spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...
Beranda blog Halaman 1328

Rangsang Peminat Musik Telkomsel Gandeng 5 Aplikasi Musik Top

0

Telko.id – Pertumbuhan LangitMusik Telkomsel masih kurang memuaskan. Saat ini baru 17 juta pelanggan yang menikmati musik digital. Hanya 500 ribu downloader dan 30% saja yang menjadi pengguna aktif setiap bulan.

Untuk itu Telkomsel menghadirkan Paket MusicMAX yang merupakan paket bundling musik digital dan data khusus untuk mengakses aplikasi musik terpopuler bagi pelanggan kartuHalo, simPATI, Kartu As, dan LOOP, di mana pelanggan bisa menikmati jutaan lagu dari berbagai genre langsung di smartphone dan komputer tablet dengan harga yang terjangkau.

Harapannya, MusicMAX menjadi solusi layanan bagi penggemar musik untuk menikmati lagu favorit secara mobile seiring perkembangan gaya hidup yang semakin digital. Hal ini juga diharapkan mampu merangsang masyarakat penggemar musik untuk mendengarkan lewat aplikasi digital yang ada dalam LangitMusik.

“Peluncuran MusicMAX dan aplikasi LangitMusik versi baru menunjukkan langkah nyata Telkomsel dalam mendukung kemajuan industri kreatif nasional khususnya industri musik dengan memfasilitasi para pemangku kepentingan di industri ini, antara lain label rekaman, pencipta lagu, dan penyanyi. Inilah bentuk dukungan terhadap pemerintah dan pelaku industri musik dalam upaya mengurangi dan melawan pembajakan karya musik,” ujar Alistair Johnston, Direktur Marketing Telkomsel menjelaskan.

Untuk menikmati paket MusicMAX, pelanggan dapat mengakses aplikasi My Telkomsel, lalu pada menu “Pilih Paket” pilih “Entertainment”, selanjutnya pilih “MusicMAX’. Pelanggan juga dapat menghubungi menu akses *363#, lalu pilih “MusicMAX”. Paket MusicMAX memberikan kuota music streaming hingga 2 GB untuk mengakses aplikasi LangitMusik Premium, JOOX, Smule, Guvera, Prambors FM, dan Gen FM dengan harga mulai dari Rp 6.000 perminggu dan Rp 20.000 perbulan. Tersedia juga paket premium yang menyediakan fasilitas JOOX VIP, di mana pelanggan bisa menikmati koleksi lagu terlengkap beserta lirik dan fitur menarik lainnya di aplikasi JOOX dengan kuota sebesar 1 GB seharga Rp 49.000 perbulan.

Pada kesempatan yang sama, Senior Vice President Consumer Marketing Telkomsel Ririn Widaryani mengatakan, “Hadirnya MusicMAX merupakan jawaban bagi pelanggan yang ingin menikmati music experience sepuasnya. Paket MusicMAX lahir dari pengembangan LangitMusik dan diperkuat kolaborasi dengan para mitra strategis yang menjadikan paket ini sebagai layanan musik digital terbaik dan terlengkap. Ini adalah bukti komitmen Telkomsel untuk menyediakan ragam alternatif layanan hiburan digital terbaik sesuai kebutuhan pelanggan.”

Aplikasi LangitMusik terbaru menyediakan beragam fitur menarik agar pelanggan semakin menikmati asyiknya online music streaming. Fitur Dolby Audio membuat jutaan lagu favorit bisa didengarkan dengan kualitas yang sangat baik. Pelanggan juga bisa menyusun playlist sesuai jenis musik yang disukai dan sesuai mood, bahkan berbagi playlist tersebut dengan pengguna LangitMusik lainnya. LangitMusik versi baru juga telah dilengkapi dengan lirik.

Sementara itu, JOOX yang menjadi salah satu mitra strategis dalam paket MusicMAX merupakan aplikasi dan layanan music streaming yang dikembangkan Tencent Holdings Limited, penyedia value added services terkemuka di Tiongkok.

“Dalam waktu kurang dari setahun setelah peluncuran, JOOX telah menjadi salah satu layanan music streaming paling populer di Indonesia. Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar dan kami melihat ada peningkatan tren untuk mendengarkan musik melalui mobile device. Dengan dukungan Telkomsel, kami yakin pengguna dapat dengan mudah menikmati streaming lagu-lagu favorit mereka di mobile device kapan pun dan di mana pun,” kata Benny Ho, Senior Director of Business Development Tencent.

Telkomsel menargetkan dengan adanya Paket MusicMax yang memberikan 2GB perbulan ini mampu meningkatkan pengguna menjadi 3 juta pelanggan atau downloader. Selain itu juga mampu meningkatkan penggunaan data yang saat ini hanya 100Mbs setiap bulannya.

Kenyamanan pelanggan dalam menikmati layanan musik digital didukung jaringan berkualitas dengan lebih dari 124.000 base transceiver station (BTS), termasuk lebih dari 5.200 eNode B (BTS 4G), yang tersebar di seluruh Indonesia. (Icha)

Indosat Road Show Untuk Jaring Potensi Mahasiswa Sebagai investor

0

Telko.id – Sebagai komitmen mendukung perkembangan industri pasar modal di Indonesia, Indosat Ooredoo melakukan rangkaian roadshow ke beberapa universitas untuk mengajak dan menjaring potensi generasi muda sebagai investor saham yang andal.

Kegiatan roadshow ini merupakan bagian dari Indosat Ooredoo Stock Trading Contest (ISTC) 2016 yang pada tahun ini memasuki tahun kedua penyelenggaraannya setelah tahun sebelumnya berhasil menjaring 8.819 peserta.

Setelah diluncurkan pada Agustus lalu, ISTC 2016 telah mengunjungi 9 kampus di seluruh Indonesia yang masing-masing diikuti oleh lebih dari 150 orang peserta. Roadshow tersebut berisi tentang penjelasan seputar perkembangan pasar saham di Indonesia, penjelasan mengenai program Indosat Ooredoo Stock Trading Contest 2016, dan diakhiri dengan kompetisi perdagangan saham lewat aplikasi ISTC untuk mencari King of Investar dari tiap-tiap kampus.

“Program ISTC bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan terutama investasi saham di pasar modal khususnya bagi generasi muda Indonesia dengan memanfaatkan teknologi mobile dan aplikasi digital. Tingginya animo yang terlihat dari jumlah peserta dan banyaknya diskusi interaktif saat roadshow, membuat kami semakin yakin bahwa program ini akan meningkatkan jumlah investor saham yang kemudian akan berpengaruh pada pembangunan ekonomi Indonesia yang lebih baik,” ujar Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo, Deva Rachman.

Indosat Ooredoo Stock Trading Contest (ISTC) diselenggarakan atas kerja sama Indosat Ooredoo, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (Trimegah). Kompetisi ini memungkinkan peserta melakukan transaksi saham virtual yang mengacu kepada sejumlah saham pilihan yang diperdagangkan di BEI secara realtime.

Beberapa peserta yang melakukan transaksi tertinggi akan diundang dalam bootcamp selama dua hari untuk mendapat edukasi mengenai pasar modal.

Beberapa kampus yang menjadi tujuan roadshow ISTC 2016 antara lain Universitas Andalas, Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Pasundan, Universitas Brawijaya, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Hasanuddin, Universitas Negeri Lampung, dan Universitas Negeri Jakarta. Pendaftaran program ini akan ditutup pada 31 Oktober 2016. Para peserta akan memperebutkan hadiah Saldo Dompetku dan Capital Investment. (Icha)

Korea Telecom Berhasil Test Panggilan Dijaringan 5G

0

Telko.id – Peneliti dari Korea Telecom dan Samsung Electronics mendemonstrasikan panggilan pertama dijaringan 5G yang menggunakan komunikasi via Jalur data. Dengan menggunakan handset khusus komunikasi tersebut dilakukan di laboratorium Samsung Electronics di Suwon pada 25 Oktober, seperti yang dilansir dari Business Korea.

Dengan keberhasilan tersebut, KT dan Samsung Electronics mengklaim sebagai uji coba 5G yang pertama di dunia dalam melakukan telekomunikasi data.
Kedua perusahaan mengumumkan pada 26 Oktober bahwa mereka melakukan tes dan berhasil bertukar data dengan server telekomunikasi dengan membuat panggilan dengan handset 5G di laboratorium Samsung Electronics di Suwon, Gyeonggi-do pada 25 Oktober.

Ini menandai pertama kalinya bahwa dalam uji coba ini dilakukan melalui proses yang reguler secara keseluruhan dari awal sampai akhir. Meskipun, beberapa kali sudah melakukan uji coba telekomunikasi 5G, tetapi belum pernah selengkap yang sekarang.

Tes ini menggunakan jaringan 5G yang khusus dibangun dalam laboratorium. Sebuah rancangan standar yang digunakan dalam tes ini “KT 5G-SIG” yang dikembangkan oleh produsen peralatan kelas dunia telekomunikasi seperti Samsung Electronics. KT 5G-SIG kemungkinan besar akan dipilih sebagai standar dunia antara beberapa draft standar 5G yang juga diusulkan oleh industri elektronik dan telekomunikasi lain.

Rancangan standar ini, dikembangkan dari November tahun lalu hingga Juni tahun tersebut, diklaim sudah memenuhi persyaratan utama untuk 5G yang ditetapkan oleh International Telecommunication Union (ITU).

Langkah selanjutya, setelah industri elektronik dan telekomunikasi Korea berhasil melakukan panggilan pertama tersebut adalah meningkatkan akurasi teknologi dengan melakukan upgrade yang cukup besar.

“Kami akan mengejar kecanggihan teknologi seperti scaling up output dari peralatan jaringan untuk memperkuat 5G Data telekomunikasi dalam keadaan apapun,” kata seorang perwakilan Samsung.

Ini merupakan tantangan yang harus dihadapi saat ini untuk komersialisasi 5G. Termasuk juga untuk mengembangkan chip modem, smartphone dan peralatan untuk BTS agar sesuai dengan standar ini.

KT berencana untuk terus menguji 5G interoperabilitas dengan beberapa vendor lain sampai 2016. Setelah itu mulai bangun jaringan untuk uji coba termasuk untuk verifikasi secara mendalam pada tahun 2017.

KT mengatakan bahwa berdasarkan keberhasilan ini maka pihaknya akan mulai bekerja untuk memberikan layanan 5G di Olimpiade Musim Dingin 2018 Pyeongchang.

Sebagai informasi, saat ini, Qualcomm dari AS tak tertandingi dalam pengembangan chip modem 5G. Perusahaan ini menyebutkan bahwa prototipe yang dimiliki dapat memproses data dengan kecepatan 5GB per detik dan akan dirilis pada paruh kedua 2017.

Huawei dikabarkan juga melakukan investasi besar-besaran untuk memproduksi peralatan telekomunikasi 5G setelah 4.5G.

Investasi Korea untuk 5G ini memang luar biasa. Jauh meninggalkan Amerika dan Cina.

Samsung Electronics pun memiliki masa depan yang cerah dalam teknologi. Terlebih, perusahaan asal Korea ini juga mengambil bagian dalam Advanced Wireless Research Initiative (AWRI) di Gedung Putih sebagai anggota Direksi. (Icha)

Gara-gara Note 7, Pendapatan dan Laba Samsung Anjlok

0

Telko.id – Apa yang menimpa Galaxy Note 7 bisa dibilang menjadi sebuah petaka bagi Samsung. Dan seperti sudah diduga sebelumnya, kerugian besar yang dialami perusahaan asal Korea Selatan ini – akibat recall besar-besaran yang dilakukan – telah berdampak pada jatuhnya pendapatan dan laba Samsung di kuartal ketiga 2016.

Dilaporkan Mashable, Kamis (27/10), pendapatan perusahaan untuk kuartal ini adalah 47.82 triliun won (Rp 545 triliun), turun 3,87 triliun won atau Rp 44 triliun yoy (year on year). Laba operasional untuk kuartal ini juga turun tajam dibandingkan tahun lalu – 5.2 triliun won (Rp 59 triliun), turun 2,19 triliun won (Rp 24 trilun).

[Baca: Ini Dia Kerugian Samsung Akibat Recall Galaxy Note 7]

Namun demikian, Samsung menegaskan bahwa sementara Divisi Mobile Communications dan IT menderita karena penghentian Note7, Divisi Consumer Electronics mencapai pertumbuhan pendapatan yang solid tahun ke tahun karena penjualan yang kuat dari SUHD TV set dan peralatan rumah premium.

Dan sementara Samsung masih akan menderita lantaran luka yang ditimbulkan Note7 pada kuartal berikutnya, perusahaan berharap akan melihat banyak perbaikan tahun depan.

“Melihat ke tahun 2017, perusahaan akan fokus pada pencapaian pertumbuhan pendapatan yang solid melalui normalisasi bisnis mobile sementara meningkatkan pendapatan untuk bisnis komponen melalui perluasan V-NAND dan panel OLED,” kata laporan laba.

Salah satu misi utama Samsung untuk tahun depan, jika bicara tentang divisi mobile-nya, adalah “memperoleh kembali kepercayaan konsumen,” dan itu akan menjadi sesuatu yang menarik untuk dilihat, mengenai bagaimana Samsung akan berusaha untuk mencapai misi itu.

Baru-baru ini, Samsung mulai menawarkan diskon besar-besaran untuk pengguna Galaxy Note 7 yang ingin mengganti perangkatnya dengan Galaxy Note 8 tahun depan. Dengan catatan, mereka tetap setia menggunakan perangkat Samsung. Ke depan, tawaran menarik lainnya bukannya tidak mungkin akan digulirkan. So, kita lihat saja.

Operator Ini Terinfeksi DDos Karena Pelanggannya Sendiri

0

Telko.id – Operator asal Singapura,  StarHub menyalahkan serangan DDoS yang berasal dari perangkat pelanggan yang terinfeksi ‘sendiri untuk dua kasus matinya arus broadband selama beberapa hari terakhir.

Pada konferensi pers kemarin, StarHub mengumumkan temuan terbaru dari penyelidikan atas downtime yang terjadi pada tanggal 22 hingga 24 Oktober, TelecomAsia melaporkan (27/10).

Kedua momen dimana matinya arus broadband tersebut berlangsung selama sekitar dua jam, hal ini tentu saja menyebabkan banyak pelanggan broadband rumahan tidak dapat menjelajahi situs web karena lonjakan lalu lintas DNS yang berasal dari engine yang terinfeksi.

Karena lalu lintas berasal dari pelanggan StarHub sendiri. Tapi ketika serangan itu terdeteksi, StarHub menyaring lalu lintas secara manual  dari perangkat yang terinfeksi untuk memulihkan layanan bagi pelanggan lainnya.

StarHub juga telah mengumumkan rencananya untuk mengirim teknisi untuk membantu pelanggan membersihkan perangkat yang terinfeksi di rumah mereka.

Sementara itu, Badan Keamanan Cyber Singapura dan Infocomm Media Development Authority telah mendesak operator untuk memperkuat pertahanan mereka terhadap serangan DDoS, dan mencatat bahwa hal ini menandai pertama kalinya Singapura telah mengalami hal semacam itu dan serangan terhadap infrastruktur jaringan.

Lebih lanjut, Darktrace managing director untuk APAC, Sanjay Aurora mengatakan bahwa operator dan ISP cenderung menemukan diri mereka sebagai target serangan dan ini kian hari kian meningkat.

“Infrastruktur inti perusahaan telekomunikasi adalah target yang sangat diinginkan oleh kriminal di dunia maya [tapi] mendapatkan akses kesana bukanlah perkara mudah dan membutuhkan keahlian yang mendalam dalam arsitektur spesialis,” katanya.

“Apa yang harus diwaspadai ISP adalah kemungkinan serangan DNS amplifikasi yang sama secara lebih teratur, mengingat bahwa mereka memerlukan relatif sedikit keterampilan dan usaha tetapi dapat menyebabkan sejumlah besar kerusakan. Hal ini membuat mereka semakin populer di kalangan hacker. “

Dia juga mengatakan bahwa serangan DDoS berbasis DNS-bisa berdampak pada jaringan dengan menjenuhkan bandwith pada lalu lintas berbahaya, sementara juga meningkatkan volume paket yang dikirim dan berdampak negatif pada pengalaman pelanggan dan pada akhirnya pendapatan dari operator tersebut.

Aurora menambahkan bahwa ada kemungkinan serangan DDoS disebabkan oleh Mirai, yakni sebah botnet IOT yang bertanggung jawab atas serangan DDoS baru-baru ini terhadap penyedia layanan DNS yang berbasis di Amerika Serikat, Dyn. Serangan ini digunakan terinfeksi perangkat IOT.

Telkomsel Gandeng Astra Otoparts Demi Terbentuknya Ekosistem IoT

0

Telko.id – Telkomsel kembali memperluas titik penjualan produk T-Bike melalui kerja sama dengan salah satu perusahaan penyedia layanan suku cadang kendaraan bermotor ternama di Indonesia, Astra Otoparts, yang sudah dikenal dengan outlet Shop&Drive yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk tahap awal, produk T-Bike kini bisa diperoleh di Shop&Bike dan 7 outlet Bike Corner di beberapa outlet Shop&Drive yang ada di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

“Sejak diluncurkan pada bulan Maret 2016 lalu, produk T-Bike telah mendapatkan sambutan yang baik dari pelanggan. Melalui kerja sama dengan Astra Otoparts ini, Telkomsel berharap dapat memperluas ekspansi titik penjualan sehingga lebih memudahkan pelanggan untuk bisa menikmati layanan T-Bike. Terlebih melalui dukungan titik outlet Shop&Drive yang sudah tersebar di sejumlah wilayah serta jaminan tenaga mekanik yang berkualitas,” ujar Erick Noviantoro, General Manager M2M Sales Telkomsel menjelaskan.

T-Bike merupakan salah satu produk unggulan Internet of Things (IoT) dari Telkomsel yang dapat diintegrasikan di seluruh jenis dan merek kendaraan sepeda motor. Didukung dengan kualitas jaringan Telkomsel serta layanan aplikasi yang user friendly, T-Bike juga telah dipercaya sejumlah perusahaan dalam memonitor dan mendukung petugas lapangan mereka yang menggunakan sepeda motor sebagai kendaraan operasional kerja.

Retail Division Head Astra Otoparts Indra Nugraha Wisuda mengatakan, “Melihat adanya potensi pasar terhadap kebutuhan alat untuk melengkapi kendaraan roda dua agar menjadi lebih aman dan termonitor dari ancaman tindakan pencurian, Shop&Drive bekerjasama dengan Telkomsel untuk memasarkan produk T-Bike melalui jaringan Shop&Bike dan Bike Corner di beberapa outlet Shop&Drive tertentu untuk keamanan motor konsumen. Dengan adanya kerjasama ini, kami berkomitmen untuk terus menyediakan layanan dan produk yang bermanfaat dan berkualitas tinggi untuk pelanggan kami yang telah terbukti di bebepara produk, seperti: oli, aki, shock absorber, dan ban serta aksesoris yang dijual di Shop&Drive dan Shop&Bike.”

Saat ini produk T-Bike sudah dapat dibeli di 8 outlet Shop&Bike Ciledug dan Bike Corner di beberapa outlet Shop&Drive di wilayah Jadetabek, antara lain outlet Shop&Drive Merdeka, Shop&Drive Harapan Mulya-Bekasi, Shop&Drive Wolter Mongonsidi, Shop&Drive Penggilingan, Shop&Drive Artha Gading, Shop&Drive Garuda, dan Shop&Drive Citayam, Depok. Di seluruh lokasi tersebut, pelanggan juga akan dilayani untuk proses instalasi serta pengetesan perangkat T-Bike oleh mekanik handal dari Shop&Drive.

Di 8 outlet tersebut, produk T-Bike dapat diperoleh dengan harga Rp 749.000 untuk pelanggan ritel, yang mana harga tersebut lebih murah dibandingkan dengan motor tracker merek lain yang rata-rata memiliki harga Rp 1,5 juta. Untuk informasi lebih lanjut mengenai T-Bike dan lokasi mendapatkan T-Bike secara ritel, dapat diakses melalui situs tsel.me/tbike.

Sebelumnya, T-Bike sudah tersedia di 41 T-Bike Corner yang tersebar di sejumlah bengkel dan outlet aksesoris kendaraan motor di wilayah Jabodetabek. Melalui kerja sama dengan Astra Otoparts selaku pengelola Shop&Drive, Telkomsel berharap dapat mendorong ekosistem Internet of Things (IoT) lebih luas lagi dalam kehidupan keseharian masyarakat dengan memanfaatkan kecanggihan fitur lengkap yang dihadirkan oleh T-Bike seperti memonitor dan memandu lokasi, kecepatan, dan area berkendara sepeda motor, serta mengendalikan akses mesin sepeda motor dari aplikasi di ponsel cerdas guna meningkatkan kenyamanan bikers dalam berkendara. (Icha)

Beli Reksadana Kini Bisa via Potong Pulsa

0

Telko.id – BNP Paribas Investment mempelopori akses investasi Reksa Dana bagi masyarakat Indonesia melalui #Akubisainvestasi. Program #AkuBisaInvestasi ini merupakan suatu inisiatif yang mendukung program OJK dalam rangka perluasan basis investor ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Untuk berinvetasi reksa dana kini dapat menggunakan telepon seluler. Inisiatif ini merupakan kali pertama sebuah perusahaan manajer investasi memanfaatkan teknologi telepon seluler untuk memudahkan transaksi membeli Reksa dana dari mana saja. Untuk pembeli reksa dana dilakukan dengan memotong pulsa.
Akses berinvestasi lewat pulsa selular ini akan segera tersedia untuk publik mulai 31 Oktober 2016, bersamaan dengan perayaan World Savings Day.

Inisiatif ini salah satu komitmen Paribas di bidang edukasi investasi dan sebagai dukungan atas program OJK untuk perluasan basis investor.

“Calon investor kini dapat menggunakan smartphone mereka untuk membeli reksa dana dengan cara yang amat mudah. Yang kami permudah bukan hanya cara pembeliannya saja, namun juga dari cara pembukaan rekening hingga pembayarannya, yang cukup menggunakan dompet elektronik mereka untuk membeli atau mencairkan reksa dana, ” ujar Vivian Secakusuma, Presiden Direktur BNPP IP menjelaskan.

Vivian juga menambahkan bahwa “Dengan mempertimbangkan, jumlah masyarakat Indonesia yang lebih dari 60% belum memiliki akses keuangan, namun di sisi lain penetrasi telepon seluler nomor tiga tertinggi di dunia, kami melihat sinergi dengan perusahaan telekomunikasi menjadi sangat penting untuk membuka akses finansial kepada masyarakat luas. Selain itu dengan berbekal kesadaran bahwa mayoritas masyarakat Indonesia masih sangat awam akan investasi, kami mengawali inisiatif ini dengan menggunakan reksa dana pasar uang yang hanya berinvestasi di deposito saja, dan tidak ada minimum nilai investasi awal”.

BNPP IP mengawali inisiatif ini dengan bekerja sama dengan Indosat Ooredoo, perusahaan operator telekomunikasi kedua terbesar di Indonesia. Kerja sama ini merupakan salah satu upaya dari kedua perusahaan untuk menjaring para investor baru sehingga Indonesia dapat mencapai basis 5 juta investor pada tahun 2017, sejalan dengan program OJK.

“Dengan mengaktifkan layanan investasi di dalam aplikasi Dompetku Indosat Ooredoo, akan menambah fleksibilitas dari e-wallet terkemuka ini. Pelanggan sekarang dapat dengan mudah melakukan investasi dengan nyaman dan aman melalui ponsel mereka, di samping layanan lain yang sudah ditawarkan,” ujar Prashant Gokarn, Chief of New Business and Innovation Officer Indosat menjelaskan.

Kemitraan strategis dengan BNP Paribas Investment Partners ini sejalan dengan komitmen Indosat untuk mendukung pelaksanaan inisiatif pemerintah pada inklusi keuangan, dengan memperluas akses ke jutaan pelanggan yang memiliki keterbatasan, baik informasi maupun akses ke layanan investasi.

Prashant Gokarn juga menambahkan bahwa “Indosat Ooredoo telah menjadi pemimpin dalam mengubah lanskap digital di Indonesia, dan dengan menggandeng BNP Paribas Investment Partners ke dalam 85 juta pelanggan kami, merupakan winning strategy.”

BNPP IP juga menyelenggarakan seminar edukasi sebagai wujud komitmen #AkuBisaInvestasi perusahaan. Seminar ini dihadiri oleh lebih dari 200 peserta yang berasal dari berbagai kalangan, dimana sebagian besar belum mengetahui cara berinvestasi. Acara turut dihadiri Bapak Fakhri Hilmi, Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 2A, Otoritas Jasa Keuangan; Bapak Prashant Gokarn, Chief of New Business and Innovation Officer Indosat serta Ibu Vivian Secakusuma, Presiden Direktur, PT BNPP IP.

“Kami sangat senang dan bangga dapat memperluas akses investasi bagi masyarakat Indonesia sehingga masyarakat Indonesia dapat memanfaatkan investasi sebagai bagian dari perencanaan keuangan mereka. Peluncuran pada hari ini hanyalah langkah awal dari program #AkuBisaInvestasi. Selanjutnya, kami akan terus bekerja sama dengan pemain terkemuka lainnya di industri untuk mengembangkan program ini. Selaras dengan komitmen kami untuk terus mengedukasi dan memberikan pelayanan bagi masyarakat Indonesia,” tutup Vivian. (Icha)

Kembali Ke Habitat Lama, Akankah Moto ‘Kerasan’?

0

Telko.id – Kembali ke habitat lama memang menyenangkan, hal inilah yang tengah dirasakan oleh Motorola yang kembali memasuki pasar Indonesia. Meski demikian, hal ini juga perlu diwaspadai oleh perusahaan smartphone yang telah diakuisisi oleh Lenovo tersebut, pasalnya pasar Indonesia yang terkenal ‘ramah’ ini juga telah memakan banyak korban yang juga pernah dirasakan oleh Motorola beberapa tahun lalu.

Adrie R. Suhadi, Country Lead Mobile Business Group Indonesia, mengatakan bahwa moto merupakan brand global yang memiliki banyak penggemar setia di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

“Kami senang sekali dapat menghadirkan kembali Moto di Indonesia melalui Moto E3 Power, produk Moto yang pertama kali dipabrikasi di dalam negeri,” ujarnya pada peresmian smartphone ini di Jakarta (26/10).

Pada aksi comeback nya kali ini, Motorola menghadirkan seri low end mereka dengan menelurkan seri Moto E3 Power. Moto E3 Power sendiri datang dengan mengusung smartphone yang memiliki kapasitas baterai yang sangat besar. Kapasitas baterai yang ditawarkan smartphone low end ini sebesar 3500 mAh dengan teknologi rapid charge. Rapid charge sendiri merpakan teknologi fast charging yang memungkinkan pengguna melakukan charging pada device ini selama 15 menit untuk wakttu pakai selama 5 jam dalam pemakaian normal.

20161026_134622

Selain itu, smartphone Moto pertama yang di pabrikasi di Indonesia ini menggunakan chipset MT6735p quad-core dengan kecepatan 1.0 Ghz dan GPU Mali T270 untuk mengakomodir kebutuhan multimedia pengguna. Smartphone ini juga diperkuat dengan RAM sebesar 2 GB dan sistem operasi Android marshmallow.

Sementara untuk konektivitas, Moto E3 Power mampu mendukung jaringan 4G LTE yang disediakan oleh semua operator 4G di Indonesia, baik itu yang menggunakan Time Division Duplex (TDD) ataupun yang menggunakan Frequency Division Duple (FDD). Ini berarti, para pengguna dapat bebas memilih provider 4G kesukaan mereka tanpa perlu risu sim card mereka tidak bekerja dengan optimal di device ini. Selain itu, Moto E3 Power juga mampu mendukung layanan 4G categori 4.

Berbicara mengenai konektivitas, Moto E3 Power juga menggandeng salah satu provider mobile broadband 4G di Indonesia yakni XL Axiata. XL sendiri akan memberikan gratis internet selama setahun sebesar 12GB, dan panggilan telepon kesemua operator sebesar 120 menit.

Sedangkan untuk taktik marketing dan penjualan, Moto E3 Power memanfaatkan channel distribusi online yakni Lazada dengan harga sebesar Rp. 1.899.000,- dan akan mendapatkan cashback sebesar Rp.100.000,-

Pasar Smartphone Tanah Air

Seperti yang dijelaskan diatas industri smartphone Tanah Air memang terkenal ramah dengan para vendor smartphone global, hal ini terlihat dari banyaknya smartphone yang berasal dari Vendor Amerika, China, Jepang bahkan Korea Selatan. Namun, yang perlu diperhatikan oleh Moto adalah keunikan dan keramahan pasar smartphone disini. Bahkan, saking ramahnya pasar smartphone Indonesia telah memakan banyak korban yang salah satunya adalah startup asal China dengan tagline never settle.

Berdasarkan data dari IDC, Total penjualan ponsel pintar (smartphone) di seluruh dunia mencapai 343,3 juta unit pada kuartal kedua tahun ini. Pertumbuhan ini relatif lamban karena hanya naik 0,3% dari 342,4 juta dibandingkan periode yang sama tahun 2015. Pengiriman dari para vendor berbagai merek tersebut meningkat 3,1% dibandingkan kuartal I-2016 sebanyak 333,1 juta. Sedangkan untuk di Indonesia sendiri, Adrie R.Suhadi menekankan bahwa Lenovo masih bercokol di lima besar.

Namun, jika melihat dari harga yang dibanderol oleh Lenovo terhadap produk Moto terbaru ini, sejatinya dipasar Indonesia terdapat beberapa produk smartphone dengan harga setara yang memiliki banyak keungulan lain ketimbang handset ini. Sebut saja Flash Plus 2, Infinix Hot 3, Samsung Galaxy J3, bahkan Saudara Moto E3 Power yakni Lenovo A6010.

Belum lagi, dengan peraturan regulasi yang kerap berubah, hal ini cukup membingungkan para vendor smartphone yang berkecimpung di Tanah Air. Jika Melihat dari praturan TKDN saat ini, seharusnya Moto sudah Compile setidaknya dengan kewajiban tahun ini. Apalagi, mereka memiliki strategi pemasaran O2O seperti Lenovo. Well, kita tunggu saja, apakah Moto akan ‘kerasan’ saat kembali ke habitat lamanya di pasar Indonesia.

 

Smart City Perlu Smart Regulasi

0

Telko.id – Untuk membangun sebuah smart city, tidak cukup hanya membangun jaringan di mana-mana. Regulasi yang mendukung pun dibutuhkan. Hal ini disampaikan oleh Jonathan Adelstein, President Wireless Infrastructure Association menjelaskan dalam sebuah konferensi di Washington beberapa waktu lalu.

“Kami mengalami hambatan ketika akan membangun jaringan. Padahal jaringan merupakan unjung tombak ketika akan mewujudkan visi 5G dan IoT,” sahut Jonathan menyampaikan.
Dalam mewujudkan Smart City perlu Smart Regulation, pasalnya dalamengakuisisi site kini bukan persoalan mudah lagi. Jadi diperlukan regulasi yang fundamental untuk mengatur agar efisien. Dengan demikian, harapan 5G dan IoT mampu membantu kehidupan masyarakat melalui teknologi pun dapat terjadi.

Kebutuhan akan jaringan di era 5G nanti akan sangat besar. Bukan hanya anten di luar ruangan saja, tetapi small cell di dalam ruang juga menjadi penting. Koneksi yang diinginkan adalah koneksi yang selalu terhubung. Baik di dalam maupun di luar ruang.

“Jika tidak diatur dengan baik, maka estetika ruangan menjadi tidak menarik. Tentu hal ini tidak diinginkan. Akan lebih baik, para penyedia jaringan bekerja sama sehingga layanan yang diberikan pun menjadi lebih baik tanpa harus mengabaikan estetika,” sahut Jonathan menambahkan.
Sampai saat ini, dari semua anggota Asosiasi Infrastruktur Nirkabel sudah berinvestasi sangat besar. Lebih dari US$ 35 miliar ditanamkan untuk proyek-proyek pembangunan infrastruktur. Lebih besar dibandingkan investasi di industri minyak dan gas. Targetnya adalah menghubungkan antara Kota dengan perumahan untuk meningkatkan layanan. Sayang, di sisi lain, penduduk banyak yang keberatan terhadap upaya pembangunan jaringan ini.

Lalu, regulasi seperti apa yang dibutuhkan agar visi smart city yang menjadi salah satu kunci sukses pengaplakasian 5G dan IoT ini?

“Ketika sudah memutuskan untuk membangun infrastruktur 5G maka dibutuhkan banyak sekali antena. Kita bicarakan ribuan antena untuk setiap operator di setiap kota yang harus tersambung ke jaringan fiber. Ini pekerjaan besar yang membutuhkan tempat. Jika tidak dirampingkan maka prosesnya akan memakan waktu lama dan semua aplikasi yang akan membantu masyarakat pun tidak akan terjadi. Itu sebabnya smart city perlu smart regulasi,” sahut Jonathan menutup pembicaraannya dalam konferensi, seperti yang.dilansir.daro RCR Wireless. (Icha)