendatang. (NM/FHP)

Sumber: phoneArena

Update Telegram Bisa Ngobrol Tanpa Simpan Nomor Ponsel

Telko.id, Jakarta Telegram melakukan pembaruan aplikasi ke versi 5.8. Di aplikasi versi terbaru, pengguna akan menemukan fitur People Nearby. Ada pula opsi bagi pengguna untuk menambahkan kontak.

Menurut laman resmi Telegram, seperti dikutip Telko.id, Senin (24/6/2019), pengguna sekarang bisa melihat semua chat atau obrolan baru memiliki tombol Add to Contact di bagian atas layar perangkat.

Fitur Add to Contact memungkinkan pengguna menambahkan nomor ke daftar kontak. Selain Add to Contact, ada pula opsi lain bernama Block. Pengguna bisa menggunakannya jika ada nomor yang mengganggu.

{Baca juga: Update Telegram Bawa Sederet Fitur Baru, Apa Saja?}

Untuk fitur People Nearby, pengguna bisa menggunakannya untuk menambahkan seseorang yang baru dikenal tanpa perlu mengetahui nomor ponsel. Pengguna bisa menambahkannya ke obrolan secara otomatis.

Untuk bisa bertukar informasi melalui People Nearby, cukup buka bagian Contact dan klik Add People Nearby. Pada waktu bersamaan, pengguna Telegram lain harus melakukan hal serupa agar bisa terhubung.

Fitur People Nearby juga memungkinkan pengguna menemukan atau membuat grup obrolan berbasis lokasi. Pengguna bisa pula mentrasfer kepemilikan grup atau kanal ke pengguna lain Telegram.

{Baca juga: Dash Text Integrasikan WhatsApp dan Telegram, untuk Apa?}

Di Telegram versi 5.8, pengguna iOS bisa menemukan tema baru sebelum menerapkannya dengan membuka halaman Appearance. Pengguna iOS bisa memilih ikon mana saja yang diinginkan di beranda. [SN/HBS]

Sumber: Telegram.org

ZTE Tandatangan MOU Untuk 5G Dengan Telkom Indonesia

Telko.id – Di Indonesia, masalah aturan penggunaan frekuensi untuk 5G masih belum keluar juga. Namun, Telkom Indonesia sudah ancang-ancang dengan melakukan penandatangan nota kesepahaman atau MOU dengan ZTE Corporation, sebuah perusahaan penyedia solusi telekomunikasi, corporate dan teknologi konsumen untuk internet seluler asal Cina.

Nota kesepahaman ini menunjukkan komitmen ZTE dan operator Indonesia untuk membangun jaringan 5G dan mengeksplorasi bidang 5G baru di Indonesia.

Menurut pernyataan tertulis dari ZTE, yang menandatangani MOU ini adalah Joddy Hernady, Wakil Presiden Senior Departemen Media dan Bisnis Digital di Telkom Indonesia, dan Wu Yao, Direktur Penjualan ZTE Indonesia menandatangani nota kesepahaman.

Upacara ini juga disaksikan oleh Li Zixue, Ketua ZTE Corporation, Xiao Ming, Wakil Presiden Senior dan Presiden Penjualan Global di ZTE Corporation, Mei Zhonghua, Wakil Presiden Senior dan Presiden Asia Pasifik & CIS di ZTE Corporation, Richard Liang, Wakil Presiden di ZTE Corporation dan Presiden Direktur di ZTE Indonesia, Ririek Adriansyah, Presiden Direktur di Telkom Indonesia, dan Faizal R. Djoemadi, Direktur Bisnis Digital di perusahaan yang sama.

Diharapkan kolaborasi ini dapat memberikan manfaat, terutama untuk pengembangan ekosistem digital di Indonesia. ZTE dan Telkom Indonesia memiliki kemitraan jangka panjang di berbagai bidang seperti akses tetap, transmisi pembawa, jaringan inti dan teknologi lainnya.

Berdasarkan MoU kerja sama 5G, ZTE dan operator telekomunikasi Indonesia telah siap untuk era 5G mendatang, ungkap kedua pihak. (Icha)

Menegangkan! Pria Ini Lawan Pencuri Pakai “Pistol iPhone”

Telko.id, Jakarta – Baru-baru ini ada kejadian unik sekaligus menegangkan. Bagaimana tidak, seorang pria menggunakan “pistol iPhone” untuk menahan seorang pencuri yang ingin mengambil mobilnya.  Dilaporkan WSVN, Senin (24/06/2019), kasus ini terjadi di Miami Beach, Amerika Serikat pada awal Juni lalu.

Diceritakan, awalnya sang pemilik yang tidak mau disebutkan namanya mendapatkan informasi dari sang istri bahwa ada pencuri yang masuk ke garasi rumahnya.

Sang istri melihat pencuri tersebut berusaha membuka paksa mobil Sedan Mercedes AMG Class S. Pria itu pun menelpon polisi dan menuju garasi, sekaligus mengarahkan iPhone yang ia “ubah” layaknya sebuah pistol ke pencuri.

“Saya segera menelepon 911, dan ketika berbicara dengan polisi, saya keluar. Saya mengarahkan telepon kepadanya, dan saya berkata, berbaring (kepada pencuri),” kata Pria itu.

{Baca juga: Pengguna iPhone Kini Bisa Unduh Aplikasi dan Game Ukuran Besar}

Sambil berteriak dia meminta pencuri untuk berbaring dan menggertaknya supaya tak mendekat. “Dia mencoba datang ke arah saya, dan saya berkata, tetap di sana. Jangan datang ke sini,” tambahnya.

Ia lantas memerintahkan pencuri untuk meletakkan tangannya di belakang, sekaligus menginterogasinya. Pencuri itu mengaku jika dia bernama Sheldon Johnson yang berusia 27 tahun.

“Letakkan tanganmu di belakang. Dia (pencuri) meletakkan tangannya di punggungnya, dan aku sedang berbicara dengan polisi,” kenangnya.

Selanjutnya, polisi pun datang dan menangkap Johnson. Kabarnya, dia menghadapi beberapa dakwaan, termasuk pencurian, berusaha pencurian mobil besar dan menentang penangkapan tanpa kekerasan.

{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Apple Terbaru}

Polisi pun memuji aksi berani pria tersebut. Kepada media, pria itu memang sejak awal jika iPhone miliknya bertujuan ganda. Dia sengaja membeli iPhone berwarna hitam karena secara kasat mata menyerupai pistol.

Pria itu pun selamat dari upaya pencurian, sedangkan Johnson masuk ke penjara Turner Guilford Knight Correctional Center atas tindakannya. (NM/FHP)

Sumber: WSVN

Google Hadirkan “Fitur Snapchat” di Google Duo?

Telko.id, Jakarta – Google Duo kedatangan fitur baru yang memungkinkan pengguna untuk dapat saling mengirimkan foto satu sama lain. Fitur ini pertama kali ditemukan oleh 9to5Google, yang mengatakan kalau fitur ini akan mirip dengan Snapchat.

Dilansir dari Ubegizmo, Senin (24/06/2019), fitur berbagi foto di Google Duo disebut mirip dengan Snapchat. Sebab, pengguna dapat mengirimkan pesan berisi foto yang hanya dapat dilihat selama 24 jam ke depan.

Akan tetapi, fitur ini ini tidak membuat pengguna bisa mengirimkan foto secara langsung di Duo. Karena, pengguna hanya daapat mengirim foto melalui fitur Share di Google Photos dan Files Google saja.

{Baca juga: Video Call di Google Duo Kini Bisa Serombongan}

Google sendiri belum memberikan konfirmasinya terkait laporan ini. Google Duo merupakan aplikasi yang terus mendapatkan sambutan positif dari pengguna, sehingga tak heran kalau Google terus menghadirkan fitur baru di dalam aplikasi.

Seperti sebelumnya, raksasa pencarian ini penggunanya untuk melakukan panggilan video hingga 8 orang secara bersamaan. Fitur ini bernama Group Video Call, yang membuat pengguna dapat berkomunikasi secara bersamaan dengan 7 pengguna lainnya.

{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Google Terbaru}

Untuk menggunakan fitur tersebut, cukup mudah. Anda hanya harus membuat grup dengan menekan tombol Create Group, dan tambahkan 7 orang lainnya yang juga menggunakan Google Duo.

Kemudian, beri nama grup Anda tersebut. Setelah itu, Anda bisa langsung berkomunikasi dengan mereka secara langsung dengan menekan ikon grup yang telah dibuat sebelumnya. (NM/FHP)

Sumber: Ubergizmo

Perusahaan Ini Tolak Kirim Paket Berisi Smartphone Huawei

Telko.id, Jakarta – Minggu ini, perusahaan pengiriman barang dan ekspedisi, FedEx kabarnya menolak mengirim paket berisi smartphone Huawei dari Inggris ke Amerika Serikat (AS). Permintaan tersebut datang dari penulis di PC Magazine.

Seperti dikutip Telko.id dari Android Authority, Senin (24/06/2019), sang penulis mencoba mengirim paket berisi smartphone Huawei dari kantor di Inggris ke AS. Namun, paket itu dikembalikan kepadanya.

Paket dikirim dari London ke Indianapolis dari perusahaan Parcelforce ke rekanannya di AS, yakni FedEx. Paket dikembalikan dengan alasan sekarang sedang ada masalah antara AS dengan Huawei dan China.

{Baca juga: Huawei Mate X Meluncur September, dengan Dukungan Android}

FedEx menyatakan tidak mau terlibat masalah. PC Magazine kemudian mencoba mengirim paket yang sama dengan perusahaan ekspedisi lain, yakni UPS. Paket tersebut pun kemudian bisa dikirim ke tujuan.

PC Magazine sempat mengonfirmasi hal itu kepada Huawei. Huawei menerangkan bahwa apa yang dilakukan oleh FedEx merupakan kesalahan tafsir atas perintah AS. FedEx lantas memberi pernyataan resmi.

{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Huawei Terbaru}

Mereka mengaku telah melakukan kesalahan. “Kami mohon maaf atas kesalahan operasional yang terjadi.  Harus dimaklumi, kami berkomitmen untuk mematuhi semua peraturan dan regulasi AS,” ujar perusahaan pengiriman ini.

FedEx menegaskan siap dan bersedia menerima serta mengangkut semua jenis produk Huawei. Kecuali, lanjut perusahaan, untuk pengiriman apa pun ke entitas Huawei yang terdaftar di daftar pemerintah AS. (SN/FHP)

Sumber: Android Authority

Bayi di Bekasi Dinamai “Google”, Artinya Bikin Terinspirasi

Telko.id, Jakarta – Nama merupakan doa yang diberikan orang tua kepada anaknya. Seperti seorang bayi di Bekasi, Jawa Barat yang dinamai kedua orang tuanya dengan nama “Google”. Sang orang tua berharap, agar bayi Google bisa berguna dan menginspirasi layaknya raksasa teknologi Google.

Dikutip Telko.id dari AsiaOne, Senin (24/06/2019), Kepala Badan Kependudukan dan Catatan Sipil Bekasi, Oke Kusmayadi mengatakan bahwa bayi Google lahir pada November 2018.

Orangtua Google adalah pasangan Andi Cahya Saputra dan Ella Karina. Mereka pun buka suara terkait alasan memberi nama Google kepada anak keduanya.

{Baca juga: Bayi Bernama Caroline Ini Hanya Merespon kalau Dipanggil “Alexa”}

Ella mengatakan bahwa ide memberi nama Google muncul dari suaminya, Andi Cahya dengan mengacu pada perusahaan asal Amerika Serikat tersebut.

Awalnya, Ella dan kerabat menolak pemberian nama dari sang suami. Namun, Andi menjelaskan tujuan kenapa anaknya diberi nama Google, sehingga Ella pun paham.

“Pada awalnya, saya menolak untuk memanggilnya Google. Tetapi saya mulai menyukai gagasan itu setelah suami saya menjelaskan kepada saya bahwa nama itu akan menginspirasi putra kami untuk menjadi pemimpin yang membantu,” katanya.

Mereka pun berharap jika nama Google dapat menginspirasi sang anak untuk menjadi pemimpin dan menjadi paling tahu layaknya mesin pencari Google.

“Saya berharap anak saya akan tumbuh menjadi seorang pemimpin yang berguna bagi banyak orang lain,” katanya.

{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Google Terbaru}

Bayi Google pun menjadi viral dan melahirkan beragam komentar dari warganet. Menanggapi hal tersebut Ella tidak pernah peduli tentang pendapat luar tentang nama putranya.

“Banyak orang mengkritik keputusan kami, mengatakan bahwa kami harus menamai anak ketiga kami dengan WhatsApp. Saya tidak memedulikan pendapat mereka karena mereka tidak mengerti apa arti nama putra kami yang sebenarnya,” tutupnya. (NM/FHP)

Sumber: AsiaOne

Xiaomi Siapkan Seri Khusus Fotografi dan Selfie, Ini Namanya!

0

Telko.id, Jakarta – Setelah Redmi dan Mi Series, Xiaomi meluncurkan lini seri smartphone terbaru lainnya, yakni Xiaomi CC Series. Seri tersebut diperkenalkan oleh bos Xiaomi, Lei Jun, dan kabarnya Xiaomi telah mempersiapkan dua smartphone baru bernama Xiaomi CC9 dan Xiaomi CC9e sebagai produk pertama di lini seri ini.

Dilansir dari GSMArena, Senin (24/06/2019), CC Series muncul setelah Xiaomi mengakuisisi perusahaan smartphone, Meitu di tahun lalu. Nantinya, smartphone di seri ini akan fokus ke sektor fotografi, khususnya selfie.

Dijelaskan Lei Jun, ada arti tersendiri di balik nama “CC”, yaitu Colorful & Creative. Menurutnya, seri tersebut akan dirancang oleh tim bernama “Chic & Cool 90” yang berisi anak-anak muda di bidang seni dan estetika.

{Baca juga: Xiaomi Nge-Troll OnePlus Pakai AnTuTu Redmi K20 Pro}

Xiaomi sendiri telah memamerkan video promosi soal Xiaomi CC Series di media sosial Weibo. Dalam videonya, brand asal China tersebut memperlihatkan anak berusia 8 tahun bernama Gavin Thomas yang sedang mengambil foto selfie menggunakan CC9e.

Terlihat, smartphone tersebut tampak memiliki notch atau poni di bagian atasnya dengan desain waterdropBezel-nya juga tampak tipis, dan dilaporkan bakal mengusung layar berjenis Super AMOLED, mirip Xiaomi Mi 9 SE.

{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Xiaomi Terbaru}

Ukuran layarnya 6,39 inci, punya kamera depan 32MP, kamera utama 48MP, prosesor Snapdragon 712, dan baterai berkapasitas 4,000 mAh. CC Series dari Xiaomi rumornya akan diluncurkan tak lama lagi, jadi kita tunggu saja ya! (FHP)

Sumber: GSMArena

Marak “Dark Social Media”, Menkominfo Surati Bos Facebook

Telko.id, Jakarta Menkominfo Rudiantara mengaku telah menyurati bos Facebook, Mark Zuckerberg terkait “Dark Social Media“. Rudiantara ingin segera mengantisipasi fenomena yang sekarang telah ramai di dunia maya.

Sekadar informasi, dark social media merupakan istilah yang menggambarkan penggunaan media sosial secara serampangan. Untuk itu, Rudiantara berusaha melakukan langkah konkret, dengan menyurati bos Facebook sebagai salah satu strateginya.

“Proses sejauh ini belum tahu. Tapi saya sudah minta, sudah kirim surat ke Mark Zuckerberg minta ini,” kata Rudiantara.

{Baca juga: Kominfo Perpanjang Masa Aduan Penyalahgunaan Data Facebook}

Menurutnya, ia telah meminta Facebook agar pembukaan tiap akun pengguna yang referensinya di Indonesia harus menggunakan ponsel. Salah satu tujuannya, yakni menghindari pengguna medsos anonim alias tanpa identitas. 

“Mengapa? Karena ponsel yang prabayar pun di Indonesia kan sudah mulai registrasi. Jadi, kita menghindarkan yang namanya dark media social,” imbuhnya.

Rudiantara juga mengkonfirmasi, ia dan jajarannya telah mengirimkan surat tersebut kepada Mark Zuckerberg pada bulan Juni ini. “Sudah, di bulan Juni ini (kirim surat ke Mark Zuckerberg),” pungkasnya.

Rudiantara sudah cukup lama menyoroti Facebook. Sebelumnya, ia bercerita tentang sulitnya bekerja sama dengan Facebook dalam memblokir konten hoaks. Menurutnya, Facebook menjadi platform yang paling rendah dalam pemenuhan permintaan pemerintah untuk melakukan blokir konten hoaks.

Dalam Rapat Kerja Komisi I DPR RI dengan Kominfo di Gedung Wisma Nusantara II, Jakarta, Senin (13/05/2019), anggota Komisi I DPR RI, Evita Nursanty mengatakan bahwa Facebook akan menuruti pemblokiran konten hoaks.

{Baca juga: Terkait Blokir Hoaks, Menkominfo: Facebook Sulit Diajak Kerjasama}

Tetapi Rudiantara membantah pernyataan Evita. Menurut pria yang akrab dipanggil Chief RA ini platform pimpinan Mark Zuckerberg itu sulit untuk diminta melakukan pemblokiran hoaks.