spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1429

Indosat Ooredoo Jadi Technology Advisor Dalam Implementasi Smart City Indonesia

0

Telko.id – Pemerintah sedang giat mengimplementasikan smart city. Dengan kemampuan yang ada, Indosat Ooredoo pun berkomitmen untuk mendukung pemerintah kota atau kabupaten dalam mengimlementasikan inisiatif smart city sebagai ‘technology advisor’ dalam Gerakan Menuju 100 Smart City, program bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Bappenas, dan Kantor Staf Kepresidenan.

Dengan peran ini, Indosat Ooredoo Business berpartisipasi aktif membantu pemerintah kota/kabupaten dalam mempercepat implementasi program-program dalam smart city masterplan dengan memanfaatkan teknologi ICT baik dalam meningkatkan pelayanan masyarakat maupun mengakselerasi potensi yang ada di masing-masing daerah.

Operator ini pun berkomitmen untuk menyediakan solusi ICT yang lengkap untuk mendukung pemerintah kota/kabupatan mulai dari layanan telekomunikasi seluler, satelit, maupun konektivitas melalui fiber optik; solusi IT services seperti Data Center/DRC, cloud, security services; solusi M2M dan IoT; layanan managed services.

Indosat Ooredoo Business juga menyediakan solusi yang dirancang khusus untuk pemerintah kota yaitu platform Kota Digital Indonesia dan solusi spesifik seperti eGov, Command Centre, Digital Library, City Living & Reporting, Social Media Monitoring, Smart Lighting, Bank Sampah, dan lainnya.

Dengan tersedianya solusi ICT yang lengkap, Indosat Ooredoo Business dapat membantu implementasi program smart city secara menyeluruh dan berkesinambungan mulai dari pondasi dasar berupa jaringan atau infrasruktur telekomunikasi dan ICT, platform smart city, dan aplikasi-aplikasi yang berjalan di atasnya secara terintegrasi.

“Untuk mengimplementasikan program smart city, ICT atau TIK merupakan salah satu enabler yang sangat penting dan tidak terhindarkan karena merupakan bagian dari seluruh proses bisnis aktivitas dalam suatu kota. Namun yang terpenting adalah solusi yang dibangun harus  terintegrasi antar  lembaga/kementrian/dinas, terintegrasi vertikal,  serta terintegrasi dengan pihak non-pemerintah,” kata Herfini Haryono, Director and Chief Wholesale & Enterprise Officer Indosat Ooredoo.

Herfini menambahkan “Yang penting ke dua adalah solusi yang menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien serta memberikan kapasitas yang mencukupi kebutuhan. Terakhir yang tidak kalah penting adalah solusi tersebut harus  dirancang berkesinambungan dan tidak  hanya menjadi solusi  sesaat yang berganti-ganti”.

“Peran sebagai technology advisor adalah bukti komitmen kami dalam mendukung terciptanya Kota Cerdas yang memberikan layanan publik yang lebih cepat, transparan, dan terintegrasi; mendukung implementasi Kota Cerdas menjadi yang terdepan dalam memberikan solusi ICT dengan berbagai produk & layanan terbaik bagi masyarakat Indonesia memungkinkan tercapainya kualitas kehidupan yang lebih baik; serta mewujudkan Kota Cerdas berbasis teknologi yang berkelanjutan dan berdaya saing”, pungkas Herfini Haryono. (Icha)

Marvell Beli Perusahaan Chip Cavium Seharga $ 6 miliar

0

Telko.id – Pasar semikonduktor terus melakukan konsolidasi. Kali ini, Marvell Technology Group membuat tawaran $ 6 miliar untuk produsen chip Cavium. Transaksi tersebut telah disetujui oleh dewan kedua perusahaan, dengan pemegang saham Cavium menerima $ 40 per saham dan sekitar 2,2 saham umum Marvell untuk setiap saham biasa Cavium.

Langkah ini memperluas pasar Marvell yang menggeser perusahaan yang fokus pada chip untuk ruang penyimpanan digital ke dalam komunikasi dan jaringan. Pemegang saham Cavium akan memiliki sekitar 25% dalam perusahaan gabungan. Dalam penawaran ini, Marvell berencana untuk membeli dengan kombinasi uang tunai dan pembiayaan $ 1,75 miliar.

“Ini adalah kombinasi menarik dari dua perusahaan yang sangat saling melengkapi yang setara sama dengan jumlah bagian mereka,” kata Presiden dan CEO Marvell Matt Murphy.

Murphy menambahkan “Kombinasi ini memperluas dan mendiversifikasi basis pendapatan dan pasar akhir kami, dan memungkinkan kami untuk memberikan serangkaian solusi terdiferensiasi yang lebih luas kepada pelanggan kami.”

Murphy sendiri akan memimpin perusahaan gabungan, dan Syed Ali, pendiri dan CEO Cavium, akan menjadi penasihat strategis sekaligus anggota dewan direksi Marvell.

“Potensi kita sangat besar. Kami berharap dapat bekerja sama dengan tim Marvell untuk memastikan transisi yang mulus dan untuk mulai membuka peluang signifikan yang kombinasi kami ciptakan,” kata Ali.

Anggota tim gabungan tim gabungan lainnya termasuk CFO Jean Hu dari Marvell; Co-founder Cavium dan COO Raghib Hussain; dan Anil Jain, wakil presiden kavium dari rekayasa sirkuit terpadu.

Saham Marvell naik 2% pada awal perdagangan, sementara kenaikan Cavium hampir 8%. Marvell berbasis di Bermuda dan beroperasi di markas besar Santa Clara, California Cavium di San Jose, California, dan perusahaan ini memiliki pusat desain di California, Massachusetts, India, Israel, China dan Taiwan.

Kesepakatan tersebut menyusul tawaran Broadcom untuk mengakuisisi Qualcomm yang bersaing, dengan tawaran senilai 130 miliar dolar yang tidak diminta bahwa dewan Qualcomm dengan suara bulat menolak, dengan mengatakan bahwa penawaran tersebut mengecewakan Qualcomm dan prospek pertumbuhannya. (Icha)

9 API Indosat Ooredoo Digunakan Developer Muda Untuk Kembangkan Aplikasi Baru

0

Telko.id – Perbedaan Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC) ke 11 dibandingkan dengan sebelumnya adalah kehadiran API atau Application Programming Interface. Sebuah perangkat fungsi dan protokol untuk membangun aplikasi perangkat lunak. Kini, sudah ada 9 API yang digunakan oleh peserta dalam pengembangan aplikasinya.

Salah satu bagian dari IWIC 2017 ini adalah Hackathon. Di mana, kali ini diikuti oleh 200 peserta yang terdiri dari para developer muda, startup lokal, pelajar dan anak muda dari seluruh Indonesia yang akan bersaing menciptakan aplikasi mobile dalam waktu 24 jam.

Tentu, dengan adanya API yang disediakan Indosat Ooredoo akan memberikan akses lebih cepat terhadap sebuah aplikasi untuk dapat berinteraksi dengan pelanggan. Adapun ke 9 API yang dibuka aksesnya selama Hackathon IWIC 11 adalah API SMS Broadcast, API SMS Location-Based Advertising, API USSD Push, API Carrier Billing, API Balance, API Device ID, API Location ID, API Data Quota, serta API Subscriber Type Prepaid/Postpaid.

Ini adalah suatu terobosan di dalam industri telekomunikasi dimana para developer aplikasi muda memiliki kesempatan mengenal dan menggunakan API Indosat Ooredoo.  Penggunakan API ini akan mempermudah para developer muda dan memberikan gambaran seakan mereka langsung melayani para pelanggan Indosat Ooredoo melalui aplikasi yang mereka kembangkan.

“Kami selalu percaya dengan kemampuan anak bangsa untuk turut serta mengembangkan ekosistem dunia digital di Indonesia. Melalui program, IWIC 11 kami berharap akan banyak aplikasi mobile digital yang mudah diakses untuk memberikan solusi bagi permasalahan sehari-hari masyarakat yang sekaligus dapat meningkatkan perekonomian Indonesia,” kata Joy Wahjudi, President Director & CEO Indosat Ooredoo.

Joy menambahkan “Hackathon kali ini kami juga memperkenalkan API Indosat Ooredoo untuk membantu para developer mengembangkan aplikasi-aplikasi baru yang inovatif secara cepat, dengan memanfaatkan aset layanan dan data dari Indosat Ooredoo”.

Para peserta akan berkompetisi menciptakan aplikasi mobile dengan berbagai kategori seperti Entertainment, Utility, Media (social media, chatting, ebook), dan Special Needs. Selama Hackathon, Indosat Ooredoo menyediakan fasilitas lengkap bagi peserta seperti tenaga medis lengkap dengan ambulance yang siaga 24 jam, tempat istirahat, sudut hiburan, makanan dan minuman. Tersedia hadiah puluhan juta rupiah serta sertifikat bagi pemenang yang mampu memenuhi kriteria juri.

Pada program IWIC 11, kategori kompetisi yang dapat diikuti adalah Kids & Teens, BeginnerProfessional,  dan Women & Girls. Kategori-kategori ini akan berkompetisi untuk ide dan aplikasi di bidang EntertainmentUtilityMedia (social media, chatting, ebook) dan juga Special Needs. Para peserta dapat membuat ide dan aplikasi untuk sistem operasi Android, iOS, Windows Mobile. Para pemenang IWIC akan mendapatkan berbagai hadiah menarik diantaranya uang tunai senilai total ratusan juta rupiah serta kesempatan untuk mengunjungi berbagai perusahaan global. (Icha)

 

 

 

Telkomsel Dukung Pemkot Tangerang Selatan Membangun Ekosistem Smart City

0

Telko.id – Untuk melakukan digitalisasi pada sebuah kota dibutuhkan ekosistem yang mendukung. Termasuk juga masyarakat kota nya. Telkomsel adalah salah satu operator yang giat mendukung sebuah kota untuk siap menghadapi era digital dan membangun ekosistem smart city. Kali ini, operator ini mendukung pemerintah kota (Pemkot) Tangerang Selatan, bertepatan dengan ulang tahun ke-9 kota ini.

Dalam mempersiapkan masyarakatnya, Telkomsel bersama Pemkot Tangerang Selatan menggelar kegiatan Tangerang City Run 9K (19/11). Gelaran yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemkot Tangsel ini menghadirkan konsep kolaborasi gaya hidup sehat dengan gaya hidup digital untuk penguatan ekosistem Smart City dalam keseharian masyarakat Tangerang Selatan.

“Selama ini Telkomsel telah membangun kerja sama sinergis bersama Pemkot Tangsel dalam mewujudkan ekosistem Smart City agar lebih cepat diadopsi dalam keseharian masyarakat kota Tangerang Selatan. Telkomsel memandang dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini, kota Tangerang Selatan telah berkembang cukup pesat dan masyarakatnya sangat terbuka dengan kemajuan teknologi terutama dalam pemanfaatan layanan telekomunikasi seluler yang mendukung gaya hidup digital mereka,” kata Ririn Widaryani Executive Vice President Area Jabotabek Jabar Telkomsel.

Telkomsel pun memperkenalkan konsep layanan digital melalui pemanfaatan layanan mobile financial service Telkomsel TCASH untuk transaksi pembayaran dalam bazaar kuliner dan produk unggulan kota Tangsel.

Telkomsel juga menghadirkan gerai penjualan dan pelayanan produk unggulan yang dapat dinikmati seluruh masyarakat yang hadir, seperti layanan upgrade kartu 4G LTE gratis, promo khusus penukaran Telkomsel POIN, bazaar bundling smartphone 4G LTE paket kuota data unggulan dengan harga terjangkau, serta layanan Telkomsel TCASH dengan promo harga khusus di sejumlah tenant yang semua sudah didukung dengan ftur terbaru menggunakan teknologi Snap QR Qode TCASH. Telkomsel juga menyediakan beragam doorprize menarik mulai dari peralatan rumah tangga, sepeda, smartphone 4G, hingga paket wisata ke Singapura.

Dalam kesempatan ini juga, Telkomsel bersama Pemkot Tangerang Selatan bersinergi dalam rencana pengembangan akses pembayaran retribusi Pemkot menggunakan layanan mobile financial service Telkomsel TCASH. Nantinya layanan tersebut dapat dimanfaatkan masyarakat Tangerang Selatan khususnya para pelaku bisnis sebagai upaya mendorong percepatan konsep cashless society dalam operasional administrasi layanan publik yang dikelola Pemkot Tangerang Selatan.

Ririn lebih lanjut menjelaskan, di kota Tangerang Selatan sendiri pengguna layanan data Telkomsel meningkat hingga 12% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini mendorong pertumbuhan trafik layanan data hingga 113%, yang dikontribusi oleh kenaikan trafik layanan 4G LTE mencapai 318%. Pertumbuhan pemanfaatan layanan data yang cukup pesat ini juga mendorong Telkomsel untuk meningkatkan penetrasi layanan digital, yang salah satunya pemanfaatan layanan TCASH oleh pedagang di kawasan Pasar Modern Bintaro, Tangerang Selatan.

“Saat ini kota Tangerang Selatan sudah ada 39 merchant lokal yang bekerja sama dengan Telkomsel untuk pemanfaatan akses transaksi pembayaran menggunakan layanan mobile financial service TCASH. Selain penetrasi melalui pelaku bisnis, kedepannya Telkomsel akan mengembangkan pemanfaatan layanan TCASH dengan fitur Snap QR Code ini untuk fasilitas “kotak amal digital” di sejumlah Masjid di kota Tangerang Selatan. Telkomsel optimis, didukung pertumbuhan jumlah BTS berteknologi terdepan 4G LTE yang mencapai 115% di kota Tangerang Selatan, adopsi gaya hidup digital masyarakat akan semakin mempercepat pembangunan ekosistem Smart City di kota Tangerang Selatan” tutup Ririn.  (Icha)

 

 

Indosat Tidak Akan ‘Sentuh’ Bisnis Digital

0

Telko.id – Setelah beberapa tahun belakangan Indosat mencoba bermain dibisnis digital dengan membangun sendiri, kini operator ini seperti ‘alergi’ dengan bisnis digital. Konsep digitalisasi yang akan dilakukan akan berubah. Meski demikian, Indosat akan tetap berupaya mendukung pemerintah mewujudkan masyarakat ekonomi digital Indonesia.

Seperti apa cara yang akan dilakukan oleh indosat? Joya Wahyudi, sebagai Joy Wahyudi, President Director & CEO Indosat Ooredoo yang baru mengatakan bahwa perusahaan dibawah pimpinannya ini akan fokus pada bisnis intinya, yakni sebagai penyedia jaringan yang dapat dipercaya oleh masyarakat.

“Peningkatan kualitas jaringan dan infrastruktur digital serta pemerataan digital adalah kunci untuk mewujudkan visi digital nation yang dicanangkan pemerintah,” kata Joy

“Kami terus berupaya menjadi pelopor dalam membangkitkan visi digital melalui banyak kegiatan seperti Indonesia Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC) hingga inkubasi bisnis start up untuk membentuk ekosistem digital yang berkelanjutan. Kami juga terus mendorong berbagai upaya pemerataan akses digital dan menjembatani literasi digital ke berbagai wilayah di Indonesia,” tambah Joy

“Hal ini kami lakukan karena semua yang berkenaan dengan digital, membutuhkan ‘jalan’ untuk bisa digunakan. ‘Jalan’nya ini yang kami sediakan. Dan, ini harus bagus,” ujar Joy menjelaskan disela acara Digital Economic Briefing dengan mengangkat tema “Menuju Visi 2020: Mendorong Pertumbuhan Eksponensial Ekonomi Digital di 2018.

Joy menambahkan bhawa “Tahun-tahun sebelumnya kita banyak bermain-main bikin bisnis ini-itu, sekarang semua kita setop. Kita back to basic“.

Joy pun menyebutkan bisnis e-commerce sebagai contoh bisnis yang akan mereka abaikan. Ia memastikan tak akan ada lagi mencoba peruntungan di bisnis e-commerce.

Dipertegas juga oleh Joy bahwa tidak perlu untuk bersaing dengan Traveloka, Gojek atau straup digital lainnya. Indosat akan menempatkan diri sebagai jembatan antara pelanggan dengan layanan digital yang ada di luar. Misalnya adalah dengan memperkuat jaringan dan paket data sebaik mungkin.

“80 persen dari belanja modal (capex) kita pasti lari ke bisnis dasar, tapi 20 persen kita kan juga ada B2B. Kita ada anak perusahaan B2B seperti Lintas Artha, Artha Jasa, dan lainnya yang kecil-kecil,” tutur Joy. (Icha)

Telkomtelstra ‘Pede’ Bermitra Dengan Microsoft Bakal Naikan Revenue

0

Telko.id – Dalam tiga tahun ke depan, Telkomtelstra optimis revenuenya bakal meningkat signifikan. Hal ini didorong oleh kemitraannya dengan Microsoft sebagai penyedia Hybrid Cloud pertama di Indonesia.

Pasalnya, dengan keberadaan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik sudah berlangsung selama dua tahun. Regulasi yang merupakan turunan dari Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) mengatur tentang kewajiban Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) yang menyelenggarakan pelayanan publik maupun non pelayanan publik.

Di mana, salah satu kewajiban PSE adalah menempatkan Data Center dan Disaster Recovery Center (DRC) di Indonesia. Kebijakan pemerintah ini diantaranya bertujuan untuk melindungi kepentingan negara dan WNI serta implementasi Pasal 40 ayat (2) UU ITE tentang peranan pemerintah dalam melindungi kepentingan umum dari penyalahgunaan informasi elektronik dan transaksi elektronik.

Banyak perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia mencari Telkomtelstra. “Kami dicari oleh banyak perusahaan asing terutama dari industry perbankan dan perminyakan untuk memenuhi peraturan pemerintah tersebut,” ujar Ernest Vincent Hutagalung, Chief Financial Officer telkomtelstra dalam acara Telkomtelstra Digital Summit 2017 – Technology Innovation for Tomorrow’s Business di Jakarta.

Apalagi, dengan menggunakan Hybrid Cloud Microsoft, perusahaan asing dapat menyimpan data-data di server yang berada di Indonesia, tetapi untuk aplikasi yang berat-berat dapat menggunakan server Microsoft yang berada di luar atau di kantor pusat nya masing-masing. Dengan demikian, jadi lebih murah dan terkendali.

“Selain itu, dengan adanya Hybrid Cloud Microsoft ini, Telkomtelstra juga menjadi lebih dipercaya oleh pelanggannya terutama yang ingin melakukan transformasi digital. Di mana dengan menggunakan fasilitas tersebut, yang dulunya, server masuk dalam Capital expenditures (CAPEX) searang dapat dimasukan dalam Operating Expenses (OPEX) yang dapat membuat perusahaan juga lebih efisien,” kata David Gee, Director of Operations – COO Telkomtelstra menjelaskan.

Untuk memastikan layanan cloud yang baik, telkomtelstra juga mengintegrasikan jasa-jasa lain seperti: aplikasi business productivity, layanan jaringan, layanan keamanan, dan layanan profesional.”

Setidaknya, kenaikan revenue yang signifikan, menurut Ernest bisa mencapai 30%. Walaupun tidak dapat dipungkiri, layanan Telkomtelstra lain juga akan tetap meningkat, seperti produk, jasa, dan solusi (Managed Network Services, Integrated Service Management and Professional Services) dan juga managed cloud, unified communications dan integrated suite dari Managed Security Products.

Selain itu, telkomtelstra juga mengajak para pengembang aplikasi Indonesia untuk menggunakan platform Microsoft Azure melalui Indonesia Application Challenge (IAC) dengan memanfaatkan platform Microsoft Azure. Telkomtelstra menyelenggarakan IAC untuk mengajak para pengembang aplikasi di Indonesia untuk memperlihatkan kreativitas mereka dalam mengembangkan aplikasi-aplikasi menggunakan platform Microsoft Azure dan API telkomtelstra untuk menangani tantangan-tantangan di dunia nyata.

IAC memiliki tujuan untuk menggairahkan komunitas pencipta perangkat lunak di Indonesia untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi unik bagi pelanggan telkomtelstra. Kegiatan ini juga menunjukkan kesiapan telkomtelstra untuk mendukung pelaku bisnis, khususnya pengembang aplikasi.

International Data Corporation (IDC) Indonesia melaporkan bahwa anggaran belanja negara untuk teknologi informasi dan komunikasi (TIK) akan meningkat 16% atau setara dengan Rp394 triliun (US$ 29.5 milyar) pada tahun 2020, dari prediksi pada tahun 2017 sebesar Rp339 triliun (US$25.4 milyar). Meskipun hardware dan devices masih mendominasi belanja TIK Indonesia, IDC juga melihat perubahan perilaku perusahaan yang akan membuat layanan TIK menjadi salah satu komponen utama pertumbuhan di tahun 2020. Sedangkan belanja layanan TIK juga diprediksi akan meningkat 61.1% pada tahun 2020 menjadi Rp29 triliun (US$2.2 milyar) dari perkiraan Rp18 triliun (US$1.3 milyar) pada tahun 2017.

“Perubahan ranah kompetisi mengharuskan penyesuaian usaha di berbagai sektor dan investasi pada transformasi digital untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan, mendorong efisiensi operasional, serta mengoptimalkan tenaga kerja dari perusahaan-perusahaan di Indonesia,” lanjut David Gee.

Hal yang terpenting, untuk menghadapi tantangan-tantangan beragam di era digital, telkomtelstra menekankan rencana penyediaan solusi keamanan berkinerja tinggi yang dirancang untuk memberikan pelanggan ketenangan dalam menghadapi berbagai ancaman siber, sehingga dapat lebih fokus dan percaya diri dalam bersaing di era digital. (Icha)

Ini Dua Pemenang Domestik Telkomsel 5-Min Video Challenge: Season 2

0

Telko.id – Video pendek berjudul “Chick-Chick” dan “Sowan” akhirnya terpilih menjadi pemenang kompetisi domestik Telkomsel 5-Min Video Challenge: Season 2. Sebagai pemenang nasional pertama, “Chick-Chick” berhak mendapatkan hadiah berupa uang tunai Rp 150 juta, sedangkan “Sowan” sebagai juara kedua berhak mendapatkan Rp 75 juta.

Keduanya akan mewakili Indonesia pada  kompetisi regional di Singapura pada tanggal 22 November 2017, bersaing dengan video pemenang domestik lainnya dari Singapura, Thailand, Filipina, Australia, dan India untuk memperebutkan gelar juara utama dengan hadiah sebesar 30.000 dollar AS.

Sebagai pemenang kompetisi nasional Telkomsel 5-Min Video Challenge, “Chick-Chick” dan “Sowan” juga berkesempatan mendapatkan gelar “The Regional People’s Choice Award” atau “Video Favorit Regional” berdasarkan voting terbanyak dari publik. Masyarakat Indonesia dapat ikut mendukung kedua karya anak bangsa tersebut untuk mendapatkan gelar “Video Favorit Regional” dengan memberikan suaranya di https://www.the5minvideo.com/finalists-2017/ sampai dengan tanggal 19 November 2017.

“Selamat kepada ‘Chick-Chick’ dan ‘Sowan’ yang berhasil menjadi pemenang Telkomsel 5-Min Video Challenge untuk mewakili  Indonesia di kompetisi regional.  Melihat kedua film pendek tersebut, kami merasa sangat bangga dapat menemukan talenta nasional terbaik yang dapat menghasilkan karya yang sangat menyentuh dan berkualitas. Kami yakin keduanya dapat mengharumkan nama Indonesia dengan mempertahankan gelar juara utama di kompetisi regional,” kata Nirwan Lesmana, Vice President Brand and Communications Telkomsel.

Lebih lanjut Nirwan menambahkan bahwa di tahun kedua pelaksanaan Telkomsel 5-Min Video Challenge,  terlihat peningkatan kualitas pada submisi video yang masuk dibandingkan dengan tahun lalu. “Hal ini merupakan sinyal positif bahwa potensi dan kreativitas generasi muda Indonesia makin berkembang dan Telkomsel senang dapat menjadi wadah penyaluran kreativitas mereka,” tambah Nirwan.

Senada dengan Nirwan, salah satu juri kompetisi domestik The 5-Min Video Challenge yang juga merupakan salah satu sutradara terbaik di Indonesia, Joko Anwar, juga mengatakan bahwa tahun ini kompetisi Telkomsel 5-Min Video Challenge ditandai dengan peningkatan kualitas teknis dan tema yang lebih beragam.

Menanggapi terpilihnya “Chick-Chick” sebagai juara nasional, Kevin Anderson, Sutradara “Chick-Chick”, mengatakan, “Saya terkejut bisa terpilih mewakili Indonesia di kompetisi regional. Melihat para juri yang percaya dengan film kami, saya personally optimis ‘Chick-Chick’ punya peluang untuk menang di regional nanti,” kata Kevin.

Sutradara “Sowan”, Destian Rendra, pun mengungkapkan harapannya untuk dapat memenangkan kompetisi ini. “Film ‘Sowan’ adalah film yang paling serius kami garap. Meski cukup cemas dengan karya para pesaing dengan karya-karya yang hebat dari berbagai negara, kami optimis akan mendapatkan hasil terbaik,” ungkap Destian.

“Chick-Chick” bercerita tentang gadis kecil bernama Kara yang harus tinggal di rumah neneknya karena orangtuanya sedang bertengkar dan tidak berbicara satu sama lain. Di sana ia berteman dengan seekor ayam dan mencoba berkomunikasi dengan ayam tersebut dengan menggunakan telepon kaleng. Sedangkan “Sowan” menghadirkan cerita pendek tentang seorang pria yang melakukan perjalanan dengan menggunakan sepeda motor. Dalam perjalanannya, ia menemukan masalah agrikultura di daerah setempat, di mana selama ini telah terjadi konflik antara petani, pengepul, dan penjual di pasar.

Selain memberikan suara untuk menentukan pemenang “Video Favorit Regional”, publik juga dapat ikut menentukan “Video Favorit Nasional” dari lima video pendek terbaik hasil pilihan panel juri. Kelima video tersebut adalah “Chick-Chick”, “Sowan”, “My Demonic Ex”, “Memori Terakhir”, dan “Surat dari Sinabung”.  Publik dapat melihat video nasional pilihan tersebut sekaligus memberikan dukungannya dengan mengikuti voting nasional di https://5minvideo.id/  sampai dengan tanggal 19 November 2017.

Nirwan kemudian kembali mengajak masyarakat Indonesia untuk mengikuti voting regional agar video perwakilan asal Indonesia bisa berhasil mendapatkan gelar Video Favorit Regional, “Kita tentu akan turut bangga apabila video karya anak bangsa dapat juga terpilih menjadi ‘Video Favorit Regional’ sehingga bisa membawa nama baik Indonesia di depan audiens internasional. Mari kita berikan dukungan dan ikut menentukan juara favorit dengan mengikuti voting sebelum batas waktu yang ditentukan,” tutup Nirwan.

The 5-Min Video Challenge adalah sebuah kompetisi video regional yang mulai diadakan pada tahun 2016 dan merupakan hasil kolaborasi dari operator seluler yang tergabung dalam Singtel Group, yakni Singtel (Singapura), Optus (Australia), AIS (Thailand), Airtel (India dan Afrika), Globe (Filipina), dan Telkomsel (Indonesia). Kompetisi ini terbuka untuk seluruh filmmaker, baik yang sudah berpengalaman di industri film maupun para pemula dan orang awam yang merasa tertantang untuk menciptakan konten berkualitas yang dapat menggugah perhatian masyarakat luas.

Dengan mengangkat tema “Connecting Lives”, kompetisi ini menantang kreativitas dan pemikiran partisipan untuk menginterpretasikan hubungan antara cara kita melihat dunia dan bertindak sehari-hari dengan berbagai kejadian yang mengantarkan kita pada hal-hal penting dalam hidup. Video berdurasi 5 menit tersebut juga bisa menjawab berbagai pertanyaan mengenai hal-hal yang dapat memisahkan maupun menghubungkan kita pada sesama. (Icha)

 

 

 

Ini Dia Tiga Solusi Inovatif Buat Pebisnis di Indonesia Melakukan Transformasi Digital

0

Telko.id – Transformasi digital kini sudah menjadi sebuah desakan yang tak terbendungkan lagi. Tuntuan dari pasar dan industri membuat harus siap melakukan trasnformasi. Namun, tidak semua perusahaan atau pebisnis memiliki kemampuan. Itu sebabnya, Microsoft hari ini meluncurkan tiga solusi inovatif yakni Microsoft 365, Azure Stack, dan Microsoft SQL Server 2017. Peluncuran ini dilakukan dalam Microsoft Industry Summit 2017 yang diselenggarakan di Jakarta.

Ketiga solusi ini dirancang untuk mendukung kinerja tim, melindungi bisnis, dan menyederhanakan manajemen TI dengan satu solusi. Microsoft berkomitmen untuk membantu proses transformasi digital berbagai sektor bisnis di Indonesia, serta membantu mereka untuk dapat terhubung dengan pelanggan, memberdayakan karyawan mereka dan mengoptimalisasi proses pengerjaan serta mentransformasi produk dan juga model bisnis mereka.

Bisnis di Indonesia tengah menghadapi proses transformasi digital yang akan mengubah bagaimana masyarakat menjalani hidupnya, bekerja, dan bermain. Berdasarkan studi Microsoft Asia Digital Transformation yang dilansir pada tahun 2017, 90% pemimpin bisnis di Indonesia percaya bahwa dibutuhkan sebuah transformasi digital dalam bisnis mereka, untuk dapat berkembang dimasa mendatang. Namun, hanya 27% yang menyatakan bahwa mereka telah memiliki strategi digital sepenuhnya. Tiga solusi inovatif yang diluncurkan hari ini diharapkan mampu memberikan solusi cerdas agar para pemimpin bisnis dapat memberdayakan para karyawan.

Bersamaan dengan kemajuan teknologi mobile dan komputasi awansalah satu aspek terpenting dari proses transformasi digital di Indonesia adalah kemampuan bagi para karyawan untuk dapat bekerja dimanapun dan kapanpun dengan aman. Microsoft 365, sebuah solusi intelijen yang lengkap untuk pelanggan komersial baik besar atau kecil, sehingga setiap orang dalam organisasi dapat lebih kolaboratif, mendukung kreativitas dengan cara yang aman dihadirkan. Microsoft 365 menghadirkan Office 365, Windows 10, dan Enterprise Mobility + Security yang digunakan untuk memampukan organisasi-organisasi di Indonesia agar dapat merampingkan manajemen TI dalam satu solusi, yang khusus dirancang untuk bisnis.

Selain itu, sebagai kelanjutan dari produk Azure, Azure Stack diluncurkan dengan ketangkasan dan inovasinya terhadap komputasi awanyang cepat, memungkinkan adanya konsistensi saat menjalankan platform hybrid cloud yang dapat membantu pelaku bisnis mengoptimalkan operasional mereka dan dan memaksimalkan produktivitas. Telkom Telstra dan CBN merupakan mitra awal yang menyediakan solusi bagi konsumen pengguna Azure Stack di Indonesia.

Solusi lainnya yang juga diluncurkan hari ini adalah Microsoft SQL Server 2017, sebuah sistem manajemen database relasional yang dikembangkan untuk mengoptimalkan operasional dan pengelolaan penyimpanan untuk bisnis mereka. Sistem ini dapat diakses melalui Windows, Linux, dan Docker yang menyediakan kemampuan Always Encrypted, Transparent Data Encryption, dan Dynamic Data masking yang mampu menyembunyikan data-data sensitif, juga Row-Level Security yang dapat mengontrol akses ke dalam baris-baris database.

Microsoft SQL Server 2017 juga menyediakan kemampuan baru Machine Learning and Deep Learning yang mendukung seluruh data Anda dengan solusi komperhensif. Dengan segala keunggulannya, tahun 2017 juga merupakan tahun ketiga bagi Microsoft untuk masuk dalam kategori “leader” dalam Gartner Magic Quadrant untuk sistem manajemen basis data operasional.

Pada saat peluncuran, keamanan dan kepercayaan menjadi kunci yang disorot diantara solusi-solusi Microsoft lainnya. Berdasarkan laporan Microsoft Security Intelligence (SIR) Volume 22 yang diluncurkan ditahun 2017. Indonesia termasuk ke dalam daftar lima negara di Asia Tenggara yang paling terpapar program-program berbahaya. “Seiring dengan semakin gencarnya serangan siber, kami mengerti pentingnya keamanan bagi mitra kerja dan juga pelanggan di Indonesia. Perlindungan tangguh Microsoft terhadap ancaman menciptakan grafik keamanan yang mampu melindungi semua unsur dalam solusi-solusi kami,” tutur Linda Dwiyanti, Chief Marketing and Operations Microsoft Indonesia.

“Bersamaan dengan tingginya adopsi teknologi digital yang terus membawa peluang-peluang hebat, menjadi penting untuk mengatasi perubahan ekspetasi, pengetahuan, kemampuan dan juga alat yang digunakan baik oleh karyawan maupun pelanggan, untuk dapat berbaur dalam Revolusi Industri Keempat,” ujar Linda Dwiyanti. “Misi kami adalah untuk mendukung setiap orang dan juga setiap organisasi di Indonesia untuk dapat mencapai lebih banyak hal, juga untuk mentransformasi model bisnis, dan menemukan kembali nilai didalamdunia yang kerap berubah ini.” (Icha)

Efisiensi Operasional Buat Indosat Bukukan Laba Bersih Rp.1.090,3 Miliar

0

Telko.id – Indosat membukukan laba bersih yang kuat sebesar Rp1.090,3 miliar pada 9B 2017 atau tumbuh +29,0% dibanding periode yang sama tahun lalu, bersumber dari pertumbuhan pendapatan serta didukung oleh implementasi program peningkatan efisiensi operasional yang berjalan dengan sangat baik. 

Perusahaan berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan konsolidasian yang menggembirakan sebesar 4,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan konsolidasian tumbuh menjadi Rp22,6 triliun, utamanya didukung oleh pertumbuhan pendapatan selular sebesar 4,7% menjadi Rp18,7 triliun. Pendapatan dari layanan data selular juga tumbuh pesat sebesar 38,7% menjadi Rp10,5 triliun, memberi kontribusi sebesar 56% terhadap pendapatan selular.

Jumlah pelanggan selular pada 9B 2017 mencapai 97 juta pelanggan, meningkat sebesar 15,4 juta pelanggan dibandingkan dengan 9B 2016 di mana ini merupakan hasil dari penawaran program-program pemasaran menarik yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup pelanggan. Indosat Ooredoo telah membangun 6.035 BTS tambahan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dimana 94% di antaranya merupakan BTS 3G dan 4G untuk menunjang pertumbuhan penggunaan data yang sangat tinggi.

Inisiatif-inisiatif yang dilakukan Perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional Perusahaan juga telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Beban operasional Perusahaan selama 9B 2017 meningkat 3,3%, di bawah tingkat pertumbuhan pendapatan, sehingga Perusahaan berhasil meningkatkan laba usaha sebesar 14,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Di sisi EBITDA, Indosat Ooredoo berhasil membukukan pertumbuhan EBITDA sebesar 4,7% menjadi Rp9,9 triliun (9B 2016: Rp9,5 triliun), dengan marjin EBITDA sebesar 43,9%.

Total utang dari pinjaman bank dan obligasi pada 9B 2017 juga mengalami pengurangan sebesar Rp2,4 triliun atau menurun sebesar 11,8% dibanding 9B 2016. Porsi utang dalam denominasi USD turun sebesar 76,1% dari USD186,4 juta (mewakili 12% dari total utang) pada 9B 2016 menjadi sebesar USD44,6 juta (mewakili 3% dari total utang) pada 9B 2017, dimana Indosat Ooredoo melanjutkan upayanya untuk mengurangi pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang. Penurunan total utang telah menambah efisiensi pada biaya keuangan sebesar Rp136 miliar atau turun 7,9% dibanding periode yang sama tahun lalu. (Icha)

Qualcomm Tolak Tawaran Broadcom Rp.1.755 Triliun, Kenapa?

0

Telko.id – Qualcomm Inc. menolak tawaran akuisisi sebesar $ 105 miliar setara dengan Rp.1.755 Triliun dari Broadcom Ltd. yang sebenarnya akan memulai apa yang akan menjadi pertempuran pengambilalihan teknologi terbesar dalam sejarah.

Perusahaan yang berbasis di San Diego tersebut merekomendasikan agar pemegang saham menolak kesepakatan tersebut, dengan mengatakan bahwa ini adalah langkah oportunis oleh Broadcom untuk membeli pembuat chip nirkabel dengan harga murah.

Qualcomm juga mengatakan bahwa transaksi tersebut mungkin menghadapi pengawasan ketat yang akan menimbulkan keraguan pada saat penyelesaiannya.

Penolakan ini menaikkan tekanan pada Broadcom untuk mempermanis penawarannya, tapi sampai saat ini, Broadcom mengatakan bahwa pihaknya tetap “berkomitmen penuh” untuk terus melakukan pembelian.

“Ini adalah keyakinan dengan anggapan bahwa proposal Broadcom secara signifikan mengurangi nilai Qualcomm terhadap posisi kepemimpinan perusahaan dalam teknologi mobile dan prospek pertumbuhan di masa depan,” kata Paul Jacobs, ketua eksekutif dan ketua dewan Qualcomm, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Blommberg.

Sebagai informasi, Chief Executive Officer Broadcom Hock Tan pada 6 November menawarkan $ 70 per saham tunai dan saham untuk Qualcomm. Langkah ini diambil untuk membuatnya jadi pemimpin pasar chip nirkabel di perangkat seperti iPhone Apple Inc.

Bahkan sebelum tanggapan Qualcomm, Tan dan para penasihatnya bersiap untuk melakukan pertarungan proxy di mana mereka mengajukan banding langsung kepada investor Qualcomm.

Qualcomm naik 2,2 persen menjadi $ 65,96 pukul 11:17 am di New York, Senin. Sejak penawaran dari Broadcom, ia telah diperdagangkan di bawah harga penawaran karena skeptisisme bahwa transaksi dapat diselesaikan. Saham Broadcom sedikit berubah pada hari Senin.

Pernyataan dari Qualcomm tersebut disambut positif oleh Tan tapi dengan harapan negosiasi dapat tetap berjalan baik.

“Kami telah menerima umpan balik positif dari pelanggan utama mengenai kombinasi ini,” katanya dalam sebuah pernyataan menyusul penolakan Qualcomm.

“Kami terus percaya bahwa proposal kami merupakan alternatif yang paling menarik dan memberi nilai tambah bagi pemegang saham Qualcomm dan kami didorong oleh reaksinya,” ujar Tan.

Sebenarnya, Broadcom membeli Qualcomm akan membentuk kembali industri pembuatan chip, mengubah Broadcom menjadi pembuat semikonduktor terbesar ketiga, di belakang Intel Corp dan Samsung Electronics Co. Bisnis gabungan akan langsung menjadi penyedia default dari seperangkat komponen yang dibutuhkan untuk membangun masing-masing dari lebih dari satu miliar smartphone terjual setiap tahunnya.

Kesepakatan itu akan mengalahkan nilai akuisisi Dell Inc. senilai $ 67 miliar terhadap EMC pada tahun 2015 – yang merupakan yang terbesar di industri teknologi.

Sebagai informasi, Tan telah membangun Broadcom melalui serangkaian transaksi yang mampu membantu terbentuknya kembali industri semikonduktor senilai $ 300 miliar. Sebelumnya telah berhasil menarik kesepakatan dengan pendekatan intensif.

Namun, target Broadcom untuk menutup lebih dari $ 40 miliar pembelian NXP Semiconductors NV membuatnya harus lebih agresif lagi. Tan juga mengatakan tawarannya untuk Qualcomm tetap berjalan, dengan atau tanpa akuisisi Qualcomm atas NXP.

Untuk saat ini, dewan Qualcomm tetap berpegang pada tim manajemennya, dipimpin oleh Chief Executive Officer Steve Mollenkopf.

“Setelah melakukan tinjauan menyeluruh, dilakukan dengan berkonsultasi dengan penasihat keuangan dan hukum kami, dewan menyimpulkan bahwa proposal Broadcom secara dramatis mengurangi Qualcomm dan mendapat ketidakpastian peraturan yang signifikan,” kata Tom Horton, direktur utama perusahaan tersebut, dalam pernyataan tersebut.

“Kami sangat yakin bahwa strategi Steve dan timnya adalah untuk memberikan nilai yang jauh lebih baik bagi para pemegang saham Qualcomm daripada penawaran yang diajukan”. (Icha)