spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1436

Lagi, Indosat ‘Guyur’ Pelanggan Dengan Bonus Internetan

0

Telko.id – Promo bonus kuota internet yang pernah digelar Indosat cukup sukses. Itu sebabnya, operator ini melanjutkan promo dengan memberikan kebebasan lebih banyak lagi bagi pelanggan dengan bonus hingga 20GB di semua jaringan, pelanggan bisa mendapatkan pengalaman internetan yang sesungguhnya dua kali lebih seru

Promo ini akan diberikan pada pelanggan IM3 Ooredoo yang melakukan pembelian paket baru, atau memperbarui paket Freedom Combo dan Freedom Plus akan mendapatkan bonus kuota internet terbesar hingga 20GB di semua jaringan. Bonus kuota internet hingga 20GB akan ditambahkan secara otomatis dan dapat digunakan langsung di semua jaringan (2G, 3G, dan 4G) setelah melakukan pembelian atau memperbarui paket internet. Pelanggan dapat berlangganan dengan mudah melalui smartphone dengan cara tekan *123*3*2*3# untuk paket Freedom Plus, atau tekan *123*2# untuk paket Freedom Combo. Kuota bonus hingga 20GB ini dapat digunakan sebagai kuota malam yang khusus digunakan mulai pukul 01.00 tengah malam sampai pukul 06.00 pagi setiap harinya.

Namun kabar baik dari IM3 Ooredoo tidak hanya sampai disitu, sekarang pelanggan paket Freedom Plus dapat menikmati YouTube Tanpa Kuota. Ini merupakan fitur terbaru dari paket Freedom Plus, pelanggan dapat mengakses YouTube dan aplikasi harian lainnya sepuasnya tanpa mengurangi kuota utama mereka.

IM3 Ooredoo percaya bahwa dengan memberikan pelanggan kebebasan lebih melalui kuota internet yang besar untuk akses aplikasi favorit seperti YouTube, Instagram, Facebook, dan WhatsApp merupakan cara terbaik bagi pelanggan menikmati internetan yang sesungguhnya.

“Kami menepati janji dengan menjadi operator yang memberikan kebebasan internetan lebih baik bagi para pelanggan. Dengan meningkatkan bonus kuota internet, pelanggan mendapatkan pengalaman lebih banyak untuk menikmati internet. Inilah yang kami sebut sebagai kebebasan sebenarnya, paket dengan banyak keuntungan serta bonus kuota internet terbesar. Dan ini baru internetan seru!” kata Andreas Gregori, Chief Marketing Officer Indosat Ooredoo.

Paket apapun yang menjadi pilihan, pelanggan IM3 Ooredoo dipastikan dapat menikmati pengalaman internetan yang sesungguhnya; Kuota internet yang besar di semua jaringan; Stream On untuk streaming musik dan video; Dapat menggunakan sisa kuota yang tidak terpakai pada bulan berikutnya dengan Data Rollover; Dan juga Aplikasi Tanpa Kuota yang dapat digunakan untuk mengakses aplikasi sehari-hari tanpa menggunakan kuota utama. (Icha)

 

 

XL Axiata Gunakan Teknologi Packet Design Demi Kualitas Layanan Yang Prima

0

Telko.id – Sebagai salah satu operator besar di Indonesia, tentu layanan yang prima selalu menjadi target operasional perusahaan. Demi menjamin pelayanan yang terbaik, XL mengimplementasikan teknologi Packet Design untuk mengatur lalu lintas dalam jaringannya.

Teknologi Packet Design ini digunakan untuk memastikan penyampaian layanan optimal melalui jaringan seluler dan inti IP MPLS-nya. XL Axiata memilih Packet Design Explorer Suite, termasuk kemampuan menganalisisa dan otomasi Carrier SDN, untuk memperbaiki pemecahan masalah, rekayasa lalu lintas secara otomatis untuk menghindari kemacetan link, dan mengurangi risiko saat memperluas dan meluncurkan layanan baru.

“Packet Design’s Explorer SDN Platform adalah satu-satunya teknologi yang dapat melakukan perhitungan jalur real-time untuk routing lalu lintas secara dinamis tanpa memberikan dampak pada layanan, di seluruh Jaringan MPLS kami,” kata Taufiq Budiman, Expert – Transport IP XL Axiata, seperti dikutip dari Cellular News.

Taufiq menambahkan bahwa “Kemampuan lain dari teknologi ini adalah dapat secara otomatis mencari jalur yang terbaik dengan menggunakan aplikasi Explorer SDN Traffic Engineering. Dengan demikian, akan menghemat banyak waktu dan uang, dan ini membantu kami mengelola kinerja saat kami mengembangkan jaringan dan meluncurkan teknologi seperti 4G LTE.”

Explorer Suite secara unik menghubungkan perilaku routing dan jalur yang selalu ada saat ini dengan arus lalu lintas dan kinerja infrastruktur jaringan untuk mengungkapkan bagaimana kejadian dan kegagalan routing mempengaruhi penyampaian layanan. Dengan analisis real-time, historis, dan prediktif ini, XL Axiata dapat merencanakan, menerapkan, dan memastikan layanannya secara efektif.

Misalnya, saat penyedia layanan menyebarkan router baru dan meningkatkan kapasitas tautan, ia menggunakan produk Explorer untuk memprediksi dampak perubahan, mensimulasikan beban kerja baru, dan menguji skenario kegagalan untuk membangun jaringan yang lebih tangguh.

Untuk lebih memastikan ketahanan, XL Axiata menggunakan aplikasi Explorer SDN Traffic Engineering (SDN-TE), yang memanfaatkan sistem telemetri, analisis, dan jalur optimasi real-time Explorer SDN Platform. Misalnya, kegagalan link sering terjadi di wilayah ini karena kabel serat optik dipotong di dasar laut dan peralatan konstruksi yang merusak di darat. Untuk memastikan bahwa pengiriman layanan pelanggan tetap konstan saat terjadi kegagalan ini, aplikasi SDN-TE mengotomatiskan tugas teknik yang sulit dan memakan waktu untuk menyeimbang ulang beban jaringan.

Dengan menggunakan aplikasi Explorer SDN-TE, XL mampu melakukan perhitungan dan membuat jalur Resource Reservation Protocol (RSVP-TE) untuk mengalihkan lalu lintas dari tautan yang padat ke tautan yang jarang digunakan. Hal ini menghasilkan keseluruhan penggunaan sumber daya jaringan dan penyampaian layanan yang lebih baik secara keseluruhan.

“Packet Design menyediakan analisis yang diperlukan untuk mengoptimalkan kinerja dan kontrol jaringan IP fisik dan virtual, terutama yang besar dan kompleks seperti XL Axiata’s,” kata Scott Sherwood, CEO Packet Design.

Scott juga menambahkan bahwa “Produk Explorer akan disesuaikan dengan XL Axiata, membantu jaringan mereka lebih efisien, memberikan layanan baru lebih cepat dan lebih ekonomis, dan mempertahankan kepuasan pelanggan yang tinggi.” (Icha)

Ilham Habibie: Indonesia Harus Siap Hadapi Kehadiran Financial Technology

0

Telko.id  – Pada hari kedua acara Comsnets Indonesia 2017 yang di gelar di Ballrom Fairmont Hotel, salah satu tema menarik yang dibahas adalah tentang kehadiran  fintech (finansial technology). Fintech pada dasarnya merupakan inovasi pada sektor finansial.  Keberadaan fintech diharapkan dapat mendatangkan proses transaksi keuangan yang lebih praktis dan aman. Proses transaksi keuangan ini meliputi proses pembayaran, proses peminjaman uang, transfer, ataupun jual beli saham.

Fintech diharapkan bisa membawa  warna baru dalam dunia finansial dan memberi  kemudahan pelayanan finansial, melengkapi rantai transaksi keuangan, meningkatkan taraf hidup, melawan lintah darat. Ke depannya fintech diharapkan bisa memberi sistem pinjaman uang dengan cara transparan.

Dengan demikian, masyarakat bisa mengetahui berapa persen bunga yang harus dibayarkan, berapa cicilan per bulannya dan berapa lama tenor pinjaman yang tersedia. Berbagai pembicara dalam conference COMSNETS Indonesia 2017 menyakini bahwa  inovasi perkembangan keuangan digital sangat bermanfaat dan berdampak positif apabila diterapkan di Indonesia.

Terkait hal tersebut, Ilham Habibie menyikapi bahwa kehadiran Fintech tidak bisa dihindarai sebagai hasil dari  inovasi dalam kemajuan pelayanan ekonomi digital di Indonesia. Menurutnya, sebagian besar masyarakat Indonesia sudah tahu bahwa fintech sedang berkembang dengan pesat. “Lihat saja sekarang ini banyak perusahaan rintisan yang bergerak disitu, seperti start-up,” Ungkap Ilham habibie dalam acara Conference Comsnets Indonesia 2017 yang digelar Kadin Indonesia dan M-Solving.

Untuk diketahui beberapa Startup-startup fintech yang sudah eksis di Indonesia antara lain,  CekAja, UangTeman, Pinjam, CekPremi, Bareksa, Kejora, Doku, Veritrans, Kartuku, Bahkan beberapa waktu lalu  telah terbentuk asosiasi perusahaan teknologi finansial bernama FinTech Indonesia.

Ilham menambahkan untuk saat ini keberadaan Fintech di Indonesia  masih dalam tahap awal yaitu dalam hal pembayaran seperti P to P landing yaitu people to people.

“Namun disatu sisi sebagian besar masyarkat Indonesia masih belum banyak yang mengerti tentang pelayanan fintech dan juga sistem keamanan yang masih perlu ditingkatkan. Karena dimana ada teknologi disana pasti ada orang yang menyalah gunakannya.” Tegas Ilham.

Ilham juga mengamini laporan World Economic Forum (2015) yang memprediksi Indonesia akan menjadi salah satu pasar digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020. Hal ini mempertegas peluang keuangan digital, diperkuat dengan fakta bahwa baru sekitar 36 persen orang dewasa di Indonesia yang memiliki rekening di bank atau sekitar 120 juta orang masuk dalam kategori unbanked.

Jika dilihat dari fenomena yang ada, kehadiran Fintech  akan mampu membantu Indonesia dalam mengembangkan teknologi di bidang keuangan. Di dukung oleh sifat masyarakat Indonesia yang konsumsif, termasuk mengenai teknologi, maka inovasi perkembangan keuangan digital di Indonesia akan cepat berkembang. (Icha)

Hati-hati Berinternet, Pemerintah Sudah Pasang Mesin Sensor Lho!

0

Telko.id – Untuk menghadang konten negatif yang hilir mudik di dunia maya memang cukup merepotkan. Pemerintah kalau mau melakukan pemblokiran harus hati-hati agar tepat sasaran. Untuk itu, pemerintah dalam hal ini  Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah menetapkan pemenang tender untuk peralatan dan mesin sensor internet.

Mesin sensor internet ini merupakan hasil pengembangan Trust+ yang akan dikelola oleh unit di bawah Direktorat Keamanan Kementerian Kominfo. Nanti mesin sensor tersebut dimanfaatkan untuk menghadang bertebarannya konten negatif di internet.

Yang dimaksud dengan konten negatif tersebut merujuk pada Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), khususnya dasar hukumnya di Pasal 2 dan Pasal 40 ayat (2).

Cara kerja dari mesin sensor internet ini menggunakan system crawling. Di mana, mesin akan secara otomatis melakukan analisa sesuai dengan kriteria konten negatief yang sudah ditetapkan. Mulai dari IP filtering sorting, URL maupun dari isi atau konten yang disebarkan. Dulu, semua nya dilakukan secara manual sehingga cukup merepotkan karena semakin banyak serbuan konten negative di interntet.

“Dulu, dilakukan secara manual, dengan memantau satu per satu situs yang diduga mengandung konten negatif. Dengan menggunakan mesin sensor internet ini maka menjadi lebih efektif,” ujar  Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo.

Sekarang, cukup dengan mamasukan keyword maka mesin sensor internet yang memiliki teknologi artificial intelligent ini akan melakukan crawling dan menganalisa konten-konten yang beredar di internet.

Mesin sensor ini diperoleh pemerintah berdasarkan tender yang dimenangkan oleh PT. Industri Telekomunikasi Indonesia atau PT Inti yang memiliki nilai pagu yang mencapai Rp.211 miliar.

“Pemasangannya paling lambat 31 Desember ini. Mulai beroperasi Januari 2018, sebelum itu tentu sudah ada uji coba,” kata Semuel.

Sedangkan untuk pengoperasian mesin sensor internet ini, Kominfo menganggarkan Rp.74 miliar setiap tahun. Termasuk juga akan merekrut sekitar 58 orang untuk mengoperasikan mesin sensor internet ini. Nantinya, 58 orang itu akan masuk sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). (Icha)

 

Layanan Telkomsel Tetap Normal Pasca Bencana Banjir Bandang dan Longsor di Pangandaran

0

Telko.id – Pasca terjadinya bencana alam banjir bandang dan tanah longsor yang disebabkan intensitas curah hujan yang cukup tinggi di sejumlah wilayah di Kabupaten Pangandaran sejak hari Sabtu malam, Telkomsel memastikan bahwa fasilitas serta layanan telekomunikasi tetap beroperasi secara normal. Sebagai langkah lebih lanjut, terutama mengantisipasi kemungkinan terjadinya pemadaman listrik oleh PLN, Telkomsel juga telah menyiagakan sejumlah genset guna memastikan cakupan BTS di wilayah tersebut tetap dapat melayani kebutuhan masyarakat sekitar.

Secara keseluruhan, titik titik lokasi terdampak bencana tidak terdapat gangguan berarti pada jaringan Telkomsel. Sehingga pelanggan tetap dapat melakukan komunikasi bicara, SMS, dan data secara normal, salah satu area yang terdampak banjir cukup parah seperti di perumahan Garden Estetika Residence sudah di antisipasi dengan di optimalkannya 2 BTS di wilayah Cikembulan dan Kampung Neglok, sementara itu untuk wilayah terdampak bencana longsor di dusun Sangkang Bawang 2 BTS juga sudah dioptimalkan dari wilayah Desa Kalijati dan Desa Kalijaya.

“Telkomsel telah berupaya sejak dini mengantisipasi serta merespon dampak bencan alam banjir dan tanah longsor di wilayah Kabupaten Pangadaran guna memastikan kebutuhan layanan komunikasi terutama untuk koordinasi tim penyelamat dan masyarakat sekitar saling berkabar tetap terlayani secara maksimal,” kata Ardhiono Trilaksono, General Manager ICT Operation Regional Jabar Telkomsel.

Saat ini ada sekitar 96 BTS yang sebagian diantaranya sudah teknologi jaringan broadband terdepan 4G LTE di wilayah Kabupaten Pangandaran telah dilakukan optimalisasi agar bisa tetap menghdirkan layanan terbaik kepada masyarakat sekitar terutama korban terdampak bencana.

“Mewakili Manajemen Telkomsel, kami turut berduka dengan terjadinya bencana alam banjir dan tanah longsor di Kabupaten Pangandaran ini, yang juga sudah memakan korban jiwa. Selanjutnya kami akan segera mendirikan Posko Siaga yang akan menyediakan layanan nelpon gratis untuk korban bencana dan memastikan ketersediaan produk dan layanan Telkomsel tetap terpenuhi” tutup Ardhiono. (Icha)

 

 

HUT ke 21, Transformasi XL Masuk Ke Tahap Operating Model

0

Telko.id – Dalam tiga tahun terakhirnya, XL Axiata menjalankan TRansformasi 3R atau Revamp, Rise and Reinvent. Tranformasi ini, dianggap XL berhasil, sehingga dapat bertahan dan mampu bersaing.

“Ulang Tahun XL Axiata ke-21 yang jatuh di 8 Oktober 2017 ini menjadi momentum yang tepat bagi kami, sebagai keluarga besar XL Axiata, untuk bersama melanjutkan agenda transformasi yang sudah berjalan sejauh ini dengan hasil yang efektif. Memang tidak mudah untuk memulai tahap demi tahap transformasi ini, banyak hambatan dan rintangan yang harus dilalui, namun kini kami mulai mendapatkan hasil yang sepadan,” kata Dian Siswarini, Presiden Direktur/ CEO XL Axiata.

Dian menambahkan bahwa “Agenda dari transformasi adalah untuk menjadi penyelenggara layanan data terkemuka karena di masa mendatang layanan data merupakan sumber pertumbuhan bisnis selular. Dengan demikian, XL Axiata dapat membangun bisnis yang lebih berkelanjutan di masa depan. Untuk pertimbangan itu pula, maka agenda transformasi harus dijalankan oleh XL Axiata jika ingin tetap mampu bersaing di industri telekomunikasi dan data yang semakin dinamis saat ini dan di masa mendatang.”

Salah satu bukti bahwa agenda transfromasi berjalan sesuai yang direncanakan adalah jumlah pelanggan layanan Data secara umum juga terus meningkat. Bahkan, sampai saat ini sudah mencapai sekitar 70% dari total pelanggan. Hingga akhir Juni 2017, jumlah pelanggan smartphone juga terus meningkat sekitar 67% dari total pelanggan. Sementara itu, pelanggan layanan XL 4G LTE juga terus tumbuh dan telah mencapai sekitar 20 juta. Layanan XL Axiata saat ini didukung oleh total lebih dari 93 ribu BTS, termasuk lebih dari 42 ribu BTS 3G dan 14 ribu BTS 4G.

Selain itu, XL pun cukup puas dengan hasil yang diperolehnya. Untuk itu, XL Axiata akan terus melanjutkan proses transformasi ke tahap selanjutnya, di mana sejak 2015 XL Axiata berfokus pada tahapan transformasi bisnis, maka saat ini XL Axiata memasuki tahap transformasi Operating Model yang antara lain mencakup bidang organisasi dan cara bekerja yang berbeda di dalam perusahaan, dengan tujuan utama untuk berubah menjadi organisasi yang lebih berfokus kepada pelanggan (Customer Focused Organization).

Dian menandaskan, semua kerja keras yang telah dijalankan sejak awal tranformasi telah berbuah positif dan mampu meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Seperti yang telah sebelumnya disampaikan dalam laporan kinerja Semester 1 2017, pelanggan XL Axiata kini mencapai lebih dari 50,5 juta, meningkat 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. ARPU blended XL Axiata di kuartal 2 sebesar Rp 34.000, meningkat 3% dari kuartal sebelumnya. Pencapaian ini sejalan dengan agenda transformasi yang berfokus meraih pelanggan yang berkualitas sesuai sasaran sebagai bagian dari Agenda Transformasi.

Laporan kinerja Semester 1 2017 juga mencatat pendapatan yang terus tumbuh menjadi Rp 5,7 triliun, pertumbuhan yang terjadi secara beruntun dalam 3 kuartal terakhir. Pertumbuhan pendapatan jasa tersebut ikut mendorong diraihnya laba bersih sebesar Rp 95 miliar, meningkat 71% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan pendapatan jasa antara lain didorong oleh semakin kuatnya pertumbuhan pendapatan dari layanan Data, yaitu sebesar 18% QoQ dan 72% YoY, dan memberikan kontribusi sebesar 67% pada total pendapatan jasa  XL Axiata.

Transformasi juga telah berjalan dengan baik di sisi pengelolaan neraca perusahaan (Balance Sheet Management), antara lain dengan meluncurkan penawaran Sukuk Ijarah tahap kedua pada April 2017 lalu. Dana yang diperoleh kemudian dipergunakan terutama untuk membiayai kembali dan memperpanjang pinjaman XL Axiata yang berdenominasi Rupiah. Kebijakan ini semakin memperkuat portofolio utang XL Axiata sehingga rasio utang bersih terhadap EBITDA tetap terjaga di tingkat yang sehat, yaitu di bawah 2x. (Icha)

Belanja IT Global Mencapai $ 3.7 triliun Pada 2018

Telko.id – Perangkat lunak perusahaan dan layanan IT diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan terkuat dengan masing-masing 9,4 persen ($ 387 miliar) dan 5,3 persen ($ 980 miliar).

Sedangkan, belanja IT global diproyeksikan mencapai $ 3.7 triliun pada 2018 – kenaikan 4,3 persen dari tahun 2017, seperti laporan riset pasar yang dilakukan oleh Gartner.
Pada segmen Perangkat, Pusat Data Sistem dan Layanan Komunikasi diperkirakan tumbuh 5 persen, 1,8 persen dan 2,2 persen. Masing-masing mencapai $ 697 miliar, $ 176 miliar dan $ 1.417 miliar.

Menurut Gartner, ada 10 pasar di dalam segmen ini yang akan menghasilkan sebagian besar perkiraan belanja TI, yang mencakup tiga segmen Cloud – Infrastructure-as-a-Service (IaaS), integrated-Platform-as-a-Service (iPaas) dan komunikasi-Platform-as-a-Service (cPaaS).

“Belanja IT global menunjukkan pertumbuhan keseluruhan yang kecil, seperti juga pasar tradisional. Pasar 10 besar ini akan menjadi kunci untuk tetap relevan dan mencapai pertumbuhan di masa depan,” kata John-David Lovelock, Wakil Presiden Riset, Gartner, dalam sebuah pernyataan.

Pasar lainnya mencakup teknologi yang meningkatkan tempat kerja digital, seperti kolaborasi workstream, analisis tenaga kerja dan middleware berorientasi pesan video (MOM), keamanan (deteksi dan respons titik akhir), analisis (penemuan data cerdas) dan penyimpanan (grid data dalam memori ). (Icha)

Ilham Habibie: Edukasi Digital Di Indonesia Harus Lebih Masif

0

Telko.id – Kamar Dagang dan Industri  (KADIN) Indonesia dan Global Solusi Komunikasi (M-Solving Group) resmi menggelar Konferensi Comsnets Indonesia 2017 dengan menghadirkan para pembicara bertaraf Internasional dengan mengambil tema : Next Gen Information and Communication Technologies.

Dalam Konferensi COMSNETS Indonesia 2017 yang diselenggarakan pada tanggal  5-6 Oktober 2017 di hotel Fairmont Jakarta tersebut menghadirkan para pembicara bertaraf internasional baik dari India, Indonesia, Singapura dan Amerika  untuk berbagi pengalaman dari hasil riset tentang perkembangan ICT (information Communication and Technology) dunia.

Hadir pula petinggi KADIN Indonesia, Rosan P. Roeslani, Chairman of KADIN Indonesia, Prof. Huzur Saran, President COMSNETS Association & IIT Delhi, India.

Konferensi dibuka oleh perwakilan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Bapak Ir. Herry Abdul Azis, M.Eng.  Beliau mengungkapkan bahwa konferensi  bertaraf internasional seperti Comsnets sangat postif diselenggaran di Indoneisa. Karena, menurutnya, Indonesia memiliki potensi yang uyar biiasa di sektor ICT.

Mengawali Konferensi Dr. Ajay Kumar, Ministry of Electronics and Information Technology (MEITY), India tampil sbagai pembicara dengan topik “ICT Outlook”. Dr. Ajay menyorot perkembangan ICT dunia diwarnai dengan beragam issu menarik, seperti Implementasi Internet Of Think yang kian dekat kehidupan sehari-hari, trend e-commerce, cyber security, smart city dan trend lainnya yang mengarah  pada era digitallife.     

Pembicara kedua,  Dr. Ing. Ilham Akbar Habibie, MBA, Vice-Chairman of Telematics Broadcasting, Research & Technology,  KADIN Indonesiamemaparkan topik , “Disruptive Innovation in ICT Its impact in the economic development”.

Dalam paparannya Ilham Habibie mengatakan bahwa Indonesia memiliki peluang besar menjadi negara raksasa digital ekonomi di Asia. Beberapa hal yang mendukung kearah itu adalah, pengguna ingternet yang sudah mencapai 80 juta orang, infra strukstur telekomunikasi yang sudah mulai membaik dan merata, serta tingkat kesadaran orang Indonesia yang mulai tinggi.

Yang perlu dilakukan adalah bagaimana melakukan pemeratan industri digital itu lebih merata, sehingga tidak ada kesenjangan yang jauh antara orang yang sudah melek digital dan orang yang masih tetap berpola konvensional.

“Ini penting dilakukan edukasi yang lebih massif, karena jika kesenjangan pengetahuan digital tidak merata, maka akan semakin tampak kesenjangan sosial  di tanah air,” ungkap Ilham.

Untuk itu pada acara konferensi Comsnet ini, lanjut Ilham, kita belajar dari keberhasilan negara-negara lain, termasuk India yang memiliki budaya digital sedikit lebih maju dibanding Indoesia. (Icha)

Tahun 2021 Telkomsel Optimis Bisnis Korporasi Bakal Capai 35% Dari Total Pendapatan

0

Telko.id – Dengan adanya gerakan digitalisasi pada perusahaan untuk dapat bertahan dan bertumbuh, maka sangat banyak kebutuhan akan solusi digital yang mampu membuat transformasi digital dapat berjalan mulus. Telkomsel melihat bahwa peluang untuk masuk ke bisnis ini pun sangat besar. Itu sebabnya, operator ini pun melakukan transformasi digital di dalam perusahaan untuk membuat SDM yang ada pun mampu mengambil kesempatan tersebut.

Setelah pembenahan di dalam selesai, baru Telkomsel melakukan gerakan keluar dan memperkenalkan lebih agresifi lagi solusi bisnis yang lebih efisien bagi perusahaan di era digital ini.

Itu sebabnya, Telkomsel menggelar Ekshibisi MyBusiness dengan tema “Mobility Solution for Your Digital Transformation”. Kegiatan ekshibisi yang menampilkan beragam solusi digital terintegrasi untuk kebutuhan bisnis ini digelar di empat titik, yakni Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan Jakarta (5 Oktober 2017), Hotel Adi Mulia Medan (12 Oktober 2017), Hotel Clarion Makassar (18 Oktober 2017), dan Hotel Sheraton Surabaya (25 Oktober 2017).

Solusi enterprise mobility ini sudah menjadi hal yang tidak dapat dihindari oleh perusahaan dalam melakukan transformasi digital, baik untuk mobilitas karyawan maupun keterlibatan pelanggan (customer engagement), antara lain untuk meningkatkan akses terhadap informasi, meningkatkan efisiensi proses bisnis, meningkatkan produktivitas karyawan, menurunkan biaya operational, meningkatkan customer experience, dan lain-lain.  Oleh karena itu, Telkomsel menghadirkan MyBusiness sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan korporasi dalam menjawab tantangan tersebut dan membantu perusahaan dalam melakukan transformasi digital.

“Ekshibisi MyBusiness merupakan kegiatan tahunan yang kami gelar untuk menghadirkan mobility experience bagi segmen korporasi. Melalui ekshibisi ini, kami berupaya menyediakan solusi terlengkap yang sesuai dengan kebutuhan transformasi bisnis masing-masing perusahaan di era digital. Solusi-solusi ini kami harapkan dapat membuka berbagai kesempatan baru dalam pengembangan bisnis pelanggan, termasuk dalam hal transformasi digital, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas bisnis perusahaan,” kata Arief Pradetya, Vice President Enterprise Mobile Product Marketing Telkomsel.

Secara pasar ICT, pada tahun 2016 mencapai Rp.14 Triliun dengan komposisi 9% adalah connectivity dan 5% adalah solution. Angka tersebut akan meningkat sangat signifikan hingga pada 2021 diprediksikan akan mencapai Rp.28 Triliun dengan komposisi connectivity 15% dan Solution 13%.

“Memang, pasar ICT yang menjadi peluang Telkomsel lebih pada connectivity. Terlihat angkanya di tahun 2021 hampir seimbang. Namun, sampai tiga tahun mendatang, Telkomsel masih belum sampai sebesar itu untuk bisnis korporasinya. Tetapi paling tidak bisa menyentuh angka 35% saja itu sudah bagus,” ujar Arief menjelaskan.

Segmen yang disasar oleh Telkomsel untuk mencapai angka tersebut akan berfokus pada Corporate yang memiliki cabang di banyak wilayah di Indonesia, eGovernance dan perusahaan besar di daerah. Segmen ini akan dikerjakan oleh 210 Account Management. Selain itu juga akan menyasar Small medium enterprise yang akan dijangkau dengan menggunakan Apps Store yang bekerjasama degan third party. Namun, Telkomsel tidak akan menyentuh ke UMKM karena yang akan mengerjakan adalah tim retail Telkomsel.

“Pesaing terbesar di bisnis ini adalah para pemain Service Integrator yang mampu ‘mengawinkan’ berbagai teknologi untuk menjadi solusi bagi perusahaan. Bahkan, kami, tiga operator besar dijadikan satu saja, masih kalah besar dibandingkan dengan pasar yang dikuasai ole Service Integrator. Itu sebabnya, sekarang para Service Integrator digandeng dan Telkomsel yang menjadi leader,” kata Arief menjelaskn.

Dengan demikian, Telkomsel akan lebih cepat menjangkau pasar yang ada. Apalagi, para Service Integrator tersebut biasanya bermain dengan skala wilayah karena keterbatasan tenaga. Sedangkan Telkomsel memiliki jangkauan yang lebih luas sehingga diharapkan juga mampu menggarap wilayah yang lebih besar lagi.

Saat ini MyBusiness telah dipercaya oleh lebih dari dua juta pengguna di seluruh Indonesia dari berbagai bidang industri, seperti Automotive & Transport Services, Bank and Finansial Management Services, Government, Military & Police Services, Healthcare & Welfare Services, Hospitality & Business Services, Manufacturing & Agribusiness, Media & Communication Services, Property & Contruction Services, Trading & Distribution Services, Utilities, Energy & Resources Services.

Kenyamanan pelanggan korporat dalam menggunakan beragam solusi digital MyBusiness didukung kehandalan jaringan berkualitas Telkomsel dengan lebih dari 146.000 base transceiver station (BTS) di seluruh Indonesia, termasuk lebih dari 96.000 BTS broadband berteknologi 4G dan 3G. (Icha)

Layanan Cloud Pada 2025 akan Menghabiskan 80% Anggaran IT

Telko.id – Pada Oracle OpenWorld 2017, CEO Oracle, Mark Hurd memberikan prediksi tentang cloud dan membahas masa depan bisnis. Pelanggan Oracle, Bloom Energy, FedEx, dan Gap pun ikut memberikan pendapatnya mengenai bagaimana inovasi Oracle Cloud menjadikan bisnis mereka lebih lincah, efisien, dan memberikan profit.

Dalam paparannya, Hurd menyebutkan bahwa pada tahun 2025 pengembangan dan pengujian aplikasi 100% akan dilakukan di cloud. Bahkan, 80% aplikasi produksi juga akan ada di cloud. Demikian juga dengan anggaran IT, sampai 80% akan dihabiskan untuk layanan cloud.

Hurd juga menambahkan bahwa 80% anggaran IT akan dihabiskan untuk inovasi bisnis, dan hanya 20% untuk pemeliharaan sistem. Data enterprise pun, pada 2025, semua nya akan tersimpan di cloud. Kenapa? Karena Hurd menilai bahwa Enterprise cloud akan menjadi tempat yang paling aman untuk pemrosesan IT.

Berdasarkan data tersebut, Oracle pun mendorong para perusahan untuk memanfaatkan strategi cloud Oracle untuk membangun aplikasi, platform, dan infrastruktur yang akan memungkinkan pelanggan untuk berpindah ke cloud ataupun mulai menggunakan cloud. Dalam lima tahun terakhir, Oracle Cloud cukup siginifikan pengembangannya. Setidaknya, Oracle telah merilis lebih dari 3,500 layanan SaaS dan lebih dari 125 layanan PaaS, menjadikan Oracle sebagai cloud paling lengkap di industri.

“Memiliki aplikasi yang bagus itu penting, tapi aplikasi-aplikasi yang bekerja bersama adalah suite layanan PaaS paling lengkap dan Infrastructure-as-a-Service generasi berikutnya yang bekerja bersama untuk saling melengkapi. Itulah yang kami bangun, dan itulah yang sekarang kami miliki,” kata Hurd.

“Kami berusaha mencari cara untuk memberikan lebih banyak fungsionalitas dan mendukung yang perlu kami lakukan dengan bisnis, menjadi lebih lincah, sekaligus mengurangi biaya dan Oracle Cloud mengambil bagian yang besar dalam hal itu,” kata Chris Wood, Vice President, Business Services & Transformation, FedEx Services.

“Dengan Bloom, kami membantu pelanggan membayar saat mereka tumbuh dan ini sejalan dengan Oracle Cloud. Kini Bloom, sejak awal, kami menjadi penyedia sel bahan bakar terbesar di luar sana. Kami seperti harus menciptakan industri sendiri. Dan kami beruntung memilih Oracle ERP, EPM, dan Supply Chain sejak awal. Solusi tersebut membantu kami tumbuh dan memperbesar bisnis kami,” kata Randy Furr, CFO, Bloom Energy. (Icha)