spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 21

42 Inovator Terpilih di Bumi Berseru Fest 2025 Telkom

0

Telko.id – Sebanyak 42 tim inovator berhasil lolos ke tahap pendanaan pertama dalam Bumi Berseru Fest 2025 yang diselenggarakan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom).

Mereka terpilih dari tiga kategori utama: Aksi untuk Bumi, Inovasi Eco Produk, serta Teknologi Hijau & Inovasi Berkelanjutan. Pengumuman ini disampaikan dalam Awarding Day Bumi Berseru Fest 2025 yang digelar secara daring pada 8 November 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan.

Setiap tim terpilih akan menerima dukungan pendanaan maksimal Rp15 juta untuk merealisasikan ide mereka. Mereka juga akan mengikuti program mentoring dan monitoring lanjutan guna memastikan implementasi program memberikan dampak nyata bagi pelestarian lingkungan.

Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Telkom dalam mendorong gerakan perubahan menuju bumi yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Senior General Manager Social Responsibility Telkom Indonesia Hery Susanto menegaskan, “Sebagai perusahaan digital, Telkom Indonesia tidak hanya berfokus pada pengembangan teknologi, tetapi juga pada inovasi yang membawa dampak bagi keberlanjutan”.

Menurut Hery, melalui Bumi Berseru Fest, Telkom ingin menumbuhkan semangat pahlawan lingkungan masa kini dengan menggandeng komunitas, mahasiswa, dan masyarakat untuk bersama-sama menciptakan perubahan positif bagi bumi.

Program Bumi Berseru Fest 2025 ini sejalan dengan berbagai program lingkungan Telkom yang telah berjalan sebelumnya. Hery menambahkan bahwa kolaborasi dan inovasi adalah kunci untuk menghadirkan masa depan yang hijau dan tangguh.

Content image for article: 42 Inovator Terpilih di Bumi Berseru Fest 2025 Telkom

Konteks lingkungan yang mendasari penyelenggaraan Bumi Berseru Fest 2025 didukung data-data terkini. Berdasarkan catatan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2025, angka deforestasi netto pada tahun 2024 mencapai 175,4 ribu hektar.

Sementara itu, Laporan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) 2025 dari Bappenas menyoroti kerusakan ekosistem air akibat kerusakan terumbu karang, penangkapan ikan berlebihan, limbah plastik di laut, serta dampak perubahan iklim.

Data dari Sistem Informasi Pengolahan Sampah Nasional (SIPSN) KLHK per 24 Juli 2024 menunjukkan total timbunan sampah nasional mencapai 31,9 juta ton dari 290 kabupaten/kota di Indonesia.

Kondisi ini mempertegas pentingnya kolaborasi masyarakat dalam menjaga lingkungan hidup untuk menekan laju kerusakan alam.

Selain kategori inovasi, Bumi Berseru Fest 2025 juga menyelenggarakan kategori Alam dalam Lensa yang mengumumkan tiga pemenang utama dengan karya foto terbaik bertema keindahan dan kelestarian alam Indonesia.

Setiap unggahan foto yang dikirimkan peserta setara dengan donasi satu bibit pohon untuk mendukung program penghijauan dan pemulihan hutan Indonesia.

Content image for article: 42 Inovator Terpilih di Bumi Berseru Fest 2025 Telkom

Program Bumi Berseru Fest 2025 menjadi wadah kolaborasi untuk memperkuat ekosistem inovasi hijau di Indonesia.

Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Telkom Indonesia yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan), 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), 13 (Penanganan Perubahan Iklim), 14 (Ekosistem Lautan), dan 15 (Ekosistem Daratan).

Kolaborasi dalam inovasi lingkungan juga semakin marak dilakukan berbagai pihak. Seperti program Jaga Raya dari Indosat untuk konservasi lingkungan di Ambon, serta kolaborasi ITDC dan Signify dalam mewujudkan destinasi wisata hijau.

Melalui Bumi Berseru Fest 2025, Telkom bersama para finalis memastikan setiap ide tidak hanya berhenti di konsep, tetapi dapat diwujudkan menjadi aksi berkelanjutan yang memberi manfaat bagi lingkungan dan masyarakat.

Program ini melanjutkan semangat para pahlawan bangsa dengan cara baru, yaitu menjadi pahlawan lingkungan untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. (icha)

BPPTD Mempawah Tekan Biaya Maintenance 30% dengan Antares Eazy

0

Telko.id – Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BPPTD) Mempawah berhasil menekan biaya perawatan hingga 30% setelah mengimplementasikan solusi Antares Eazy dari Telkom Indonesia.

Transformasi digital ini mengatasi tantangan pengawasan di area seluas 20 hektar dengan sistem CCTV terintegrasi berbasis cloud.

Kepala BPPTD Mempawah Bambang Wahyu Hapsoro mengungkapkan, sebelumnya institusi mereka mengandalkan sistem CCTV analog yang hanya bisa dipantau langsung di lokasi masing-masing kamera. “Pengawasan menjadi terbatas dan tidak terpusat,” ujarnya.

Kondisi geografis BPPTD Mempawah yang berada di tepi pantai dengan kelembaban udara tinggi turut memperparah masalah. Udara lembab menyebabkan penurunan kualitas isolasi kabel, mempercepat oksidasi dan korosi pada logam konduktor, yang akhirnya mengganggu fungsi kamera dan meningkatkan biaya maintenance.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, BPPTD Mempawah melakukan transformasi digital dengan memanfaatkan Antares Eazy dari Telkom Solution.

Sebanyak 169 unit kamera Eazy Cam IP Outdoor Pro nirkabel dipasang dan terhubung dengan layanan Cloud Recording. Sistem ini memungkinkan pengawasan terpusat melalui Command Center yang dapat diakses fleksibel via perangkat mobile maupun website.

“Setelah menggunakan Antares Eazy, kami merasakan perubahan yang signifikan. Seluruh titik strategis dapat dipantau secara real-time dengan mudah. Kami pun dapat merespon lebih cepat jika ada insiden, dari yang sebelumnya perlu waktu lama menjadi kurang dari lima menit,” tambah Bambang.

Content image for article: BPPTD Mempawah Tekan Biaya Maintenance 30% dengan Antares Eazy

Teknologi plug-and-play pada kamera EazyCam membuat proses pemasangan berlangsung cepat tanpa mengganggu aktivitas operasional. Sementara layanan Fitur Cloud Recording terkelola memastikan rekaman tersimpan aman di cloud dan memungkinkan analisis lintas area secara akurat.

Pencapaian efisiensi biaya maintenance 30% terjadi karena kerusakan pada kabel listrik yang sebelumnya sering mengganggu kamera kini tidak lagi menjadi masalah. Tim BPPTD Mempawah juga sangat terbantu dengan kemudahan operasional Antares Eazy, yang memungkinkan peningkatan kinerja dan pelayanan kepada peserta pelatihan.

EGM Digital Product Telkom Indonesia Komang Budi Aryasa menegaskan, “Melalui Antares Eazy, Telkom Solution menghadirkan sistem pengawasan terintegrasi yang meningkatkan efisiensi operasional dan keamanan secara real-time, sekaligus memperkuat langkah digitalisasi di berbagai sektor.”

Solusi Antares Eazy dari Telkom telah terbukti efektif tidak hanya di sektor pendidikan dan pelatihan, tetapi juga di berbagai institusi lainnya.

Sistem ini menawarkan berbagai fitur canggih termasuk kemampuan deteksi berbasis artificial intelligence yang dapat diaplikasikan dalam berbagai skenario pengawasan.

Implementasi solusi ini di BPPTD Mempawah menunjukkan bagaimana transformasi digital dapat memberikan dampak nyata terhadap efisiensi operasional dan penghematan biaya.

Pusat pelatihan milik Kementerian Perhubungan di Kalimantan Barat ini kini memiliki sistem pengawasan yang lebih andal dan responsif.

Telkom berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi andal dan fleksibel sebagai strategi nyata dalam mendukung Indonesia berdaulat digital.

Seperti yang juga terlihat dalam implementasi solusi Antares Eazy di lingkungan kampus, teknologi ini terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan digitalisasi di berbagai sektor.

Keberhasilan BPPTD Mempawah dalam menekan biaya maintenance sekaligus meningkatkan efektivitas pengawasan menjadi bukti nyata manfaat digitalisasi dengan Antares Eazy.

Solusi ini tidak hanya mengatasi masalah teknis tetapi juga memberikan nilai tambah dalam bentuk penghematan biaya operasional yang signifikan.

Dengan dukungan teknologi yang mudah dioperasikan, institusi seperti BPPTD Mempawah dapat fokus pada peningkatan kualitas layanan utama tanpa terkendala masalah teknis pengawasan.

Hal ini sejalan dengan tujuan penggunaan Antares Eazy untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan terkendali di berbagai fasilitas publik. (Icha)

Laba SeaBank Naik 40% di Kuartal III-2025, Tembus Rp408 Miliar

0

Telko.id – PT Bank Seabank Indonesia kembali mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang impresif sebesar 40% pada kuartal III-2025 menjadi Rp408,5 miliar. Pencapaian ini menunjukkan konsistensi performa bisnis yang sehat bagi SeaBank di tengah fluktuasi ekonomi global.

Direktur Utama SeaBank Indonesia, Sasmaya Tuhuleley, mengungkapkan bahwa pertumbuhan ini didorong oleh strategi bisnis yang tepat dan meningkatnya kepercayaan nasabah.

“Terima kasih kepada seluruh Nasabah yang terus mendukung SeaBank, dukungan Anda merupakan motivasi terbesar kami dalam menghadirkan inovasi layanan keuangan yang aman dan terdepan,” ujar Sasmaya dalam keterangan resminya.

Pertumbuhan laba ini melanjutkan tren positif yang telah ditunjukkan SeaBank sebelumnya, dimana pada semester I-2025 bank digital ini juga berhasil mencatat laba bersih Rp214 miliar dengan pertumbuhan 34%.

Konsistensi pertumbuhan ini menguatkan posisi SeaBank sebagai pemain penting dalam ekosistem fintech digital Indonesia.

Hingga posisi 30 September 2025, total aset SeaBank mencapai Rp39,6 triliun, meningkat 20% year-on-year (yoy). Tingkat pengembalian aset (ROA) bank juga tumbuh menjadi 1,9%, menunjukkan efisiensi yang semakin baik dalam pengelolaan aset.

Pertumbuhan aset terutama berasal dari optimalisasi penyaluran kredit melalui joint financing, channeling dengan P2P lending, serta direct lending. Portofolio kredit SeaBank tercatat tumbuh 45% yoy menjadi Rp28,6 triliun dengan rasio NPL yang terjaga di angka 1,9%.

Content image for article: Laba SeaBank Naik 40% di Kuartal III-2025, Tembus Rp408 Miliar

Di sisi pendanaan, total Dana Pihak Ketiga (DPK) naik menjadi Rp30,5 triliun atau meningkat 20% yoy. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan DPK dalam bentuk Giro Korporasi dan Tabungan ritel, yang berdampak pada kenaikan rasio CASA menjadi 68% dari 65% pada periode yang sama tahun sebelumnya.

SeaBank berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp523,9 miliar, dengan laba setelah pajak mencapai Rp408,5 miliar. Peningkatan laba ini juga didukung oleh efisiensi operasional bank, terlihat dari rasio CIR yang membaik menjadi 21,5% dari 25,8%.

Rasio likuiditas dan permodalan SeaBank tercatat tetap stabil dan kuat, berada di atas ketentuan regulator yang berlaku. Hingga akhir September 2025, SeaBank telah melayani rata-rata 9 juta transaksi per hari dengan perputaran uang mencapai Rp4,6 triliun.

Komitmen Edukasi dan Inklusi Keuangan

SeaBank terus mendorong perluasan edukasi literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Bank digital ini aktif mengisi program Bulan Inklusi Nasional yang dicanangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui berbagai aktivitas edukasi.

SeaBank bekerja sama dengan Institut Shanti Bhuana (ISB) Bengkayang, Kalimantan Barat menggelar webinar literasi keuangan di daerah perbatasan. Kegiatan ini diikuti oleh 84 mahasiswa ISB dan berisi informasi tentang produk layanan perbankan, perencanaan keuangan, kredit skor dan asuransi.

Selain itu, SeaBank juga menyebarkan 1.600 flyers di seluruh kantor cabang yang berisikan informasi seputar perbankan dan perencanaan keuangan. Konten edukatif mengenai pelindungan konsumen juga ditayangkan di media sosial SeaBank untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas.

SeaBank mendukung perluasan inklusi keuangan melalui program kode referal “Undang Teman”. Program ini mendorong masyarakat untuk saling mengajak menggunakan layanan perbankan digital SeaBank, sekaligus memperluas akses terhadap produk dan layanan keuangan yang aman, mudah, dan terjangkau.

Bank digital ini juga secara aktif memberikan edukasi dan informasi terkait keamanan siber (cyber security) kepada nasabah.

Pertumbuhan SeaBank di kuartal III-2025 ini sejalan dengan tren positif di sektor teknologi secara global, dimana pasar smartphone global juga tumbuh 2,6% di periode yang sama. Kemampuan SeaBank menjaga momentum pertumbuhan menunjukkan ketahanan bisnis digital di tengah dinamika pasar.

SeaBank merupakan bank yang memberikan layanan keuangan secara digital untuk membantu kehidupan masyarakat agar dapat diakses melalui teknologi.

Sebagai bagian dari Sea Limited (NYSE:SEA), SeaBank menawarkan pengalaman perbankan yang mudah, aman, dan cepat untuk dinikmati jutaan nasabah setiap harinya.

Layanan SeaBank berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta merupakan anggota Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Pencapaian kuartal III-2025 ini memperkuat posisi SeaBank sebagai salah satu pemain utama dalam transformasi digital perbankan Indonesia. (Icha)

Hypernet dan Fortinet Jalin Kemitraan Strategis untuk SOC as a Service

0

Telko.id – Hypernet Technologies dan Fortinet resmi menjalin kemitraan strategis untuk menghadirkan layanan SOC as a Service di Indonesia.

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang berlangsung pada 13 November 2025 ini menjadi tonggak penting dalam upaya memperkuat perlindungan digital bagi perusahaan menengah hingga besar di tanah air.

Kemitraan ini bertujuan menyediakan solusi keamanan siber yang menyeluruh dan terjangkau. Dengan mengintegrasikan teknologi mutakhir dari Fortinet dan keahlian lokal dari Hypernet, kedua perusahaan berkomitmen menciptakan ekosistem bisnis yang lebih aman dan tangguh di era digital.

Edwin Lim, Country Director Fortinet Indonesia, menyatakan antusiasmenya terhadap kolaborasi ini. “Kami sangat antusias dapat bermitra dengan Hypernet Technologies dalam menghadirkan solusi keamanan siber yang inovatif dan relevan bagi pasar Indonesia. Kombinasi antara pengalaman global Fortinet dan pemahaman lokal Hypernet memungkinkan kami untuk memberikan layanan yang tepat sasaran,” ujarnya.

Fokus utama kemitraan ini adalah pengembangan layanan SOC as a Service yang akan memanfaatkan teknologi unggulan Fortinet. Portofolio solusi yang diintegrasikan mencakup FortiAnalyzer untuk analisis log dan pelaporan mendalam, FortiSIEM untuk manajemen informasi dan peristiwa keamanan terintegrasi, serta FortiRecon untuk pemantauan dan pengelolaan risiko aset digital.

Perlindungan menyeluruh juga didukung oleh FortiGate sebagai Next Gen Firewall, FortiWeb untuk keamanan aplikasi web, FortiMail untuk perlindungan email dari phishing dan malware, serta FortiClient yang menyediakan keamanan endpoint terintegrasi.

Sudino Oei, CTO Hypernet Technologies, menegaskan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah strategis bagi perusahaannya. “Kolaborasi ini merupakan langkah strategis bagi Hypernet dalam meningkatkan kualitas layanan dan memperluas portofolio solusi teknologi kami. Dengan dukungan teknologi Fortinet, kami siap memberikan layanan keamanan siber yang lebih optimal dan efisien bagi para klien,” jelas Oei.

Pendekatan ini sejalan dengan upaya berbagai perusahaan dalam memperkuat keamanan siber dengan sistem berlapis untuk menghadapi ancaman digital yang semakin kompleks.

Content image for article: Hypernet dan Fortinet Jalin Kemitraan Strategis untuk SOC as a Service

Layanan SOC as a Service yang dikembangkan akan menyediakan pengawasan 24/7, analisis ancaman secara real-time, serta rekomendasi remediasi yang cepat dan efektif.

Hal ini memungkinkan perusahaan untuk tetap fokus pada bisnis inti tanpa terganggu oleh risiko keamanan yang terus berkembang. Implementasi keamanan komprehensif semacam ini menjadi semakin krusial mengingat pentingnya budaya kolaborasi dan keamanan siber dalam transformasi digital.

Di tengah meningkatnya ancaman digital, kemitraan Hypernet dan Fortinet menjadi sinyal positif bagi penguatan ekosistem keamanan siber nasional. Kedua perusahaan berkomitmen untuk menjadi pelopor dalam transformasi digital yang aman dan berkelanjutan.

Inisiatif ini juga sejalan dengan visi nasional untuk menciptakan lingkungan bisnis yang aman dan terpercaya, sekaligus mendukung daya saing perusahaan Indonesia sebagai pilar ekonomi digital. Standar keamanan yang ketat ini mengikuti tren global, sebagaimana tercermin dalam sertifikasi keamanan siber yang diraih perangkat teknologi terkini.

Dengan memperluas akses terhadap solusi keamanan siber yang inovatif, Hypernet dan Fortinet yakin dapat memberikan kontribusi nyata dalam membangun infrastruktur digital Indonesia yang lebih resilien.

Kemitraan strategis ini tidak hanya memperkuat posisi kedua perusahaan di pasar keamanan siber Indonesia, tetapi juga memberikan alternatif solusi yang komprehensif bagi perusahaan yang menghadapi tantangan keamanan digital yang semakin sophisticated. (Icha)

Indonesia Gadget Award 2025: OPPO Find X9 Pro Raih Gadget of the Year

0

Telko.id – Gizmologi dan GadgetDiva resmi menggelar Indonesia Gadget Award (IGA) 2025 pada 13 November 2025 di Graha Mandiri Ballroom, Jakarta.

Acara penghargaan tahunan ketiga ini mengusung tema “AI untuk Kolaborasi Berkelanjutan” dan menobatkan OPPO Find X9 Pro sebagai Gadget of the Year 2025. IGA 2025 menjadi momentum merayakan inovasi gadget, khususnya peran Artificial Intelligence (AI) yang semakin dominan dalam keseharian.

Chief Editor Gizmologi, Bambang Dwi Atmoko, menegaskan penyelenggaraan IGA 2025 sebagai bentuk apresiasi terhadap inovasi yang mendukung perkembangan ekosistem teknologi Indonesia.

“Kami percaya bahwa masa depan industri teknologi Indonesia dibangun oleh inovasi yang berpihak pada pengguna. IGA 2025 hadir sekaligus menegaskan pentingnya inovasi yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan perubahan zaman,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Acara ini menghadirkan insight terbaru dari Counterpoint Research mengenai tren industri gadget yang semakin didominasi perangkat berkekuatan AI.

Praktisi IT ternama, Onno W. Purbo, juga hadir memberikan pandangannya tentang perkembangan teknologi AI.

Siti Sarifah Aliah, Co-founder GadgetDiva sekaligus Ketua Pelaksana IGA 2025, mengonfirmasi semakin meluasnya peran AI. “Peran AI dalam keseharian memang semakin banyak, mulai dari hal kecil seperti menghapus obyek pada sebuah foto, hingga membantu kita dalam mempermudah pekerjaan lewat ekosistem perangkat yang saling tersambung,” jelas Sarie.

Tren Smartphone AI dan 5G di Indonesia

Dalam sesi talkshow Gizmotalk bertema “AI Menentukan Masa Depan Generasi Muda Indonesia?”, Ridwan Kusuma selaku Senior Analyst Counterpoint Research memaparkan investasi global terhadap AI telah mencapai ribuan triliun rupiah.

“Kita berada di era Gen AI, dengan model yang dilatih miliaran data dan mampu memahami bahasa, gambar, video, serta konteks personal pengguna. Kemampuan ini memungkinkan AI menghasilkan beragam output, mulai dari pembuatan gambar, video, tools berbasis teks, hingga layanan personalisasi,” jelas Ridwan.

Riset Counterpoint memprediksi fitur AI generatif akan hadir pada smartphone di bawah USD100 setidaknya pada 2028. Salah satu pendorong utamanya adalah perkembangan cloud AI yang memungkinkan pemrosesan AI tidak sepenuhnya dibebankan kepada kemampuan komputasi smartphone.

Menariknya, survei global Counterpoint menyebutkan negara berkembang seperti Indonesia dan Thailand termasuk pasar paling antusias dan cepat mengadopsi fitur Gen AI.

Content image for article: Indonesia Gadget Award 2025: OPPO Find X9 Pro Raih Gadget of the Year

Fenomena ini secara tidak langsung mendorong minat konsumen memilih smartphone yang mendukung jaringan 5G, seiring dengan ketersediaan pilihan yang semakin terjangkau.

“Market smartphone di Indonesia tumbuh sekitar 12% pada Q3 2024. Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh adopsi Gen AI, semakin banyaknya smartphone 5G yang makin terjangkau, serta meningkatnya indeks kepercayaan konsumen,” tambah Ridwan.

Berdasarkan data Counterpoint, Samsung kembali mendominasi pangsa pasar smartphone Indonesia pada Q3 2025 dengan capaian 20%. Posisi berikutnya secara berurutan ditempati oleh Xiaomi (17%), OPPO (16%), vivo (14%), serta Infinix (12%) yang disebut paling agresif dengan pertumbuhan hingga 45% Year-on-Year.

Untuk smartphone 5G di Indonesia, posisinya tetap berada di 35%, didorong oleh semakin banyaknya pilihan smartphone 5G lebih terjangkau serta ekspansi pilihan smartphone mid-range.

Workshop dan Pameran Pendukung

IGA 2025 juga menyelenggarakan workshop digiXumkm bekerja sama dengan Yayasan Dana Bakti Astra dan Oriflame. Workshop ini memberikan pelatihan khusus untuk memaksimalkan platform Canva bagi para UMKM, dengan Nur Ashifa sebagai Canvassador yang mahir menggunakan Canva untuk meningkatkan potensi bisnis.

Gizmologi juga menggandeng TwentyTwoSecond menggelar pameran foto khusus melalui 20 seri foto yang menampilkan eksotisme dan orisinalitas suku Baduy, ditangkap menggunakan kamera Xiaomi 15T Series.

Onno W. Purbo memberikan peringatan penting mengenai penggunaan AI yang bijak dan bertanggung jawab.

“Karena itu sistem, mereka mampu membaca dan menyimpan file yang kita unggah. Jadi jangan sampai mengunggah data pribadi ke AI,” tegas penerima Jonathan B. Postel Service Award tersebut.

Pesan ini sejalan dengan perkembangan teknologi yang membutuhkan kesadaran keamanan digital, termasuk dalam penggunaan perangkat seperti smartphone dengan fitur AI terkini.

Implementasi AI tidak lagi hanya eksis pada perangkat kelas flagship. Semakin banyak produsen smartphone hingga kategori gadget lainnya yang memberikan fitur AI sebagai nilai jual utama.

IGA 2025 merayakannya dengan memberikan nominasi khusus Best AI Smartphone pada sejumlah kategori tertentu, mengakui peran AI dalam menyempurnakan hasil foto hingga membuat ringkasan praktis dari dokumen atau transkrip suara.

Content image for article: Indonesia Gadget Award 2025: OPPO Find X9 Pro Raih Gadget of the Year

Dukungan terhadap ekosistem teknologi juga tercermin dari kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk program pemberdayaan melalui teknologi.

Indonesia Gadget Award 2025 berhasil terselenggara berkat dukungan dari ASUS, TECNO, Samsung, Telkomsel, XLSMART, realme, Axioo, Indosat Ooredoo Hutchison, Xiaomi, nubia, vivo, Motorola, HONOR, dan Modena.

Indonesia Gadget Award akan terus diadakan secara rutin setiap tahunnya, memberikan insight yang relevan bagi semua pihak sekaligus merayakan beragam inovasi baru yang hadir sepanjang tahun.

Penghargaan ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi tetapi juga pemantau perkembangan teknologi gadget dan AI di Indonesia. (Icha)

OpenAI Rilis GPT-5.1, ChatGPT Kini Lebih Empatik dan Cerdas

Telko.id – OpenAI resmi meluncurkan model kecerdasan buatan (AI) GPT-5.1 untuk chatbot ChatGPT pekan ini.

Ini merupakan penerus dari ChatGPT-5 yang dirilis pada Agustus lalu. Sebagai suksesor, pembaruan ini diklaim tambah pintar, lebih punya empati, serta makin ‘enak’ diajak berbicara.

Melansir dari Kompas Tekno, ada dua model AI terbaru yang termasuk ke dalam GPT-5.1, yaitu GPT-5.1 Instant dan GPT-5.1 Thinking.

GPT-5.1 Instant merupakan model AI yang bisa dipakai pengguna untuk pembicaraan dan pemecahan masalah sehari-hari.

Model AI tersebut kini lebih punya empati, bisa mengikuti instruksi, dan kadang bisa menghibur pengguna jika diperlukan.

Dalam blog resminya, OpenAI mencontohkan model AI ini bisa menambahkan kalimat ekspresi yang kira-kira berbunyi, “Saya mengerti kamu, itu hal normal kamu stress, apalagi belakangan ini banyak masalah”.

Kalimat tersebut ditambahkan dibagian awal jawaban, tepat sebelum ChatGPT menjawab solusi dari sebuah prompt.

Isi prompt ini intinya menggambarkan bahwa seorang pengguna sedang stress dan meminta tips-tips agar bisa tenang dan tidak stress lagi.

Baca juga:

Sementara GPT-5.1 Thinking merupakan model penalaran (reasoning) dari GPT-5.1 yang kini disebut dapat bisa berpikir lebih cepat sebelum menjawab sebuah pertanyaan.

OpenAI mengklaim GPT-5.1 Thinking memberikan jawaban yang lebih jelas dengan istilah teknis yang lebih sedikit, serta memiliki nada yang lebih empatik dan mudah dipahami.

Selain itu, model AI tersebut kini diklaim mampu melakukan adaptive reasoning. Dengan ini, ChatGPT dapat memutuskan kapan harus ‘berpikirkan lebih lama’ sebelum menjawab agar hasilnya lebih akurat tanpa memperlambat hasil respons.

Di blog resmi, OpenAI mencontohkan GPT-5.1 Thinking menjawab persoalan tentang dua istilah teknis dalam permainan bisbol, yaitu BABIP (Batting Average on Balls in Play) dan wRC Plus (Weighted Runs Created Plus).

ChatGPT, dengan GPT-5.1 Thinking, menjelaskan kedua istilah tersebut dengan lengkap dan bahasa yang mudah dimengerti, serti menambahkan konteks supaya pengguna paham dimana istilah ini dipakai.

Kini Gaya Bicara Bisa Diatur Lebih Lanjut

Selain menghadirkan GPT-5.1, OpenAI juga kini menghadirkan gaya bicara yang lebih luas dalam ChatGPT.

Ada tiga gaya bicara yang kini dipilih pengguna untuk menyesuaikan nada bicara ChatGPT mereka, yaitu Profesional (formal), Candid (lebih empatik), hingga Quirky (lebih menghibur).

Dengan begitu, pengguna kini memiliki sekitara delapan gaya bicara ChatGPT, mulai dari Default, Profesional, Friendly, Candid, Quirky, Efficient, Nerdy, dan Cynical.

Semua pengaturan gaya bicara ini bisa diubah langsung dari menu ‘Personalization’ yang ada dalam ChatGPT, dan gaya bicara ini berlaku di semua modal AI yang ada di chatbot tersebut.

Di samping gaya bicara, OpenAI juga mulai menguji fitur baru yang memungkinkan pengguna menyesuaikan karakter ChatGPT secara lebih detail, termasuk seberapa hangat dan ekspresif chatbot berbicara.

Pengaturan tersebut nantinya bisa diterapkan langsung pada percakapan yang sedang berjalan, tanpa perlu memulai sesi baru.

OpenAI turut menyiapkan GPT-5.1 Auto. Fitur ini akan otomatis memilih model terbaik untuk tiap pertanyaan agar pengguna tak perlu repot menentukan versi GPT mana yang dipakai.

Tersedia untuk semua pengguna

Pembaruan ini akan mulai digulirkan secara bertahap mulai 12 November 2025 untuk pengguna berbayar ChatGPT (Pro, Plus, Go, dan Business).

Nantinya dalam beberapa hari kedepan, model AI ini akan bisa dipakai secara gratis oleh seluruh pengguna ChatGPT.

Sementara itu, model GPT-5 lama tetap akan tersedia selama tiga bulan sebagai opsi perbandingan, sebelum digantikan sepenuhnya.

Untuk GPT-5.1 versi pengembang alias API, GPT-5.1 Instant dan GPT-5.1 Thinking akan dirilis dalam beberapa minggu ke depan.

Google Siapkan Pusat Data Satelit Project Suncatcher

Telko.id – Google mengumumkan proyek ambisius baru bernama Suncatcher. Proyek ini diumumkan langsung Chief Executive Officer (CEO) Google, Sundar Pichai.

Dengan Project Suncatcher, Google berencana meluncurkan chip AI Tensor Processing Unit (TPU) miliknya ke luar angkasa. Proyek ini akan bekerja sama dengan pihak lain, yakni Planet Labs.

Melansir dari Kompas Tekno, untuk tahap awal, proyek Suncatcher rencananya akan meluncurkan dua satelit pada tahun 2027. Peluncurkan ini bertujuan untuk meneliti potensi pembangunan kluster pusat data berskala besar di ruang angkasa.

Dalam sebuah unggahan di X, Pichai mengatakan proyek ini terinspirasi dari portofolio proyek moonshot alias Moonshot Factory atau Google X, yakni fasilitas riset rahasia Google yang fokus pada proyek-proyek ambisius.

“Sebagaimana proyek moonshot lainnya, ini akan menuntut kami untuk memecahkan banyak tantangan rekayasa yang sangat kompleks,” jelas Pichai di akun X pribadinya.

Pichai menjelaskan, dalam penelitian awal yang dilakukan, menunjukkan bahwa chip TPU generasi Trilium, yakni prosesor khusus untuk AI buatan Google, mampu bertahan tanpa kerusakan setelah diuji di akselerator partikel yang menstimulasikan tingkat radiasi orbit rendah bumi.

Baca juga:

Kendati demikian, Google mengaku masih menemui tantangan besar lain yang harus dihadapi, seperti pengelolaan panas dan kemampuan sistem saat berada di orbit.

Sebagai bagian dari risetnya, Google juga menerbitkan makalah tentang Project Suncatcher.

Makalah itu menguraikan visi untuk membangun sisem komputasi di ruang angkasa yang bisa ditingkatkan skalanya untuk machine learning, dengan memanfaatkan armada satelit yang dilengkapi panel surya, koneksi antar-satelit berbasis free-space optics, serta chip akselerator TPU.

Selain itu, Google juga mengungkapkan rancangan dasar untuk pembangunan kluster berisi 81 satelit yang beroperasi di radius sekitar 1 kilometer.

Namun, Google menegaskan masih banyak tantangan teknis dan logistic besar yang harus diatasi, di mana skala akhirnya bisa saja berubah seiring waktu.

Pichai mengatakan, sebelum Google, sudah ada sejumlah proposal untuk membangun pusat data monolitik di luar angkasa, di mana satu pesawat luar angkasa ukurannya jauh melebihi roket peluncur terbesar yang ada saat ini.

Pusat data monolitik yang dimaksud merujuk pada pusat data yang terpadu yang dibangun sebagai satu struktur tunggal dan utuh, bukan beberapa unit kecil yang terpisah. Namun, konsep besar seperti itu disebut punya risiko besar.

Sebab, struktur raksasa harus dirakit di luar angkasa oleh manusia atau robot. Hal ini dinilai menimbulkan risiko tabrakan yang lebih rumit dan membutuhkan struktur penopang yang lebih kompleks.

Oleh karena itu, gagasan lain yang dicanangkan Google adalah menggunakan pendekatan lebih modular, yakni meluncurkan banyak satelit kecil yang saling berdekatan di orbit rendah.

Formasi ini memungkinkan sistem diperluas hingga menghasilkan daya komputasi berkekuatan setara terra-watt (TW), dengan memanfaatkan orbit sinkron matahari (sun-synchronous) yang terus mendapat cahaya pagi-sore.

Namun, formasi ini juga memiliki tantangan besar lain, yakni dalam jaringan komunikasi antara-satelit.

Di pusat data di Bumi, Google menggunakan koneksi supercepat antar-pod dan sistem Inter-Chip Interconnect (ICI) khusus yang mampu mentransfer data ratusan gigabit per detik per chip. Sedangkan saat ini, koneksi antar-satelit hanya mampu mencapai 1 Gbps – 100 Gbps.

Analisis Google menunjukkan bahwa agar setara dengan kebutuhan pusat data AI, diperlukan bandwidth 10 terabit per detik (Tbps) per sambungan, yang secara teori bisa dicapai dengan teknologi Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM) komersial yang sudah ada, tapi membutuhkan daya optik jauh lebih tinggi dari standar satelit saat ini.

Oleh karena itu, formasi satelit kecil-kecil tadi harus rapat dengan jarak 1 kilometer atau kurang, agar kebutuhan daya bisa ditekan.

Selain itu, jarak dekat juga memungkinkan penggunaan berkas cahaya (beam) yang lebih kecil dan presisi, sehinga beberapa data DWDM bisa dijalankan secara bersamaan antar-satelit.

Untuk itu, Google memperkirakan satelit harus beroperasi dalam formasi yang jauh lebih rapat dari konstelasi mana pun yang pernah ada, yakni di ketinggian sekitar 650 km dari Bumi. Masalah lain yang menjadi tantangan adalah soal radiasi luar angkasa.

Google telah menguji chip TPU dan CPU AMD dalam server menggunakan sinar proton 67 MeV yang mensimulasikan kondisi orbit rendah.

Perlindungan chip disesuaikan dengan tingkat pelindung yang disesuaikan untuk pengiriman ke ruang angksa.
Hasilnya, chip-chip itu berhasil bertahan selama simulasi lima tahun dari paparan radiasi kosmik tanpa kerusakan permanen.

Namun, sistem High Bandwidth Memory (HBM) menunjukkan kerentanan paling tinggi terhadap efek radiasi total (Total Ionizing Dose / TID).

HBM mengalami sejumlah kesalahan yang tidak bisa diperbaiki, meskipun Google menilai tingkatnya masih dapat diterima untuk penggunaan inferensi (menjalankan AI yang sudah dilatih).

Proyek ambisius ini tentu menelan biaya dan energi tak sedikit. Biaya peluncuran satelit diestimasikan sekitar 1.500 dollar AS (sekitar Rp 25 juta) hingga 2.900 dollar AS (sekitar Rp 48 juta) per kilogram, tergantung misinya.

Untuk membuat Project Suncatcher yang ekonomis, biaya itu harus lebih rendah. Estimasi Google, peluncuran ke orbit rendah (Low Earth Orbit/LEO) bisa turun 200 per kg. Maka total biaya peluncuran yang disebar selama masa pakai satelit akan hampir setara dengan biaya energi pusat data di Bumi, yakni sekitar 570 dollar AS (Rp 9,5 juta) hingga 3.000 dollar AS (sekitar Rp 50 juta) per kilowatt per tahun.

Google memprediksi biaya tersebut baru bisa tercapai sekitar tahun 2035, sebagaimana dirangkum dari Data Center Dynamics.

Ide penempatan pusat data di ruang angkasa ini mulai banyak dicanangkan. Selain Google, Elon Musk (SpaceX) dan Jeff Bezos (Amazon) juga memiliki gagasan serupa.


Qualcomm Luncurkan Dragonwing IQ-X Series untuk PC Industri

0

Telko.id – Qualcomm Technologies, Inc. secara resmi meluncurkan Dragonwing™ IQ-X Series, prosesor PC industri generasi terbaru yang dirancang untuk lingkungan kerja berat.

Pengumuman ini disampaikan langsung dari San Diego pada 13 November 2025, menandai langkah strategis Qualcomm dalam memperkuat posisinya di segmen komputasi industri dan edge intelligence.

Seri Dragonwing IQ-X menghadirkan kinerja komputasi single-thread dan multi-thread terbaik yang dikombinasikan dengan teknologi edge intelligence yang lebih efisien.

Prosesor ini khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan sistem yang harus beroperasi di lingkungan industri dengan kondisi ekstrem, termasuk suhu operasional dari minus 40 derajat Celcius hingga 105 derajat Celcius.

Nakul Duggal, Group General Manager Automotive and Industrial & Embedded IoT di Qualcomm Technologies, Inc., menjelaskan signifikansi peluncuran ini.

“Dengan Dragonwing™ IQ-X Series, kami menghadirkan kinerja single-thread dan multi-thread terbaik dari prosesor Qualcomm Oryon™ ke inti PC industri. Teknologi ini memungkinkan pabrik berjalan lebih pintar, mengoperasikan edge controller yang lebih mumpuni dan lebih cepat di lantai produksi,” ujar nya menjelaskan.

Dragonwing IQ-X Series merupakan prosesor PC kelas industri pertama dari Qualcomm yang dirancang khusus untuk mempercepat smart manufacture pada perangkat seperti PLC, panel PC, dan edge controller.

Platform ini menyediakan dukungan penuh untuk sistem operasi Windows 11 IoT Enterprise LTSC, termasuk kompatibilitas dengan berbagai middleware dan aplikasi industri terdepan seperti Qt, CODESYS, dan EtherCAT.

Arsitektur prosesor Dragonwing IQ-X Series menggunakan CPU Qualcomm Oryon sebagai inti sistem, yang dibangun dengan teknologi fabrikasi 4nm mutakhir.

Prosesor ini menawarkan konfigurasi yang dapat diskalakan dari 8 hingga 12 core berkinerja tinggi dan kemampuan AI hingga 45 TOPS. Desain ini memungkinkan pengguna mencapai efisiensi daya terdepan di kelasnya sekaligus mendukung kebutuhan komputasi intensif.

Konektivitas dan integrasi menjadi fokus utama dalam pengembangan Dragonwing IQ-X Series. Platform ini mendukung faktor bentuk modul COM sesuai standar industri, memungkinkan produsen melakukan penggantian langsung pada carrier board yang sudah ada.

Fitur ini disertai dengan dukungan periferal yang luas dan bridge chip yang umum digunakan di industri, memudahkan integrasi dengan berbagai peralatan industri.

Qualcomm juga menyediakan evaluation kit untuk membantu pengembangan solusi di berbagai segmen industri.

Kit evaluasi ini dirancang untuk mempermudah proses desain sistem tangguh sekaligus mengurangi biaya komponen dengan menghilangkan kebutuhan modul AI atau multimedia eksternal.

Dari sisi artificial intelligence, Dragonwing IQ-X Series menyediakan infrastruktur AI yang penting untuk otomasi industri.

Berbagai solusi industri kini dapat memanfaatkan NPU untuk aplikasi berbasis AI melalui Qualcomm® AI Software Stack dan runtime umum seperti ONNX dan PyTorch.

Kemampuan ini memungkinkan pengguna dengan mudah memindahkan model AI dan mengembangkan aplikasi untuk kebutuhan critical termasuk perawatan prediktif, pemantauan berbasis kondisi, dan deteksi cacat.

Duggal menambahkan bahwa Dragonwing IQ-X Series memberi para OEM dan ODM platform unggul untuk dikembangkan dalam jangka panjang.

“Platform ini menyederhanakan proses dan mempercepat time to market produk-produk industri,” tegasnya.

Beberapa produsen peralatan original (OEM) terkemuka telah mulai mengadopsi platform Dragonwing IQ-X. Advantech, Congatec, Kontron, NEXCOM, Portwell Inc., Tria, dan SECO termasuk di antara perusahaan pertama yang menggunakan prosesor baru ini.

Mereka sedang menyiapkan perangkat komersial yang akan meluncur ke pasar dalam beberapa bulan mendatang.

Adopsi awal oleh OEM terkemuka ini menunjukkan potensi Dragonwing IQ-X Series dalam menghadapi tantangan industri modern.

Platform ini dirancang untuk memberikan kustomisasi dan skalabilitas yang cepat, membantu OEM dan ODM menghadirkan platform bernilai tinggi yang dapat dikonfigurasi untuk otomasi pabrik, robotik, dan sistem intelligent edge.

Dukungan siklus hidup yang panjang menjadi salah satu keunggulan Dragonwing IQ-X Series dalam memenuhi kebutuhan industri.

Fitur keamanan canggih dan konektivitas unggul turut melengkapi platform ini, menciptakan solusi komprehensif untuk berbagai aplikasi industri yang membutuhkan reliability dan durability tinggi.

Peluncuran Dragonwing IQ-X Series terjadi di tengah pemulihan pasar PC global yang mencatat pertumbuhan 4,9% di kuartal pertama 2025.

Namun, industri juga menghadapi tantangan dari ketidakpastian pasokan komponen, dimana beberapa vendor besar mengalami tekanan penjualan.

Di segmen PC konsumen, inovasi terus berlanjut dengan munculnya perangkat seperti ASUS Vivobook 14 Flip dan Asus Zenbook A14 yang mengusung teknologi Copilot+ PC.

Sementara di sisi enterprise, vendor seperti ASUS terus meluncurkan solusi PC ultra ringkas untuk memenuhi kebutuhan komputasi yang semakin beragam.

Qualcomm melalui Dragonwing IQ-X Series berkomitmen mendorong transformasi digital di sektor industri.

Platform ini tidak hanya menghadirkan kinerja komputasi tinggi, tetapi juga memastikan operasional yang andal di lingkungan paling menantang sekalipun. (Icha)

Apple Tingkatkan Konektivitas Satelit iPhone dan Watch

0

Telko.id – Apple dikabarkan sedang memperluas fitur konektivitas satelit untuk pengguna iPhone dan Apple Watch, meski beberapa peningkatan masih memerlukan waktu lama untuk diwujudkan.

Laporan terbaru dari Bloomberg melalui Mark Gurman mengungkapan bahwa raksasa teknologi asal Cupertino ini memiliki daftar panjang perbaikan untuk fitur konektivitas satelit, yang akan bergantung pada jaringan Globalstar yang perlu ditingkatkan dalam beberapa tahun mendatang.

Perkembangan ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang Apple dalam menghadirkan konektivitas yang lebih andal di area tanpa jangkauan seluler. Sejak pertama kali memperkenalkan fitur komunikasi satelit pada iPhone 14 series, Apple terus berinvestasi dalam pengembangan teknologi ini untuk memberikan pengalaman yang lebih mulus bagi penggunanya.

Menurut laporan tersebut, salah satu pembaruan terbesar yang sedang dikembangkan adalah fitur peta satelit. Inovasi ini akan memungkinkan pengguna iPhone dan Apple Watch memanfaatkan Apple Maps dan melakukan navigasi di daerah-daerah yang tidak memiliki konektivitas seluler, membuka kemungkinan baru untuk aktivitas outdoor dan perjalanan ke lokasi terpencil.

Baca juga:

Mengutip dari Seluler.id, Apple juga dilaporkan sedang membangun application programming interface (API) untuk aplikasi pihak ketiga. Langkah strategi ini akan memungkinkan developer mengintegrasikan konektivitas satelit ke dalam aplikasi mereka, memperluas ekosistem dan utilitas fitur satelit beyond aplikasi native Apple. Pengembangan API ini sejalan dengan tren industri yang semakin mengedepankan kolaborasi terbuka antar platform.

Dalam upaya membuat proses konektivitas satelit lebih streamlined Apple berencana menghilangkan kebutuhan untuk mengarahkan perangkat ke langit guna mengunci sintal satelit.

Inovasi teknis ini akan memungkinkan iPhone di masa depan memiliki konektivitas satelit di dalam ruangan, bahkan saat berada di dalam saku pengguna.

Dukungan 5G NTN dan Kemampuan Pesan yang Ditingkatkan

Salah satu focus utama untuk seri iPhone 18 tahun depan adalah penambahan dukungan 5G Non-Terrestrial Networks (NTN). Teknologi ini memungkinkan operator seluler memanfaatkan satelit untuk memperluas cakupan jaringan, menciptakan infrastruktur komunikasi yang lebih komprehensif dan tahan banting.

Apple juga bersiap menghadirkan kemampuan messaging yang ditingkatkan dengan fitur pengiriman dan penerimaan foto melalui koneksi satelit. Pembaruan ini akan melampaui fungsi dasar komunikasi teks yang saat ini tersedia, memberikan fleksibilitas lebih bagi pengguna dalam berkomunikasi di situasi darurat atau lokasi terpencil.

Percepatan push Apple menuju konektivitas satelit dimulai dengan iPhone 14 series, menandai komitmen perusahaan dalam menghadirkan solusi komunikasi yang lebih tangguh. Namun, laporan terbaru mengungkapkan bahwa beberapa eksekutif Apple masih berada di persimpangan jalan mengenai push yang lebih luas ke jaringan satelit, yang secara tradisional merupakan domain operator telekomunikasi.

Peneliti Temukan Celah ChatGPT Bisa Bocorkan Data

Telko.id – Peneliti dari Tenable Research menemukan beberapa celah di ChatGPT yang membuatnya rentan terhadap pencurian data.

Dalam laporan berjudul HackedGPT: Novel AI Vulnerabilities Open the Door for Private Data Leakage (5/11/2025), celah ini memungkinkan penyerang mencuri informasi dari memori ChatGPT dan riwayat percakapan pengguna tanpa disadari.

Penelitian tersebut juga menunjukkan adanya kerentanan yang muncul dari cara ChatGPT memproses input dan konteks percakapan.

Baca juga:

Berikut tujuh jenis vulnerabilitas atau celah keamanan pada ChatGPT yang berpotensi membocorkan data pribadi pengguna berdasarkan temuan peneliti Tenable Research:

  1. Indirect prompt injection

    Serangan disisipkan melalui komentar atau konten tersembunyi di situs web yang diminta pengguna untuk diringkas. Sehingga saat ChatGPT membaca situs yang diakses tersebut, instruksi berbahaya juga ikut dijalankan.

    2. Zero-click prompt injection

      Saat pengguna mengajukan pertanyaan sederhana, ChatGPT kemudian menjelajahi situs berbahaya yang sudah diindeks, tanpa perlu klik tambahan.

      3. One-click prompt injection

      Penyerang bisa membuat tautan berbahaya yang terlihat tidak mencurigakan, seperti https://chatgpt/com/?q={Prompt}. Saat pengguna mengklik tautan tersebut, ChatGPT otomatis menjalankan perintah berbahaya yang telah diatur sebelumnya.

      4. Bypass mekanisme keamanan

      Fitur url_safe milik OpenAI seharusnya memiliki fungsi utama untuk memblokir tautan berbahaya. Namun, peneliti menemukan celah melalui domain bing.com/ck/a yang dapat digunakan untuk melewati sistem penyaringan dan mencuri data huruf demi huruf.

      5. Conversation injection

      Melalui teknik ini, SearchGPT dapat menulis instruksi tersembunyi dalam konteks percakapan, lalu ChatGPT membacanya seolah berasal dari pengguna. Akibatnya, ChatGPT justru menyuntik dirinya sendiri dengan perintah berbahaya.

      6. Malacious conteng hiding

      Instruksi berbahaya dapat disembunyikan didalam code block markdown (cara menampilkan kode atau teks yang telah diformat dalam dokumen Markdown). Bahayanya, pengguna tidak melihat teks tersembunyi itu, tetapi ChatGPT tetap membacanya dan menjalankan perintah tersebut.

      7. Memory injection

      Penyerang dapat memaksa ChatGPT untuk memperbarui memorinya agar selalu menjalankan instruksi tertentu. Serangan ini bisa sangat berbahaya karena bersifat persisten dan dapat berlangsung meski sesi percakapan sudah berakhir.

      Para peneliti menilai, ada ratusan juta pengguna ChatGPT berpotensi terdampak karena mereka menggunakan model ini setiap hari untuk berbagai kebutuhan.

      Serangan dapat menyebabkan kebocoran data pribadi yang tersimpan dalam fitur memory; bypass sistem keamanan ChatGPT; dan serangan berkelanjutan yang tetap aktif lintas sesi percakapan.

      ChatGPT disebut memiliki akses ke berbagai alat internal, termasuk web tool untuk menjelajah internet, search command untuk pencarian, dan memory feature untuk mengingat informasi pengguna.

      Ketika fitur-fitur ini berinteraksi dengan sumber eksternal seperti situs web atau dokumen online, penyerang dapat menyisipkan instruksi tersembunyi (prompt injection).