spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1433

Akhirnya, Indosat dan Tri Pun Jadi Pemenang Lelang Frekuensi 2.1 GHz

0

Telko.id – Usai mendapatkan Telkomsel sebagai pemenang lelang frekuensi 2.3 GHz, pemerintah pun melanjutkan dengan melakukan lelang frekuensi 2.1 GHz Untuk Keperluan Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler (“Seleksi”). Lelang ini diikuti oleh tiga peserta yakni Indosat, Hutchinson 3 Indonesia dan XL Axiata.

Akhirnya, Hutchison 3 Indonesia (Tri) dan Indosat Ooredoo Tbk (Indosat Ooredoo) resmi memenangkan lelang frekuensi 2.100MHz/2.1GHz. Keputusan pemenang ini telah disampaikan Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam keterangan resminya, Senin (30/10/2017).

Pelaksanaan Lelang harga telah dimulai pagi hari ini, Senin 30 Oktober 2017 pukul 09:00 WIB. Dalam pelaksanaannya, pada pukul 11:15 WIB Lelang Harga telah menghasilkan Pemenang dan terdapat 2 (dua) Peserta Seleksi yang menyampaikan Harga Penawaran pada putaran lelang (round) terakhir, sehingga Seleksi dapat dilanjutkan dengan pengumuman peringkat hasil Seleksi untuk pita frekuensi radio 2.1 GHz.

Dalam pelaksanaannya, pada pukul 11:15 WIB Lelang Harga telah menghasilkan Pemenang dan terdapat 2 (dua) Peserta Seleksi yang menyampaikan Harga Penawaran pada putaran lelang (round) terakhir, sehingga Seleksi dapat dilanjutkan dengan pengumuman peringkat hasil Seleksi untuk pita frekuensi radio 2.1 GHz.

Adapun urutan kesatu dan urutan kedua peringkat hasil Seleksi pada pita frekuensi radio 2.1 GHz adalah Hutchinson 3 Indonesia berada diurutan pertama dengan memberikan penawaran lelang sebesar Rp. 423.084.000.000 dan diikuti oleh Indosat dengan besar penawaran yang sama dengan Tri.

Semua proses lelang tersebut sesuai ketentuan Pasal 34 ayat (1) Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 20 Tahun 2017 tentang Tata Cara Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 2.1 GHz dan Pita Frekuensi Radio 2.3 GHz Tahun 2017 Untuk Keperluan Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler, Peserta Seleksi dapat menyampaikan sanggahan secara tertulis kepada Tim Seleksi dalam jangka waktu 1 (satu) hari kerja setelah hari pengumuman hasil Seleksi, disertai bukti-bukti yang memperkuat sanggahan.

Sanggahan secara tertulis sebagaimana dimaksud di atas ditujukan kepada Ketua Tim Seleksi dan disampaikan secara langsung ke Sekretariat Tim Seleksi pada hari Selasa, 31 Oktober 2017 pukul 09.00 sampai dengan 15.00 WIB. (Icha)

 

 

 

Ini Dia 20 Aplikasi Smart City dan Urban Finalis The NextDev 2017

0

Telko.id – Bertepatan dengan momen Hari Sumpah Pemuda, Telkomsel mengumumkan 20 finalis The NextDev 2017 yang akan bersaing dalam putaran final. Keduapuluh finalis yang merupakan startup lokal dari berbagai daerah di Indonesia ini hadir dengan solusi inovatif yang berhasil menyisihkan sekitar 1.700 peserta lainnya yang telah terdaftar dalam kompetisi The NextDev 2017 sejak bulan Juli sampai dengan Oktober 2017.

“Momen Sumpah Pemuda tahun ini kami gunakan untuk mempertegas kembali tema The NextDev yaitu ‘Karya Anak Bangsa untuk Solusi Indonesia’. 20 finalis yang kami umumkan hari ini adalah anak-anak muda Indonesia yang berkarya dan berkreasi memanfaatkan teknologi, guna memberikan dampak sosial positif di tengah-tengah masyarakat, ” kata Adita Irawati, Vice President Corporate Communications Telkomsel.

Lebih lanjut Adita menambahkan bahwa di tahun ketiga pelaksanaan The NextDev, terlihat antusiasme yang sangat tinggi dari anak muda Indonesia untuk berkontribusi terhadap perubahan yang lebih baik melalui karya yang mereka lahirkan. Submisi dari peserta kali ini berasal dari beragam lokasi mulai dari  kabupaten Aceh Barat, kota Jakarta, hingga kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan dan kota Jayapura. Sebagai penyedia layanan broadband hingga ke pelosok, tentunya Telkomsel melihat hal ini sebagai sinyal positif bahwa ekosistem digital tumbuh di berbagai lokasi di Indonesia.

Dalam menentukan 20 peserta terbaik, sebelumnya para juri telah melakukan penilaian dari seluruh aplikasi yang masuk, dan mengerucut kepada 100 aplikasi terbaik. Setelah itu dilakukan penilaian berdasarkan lima komponen, yaitu: problem, solution, business model, readiness level dan visualization. Dalam komponen problem, peserta dinilai berdasarkan konteks permasalahan sosial yang ingin dipecahkan, komponen solution menilai keterkaitan antara produk aplikasi/web  sebagai sebuah solusi dengan dampak sosial bagi masyarakat yang dihadirkan, komponen business model menilai desain dari bisnis untuk melihat potensi keberlanjutan startup kontestan di masa depan, komponen readiness level menilai tingkat kesiapan aplikasi startup, sedangkan komponen visualization menilai tampilan pitch deck dan prototype aplikasi/web.

Para finalis yang lolos ke tahap top 20 ini dinilai oleh juri-juri yang merupakan praktisi dan pakar berpengalaman sesuai dengan sub tema yang ditentukan dalam The NextDev 2017, yaitu agrikultur, kesehatan, pendidikan, dan transportasi. Selanjutnya para finalis akan mengikuti kegiatan mini bootcamp pada 19 November 2017, dimana mereka akan memperoleh UI/UX Technical workshop, Go To Market workshop, dan Pitching Investment workshop. Setelah mini bootcamp, para finalis akan mengikuti tahapan seleksi final yaitu Final Pitching di hadapan para juri serta Investor Meet Up dimana mereka akan dipertemukan dan berinteraksi dengan berbagai investor.

Pada tahapan seleksi final ini pada akhirnya akan dipilih empat tim terbaik sebagai pemenang The NextDev 2017, yang akan memperoleh hadiah utama berupa 7M, yakni Market Access (akses pasar), Marketing (publisitas), Mentoring (pelatihan dan pendampingan), Management Trip (study visit ke pelaku industri telekomunikasi di luar negeri), Money (uang tunai), Monetizing (peluang besar untuk memperoleh pendapatan melalui kolaborasi dengan stakeholder terkait), dan Match Expert (perekrutan profesional sesuai dengan kebutuhan untuk pertumbuhan bisnis startup).

“Kami berharap finalis-finalis yang lolos ke tahap top 20 The NextDev 2017 ini dapat menjadi inspirasi bagi lebih banyak lagi anak muda Indonesia dimanapun mereka berada. Ini adalah anak-anak muda yang mampu mewujudkan imajinasi dan ide mereka melalui pemanfaatan teknologi yang positif untuk membentuk masa depan Indonesia yang lebih baik”, tutup Adita.

 

  20 Finalis The NextDev 2017
Sub Tema Aplikasi/Platform Kota Founder/CEO
Kesehatan Lactashare Malang Meralda Nindyasti
CekMata Surabaya Caesar Givani
I Care Indonesia Jakarta Irzan
Medicaboo Pekanbaru Farly Nur Dewantara
Comrades Bandung Tioreza Febrian
Siab Siaga Surakarta Ratih Rachmatika
Agrikultur Karapan Surabaya Badrut Tamam Hikmawan Fauzi
Kopitani.ID Makassar Arief Rahmat
Pak Tani Medan Efraim Endastra
LindungiHutan Semarang Hario Laskito Ardi
Bantu Ternak Yogyakarta Ray Rezky Ananda
Growpal Surabaya Rizqi Akbar
Pendidikan Qeedee Depok Fadila Arief
Squiline Jakarta Tommy Yunus
Kapiler Depok Rizki Dwi Saputro
EduBraille Surabaya Nida Amalia
Transportasi Marlin Booking Batam Ali Sadikin
Share Trans Denpasar Ida Bagus Gede Purwania
Go Bandung Disiplin Bandung Andhitiawarman Nugraha
Botika Yogyakarta Ditto Anindita

 

(Icha)

 

 

Pasar Chipset NB-IoT Global Bakal Tumbuh 60.85% Hingga 2021

Telko.id – Internet of Things, ditenggarai banyak pihak bakal menjadi primadona bisnis telekomunikasi masa depan. Bayangkan saja, miliaran device akan terkoneksi satu sama lain. Salah satu jenis koneksi yang akan tumbuh dan berkembang adalah menggunakan teknologi Narrowband.

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Research and Markets, pertumbuhan chipset khusus yang menggunakan Narrowband pada perangkat Internet of Things atau IoT akan tumbuh hingga 60.85% dari 20177 hingga 2021 mendatang. Hasil riset tersebut memperhitungkan atau mempertimbangkan penjualan chipset NB-IoT yang dibutuhkan berbagai pengguna akhir seperti operator seluler, penyedia layanan telekomunikasi, dan OEM di perusahaan pertanian, otomotif, dan konsumen dan perusahaan utilitas listrik.

Dalam laporannya tersebut, Research and Markets terdapat 6 pemain utama chipset NB-IoT ini. Siapa saja? Ericsson, Huawei Technologies, Intel, Nordic Semiconductor, Sequans, dan u-blox diproyeksikan akan menjadi supplier utama dalam industry chipset tersebut. Baru akan diikuti oleh vendor terkemuka lainnya yang ada di pasaran seperti Altair Semiconductor, CommSoild, Nokia, Qualcomm Technologies, Samsung, dan Vodafone.

Mengomentari laporan tersebut, seorang analis dari tim peneliti mengatakan “Tren terbaru yang mendapatkan momentum di pasar adalah penerapan teknologi NB-IoT di bandara. Seperti yang dilakukan oleh Technavio adalah penyebaran NB-IoT di bandar udara. Bandara mengadopsi beberapa sistem dan teknologi cerdas untuk beralih ke bandara pintar. Sebuah bandara cerdas melibatkan integrasi beberapa teknologi sensor dan komunikasi untuk memungkinkan pertukaran data antara mesin, konsumen dengan mulus”.

Salah satu fokus utama adalah memperbaiki pemrosesan penumpang di berbagai pos pemeriksaan. Bandara melihat perluasan infrastruktur TI mereka untuk mengakomodasi kios dan teknik pemrosesan lainnya untuk mempersingkat waktu tunggu para penumpang. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk menerapkan teknologi komunikasi yang efisien, yang akan memungkinkan interkoneksi berbagai wilayah di bandara.

Selain itu, dalam laporan tersebut menyebutkan bahwa salah satu pendorong utama pasar ini adalah Meningkatnya adopsi komunikasi M2M. Komunikasi M2M adalah komunikasi yang diperlukan untuk pertukaran informasi antar perangkat tanpa bantuan manual. Sensor diintegrasikan ke dalam mesin, dan sensor ini digunakan untuk memperoleh data dan mencatat informasi.

Di mana, teknologi NB-IoT terus menggantikan teknologi saluran M2M konvensional, seperti Bluetooth, DSL, dan WLAN, untuk aplikasi (termasuk smart meter dan smart parking) yang memerlukan kecepatan data dan konektivitas jarak jauh yang rendah. Koneksi M2M yang dibutuhkan untuk meter cerdas, parkir cerdas, pertanian cerdas, dan bangunan cerdas memiliki tingkat data yang rendah. Oleh karena itu, mereka membutuhkan teknologi yang telah dibangun untuk mendukung kecepatan data yang rendah.

Itu sebabnya, teknologi NB-IoT menjadi pilihan ideal karena bekerja dengan kecepatan data rendah (10 kbps) dan juga pada spektrum 200 kHz. Modul NB-IoT juga memiliki masa pakai baterai 10 tahun.

Di sisi lain, dalam laporan tersebut juga menyatakan bahwa salah satu faktor utama yang menghambat pertumbuhan pasar ini adalah Pertumbuhan LTE-M. Teknologi LTE-M telah dikembangkan untuk memungkinkan perangkat IoT terhubung ke jaringan 4G. LTE-M adalah teknologi yang akan datang, dan pertumbuhannya dapat berdampak drastis pada penjualan chipset NB-IoT.

Alasannya, Teknologi NB-IoT memiliki beberapa masalah interoperabilitas, yang telah membatasi pertumbuhannya. Tantangan ini telah diatasi dengan standar LTE-M. Selain itu, ada perbedaan marjinal harga dan performa baterai. LTE-M memiliki efisiensi kinerja tinggi dan sangat fleksibel. LTE-M juga mendukung kecepatan data sekitar 100 kbps, dan ada biaya layanan yang lebih rendah karena dapat digunakan pada operator sekarang yang tersedia. LTE-M dapat digunakan pada jaringan 4G yang ada, yang mengurangi biaya infrastruktur.

Sebagai informasi, Narrowband IoT atau NB-IoT adalah teknologi standar yang dikembangkan dengan menggunakan power yang rendah untuk area network yang luas atau sering juga disebut sebagai Low Powe Wide Area Network. Teknologi ini dapat menghubungkan dengan menggunakan frekuensi telekomunikasi selular. Sebuah teknoligi yang didesain untuk digunakan oleh Internet of Things dan Mobile IoT.

Beberapa pihak melihat perkembangan IoT ini akan banyak menggunakan teknologi Narrowband IoT karena kemampuannya. Alasannya, teknologi ini memiliki berbagai keutamaan. Seperti, cocok untuk melayani ruangan dalam gedung, harga yang murah, baterai yang awet, serta mampu melayani device dalam jumlah besar.

NB-IoT ini dapat diimplementasikan pada spectrum LTE atau Long Term Evolution. Baik menggunakan blok yang sama pada LTE normal maupun blok sumber daya yang tidak terpakai dalam guard band. Hal ini dianggap cocok untuk re-farming spectrum GSM. (Icha)

Tokopedia Pilih Nutanix Untuk Imbangi Perkembangan Bisnis di Indonesia

0

Telko.id – Sebagai perusahaan e-commerce, Tokopedia harus memberikan pelayanan yang maksimal agar pelanggan nya pun nyaman melakukan transaksi dengan nyaman. Untuk itu, perusahaan ini memanfaatkan Nutanix Enterprise Cloud Platform untuk menghadirkan skalabilitas serta kemudahan pengelolaan IT yang dibutuhkan untuk mengimbangi pesatnya perkembangan bisnis di Indonesia.

Tokopedia saat ini memiliki lebih dari dua juta merchant dan melayani dari USD 60 juta transaksi setiap bulannya. Tokopedia berhasil menunjukkan perkembangan bisnis yang pesat dari tahun ke tahun sejak pertama kali diluncurkan di 2009. Demi mampu menangkap berbagai peluang di masa depan seraya mengimbangi laju pertumbuhan bisnis di Indonesia, negara dengan tingkat ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Tokopedia membutuhkan mitra yang tepat dalam hal IT.

Awalnya, aplikasi inti tokopedia dijalankan di atas sistem IT legacy yang kompleks  dan ditopang oleh beragam sistem enterprise lainnya, termasuk sebuah online web server yang menjalankan bisnis e-commerce mereka dan MySQL untuk pengelolaan database.

Seiring waktu dan laju pertumbuhan bisnis, sistem tradisional tersebut menjadi lebih kompleks untuk dikelola. Karenanya, Tokopedia semakin didesak untuk mampu mengonsolidasikan infrastruktur IT mereka, seraya menemukan mitra yang tepat guna membantu perusahaan mengelola kebutuhan komputasi, perangkat penyimpanan, serta jaringan secara lancar, dan juga mampu menyediakan skalabilitas tingkat tinggi guna dapat menyelaraskan infrastruktur IT perusahaan dengan perkembangan bisnis.

Sebagai perusahaan e-commerce, penting bagi Tokopedia untuk bekerja sama dengan penyedia solusi next-generation, yang menawarkan sebuah platform “always on” terpadu yang sederhana,  untuk menjaga efisiensi dan waktu uptime maksimal di dalam seluruh proses operasional perusahaan.

Tokopedia beralih ke Nutanix pada bulan Juli 2016 untuk mengatasi tantangan tersebut. Solusi yang diterapkan termasuk Citrix’s Virtual Desktop Infrastructure (VDI) on Nutanix, dan beragam aplikasi enterprise seperti MySQL serta Nutanix AHV Hypervisor untuk menjalankan aplikasi inti mereka – yaitu platform e-commerce Tokopedia. Semudah  plug and play dan hanya memakan waktu tiga hari, Tokopedia merasakan berbagai manfaat nyata dari solusi Nutanix. Beberapa di antaranya seperti memiliki ruang yang lebih lega karena mampu memotong jumlah server dari awalnya 25 server menjadi 3 server Nutanix dengan konsumsi daya yang lima kali lebih hemat.

Untuk sebuah marketplace dengan skala bisnis dan jumlah pelanggan (termasuk konsumen dan penjual) yang sangat besar, penting bagi Tokopedia untuk memiliki infrastruktur IT yang stabil, dapat dipelihara dengan mudah, dan memiliki tingkat skalabilitas tinggi guna memenuhi permintaan pelanggan yang selalu berkembang dari masa ke masa.

Ditopang oleh infrastruktur hyperconverged sebagai fondasinya, Nutanix Enterprise Cloud Platform menyediakan dukungan yang dibutuhkan Tokopedia untuk memastikan agar sistem IT tidak mengalami kendala yang bisa mengganggu jalannya bisnis. Dengan begitu, sumber daya yang mereka dapat lebih fokus pada upaya peningkatan bisnis.

“Misi Tokopedia adalah menyediakan akses perdagangan yang luas melalui teknologi. Kami ingin seluruh konsumen serta merchant kami memiliki pengalaman retail online yang transparan, efektif, dan tentunya aman,” ujar Ardimas Wurseto, Infrastructure Head of Tokopedia.

“Nutanix adalah mitra yang ideal, karena mereka memiliki solusi yang sempurna untuk memenuhi kebutuhan dari perusahaan next-generation seperti kami. Arsitektur berbasis software yang mereka tawarkan mampu menyederhanakan operasional dan pengelolaan sistem IT kami serta membuatnya berjalan lebih lancar. Berkat hal tersebut, tim kami dapat lebih fokus untuk meningkatkan kinerja bisnis perusahaan daripada berkutat untuk mengatasi permasalahan infrastruktur IT yang kompleks.”

“Kami senang dapat bekerjasama dengan Tokopedia untuk mendorong terwujudnya berbagai terobosan di sektor e-commerce,” ujar Matt Young,  SVP and Head of Asia-Pacific and Japan, Nutanix. “Hal ini menjadi pembuktian dari keandalan Nutanix Enterprise Cloud OS sebagai platform yang tepat untuk diterapkan pada layanan inti bisnis.” (Icha)

 

 

 

Huawei Perkenalkan ‘Smart City for Smart Living’ Pada Ratusan Mahasiswa ITS

0

Telko.id – Huawei Tech Investment (Huawei Indonesia) bekerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) menggelar Huawei – ITS Tech Day sebagai bagian dari roadshow program Huawei SmartGen. Acara untuk berbagi pengetahuan mengenai perkembangan teknologi terkini dan pemanfaatannya bagi masyarakat ini bertajuk “Smart City for Smart Living”.

Smart City memang sedang menjadi isu yang menarik karena diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam menjalani kehidupan. Di sisi lain, Huawei memiliki berbagai teknologi yang mampu membuat Smart City. Itu sebabnya, dalam membangun kota yang pintar di mulai dengan pola hidup atau lifestyle yang aman, cerdas dan sehat untuk kehidupan dan lingkungan yang lebih berkualitas dan layak huni.

Dalam Smart City ini juga ada isu keamanan di dalam suatu kota sebagai kebutuhan yang mendasar. Pemanfaatan teknologi dalam keamanan kota saat ini memberikan kemudahan dalam memonitor, mengatur dan merespon dengan cepat kebutuhan masyarakat akan keamanan dan kenyamanan dalam kehidupan di dalam suatu kota. Digital lifestyle sebagai salah satu pendukung kota pintar memberikan kemudahan, peningkatan efisiensi dan meningkatkan produktifitas suatu kota.

Berbagai topik menarik disampaikan lewat kehadiran sejumlah ahli, baik dari Huawei, universitas maupun dari pelaku industri menyangkut tema kali ini, antara lain yaitu Safe-City Solution for a better quality of Life in Indonesia, oleh Arri Marsenaldi – Executive Product Manager, Huawei Indonesia. Harmonization of Business Model Regulation and Technology in Smart City, oleh Dr. Ir. Endroyono DEA, Kepala Lab Multimedia Communication, ITS. E-Government oleh Tony D. Susanto Ph.D., ITIL, COBIT, Presiden, Aisindo dan dosen ITS dan Technology on Next Generation Smart Device oleh Lo Khing Seng, Sales Director – Huawei Device Indonesia.

Bersamaan dengan acara Tech Day, Huawei juga membuka kesempatan seleksi wawancara untuk program rekrutmen dan magang.

“Saya mengapresiasi Huawei untuk kontribusi yg berkesinambungan dalam melatih sumber daya manusia di Indonesia terutama untuk program Smartgen dan Tech Day yang berfokus untuk transfer ilmu program untuk mahasiswa Indonesia. Saya berharap para mahasiswa sebagai generasi muda terutama di ITS untuk menggunakan berinovasi untuk memanfaatkan teknologi TIK untuk kesejahteraan dan kemajuan ekonomi masyarakat Indonesia” kata Muhammad Dimyati, Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

“Melalui acara Tech Day pada hari ini, kami berharap mahasiswa akan lebih meningkatkan wawasan dan pengetahuan terutama mengenai Smart City yang selama ini menjadi salah satu prioritas ITS. Kami di ITS mendukung mahasiswa untuk lebih berani dan terbuka untuk berinovasi dan juga belajar dari Huawei” kata Joni Hermana, Rektor ITS.

Huawei – ITS Tech Day merupakan perhentian ke tujuh dan terakhir dalam rangkaian roadshow untuk Tech Day sebagai bagian dari program SmartGen di beberapa universitas dengan tema yang berbeda-beda untuk membahas perkembangan teknologi, solusi layanan digital, serta gaya hidup dan tren masa depan yang berkaitan dengan teknologi. Yaitu di Universitas Gajah Mada dengan tema “Dukungan Teknologi Untuk Penciptaan Inovasi Sosial”, di Institut Teknologi Bandung dengan tema “Memperkuat Indonesia Untuk Menjadi TechnoSociety”, di Universitas Padjajaran, dengan tema “Masa Depan Internet Of Things”, di Universitas Diponegoro dengan tema “Mempercepat Konektivitas melalui 5G” , di Universitas Telkom dengan tema “Teknologi dan Big Data Analytic untuk Inovasi Sosial” dan di Universitas Indonesia dengan tema ‘IoT mendorong transformasi digital”.

“Menjadi sebuah kehormatan bagi Huawei bisa hadir kembali di Kampus ITS ini melalui acara Tech Day untuk berbagi pengetahun dan juga pengalaman di bidang TIK untuk mahasiswa ITS khususnya. Di era perubahan dan kompetisi yang tinggi seperti saat ini, Huawei percaya bahwa infrastruktur TIK yang maju dan juga sumber daya manusia yang kuat menjadi faktor penting dalam mendukung pembangunan ekonomi dalam jangka panjang dan juga meningkatkan keunggulan kompetitif bangsa Indonesia.

Tech Day sebagai bagian dari program SmartGen merupakan salah satu bentuk realisasi komitmen Huawei untuk berpartisipasi dalam meningkatkan kemampuan inovatif generasi muda Indonesia. Selain itu Huawei Indonesia juga menargetkan untuk merekrut talenta lokal terbaik untuk mengisi posisi-posisi penting di perusahaan, oleh karena itu kami sangat bangga dapat berkolaborasi dengan ITS untuk membuka peluang melalui seleksi wawancara untuk program perekrutan dan magang,” ujar Dani K. Ristandi, Director of Human Resources, Huawei Indonesia.

Selama lebih dari 17 tahun di Indonesia, Huawei secara berkesinambungan menciptakan tenaga kerja berkualitas tinggi, melatih talenta lokal, dan berkontribusi terhadap masyarakat di daerah. Selain itu juga meningkatkan kemampuan karyawan lokal melalui berbagai program pengembangan karir dan memberikan akses untuk teknologi global terkini milik Huawei serta praktik manajemen, Huawei juga berkomitmen untuk bekerjasama dengan para mitra untuk mendukung pembangunan sektor TIK di Indonesia yang lebih maju. Dan juga menciptakan Indonesia yang lebih terhubung melalui 14 kantor cabang, 64 pusat suku cadang, 3 pusat logistik, dan lebih dari 100 pusat layanan di seluruh wilayah Indonesia.

Sejak tahun 2009, Huawei telah bekerjasama dengan ITS untuk pelatihan talenta TIK, mulai dari program tiga tahun pelatihan bersertifikat di bidang datacom and nirkabel untuk mahasiswa, magang, pelatihan global “Seeds for the Future” ke Tiongkok dan program SmartGen. (Icha)

 

Inovasi Privacy Protector Mampu Angkat Advan Ke Posisi Top 3 Smartphone di Indonesia

0

Telko.id – Sebagai smartphone merek lokal, boleh dibilang kini hanya Advan yang mampu bertahan dan tetap melakukan inovasi produk. Terbukti,  berbagai inovasi mampu membawa Advan meraih prestasi yang membanggakan.

Hal ini terbukti dengan laporan terbaru IDC di kuartal kedua tahun 2017 menyebut bahwa Top 5 merk smartphone di Indonesia adalah Samsung (32%), Oppo (24%), Advan (9%), Asus (7%), dan Xiaomi (3%). Meski penjualan ponsel merk lokal cenderung menurun, namun kinerja penjualan Advan terbukti meningkat. Data IDC menyebutkan, di antara vendor lokal sendiri, Advan meninggalkan jauh rivalnya dengan perolehan market share 49 persen.

Menurut analisis Risky Febrian, Associate Market Analyst, IDC Indonesia, posisi Advan yang dalam beberapa tahun ini menjadi merk ponsel lokal nomor satu di Tanah Air, karena didukung kehadirannya di seluruh pelosok nusantara serta peluncuran smartphone kelas menengah Advan G1 yang rilis awal tahun ini berhasil memikat masyarakat, dan menuai panen di kuartal dua.

IDC menyebut bahwa penjualan smartphone kelas menengah tumbuh lebih dari dua kali lipat. Kuartal kedua ini, smartphone dengan kisaran harga Rp2,5 juta sampai Rp5 juta, menguasai sekitar 28 persen dari total penjualan smartphone di Indonesia.

“Hal ini merefleksikan perubahan dalam kebutuhan konsumen untuk beralih ke perangkat dengan spesifikasi yang lebih baik untuk menyokong pengalaman media & hiburan, produktifitas, dan mobile gaming,” kata Risky Febrian, Associate Market Analyst, IDC Indonesia.

Ellen Angerani, GM Sales Advan optimis bahwa smartphone terbaru menjadi andalan dari Advan ini akan meraih respon positif di pasar smartphone Tanah Air. “Kami bangga bahwa kepercayaan konsumen Indonesia terhadap Advan semakin tinggi, di mana Advan saat ini menjadi satu-satunya brand nasional yang masuk dalam tiga besar merek smartphone yang beredar di Indonesia. Ini memacu semangat kami untuk terus menghadirkan produk berkualitas tinggi, seperti smartphone terbaru Advan A8,” kata Ellen.

Baik pada Advan A8 maupun smartphone Advan lainnya, sudah dibenamkan fitur keamanan yang mampu melindungi data pengguna Advan. Hal ini menjadi penting saat ini karena tren serangan siber setiap waktu nya terus meningkat. Itu sebabnya, Advan memposisikan diri sebagai “Privacy Protector Phone”. Anda pun akan merasakan kenyaman saat menggunakan produk Advan. (Icha)

 

 

Supaya Aman, Gunakan Smartphone Yang Aman Juga

Telko.id – Ponsel pintar telah menjadi perangkat sentral dan menjadi bagian yang terpisahkan dari aktivitas pengguna. Berbagai informasi pribadi dan bisnis hingga transaksi finansial yang bersifat sensitif sekarang tersimpan di smartphone. Hal ini membuat keamanan perangkat mobile menjadi semakin penting.

Terlebih lagi perubahan yang terjadi di industri digital seperti e-commerce, online transaction dan online activities membuat smartphone memiliki peran sangat penting dan tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari penggunanya. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2016, melaporkan sebesar 69,4% pengguna sudah melakukan transaksi secara online. Karena pengguna lebih berminat untuk bertransaksi secara online, karena selain praktis dan nyaman, harga barang yang ditawarkan lebih murah dibanding toko offline.

Dengan pesatnya pertumbuhan transaksi online tersebut, pengaruh adanya cyber crime juga semakin meningkat, mulai dari hal yang terjadi sehari-hari seperti membajak smartphone, mengcopy data rahasia, sampai dihack oleh penjahat digital karena smartphone yang tidak memiliki sistem keamanan memadai. Lebih dari 1,5 juta insiden malware mobile baru telah terdeteksi oleh McAfee Labs pada kuartal pertama tahun ini, dengan total lebih dari 16 juta insiden malware mobile.

Hal inilah yang menjadi perhatian utama bagi Advan untuk mengembangkan smartphone dengan sistem keamanan mutakhir. Melalui produk terbarunya, Advan A8, brand kebanggaan nasional ini mengumumkan positioning sebagai “Privacy Protector Phone”.

Menurut Hasnul Suhaimi, Project Director Advan, laporan keamanan dari berbagai lembaga riset tersebut menjadi bukti bahwa smartphone dengan sistem keamanan yang bagus harus menjadi concern juga bagi konsumen.

“Banyak sekali masalah keamanan yang menyangkut penggunaan smartphone seperti serangan malware, virus, peretasan data, dan sebagainya bahkan melibatkan tokoh terkenal maupun selebritis. Kita tentu tidak mau menjadi korban serangan data yang bakal merugikan seperti itu,” kata Hasnul Suhaimi

Pakar telekomunikasi yang pernah memimpin perusahaan seluler terkemuka ini menambahkan, Advan A8 merupakan bukti dari komitmen Advan untuk menghadirkan smartphone yang tidak hanya memiliki fitur yang kaya dan canggih, tetapi juga sistem keamanan handal yang sekarang telah menjadi identitas dari produk baru Advan.

Sementara itu Dr. Ir. Agung Harsoyo. M.Sc, pakar telekomunikasi dan security dari ITB, mengatakan Indonesia memang masih lemah dalam hal sistem keamanan nasional cyber di banding negara lain yang lebih maju. Jika melihat dalam kerangka yang lebih luas, nantinya perang bukan lagi semata-mata adu senjata, melainkan perang cyber. Bagaimana sebuah negara bisa menguasai dan mengetahui sistem informasi dan komunikasi negara lain.

Beberapa tahun lalu, pihak intelijen negara lain bahkan diketahui telah melakukan penyadapan terhadap sejumlah tokoh penting di Indonesia melalui ponsel.

“Saya mengapresiasi langkah yang dilakukan Advan karena telah ikut concern terhadap masalah keamanan data. Sehingga data-data penting milik setiap warga negera bisa lebih terjamin keamanannya. Karena tantangan ke depan bagi industri smartphone, dibutuhkan perangkat yang tidak sekadar pintar bertabur fitur canggih, tetapi juga aman. Di samping software, hardware juga terlindungi,” kata Agung Harsoyo yang juga menjabat sebagai komisioner di BRTI ini.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Marketing Advan Tjandra Lianto mengatakan bahwa positioning Advan sebagai Privacy Protector Phone lahir dari berbagai kondisi di lapangan. Di mana konsumen sebenarnya membutuhkan ponsel yang lebih aman, namun seringkali  tidak menemukan solusi yang tepat.

“Advan A8 menjadi jawaban bagi konsumen yang membutuhkan smartphone dengan fitur canggih dan kekinian seperti Dual Camera, Fingerprint hingga memori RAM yang besar. Tapi di atas semua itu, smartphone ini memiliki sistem security handal yang memberikan rasa aman kepada konsumen melalui platform IDOS (Indonesia Operating System) yang kami kembangkan,” kata Tjandra.  (Icha)

Telkomsel Janji Streaming Video Bebas ‘Lag’ Dengan Tambahan Frekuensi 2,3 GHz

0

Telko.id – Dengan kemenangan Telkomsel atas lelang frekuensi 2.3GHz yang dilakukan oleh pemerintah, operator ini berjanji bahwa pelanggan akan dapat menikmati layanan lebih cepat lagi. Pasalnya, tambahan spektrum 30 MHz di frekuensi 2,3 GHz itu rencananya akan dipakai Telkomsel untuk meningkatkan kualitas layanan jaringan 4G LTE, khususnya dalam hal konsumsi konten yang membutuhkan transfer data cepat seperti video streaming.

Dengan tambahan spektrum ini, Telkomsel menjanjikan streaming video di jaringannya yang bebas lag. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah dalam konferensi pers yang digelar di kantor Telkomsel di Jakarta, Senin (23/10/2017).

“Untuk video yang memang haus bandwith. Kami berharap tambahan di frekuensi 2,3 GHz ini bisa meningkatkan kualitas, termasuk untuk video,” ujar Ririek usai acara.

Terlebih, Telkomsel akan menerapkan teknologi 4G LTE Pro yang akan menambah pengalaman pelanggan dalam menikmati layana datanya.

Menurut Edward Ying, Director of Planning and Transformation Telkomsel, kecepatan yang akan dirasakan oleh pelanggan dengan mengaplikasikan spektrum baru di frekuensi 2,3 GHz akan berlipat dua.

“Sekarang itu rata-rata kecepatan transfer saat menonton video itu misalnya berkisar di 6 Mbps. Dengan tambahan spektrum di 2.300 MHz, kecepatannya bisa berlipat dua. Jadi pelanggan akan lebih menikmati video. Tidak ada lagi buffering (lag),” kata Edward memberikan ilustrasi.

Dengan diumumkannya Telkomsel sebagai pemenang lelang spektrum frekuensi 2,3 GHz, komposisi alokasi frekuensi yang dimiliki Telkomsel menjadi sebagai berikut: frekuensi 2,3 GHz dengan lebar pita 30 MHZ, frekuensi 2,1 GHz dengan lebar pita 15 MHz, frekuensi 1,8 GHz dengan lebar pita 22,5 MHz, frekuensi 900 MHz dengan lebar pita 7,5 MHz, dan frekuensi 800 MHz dengan lebar pita 7,5 MHz.

Dalam hal pembangunan jaringan, hingga semester pertama tahun 2017, Telkomsel telah membangun lebih dari 146.000 BTS, di mana sekitar 65% di antaranya merupakan BTS broadband (3G dan 4G). Saat ini Telkomsel terus melanjutkan pembangunan layanan 4G LTE ke wilayah yang lebih luas, di mana saat ini telah melayani lebih dari 20 juta pelanggan di sekitar 480 ibukota kabupaten. (Icha)

Ini Alasan Telkomsel Kenapa Harga Lelang Rp.1 Triliun Itu Wajar

0

Telko.id – Telkomsel sudah resmi diumumkan oleh pemerintah sebagai pemenang lelang frekuensi 2,3 Ghz sebesar 30 MHZ. Dana yang dikeluarkan oleh operator ini Rp 1.007.483.000.000. Bukan angka yang kecil, tetapi Telkomsel sudah menyiapkan dana nya untuk memperoleh frekuensi yang sudah sangat dibutuhkan nya ini sejak tahun lalu.

“Kemenangan kami akan lelang ini tidak akan memberatkan keuangan perusahaan. Soalnya, kami sudah persiapkan dana nya sejak tahun lalu. Namun, karena lelang baru dilaksanakan pada tahun ini, maka dana tersebut mulai akan dicatatkan. Dana yang digunakan juga akan berasal dari dana internal,” kata Ririek menjelaskan.

Angka yang cukup besar tersebut dinilai oleh Telkomsel masih merupakan harga yang wajar. Bahkan jauh lebih rendah dari operator lain di negara berkembang lainnya. Sebagai contoh, salah satu operator telekomunikasi di India yang membayar sekitar empat kali lebih besar, yakni sebesar 0,34 dolar AS/MHz/populasi dibandingkan yang dibayarkan Telkomsel sebesar 0,08 dolar AS/MHz/populasi. Jika dibandingkan dengan negara maju, seperti Korea Selatan, Singapura, Australia, dan Hongkong, harga yang dibayarkan operator di negara-negara tersebut lebih tinggi 1,5 hingga 5 kali lipat dibandingkan yang dibayarkan Telkomsel.

“Saat ini ketersediaan spektrum di Indonesia masih sangat terbatas dan sangat langka, sementara perbandingan antara jumlah pelanggan dan alokasi spektrum frekuensi yang dimiliki Telkomsel tidak proporsional. Dengan pertimbangan tersebut dan untuk mengakomodasi pertumbuhan pelanggan dengan jumlah populasi yang sangat besar di Indonesia, nilai tambahan spektrum ini menjadi sangat tinggi dan penting untuk Telkomsel,” tambah Ririek.

Dengan diumumkannya Telkomsel sebagai pemenang lelang spektrum frekuensi 2,3 GHz, komposisi alokasi frekuensi yang dimiliki Telkomsel menjadi sebagai berikut: frekuensi 2,3 GHz dengan lebar pita 30 MHZ, frekuensi 2,1 GHz dengan lebar pita 15 MHz, frekuensi 1,8 GHz dengan lebar pita 22,5 MHz, frekuensi 900 MHz dengan lebar pita 7,5 MHz, dan frekuensi 800 MHz dengan lebar pita 7,5 MHz.

Dalam hal pembangunan jaringan, hingga semester pertama tahun 2017, Telkomsel telah membangun lebih dari 146.000 BTS, di mana sekitar 65% di antaranya merupakan BTS broadband (3G dan 4G). Saat ini Telkomsel terus melanjutkan pembangunan layanan 4G LTE ke wilayah yang lebih luas, di mana saat ini telah melayani lebih dari 20 juta pelanggan di sekitar 480 ibukota kabupaten. (Icha)

Pelanggan Telkomsel Bakal Merasakan Hasil Lelang frekuensi 2300 Mhz Mulai Awal 2018

0

Telko.id – Baru saja, Telkomsel menerima surat keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Nomor 1896 tahun 2017, yang menetapkan operator seluler tersebut sebagai pemenang seleksi pengguna atau lelang pita frekuensi  2.300 MHz (2,3 GHz) untuk jaringan bergerak seluler.

Dengan mendapatkan penambahan spektrum sebesar 30Mhz di frekuensi tersebut, Telkomsel akan digunakan untuk menambah kapasitas 4G LTE di wilayah Jabodetabek dan kota besar lainnya yang memang sudah mendesak untuk menambah layanan data nya.

“Kami bersyukur telah ditetapkan menjadi pemenang lelang frekuensi. Nilai sejumlah Rp 1.007.483.000.000 dilakukan berdasarkan strategi investasi yang matang dengan dukungan finansial yang kuat. Tambahan spektrum akan dimanfaatkan untuk memperkuat  layanan 4G LTE dan  memaksimalkan kualitas layanan broadband bagi pelanggan di berbagai wilayah di Indonesia. Kami berharap hal ini akan mendukung ekosistem digital di Indonesia, termasuk e-commerce, dan mendorong perkembangan usaha kecil dan menengah,” kata Ririek Adriansyah,Direktur Utama Telkomsel.

Ririek juga menambahkan bahwa seiring konsistensi dan komitmen Telkomsel untuk membangun jaringan telekomunikasi di seluruh Indonesia, termasuk wilayah pelosok dan perbatasan negara, tambahan spektrum ini akan mendukung upaya perusahaan untuk membuka akses informasi yang lebih luas bagi masyarakat di perdesaan.

“Dengan kecepatan akses mobile broadband yang lebih tinggi, kami mampu menghadirkan pengalaman digital lifestyle terbaik bagi seluruh masyarakat Indonesia,” kata Ririek.

Dengan adanya penambahan frekuensi ini, Telkomsel semakin optimis bahwa layanan data akan meningkat. “Tahun lalu, layanan data meningkat 35% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan adanya tambahan frekuensi ini, kami yakin akan tetap berada diatas industri pertumbuhan layanan data kami. Hanya saja, kami tidak bisa menentukan seberapa besar,” ujar Ririek menjelaskan.

Setidaknya, sampai akhir tahun 2017 ini, Telkomsel akan membangun lebih dari 500 BTS menggunakan spektrum 2,3 GHZ. Pembangunan tersebut akan selesai dalam tiga bulan ke depan terutama di wilayah-wilayah yang paling tinggi kebutuhan layanan datanya setelah melalui proses sesuai ketentuan termasuk uji laik operasi.

“Jadi setidaknya, di Januari 2018, pelanggan sudah dapat menikmati kecepatan akses maksimal mobile broadband hingga 400 Mbps, yang menjadikan Telkomsel operator dengan kecepatan akses terbaik di Indonesia,” jelas Ririek.

Dengan diumumkannya Telkomsel sebagai pemenang lelang spektrum frekuensi 2,3 GHz, komposisi alokasi frekuensi yang dimiliki Telkomsel menjadi sebagai berikut: frekuensi 2,3 GHz dengan lebar pita 30 MHZ, frekuensi 2,1 GHz dengan lebar pita 15 MHz, frekuensi 1,8 GHz dengan lebar pita 22,5 MHz, frekuensi 900 MHz dengan lebar pita 7,5 MHz, dan frekuensi 800 MHz dengan lebar pita 7,5 MHz.

Dalam hal pembangunan jaringan, hingga semester pertama tahun 2017, Telkomsel telah membangun lebih dari 146.000 BTS, di mana sekitar 65% di antaranya merupakan BTS broadband (3G dan 4G). Saat ini Telkomsel terus melanjutkan pembangunan layanan 4G LTE ke wilayah yang lebih luas, di mana saat ini telah melayani lebih dari 20 juta pelanggan di sekitar 480 ibukota kabupaten. (Icha)