spot_img
Latest Phone

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...

Garmin Dorong Gaya Hidup Aktif di Hari Olahraga Nasional 2025

Telko.id - Garmin mendorong masyarakat Indonesia untuk menjalani gaya...

Elon Musk Gugat Apple dan OpenAI Soal Integrasi ChatGPT di iPhone

Telko.id - Elon Musk melalui perusahaan xAI dan xAI...
Beranda blog Halaman 1319

Operator Masih Punya Banyak ‘PR’ Usai Registrasi Prabayar

0

Telko.id – Kesadaran masyarakat berkenaan dengan registrasi kartu prabayar masih harus terus dengungkan. Jangan sampai, masyarakat tidak paham, dan pasrah saja pada outlet yang memberikan nomor baru atau kartu perdana yang sudah didaftarkan tetapi tidak sesuai dengan NIK dan KK miliknya.

Pasalnya, jika sampai terjadi maka ada ancaman pidananya.  Yakni melanggar Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan. Yang tercantum dalam Pasal 94 UU Kependudukan tersebut berbunyi: “Setiap orang yang tanpa hak menyebarluaskan Data Kependudukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 Ayat (3) dan Data Pribadi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 Ayat (1a) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau denda paling banyak Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah)”.

Itu sebabnya, Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkomsel menghimbau agar Pelanggan harus rajin memeriksakan apakah NIK nya terdaftar untuk nomer-nomer yang bukan miliknya. Hal tersebut disampaikan saat bertemu dengan media di Jakarta (8/6/2018).

Telkomsel pun terus agresif mendorong pelangganya untuk melakukan registrasi kartu prabayarnya. Operator ini mengakui bahwa tidak mudah untuk melakukan nya. Maklum saja, jaringannya berada di seluruh Indonesia, dan bukan hanya di kota besar, tetapi juga kota kecil yang terpencil. Hingga, banyak cara yang dilakukannya.

Telkomsel pun tidak akan serta merta menghapus data para pelanggan dari system nya. Baru di blokir saja paska berakhirya progam registrasi kartu prabayar 30 April 2018.

“Pelaggan masih punya hal atas kartunya. Karena bisa saja dinomor tersebut masih ada sisa pulsa atau kuota data. Jadi yang kita blokir layanan suara, SMS, dan data. Tetapi akses untuk registrasi dibuka. Ini efektif karena pelanggan baru melakukan registrasi kala tak bisa akses layanan data. Nomor tersebut baru akan kami hapus dari sistem ketika masa aktif nya sudah habis,” ujar Ririek.

Biasanya, Length of service (Los) lama nya tiga bulan. Jadi, baru tiga bulan lagi baru akan terlihat jumlah pelanggannya Telkomsel.

“Saat batas akhir registrasi ulang, posisi pelanggan Telkomsel 150 juta nomor teregistrasi. Sekarang di 179,5 juta pelanggan. Kami sekarang masih menunggu nomor yang terblokir melakukan registrasi dan kembali aktif. Perkiraannya, tiga bulan kedepan baru status pelanggan “clean”,” ungkap Ririek.

Ririek menegaskan, Telkomsel pun aktif turun ke pasar untuk meminta pelanggan melakukan registrasi ulang. “Kami sampai ketuk pintu rumah untuk ingatkan registrasi. Ada yang tak cocok NIK sama KK saja kita bantu. All out deh,” tukasnya.

Berdasarkan data akhir 2017, pelanggan Telkomsel tercatat sebanyak 196,3 juta pelanggan. Di kuartal keempat 2017 kala program registrasi ulang dijalankan mulai terasa dampaknya pada jumlah pelanggan di kuartal I 2018 yang berada di posisi 192,8 juta nomor. (Icha)

 

 

 

Smartfrem ‘Mengusik’ Kedigdayaan Telkomsel  

0

Telko.id – berdasarkan laporan dari pengukuran yang dilakukan oleh open signal yang bertajuk State of Mobile Networks: Indonesia (June 2018) Telkomsel dan Smartfren berada di posisi teratas.

Smartfren, operator kecil menurut Open Signal ini mampu ‘mengusik’ kedigdayaan Telkomsel. Ada dua penghargaan yang diperoleh yakni Kecepatan Pengunduhan: Keseluruhan dan Ketersediaan 4G mengalahkan Telkomsel.

Telkomsel sendiri memperoleh lima penghargaan yakni Kecepatan Pengunduhan: 4G, Kecepatan Pengunduhan: 3G, Kecepatan Pengunggahan: 4G, Latency: 4G dan Latency: 3G. Telkomsel menunjukkan skor 70 persen, namun dari sisi kecepatan operator ini unggul dengan rata-rata 12,9 Mbps untuk pengunduhan dan 7,3 untuk pengunggahan.

Sedangkan Smartfren telah melakukan lonjakan besar sejak laporan terakhir Open Signal. Di mana, kecepatan rata-rata LTE operator ini meningkat 44% menjadi 9,8 Mbps, melonjak melewati XL ke urutan dua.

Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah mengatakan, seharusnya perbandingan kecepatan dilakukan dengan layanan serupa Telkomsel. Menurut Ririek, meskipun sama-sama menghadirkan layanan internet, layanan Smartfren dan Telkomsel tidaklah sepenuhnya sama (tidak apple to apple).

“Seharusnya membandingkan secara apple to apple, jangan apel sama durian. Jadi kalau (membandingkan) 4G to 4G, jangan bandingkan 4G to 3G,” kata Ririek kepada media dalam acara Buka Puasa Bersama Telkomsel di Jakarta, Jumat (8/6/2018) malam.

Sementara itu, Direktur Network Telkomsel Bob Apriawan menjelaskan lebih lanjut tentang laporan yang diterbitkan OpenSignal. Menurutnya, dalam laporan OpenSignal yang terdiri dari 7 kategori, Telkomsel berhasil unggul di 5 kategori.

Padahal, seperti dikatakan oleh Ririek, layanan Telkomsel terdiri dari 4G dan 3G, namun yang diperbandingkan dengan Smartfren (yang hanya 4G).

“4G tersedia 71 persen dari 171 ribu sudah broadband capable, artinya bisa 3G dan 4G. 80 ribunya 3G dan 41 ribu 4G. Sementara operator lain enggak ada yang (memiliki BTS capable broadband) lebih dari 30 ribu. Kenapa kami kalah? Karena Smartfren tidak memiliki teknologi selain 4G, mereka tidak punya 3G,” kata Bob.

Dia menambahkan, dari segi pengalaman pelanggan, pelanggan Telkomsel jugalah yang memiliki pengalaman terbaik saat menggunakan jaringan internet.

“Di 4G download dan upload Telkomsel terbaik, di 3G kecepatan download-nya terbaik, tetapi throughput kenapa kalah Smartfren? OpenSignal dipakai secara global dan hasilnya hanya akan tinggi validity-nya untuk mengukur dengan coverage yang sama. Sementara, Telkomsel (layanannya) di mana-mana dan Smartfren layanannya di Jawa,” kata Bob memberi penjelasan.

Oleh karena itu, menurutnya, akan sulit membandingkan layanan milik Telkomsel dan Smartfren secara apple to apple jika kondisi di lapangan tidak sama.

Khusus untuk laporan ini, 11,707,692,189 poin data dikumpulkan dari 1,235,257 pengguna selama periode 1 Februari 1 sampai 1 May 2018. (Icha)

Jaringan Indosat Siap Hadapi Lonjakan Trafik Saat Mudik

0

Telko.id – Mudik lancar,  aman dan nyaman bagi pelangan itu jadi perhatian penting operator. Termasuk juga Indosat Ooredoo. Persiapan pun sudah dilakukan dari jauh hari untuk tetap bisa melayani pelanggan dengan baik, selain dengan paket layanan menarik dan menguntungkan, tidak kalah penting adalah menyiapkan jaringannya di sepanjang jalur mudik dan kota tujuan mudik.

Peningkatan trafik telekomunikasi yang telah diprediksi dengan baik dan akurat,  diantisipasi dengan upaya penyiapan kapasitas jaringan data, suara dan SMS. Indosat Ooredoo telah menyiapkan kapasitas  layanan  data  yang ditingkatkan   menjadi  11.394 TeraByte/hari, untuk memenuhi puncak kenaikan trafik data yang diprediksi meningkat sebesar 83,7% dibandingkan tahun lalu.

Demikian pula dengan kapasitas suara yang ditingkatkan menjadi 37,49 juta Erlang/hari serta kapasitas SMS yang ditingkatkan menjadi 1,01 milyar SMS/hari, telah disiapkan sesuai dengan prediksi trafik yang akan terjadi.

Selain peningkatan kapasitas jaringan serta berbagai upaya lain yang biasa dilakukan setiap tahunnya, khusus untuk Lebaran 2018 ini ada dua hal baru yang dilakukan Indosat Ooredoo untuk mendukung kesiapan jaringan Lebarannya, yang membedakan dari yang dilakukan di tahun sebelumnya, yaitu (1) penggunaan spektrum baru untuk LTE di frekuensi 2100 MHz dan (2) optimasi jaringan secara otomatis dengan SON (Self Organizing Network).

Dengan kombinasi LTE di 1800 MHz eksisting dengan LTE di 2100 MHz yang baru dengan Carrier Aggregation, pelanggan bisa memanfaatkan kedua spektrum tersebut dengan optimal. Hal ini akan memberikan kualitas dan kecepatan yang lebih baik bagi pelanggan, untuk mengakses aplikasi-aplikasi yang mendukung kelancaran dan kenyamanan saat mudik dan saat berlebaran, seperti aplikasi social media, navigasi, informasi dan hiburan.

Mobilitas pelanggan yang sangat tinggi terutama pada saat Lebaran membutuhkan aktivitas monitoring dan optimasi secara terpadu dan realtime. Dengan mengimplementasikan Self Organizing Network (SON), Indosat Ooredoo dapat melakukan optimasi jaringan secara otomatis untuk menjaga kualitas jaringan khususnya di sepanjang jalur mudik dan kota-kota tujuan mudik.

”Kami juga melibatkan lebih dari 1800 tim teknis untuk mendukung operasional jaringan secara harian selama masa  trafik tinggi, untuk memastian bahwa jaringan kami memberikan performansi terbaik untuk pelanggan,” kata Dejan Kastelic, Chief Technology and Information Officer Indosat Ooredoo.

Upaya memastikan kualitas jaringan selama mudik juga dilakukan melalui Indosat Ooredoo Network Operation Center (i-NOC) sebagai pusat monitoring seluruh jaringan secara nasional. Kendala jaringan akan dapat diidentifikasi lebih awal, sehingga dapat diatas sebelum kendala tersebut dirasakan oleh pelanggan.

Sebelumnya juga telah dilakukan uji jaringan di jalur mudik Semarang-Demak-Kudus, Jawa Tengah, untuk menunjukkan kesiapan jaringan di bagian jalur Pantura yang juga menjadi jalur mudik padat di pesisir utara Jawa Tengah menuju Jawa Timur. Dalam uji jaringan tersebut, diperoleh coverage 4G secara kontinyu di sepanjang rute Semarang-Demak-Kudus.

Selain itu juga dicoba berbagai aktivitas layanan yang biasa dilakukan pelanggan seperti download, live streaming, YouTube, dan video call. Dari hasil pengetesan menunjukkan bahwa sepanjang rute drive test aktivitas streaming berjalan dengan baik dan tanpa buffering. (Icha)

MAXstream, Aplikasi Video Telkomsel Buat Nonton Piala Dunia 2018

Telko.id – Menjelang segera dimulainya Piala Dunia 2018, Telkomsel sebagai “Licensed Mobile Broadcaster” menghadirkan rangkaian acara pertandingan pesta sepakbola terbesar di dunia tersebut khusus pagi pelanggannya, melalui aplikasi video digital MAXstream. Dengan hadirnya saluran khusus Piala Dunia 2018 di MAXstream, pelanggan Telkomsel dapat melakukan live streaming siaran pertandingan langsung lewat ponsel kapanpun dan dimanapun.

MAXstream sendiri merupakan aplikasi video digital dari Telkomsel yang berisi berbagai konten seperti film, TV show, olahraga maupun kartun dari berbagai saluran layanan video-on-demand maupun saluran TV internasional. Aplikasi ini sudah dapat diunduh dari Google Play maupun App Store, dan dapat dinikmati tanpa biaya tambahan

“Seiring tingginya antusiasme masyarakat menyambut Piala Dunia 2018, kini pelanggan Telkomsel bisa menikmati gelaran istimewa ini dengan lebih nyaman melalui saluran khusus Piala Dunia di MAXstream.  Aplikasi ini dapat diakses kapan saja melalui ponsel, sehingga aksi dan informasi dari lapangan hijau yang paling up to date langsung dari Rusia tidak akan terlewat oleh pelanggan, dimanapun mereka berada,” kata Alistair Johnston, Direktur Marketing Telkomsel.

Tak hanya itu, Telkomsel juga menyediakan paket kuota VideoMAX 30 GB hanya dengan Rp 10 di aplikasi MAXstream agar pelanggan dapat mengikuti Piala Dunia dengan lebih seru,”

Alistair kemudian mengutarakan optimisme pertumbuhan bisnis mobile video Telkomsel di pasar Indonesia. “Dalam kurun waktu setahun terakhir, pertumbuhan trafik konten video di jaringan Telkomsel meningkat signifikan hingga 250%. Oleh karenanya, kehadiran saluran Piala Dunia menjadi salah satu jawaban dari kebutuhan pelanggan untuk menikmati pengalaman mobile digital lifestyle yang terbaik,” jelas Alistair.

“Kami sangat berbahagia Telkomsel  bisa menjadi salah satu official broadcaster Piala Dunia 2018 di Indonesia. Telkomsel merupakan operator seluler terbesar di Indonesia yang memiliki pelanggan terbanyak  dengan jaringan broadband berkualitas, yang tersebar hingga penjuru negeri. Sehingga melalui kerjasama ini, kami bisa turut mewujudkan komitmen FMA untuk menyajikan tayangan Piala Dunia yang berkualitas ke seluruh penggemar bola hingga pelosok Indonesia,” kata David Khim, CEO PT Futbal Momentum Asia.

Saluran Piala Dunia dapat dinikmati melalui MAXstream, secara eksklusif hanya oleh pelanggan Telkomsel dengan menggunakan layanan internet Telkomsel, mulai dari 1 Juni 2018 dengan berbagai rangkaian program Pre-World Cup dan Pre-Friendly Matches World Cup. Adapun seluruh 64 pertandingan Piala Dunia 2018 akan disiarkan secara langsung sejak pertandingan pembuka antara Rusia melawan Arab Saudi pada 14 Juni 2018 hingga partai final pada 15 Juli 2018.

Selain itu, saluran Piala Dunia di MAXstream juga menghadirkan 24 jam non-stop tayangan seputar Piala Dunia seperti Prime Sports Special World Cup yang mengungkap sisi lain Piala Dunia di luar lapangan dan prediksi pertandingan Piala Dunia yang hadir setiap harinya. Ada juga World Cup Best Moment yang mengangkat momen terbaik Piala Dunia  setiap hari di  pukul 09.00 WIB, serta World Cup Daily Highlights yang juga tayang setiap hari pukul 09.30 WIB.

Rangkaian program istimewa Piala Dunia 2018 tersebut akan dipandu oleh pembawa acara seperti Tio Nugroho, Stewart Henry, Conchita dan Rendra Soedjono. Tak hanya itu, akan ada juga berbagai komentator sepakbola terkemuka di Indonesia yang akan memberikan analisa ahli dan infomasi seputar strategi dan statistik tim dan pesepakbola di Piala Dunia 2018 yakni Tio, seperti Kusnaeni, Gita Suwondo, Tommy Welly, Edwin Setyadinata, Danurwindo, Binder Singh, Titis Widyatmoko, Yeyen Tumena, Justin Lhaksana dan Imran Nahumarury. (Icha)

 

 

 

Indosat Ooredoo Aktif Dukung Program Edukasi Literasi Digital Di Ujung Negeri

0

Telko.id – Indosat Ooredoo berkolaborasi dengan Yayasan Indonesia Mengajar memberikan pembekalan kepada para Pengajar Muda Angkatan XVI sebelum melakukan program edukasi literasi digital di ujung negeri. Dengan pembekalan tersebut, diharapkan tingkat pengenalan teknologi digital terutama di daerah terpencil di ujung negeri akan semakin meningkat, sejalan dengan kampanye #IndonesiaDigitalNation yang digagas Indosat Ooredoo.

“Indosat Ooredoo dan Indonesia Mengajar telah melatih 33 Pengajar Muda Angkatan XVI selama 5 minggu, sebelum dikirimkan ke lima daerah terpencil di ujung negeri. Indosat Ooredoo sebagai mitra pelatihan, menyediakan fasilitas di Indosat Ooredoo Training & Conference Center (ITCC) Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, untuk mendukung pelatihan 33 Pengajar Muda Angkatan XVI selama 5 minggu,” ujar Deva Rachman, Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo.

Daerah-daerah terpencil di ujung negeri yang menjadi sasaran dalam program ini adalah Kabupaten Musi Rawas (Sumatera Selatan), Hulu Sungai Selatan (Kalimantan Selatan), Sabu Raijua (Nusa Tenggara Timur), Konawe (Sulawesi Tenggara), dan Maluku Barat Daya (Maluku).

Setelah pelatihan dan pembekalan, para Pengajar Muda Angkatan XVI dilepas oleh segenap pengurus dan mitra pendukung Indonesia Mengajar dengan disaksikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dalam acara Pelepasan Pengajar Muda Angkatan XVI 2018.

Program edukasi literasi digital di ujung negeri ini, menurut Deva, merupakan bagian dari komitmen tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) di pilar Pendidikan dan Inovasi, dengan payung program INDONESIA BELAJAR yang digagas sejak tahun 2006, dimana sebanyak 1.430 guru dan 49.683 siswa telah menerima manfaatnya sampai saat ini. Indosat Ooredoo sangat menyadari pentingnya arti pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

”Setiap warga negara Indonesia memiliki hak yang sama akan pendidikan, terlepas dari lokasi mana mereka berada, karena pendidikan merupakan salah satu kunci masa depan Indonesia. Indosat Ooredoo memiliki komitmen untuk terlibat secara aktif memajukan pendidikan di negara ini, dan program edukasi literasi digital di ujung negeri ini merupakan bagian dari perwujudan komitmen tersebut, khususnya pendidikan di wilayah terpencil di Tanah Air,” jelas Deva.

Sejumlah 33 Pengajar Muda Angkatan XVI telah berhasil lulus seleksi dari total 6.536 pendaftar. Selanjutnya Indonesia Mengajar atas nama Indosat Ooredoo akan melakukan kegiatan edukasi literasi digital memanfaatkan teknologi AR (Augmented Reality) di seluruh wilayah penempatan Pengajar Muda Angkatan XVI selama 1 tahun.

Deva menjelaskan bahwa Indosat Ooredoo sangat mendukung berlangsungnya program edukasi literasi digital ini, termasuk mengirimkan karyawannya ke daerah terpencil. Seperti yang telah dilakukan pada tahun 2017 lalu, Indosat Ooredoo berkolaborasi dengan Indonesia Mengajar mengirimkan para relawan karyawan peserta program Digital Homestay ke lima daerah terpencil di ujung negeri, yaitu: Aceh Utara, Natuna (Kepulauan Riau), Nunukan (Kalimantan Utara), Banggai (Sulawesi Tengah), dan Pegunungan Bintang (Papua). Selama satu minggu mereka tinggal di rumah masyarakat kemudian berinteraksi bersama warga dengan beragam aktivitas yang mendukung program Pengajar Muda.

Sebagai perusahaan teknologi digital terdepan yang peduli dengan pendidikan dan masa depan generasi muda Indonesia serta sebagai program internal engagement, Indosat Ooredoo memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengetahui kondisi pendidikan di daerah terpencil, berinteraksi langsung dengan masyarakat, serta berkontribusi nyata dalam upaya memajukan pendidikan di ujung negeri.

”Harapan Indosat Ooredoo dari pelaksanaan kegiatan ini adalah semakin tumbuhnya kepedulian terhadap sesama untuk mengokohkan semangat Bhinneka Tunggal Ika yang sudah ditanamkan para pendiri Republik Indonesia,” pungkasnya. (Icha)

 

 

 

Peserta ALE Hackathon Indonesia 2018 Harus Pakai Platform Rainbow

0

Telko.id – Sudah lama tidak terdengar lama nya di Indonesia, Alcatel-Lucent Enterprise (ALE) kini muncul langsung ingin merangkul para mahasiswa maupun develepor dengan mengadakan ALE Hackathon Indonesia 2018.

Ajang penciptaan aplikasi mobile yang digelar tersebut menjadi inisiatif pertama yang memberi tantangan bagi para developers untuk menciptakan aplikasi berdasarkan platform Rainbow untuk menghubungkan manusia, bisnis dan perusahaan. Semua nya harus menggunakan platform Rainbow, dan memaksimalkan fitur-fitur Rainbow sebagai relationship machine.

“Melalui ALE Hackathon Indonesia 2018, kami ingin memberikan informasi awal kepada mahasiswa dan publik akan masa depan kita, yang akan banyak bermain di aplikasi digital. Indonesia sendiri saat ini sedang menuju ekonomi digital yang potensinya sangat besar karena bisa menjangkau konsumen secara global,” ujar Adios Purnama, Country Manager, ALE Indonesia.

Menurut Adios, perubahan dari analog ke digital atau digitalisasi merupakan bagian dari transformasi digital. Dan, untuk menghadapi transformasi digital ini, ada tujuh faktor yang harus diperhatikan antara lain kualitas sumber daya manusia, sistem pendanaan, perpajakan, perlindungan konsumen, infrastruktur, logistik, dan keamanan saiber (cyber security). Kegiatan ALE Hackathon Indonesia 2018 merupakan kontribusi ALE dalam mendukung upaya menuju tranformasi digital terutama terkait poin pengembangan SDM, sistem pendanaan, infrastruktur dan cyber security.

Melalui kegiatan ini ALE menantang generasi muda sebagai SDM potensial untuk memunculkan ide-ide atau konsep-konsep aplikasi digital yang berguna bagi masyarakat. Aplikasi yang menjadi pemenang nantinya akan mendapatkan kesempatan untuk ditampilkan di apps store sebagai bagian dari monetisasi aplikasi tersebut. Platform Rainbow yang menjadi basis dari aplikasi yang akan dibuat merupakan platform yang robust dan mampu memberikan keamanan saiber yang mumpuni.

Pendaftaran untuk mengikuti kompetisi Hackathon Indonesia 2018 telah dibuka sejak 3 Mei 2018. Para developer muda yang ingin mengikuti kegiatan ini bisa melakukan pendaftaran melalui www.hackathon.openrainbow.id.

“Kami juga mengundang komunitas-komunitas developer di seluruh Indonesia untuk mengikuti kompetisi ALE Hackathon Indonesia 2018. Semakin banyak komunitas yang berpartisipasi akan semakin banyak ide-ide kreatif, inovatif, dan disruptif yang bisa dimunculkan,” ujar Adios. Ia menambahkan bahwa peran aktif para developer akan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

Melalui ALE Hackathon Indonesia 2018 para developer Indonesia ditantang untuk menciptakan aplikasi yang bisa digunakan di berbagai sektor seperti pemerintahan, transportasi, pendidikan, perhotelan dan kesehatan. “Kompetisi ini merupakan kontribusi kecil ALE dalam mendukung program pemerintah merealisasikan ekonomi digital,” pungkas Adios. (Icha)

 

 

Alternatif Baru Nonton Piala Dunia 2018 Berkualitas High Definition

0

Telko.id – Tidak lama lagi, pesta Piala Dunia akan dimulai. Masyarakat pun pasti antusias untuk nonton perhelatan akbar sepak bola ini. Sayang, terkadang, jalanan macet, kerjaan di kantor atau rebutan TV dengan angota keluarga yang lain menjadi kendala untuk menyaksikan pertandingan. Kini tidak perlu khawatir lagi karena banyak cara untuk nonton Piala Dunia.

Salah satunya adalah menggunakan aplikasi KLIX TV, untuk  menonton pertandingan Piala Dunia melalui live streaming secara langsung, kapan saja, dimana saja, yang dapat diakses  dari semua operator telekomunikasi selular dan dari semua jaringan WiFi hotspot.

Selain  itu dapat menggunakan web portal www.klixtv.com untuk menikmati layanan video berkualitas tinggi dengan cepat, mudah dan terjangkau dengan tingkat kepuasan tinggi dan nyaris tanpa buffering.

Layanan ini diberikan oleh KLIX by Visinesia selaku pemegang lisensi ekslusif Internet broadcaster Piala Dunia 2018. Yang merupakan kolaborasi antara PT. Visinesia Digital Indonesia dengan KLIX Media Sdn Bhd.

“Kolaborasi ini sebagai bentuk nyata komitmen Visinesia dalam memberikan tontonan yang berkualitas bagi masyarakat Indonesia, dan semoga kedepannya bangsa kita bisa menjadi bagian di dalamnya,” kata Nadhif Kasyvilla selaku founder dari Visinesia.

Dengan menggunakan teknologi kompresi video yang dimiliki, KLIX TV memungkinkan untuk melakukan streaming video dengan kualitas High Definition (HD) hanya dengan 500 Kbps, suatu hal yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

“Fasilitas tersebut akan menghemat kuota data pelanggan sehingga tidak perlu kuatir lagi dalam melakukan streaming konten-konten video berkualitas tinggi. Dengan kuota data yang sama, melalui KLIX TV akan lebih banyak konten video yang bisa dinikmati,” kata Yazrie Shukri selaku founder dari KLIX Media Sdn Bhd menjelaskan.

Untuk dapat menikmati siaran Piala Dunia dengan berbagai kelebihan tersebut, pelanggan diharuskan untuk melakukan registrasi dengan biaya Rp. 88 ribu (sudah termasuk PPn) untuk keseluruhan 64 pertandingan Piala Dunia yang akan dimulai dari tanggal 14 Juni hingga partai final tanggal 15 Juli 2018. Dan bagi pelanggan yang melakukan registrasi setelah tanggal 12 Juni maka akan dikenakan biaya Rp. 99 ribu.

Pembayaran bisa dilakukan melalui transfer, kartu kredit, internet banking dan potong pulsa khusus untuk pelanggan Telkomsel dan XL serta menyusul kemudian untuk Indosat, Smartfren & Three.  Pelanggan juga bisa melakukan pembayaran dijaringan retail Alfa Mart & Indomart.  Layanan KLIX TV juga bisa dinikmati melalui aplikasi Bukalapak dan tidak menutup kemungkinan juga untuk aplikasi-aplikasi lainnya yang akan kami sampaikan kedepannya.

Selain menyiarkan siaran langsung pertandingan Piala Dunia, di KLIX TV juga akan menayangkan siaran ulang pertandingan-pertandingan pilihan yang sudah berjalan, termasuk highlights, komentator, berita-berita seputar piala dunia, games harian serta gossip secara nonstop 24 jam. Disamping itu sebagai bonus kami akan menyiarkan pertandingan Pra World Cup antara Spanyol dan Tunisia pada tanggal 10 Juni 2018. (Icha)

 

Terungkap, Facebook Membagi Data Pengguna Ke 4 Vendor Smartphone Cina

0

Telko.id – Facebook mengakui telah berbagi data dengan mitra nya yakni empat perusahaan Cina, termasuk Huawei, pembuat smarftphone terbesar ketiga di dunia yang kini juga sedang mendapat sorotan dari badan intelijen AS tentang masalah keamana.

Seperti dilansir dari Reuter, perusahaan media social ini mengatakan bahwa Huawei Technologies Co Ltd, pembuat komputer Lenovo Group, dan pembuat smartphone OPPO dan TCL Corp, termasuk dalam sekitar 60 perusahaan di seluruh dunia yang menerima akses ke beberapa data pengguna setelah mereka menandatangani kontrak untuk menciptakan kembali pengalaman seperti Facebook untuk pengguna mereka.

Facebook mengatakan bahwa separuh kemitraannya sudah diselesaikan. Bahkan, sudah akan mengakhiri perjanjiannya dengan Huawei akhir pekan ini. Setelah, tiga kemitraan lainnya dengan perusahaan Cina juga berakhir.

Perusahaan telekomunikasi China, akhir-akhir ini memang banyak dapat sorotan dari pejabat intelijen AS. Dianggap memberi kesempatan bagi spionase asing dan mengancam infrastruktur di Negara tersebut.

Seorang eksekutif Facebook mengatakan bahwa perusahaan telah mengelola dengan hati-hati akses yang diberikannya kepada perusahaan-perusahaan China.

Dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters, Francisco Varela, wakil presiden kemitraan seluler untuk Facebook menjelaskan bahwa “Facebook bersama dengan banyak perusahaan teknologi AS lainnya telah bekerja dengan para produsen Cina lainnya untuk mengintegrasikan layanan ke ponsel”.

Yang dilakukan Facebook, sebenarnya adalah berbagi API, atau antarmuka program aplikasi, yang  pada dasarnya diperlukan untuk menentukan bagaimana komponen perangkat lunak dapat berinteraksi. Facebook pun mengaku sudah mengelola dengan hati-hati akses yang diberikan pada mitra nya, termasuk perusahaan dari Tiongkok ini.

Varela pun menegaskan bahwa “semua informasi dari integrasi ini dengan Huawei disimpan di perangkat, bukan pada server Huawei.” (Icha)

XL Yakin Impact Registrasi Kartu Prabayar Hanya Sebentar

0

Telko.id – Ada nya program registrasi kartu prabayar memang memberikan dampak atau impact pada operator. Namun, seberapa besar pengaruhnya terhadap bisnis operator maupun industri telekomunikasi secara keseluruhan?

Dian Siswarini, Presiden Direktur XL Axiata meyakini bahwa impact bisnis bagi perusahaan usai berakhirnya proses registrasi ulang kartu prabayar tidak akan lama. “impact nya jangka pendek saja bagi operator selular”.

Salah satu faktor yang paling mempengaruhi adalah perilaku pelanggan. Yang dulu suka gonta-ganti kartu demi mendapatkan akses internet yang murah, kini tidak lagi bisa dilakukan. Jika mau akses internet yang lancar, pengguna harus isi ulang atau reload.

“Jadi wajar, impact registrasi ke bisnis di Q1 itu enggak terasa, mungkin pertumbuhan nya agak soft di Q2. Impact jangka pendek saja perilaku pelanggan berubah, kalau dari sisi trafik tidak berubah,” ucap Dian usai acara Buka Bersama Media konferensi media di kawasan Gunawarman, Jakarta Selatan, Senin (4/6) malam.

Paska registrasi kartu prabayar ini, XL mengklaim bahwa sudah ada 90 persen dari total 54,5 juta pelanggan yang telah melakukan registrasi. Angka tersebut terus bertambah sejak batas akhir registrasi pada 30 April lalu.

“Jumlah pelanggan yang kembali registrasi presentasenya tinggi, di atas 84 persen dari total pelanggan. Jadi menunjukkan pelanggan tidak pergi dari jaringan kami, hanya perilaku pakai-buang yang berubah jadi isi ulang,” imbuhnya.

Berkurangnnya beban biaya produksi kartu perdana disebut Dian jadi upaya mendorong perusahaan meningkatkan kualitas layanan, disamping melakukan penyesuaian harga untuk mendorong persaingan bisnis yang sehat.

“Dengan begini kami bisa fokus tingkatkan kualits layanan, tidak lagi perang harga karena nanti keuntungan bisa hilang,” ungkapnya. (Icha)

 

 

Mudik Lebaran, XL Axiata Jamin Kenyamanan Akses Digital

0

Telko.id – Menghadapi mudik lebaran, XL terus meningkatkan layanannya dan memastikan sebagian besar jalur mudik utama telah terlayani dengan jaringan data berkualitas 4G LTE.

Berdasarkan hasil uji jaringan sebelum lebaran ini, Direktur Teknologi XL Axiata, Yessie D Yosetya mengatakan, di sepanjang Pulau Jawa, jaringan 4G LTE telah meng-cover lebih dari 96% jalur jalan raya. Sementara itu, untuk jalur kereta api Jakarta – Surabaya, jaringan 4G LTE telah menyelimuti lebih dari 90%. Bahkan tidak hanya di Jawa, jaringan 4G LTE XL Axiata juga sudah bisa dinikmati masyarakat di 94% area di sepanjang jalur mudik utama Sumatera dan 66% area jalur mudik di Kalimantan.

“Pencapaian tersebut karena kita sudah ada penambahan 8500 BTS. Jadi total, dengan penambahan itu, XL telah memililiki sekitar 105 ribu BTS di seluruh Indonesia,” ujar Yessie.

Selain itu, XL Axiata juga telah menerapkan sejumlah teknologi terkini untuk meningkatkan kualitas layanan data. Beberapa di antaranya adalah Network Function Virtualization Core, Spektrum Wideband 4G, dan teknologi 4.5G. Termasuk dalam Teknologi 4.5G ini adalah LAA Spectral Efficiency, Carrier Aggregation 256 QAM, serta 4T4R 4X4 MIMO. Saat ini, layanan 4.5G sudah tersedia di sekitar 100 kota.

Bahkan, untuk mendukung mudik tahun ini, XL Axiata pun telah menyiapkan jaringan internet cepat tersebut di sepanjang jalur jalan tol trans Jawa, dari Jakarta – Surabaya, termasuk di banyak ruas tol baru. Ini juga mencakup ruas tol yang masih fungsional.

Hasilnya, lebih dari 97% area sepanjang tol dari Jakarta hingga Surabaya itu sudah terlayani dengan jaringan 4G LTE. Untuk jalur utama non tol yang menyusuri sepanjang pantai utara Jawa, ruas yang ter-cover 4G LTE mencapai lebih dari 95%, dan jalur non-tol Pantai Selatan mencapai sekitar 90%. Pada jalur kereta api, lebih dari 90,5% terselimuti 4G LTE.

Sedangkan untuk menjamin kelancaran komunikasi di wilayah rawan kenaikan trafik yang tinggi, seperti pemberangkatan transportasi massal seperti bandar udara, terminal bus, pelabuhan laut, serta tempat penyeberangan antarpulau operator ini menempatkan 49 unit mobile BTS. (Icha)