spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...
Beranda blog Halaman 1312

Aplikasi Parkiran Ini Yang Ada Asuransi nya

0

Telko.id – Dinamika permasalahan parkir terus bergulir dengan masalah yang datang silih berganti. Mulai dari jumlah kendaraan yang meningkat pesat dan lahan parkir yang terbatas, hingga yang terbaru adalah menjamurnya parkir liar para ojek dan taksi online dipinggir jalan.

Beragam solusi pun coba dilakukan pemerintah dengan membagi zona parkir beragam tarif, hingga tindakan tegas bagi para pelanggar parkir di jalanan mulai dari cabut pentil, derek, bahkan angkut kendaraan oleh dinas perhubungan setempat.

“Sudah banyak penindakan mulai dari cabut pentil hinga angkut kendaraan, tapi saya berhadap harus ada solusi, karena penindakan harus dikurangi sebagai wujud ketertiban yang lebih baik. Manajemen parkir ini harus dilakukan dengan baik. Perlu ada kesatuan paham antara pihak pengelola lahan parkir, penyedia layanan seperti ‘Parkiran’ dengan Dishub,” kata Marulitua Sijabat, Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional Dinas Perhubungan DKI Jakarta menjelaskan.

“Memang, aplikasi ini bukan untuk meningkatkan pendapatan pemerintah, tapi solusi untuk menyelesaikan masalah perparkiran. Ini masukan untuk Dishub. Pemerintah punya objektif supaya bisa kerja sama bareng untuk pembatasan kemacetan. Jangan sampai mematahkan seperti meningkatkan tarif parkir agar pengendara berkurang. Di sisi lain suplai mobil terus bertambah,” papar Lis sutjiati, Staf khusus Menkominfo.

Dengan kondisi tersebut maka muncullah ide untuk membuat aplikasi startup bernama ‘Parkiran’. Aplikasi ini menjadi solusi baru bagi para pengendara yang ingin memarkirkan kendaraannya dengan aman dan nyaman berkat fitur asuransi yang melindungi keamanan kendaraan, harga parkir yang jelas, kemudahan pembayaran dengan sistem cash dan P Pay, hingga transparansi retribusi dan pajak yang harus disetorkan kepada negara.

Selain pengendara, para mitra yang menyediakan lahan parkir juga ikut kebagian manfaatnya. Karena dapat dipastikan mitra yang bergabung bersama aplikasi ‘Parkiran’mendapatkan nilai tambah dari lahan tidur yang dimiliki.

“Semua mitra kami tertarik dengan program yang kami miliki. Salah satunya memberikan asuransi terhadap kendaraan yang parkir. Kami pun mengedukasi mereka untuk memberikan fasilitas tambahan seperti toilet, musholla, warung makan, wifi gratis, cucian motor dan helm agar memiliki nilai tambah bagi calon pengguna jasa layanan parkir. Mitra yg mempunyai fasilitas, Anda tinggal gunakan parkiran dan bisa one stop service sesuai dengan kebutuhan Anda. Mitra kami boleh rumahan tapi bukan murahan,” papar Hatta Afkar, CEO and Founder PARKIRAN menjelaskan.

Saat ini sudah ada 25 mitra yang tersebar di Jabodetabek, 15 diantaranya sudah online. Dari 25 mitra tersebut, ‘Parkiran’ telah mendapat jatah 25% dari rata-rata kapasitas 100 untuk motor dan rata-rata lima untuk mobil yang disediakan mitra. Ke depannya, ‘Parkiran’ berkomitmen untuk memperluas mitra parkir dengan target 25 parkiran baru tiap bulannya.

“Untuk jatah parkir, saya ingin mengubah pola berpikir masyarakat yang tadinya konvensional bisa meningkatkan pendapatannya dengan pendekatan digital lewat aplikasi ini,” sambung Hatta.

Bagi pengendara yang menggunakan aplikasi ‘Parkiran’ ini sebenarnya cukup sederhana. Anda bisa mencari lahan parkir yang tersedia dengan layanan peta realtime di dalam aplikasi. Cakupan wilayahnya bisa diatur untuk lahan parkir terdekat atau sesuai dengan pencarian lahan parkir yang diinginkan.

Setelah itu, Anda bisa melakukan reservasi atau check in di lahan parkir tersebut. Bila melakukan reservasi Anda akan mendapat tiket berupa QR code yang nantinya akan discan oleh juru parkir atau pemilik lahan parkir atau mitra ‘Parkiran’. Kapasitas dan ketersediaan parkiran akan terlihat secara real time dalam aplikasi
Besaran atau biaya parkir sudah ditentukan di awal.

Jadi, Anda tidak akan bingung berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk bisa parkir di tempat yang dituju. Soal pembayaran bisa dilakukan secara cash maupun lewat fitur dompet digital P Pay yang tersedia di dalam aplikasi.

Untuk saat ini aplikasi Parkiran saat ini baru tersedia untuk perangkat berbasis Android. Sementara untuk iOS baru akan tersedia Februari mendatang. (Icha)

Pemerintah Mencari 10.000 Kandidat Gladiator Cyber Security

Telko.id – Masalah keamanan digital memang sekarang menjadi focus banyak pihak. Termasuk juga Indonesia. Apalagi, Indonesia merasa bahwa kekurangan bakat cyber security dan hal itu menimbulkan masalah yang sangat nyata dalam industri strategis, pertahanan, kesatuan bangsa dan bisnis. Bayangkan bila terjadi perang cyber istilah beberapa tentara Cyber Indonesia yang dapat membela dan memperkuat pertahanan bangsa.

Dalam berbagai macam masalah IT, unsur sumber daya manusia (SDM) juga memegang peranan utama, untuk itu sangat perlu dipikirkan dan dipersiapkan guna mencegah ketimpangan pesatnya perkembangan dan kemajuan teknologi.

“Jadi kita luncurkan program program “Born To Control dimana  akan menjaring 10.000 kandidat gladiator cyber security Indonesia”,” kata Noor Iza, Plt Kepala Biro Hubungan Masyarakat.

Program ini merupakan hasil kerjasama Direktorat Keamanan Informasi Ditjen Aplikasi dan Informatika Kementerian Kominfo bersama PT Xynexis yang akan diselenggarakan pada tangggal 30 Januari 2017 di gedung serbaguna Kominfo.

Setelah launching akan dilakukan  Roadshow  di 10 kota di Indonesia  yaitu : Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Malang, Bali, Samarinda, Makassar dan Manado.

Roadshow  ini bertujuan mengajak masyarakat luas, khususnya para generasi muda, berumur 17 tahun keatas  yang  berpendidikan menengah  atas, hingga  perguruan  tinggi  untuk mengikuti ajang ini.

Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui   https://www.borntocontrol.id/registration atau  pada Kampus – kampus  anggota  Asosiasi  Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer (Aptikom).

Jika terpilih menjadi kandidat  Gladiator Cyber Security Indonesia (GCSI) dalam Event Born To Control maka peserta akan masuk dalam talent pool Born to control. Dimana semua yang daftar walaupun tidak menang akan mendapatkan kesempatan online training secara gratis.

Lalu, seluruh peserta berhak menjadi anggota Born To Control yang akan mengasah kemampuan Cyber Security menjadi lebih baik. Sedangkan, pemenang akan mendapatkan Beasiswa  serta hadiah-hadiah menarik lainnya, akan mendapat kesempatan magang di perusahaan ternama di Indonesia. Pemenang mendapat kesempatan kerja dan bertemu dengan pimpinan perusahaan-perusahaan ternama.

Program Born To Control dirasakan sangat penting diselenggarakan agar tidak terjadi ketimpangan teknologi yang melesat jauh dengan SDM yang ada.

Hal ini juga dirasakan penting agar pemerintah seyogyanya tidak lagi mengimpor atau mendatangkan tenaga ahli luar dalam penanganan masalah cyber security di negeri ini.

“Disinilah akhirnya kita berbicara bagaimana kita menjaga sebuah kedaulatan bangsa dari peran cyber security dalam menangkal kemungkinan cyber war yang bisa saja terjadi. Kelak kedepan sudah tepat kiranya kita punya generasi yang memiliki mindset bela dirimu dan bela bangsamu,” kata Noor Iza menambahkan. (Icha)

Smartfren Masih ‘Semangat’ Pertahankan CDMA

0

Telko.id – Smartfren memang sudah gencar mempromosikan 4G LTE nya. Bahkan mengklaim yang terluas di Indonesia saat ini. Namun, ternyata pelanggan CDMA-nya masih memberikan sumbangan yang berarti bagi pendapatannya. Sekitar 30% pendapatan Smartfren masih dari CDMA. Dari 4G LTE sudah mendapai 70%. Itu sebabnya, operator ini masih belum akan mematikan layanan CDMA nya. Sampai kapan?

“Sampai pelanggan CDMA kami sudah migrasi semua ke 4G LTE. Kan, mereka nantinya juga akan ganti handphone. Sedangkan di pasar sudah tidak ada lagi yang menjual CDMA. Jadi pasti akan pindah ke 4G LTE. Nah, ini yang perlu kita jaga agar pindahnya tetap ke smartfren,” sahut Derrick Surya, Head of Brand Communication Smartfren menjelaskan.

Pelanggan CDMA smartfren saat ini masih banyak berada di luar Jawa. Sedangkan di Jawa sudah mulai berpindah ke 4G LTE. Setidaknya, pelanggan CDMA yang dimiliki saat ini masih 80% dari total 11,5 juta pelanggannya.

Kondisi ini yang membuat Smartfren masih ‘rajin’ meluncurkan produk terbaru yang terjangkau. Seperti yang baru saja dilakukan dengan meluncurkan 3 produk nya di awal tahun 2017 ini dengan brand Andromax. Yakni Andromax L, Andromax B dan MiFi Andromax M3S. Plus, tentu saja bonus yang menggiurkan. Ada bonus 30GB yang akan didapat pelanggan selama satu tahun atau setelah 12 kali isi ulang minimal Rp.60 ribu.

Program seperti ini dianggap Derrick cukup sukses karena dari trafik data yang ‘lalu-lalang’ di jaringan Smartfren setelah ada program bonus 30GB tersebut meningkat meningkat 2.7 hingga 3 kali lipat. Artinya, program yang diberikan sesuai dengan kebutuhan para pelanggannya. Untuk Average Rate Per User atau ARPU Smartfren sendiri sampai saat ini berkisar Rp30 ribu hingga 40 ribu. Nah, dengan adanya minimal isi ulang Rp60 ribu untuk mendapatkan bonus maka diharapkan ARPU juga dapat ‘tergeret’ naik.

Menurut Derrick, pelanggan 4G Smartfren pun tengah mengalami pertumbuhan yang cukup baik di tahun sebelumnya. Peningkatan itu dicapai atau tumbuh hampir dua kali lipat dari kuartal II ke III 2016. Tetapi perusahaan tak menutup untuk menyiapkan teknologi jaringan selanjutnya, disebutkan bahwa teknologi yang tengah diperhatikan dan akan dipersiapkan adalah teknologi jaringan 5G.

Meski tengah berupaya menumbuhkan pelanggan 4G, Smartfren saat ini sekaligus sedang mempersiapkan infrastruktur untuk menyambut kedatangan teknologi 5G.

Salah satunya dengan melakukan uji coba teknologi Massive MIMO Base Stations dan Multi-Antenna Space Division Multiple Access (SDMA). Berdasarkan data International Telecommunication Union (ITU), 5G akan diluncurkan secara komersial pada 2020. (Icha)

Solusi eSIM Bakal Dorong Pertumbuhan IoT Secara Signifikan

0

Telko.id – Gartner memperkirakan total belanja jasa Internet of Things (IOT) sekitar US$ 235 Miliar. Naik 22 persen dibandingkan dengan tahun 2015. Jumlah tersebut akan melonjak drastis pada 2020 mendatang hingga mencapai 20 – 30 Miliar device yang akan saling terkoneksi. Angka tersebut belum termasuk smartphone, tablet dan computer.

Angka yang demikian besar tentu diperlukan konsek antar perangkat dengan menggunakan Simcard. Dan khusus IoT, Bridge Alliance bermitra dengan Gemalto untuk menawarkan solusi eSIM untuk perangkat Konsumen IOT.

Bridge Alliance adalah aliansi ponsel pertama di dunia yang menawarkan manajemen berlangganan eSIM untuk mengoptimalisasi generasi baru yakni IoT yang akan ditanamkan semua perangkat yang terkoneksi. Anggota pada Bridge Alliance bukan hanya di satu Negara saja, tetapi juga meliputi Negara-negara di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika .

Dengan konektivitas tanpa batas untuk perangkat IOT maka konsumen yang misalnya, menggunakan Samsung Gear S3 Frontier 4G, dapat dengan mudah terhubung ke jaringan anggota Bridge Alliance dan memiliki akses internet langsung dengan perangkatnya. Bahkan, dapat juga melakukan pengelolaan langganan mobile nya secara jarak jauh. Hal tersebut dimungkinkan karena menggunakan platform Gemalto, sebuah perusahaan keamanan digital tingkat dunia.

Kerjasama ini merupakan kelanjutan dari Mobile World Congress 2016 yang pada saat itu, Bridge Alliance mengumumkan bahwa akan ada aliansi yang besar untuk mengimplementasikan solusi eSIM IoT pertama kali.

“Selain menjadi aliansi ponsel terbesar di APAC, kerjasama ini membuat Bridge Alliance menjadi aliansi ponsel pertama yang menawarkan konektivitas mudah untuk perangkat IOT industri dan konsumen,” kata Eileen Tan, Chief Executive Officer Bridge Alliance.

Lebih lanjut, Eileen menjelaskan bahwa “Kami sangat senang dapat bermitra dengan Gemalto untuk solusi ini dan memungkinkan anggota kami untuk merangkul inovasi terbaru, mendukung spesifikasi SIM Tertanam GSMA untuk perangkat konsumen.”

Singtel, sebagai salah satu anggota yang juga pendiri Bridge Alliance, baru-baru ini meluncurkan Samsung Gear S3 Frontier 4G di pasar Singapura, memanfaatkan kelompok baru diperoleh eSIM kemampuan ini. (Icha)

Tri ‘Rayu’ Pelanggan Dengan Berikan Banyak Bonus

0

Telko.id – Hutchison 3 Indonesia pengelola operator GSM 3 (baca Tri) ‘merayu’ para pelanggannya yang menurut operator ini kebanyakan dari kaum milenial dengan beragam bonus. Mulai dari bonus berupa pulsa, sms, menit telepon dan kuota. Langkah ini dilakukan melalui program ‘Isi Ulang Enjoy’.

Bonus kejutan ini diperoleh bagi setiap pelanggan yang melakukan isi ulang mulai Rp 5.000 akan mendapatkan kejutan berlipat berupa produk Tri dan karakter BonsTri yang dapat ditukarkan dengan beragam produk gaya hidup.

“Era digital yang sudah masuk ke Indonesia mengubah gaya hidup masyarakat kita menjadi serba digital, termasuk generasi milenial yang 80% diantaranya berada di jaringan kami,” ujar Randeep Sing Sekhon, Presiden Direktur Tri Indonesia.

Untuk memberikan kenyamanan pada para pelanggannya, tahun ini Tri akan fokus untuk hadir sebagai operatornya para generasi milenial yang memahami gaya hidup digital mereka.

Program ini  juga menghadirkan empat karakter BonsTri yang dapat dijadikan “mata uang” bagi para milenial untuk berbagi keceriaan dengan teman temannya, juga mendapatkan beragam produk gaya hidup,” ujar Dolly Susanto Chief Commercial Officer Tri Indonesia. BonsTri dapat ditukarkan dengan tiket konser musik dan dalam waktu dekat dapat  ditukarkan dengan produk fashion, kuliner, tiket film dan sebagainya.

Ke-4 karakter Bonstri ini merupakan terobosan terkini dan terdepan dari Tri Indonesia dengan mengandalkan platform digital yang tidak hanya dapat diakses melalui bonstri.tri.co.id namun karakter tersebut juga dapat hidup sebagai stiker pada aplikasi BlackBerry Chat serta Line Chat. Kedepannya karakter Bonstri ini akan berintegrasi dengan ekosistem digital Tri yang lebih besar dan lebih menantang.

Untuk infrastruktur, Tri berencana untuk memperkuat jaringan 4G LTE nya. “Infrastruktur kami telah diperkuat oleh teknologi 4G LTE yang akan menjangkau 224 kota segera dan siap menghantarkan trafik data para milenial. Demikian juga dengan beragam produk dan layanan yang terintegrasi dengan platform digital,” ujar Randeep menjelaskan. (Icha)

Tri Sudah Mulai Proses Mematikan Jaringan 2G

0

Telko.id – Jumlah pelanggan Hutchison Tri Indonesia (Tri) yang menggunakan ponsel 2G memang sudah tidak banyak. Dari total 56.8 juta pelanggannya yang saat ini dimilikinya, hanya 10% saja. Itu sebabnya, Tri ‘pede’ untuk mematikan jaringan 2G nya secara bertahap hingga tahun 2018 akan dimatikan secara total.

“Mematikannya secara bertahap. Jadi kita akan mulai sekitar 2017 ini dan berlangsung selama dua tahun,” ujar Vice President Director Hutchison Tri Indonesia (Tri), Danny Buldansyah usai peluncurkan program ‘Isi Ulang Enjoy”, di Jakarta (24/1).

Danny pun menambahkan bahwa “Pelanggan 2G dari Tri ini paling banyak di luar Jawa. Di Jawa, sudah lebih banyak pelanggan yang menggunakan smartphone 3G dan 4G”.

Tahapan yang akan dilakukan Tri adalah pertama kali melakukan evaluasi setiap daerah. Baru setelah itu akan ditentukan daerah mana yang akan terlebih dahulu dimatikan jaringan 2G nya. Sayang, Danny tidak mau menjelaskan secara rinci daerah mana saja.

Dengan dimatikan jaringan 2G ini, maka Tri akan focus melakukan pengembangan jaringan 4G LTE. Dari yang sekarang ada 10 ribu BTS 4G LTE di ratusan kota, pada tahun 2017 ini akan diperkuat hingga menjangkau 224 kota. “Kami akan bangun, bukan hanya di kota besar saja, tetapi juga kotamadya,” ujar Randeep Sing Sekhon, Presiden Direktur Tri menjelaskan.

Tentu, dengan adanya langkah strategis ini, maka Tri membutuhkan spectrum baru. Itu sebabnya, Tri sangat berharap mampu memenangkan lelang frekuensi yang rencananya akan dilakukan oleh pemerintah pada kuartal pertama 2017 ini. Lelang yang akan dilakukan adalah untuk frekuensi dua blok 2.1 GHz dan satu blok 2,3 GHz.

“Kami memprioritaskan untuk memperoleh frekuensi 2,1 GHz. Tapi 2,3 GHz juga tidak masalah. Kita Ok saja,” ujar Danny menjelaskan.

Danny juga berharap bahwa lelang frekuensi ini pemerintah bukan hanya sekedar melihat penawaran yag terbesar saja. Perlu juga ‘beauty contest’. “Jadi pemerintah juga melihat kinerja dan performance dari yang ikut lelang. Jangan sampai, sumber daya yang terbatas ini diperoleh pihak yang tidak memiliki komitmen untuk membangun, seperti yang pernah terjadi pada saat lelang BWA beberapa tahun lalu,” sahut Danny.

Itu sebabnya, Tri cukup optimis akan mendapatkan lelang frekuensi tersebut. Terutama jika melihat jumlah pelanggan, trafik, serta investasi yang dilakukan selama ini. Menurut Danny, trafik data dari Tri mirip dengan dua operator besar di Indonesia.

“Trafic kita relative smiliar, paling tidak dengan dua operator yang cukup besar lainnya kan. Padahal, spectrum kita relative setengahnya dari operator dua operator tersebut. Masa kita tidak dapat frekuensi sih?” kata Danny. (Icha)

Ini Dia 5 Point Penting Dalam Internet of Things Pada 2017

Telko.id – Pada tahun 2017, Internet of Things akan terus terjadi kompleksitas. Namun, banyak perusahaan pun sudah menemukan keunikan dari IoT ini. Terlebih IoT ini terus membuktikan relevansi dan pentingnya dalam strategi transformasi digital organisasi.

Hal tersebut terjadi pada organisasi besar maupun kecil mulai melakukan investasi untuk IoT ini pada tahun 2016 karena menyadari peluangnya dapat memperluas meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan hubungan dengan pelanggan dan mendorong pertumbuhan bisnis. Di paruh kedua tahun 2016, pemain besar mulai mengakui bahwa untuk mengembangkan solusi IoT ini tidak perlu sendiri. Pasalnya, keselarasan menjadi faktor penting untuk membuat IoT ini tumbuh dan berkembang.

Berdasarkan pengalaman selama 2016 itulah maka ada 5 faktor penting yang akan terjadi pada IoT ini di tahun 2017. Apa saja?

Dampak bisnis atau ROI dan Security

Dalam berbisnis tentu return of investmen menjadi penting. Memang, banyak perusahaan melihat bahwa masa depan dari proyek IoT ini sangat menggiurkan. Namun, perlu ada bukti bahwa investasi yang ditanamkan juga akan memberikan return yang sesuai dengan konsep. Itu sebabnya, perlu benar-benar memahami nilai bisnis dari IoT yang diadopsi. Jika tidak maka ROI tidak akan menarik bahkan akan cenderung lambat dan tidak merata. Lalu, setelah masalah ROI terpecahkan maka ‘ganjalan’ berikutnya adalah masalah security.

Pada tahun 2016, RCR Wirelss mencatat bahwa terjadi penolakan besar terhadap IoT ini. Seperti yang pernah di sampaikan oleh botnet yang membuat perangkat IOT, yang menutup 1.600 situs di AS. Sebulan kemudian, serangan besar terjadi pada Dyn yang menyebabkan pemadaman internet besar di Amerika Serikat dan sebagian Eropa Barat. Menurut analis dan pakar industri, ini hanya awal.

Pada tahun 2017 ini, hacker akan terus mengeksploitasi kerentanan perangkat IOT untuk memulai serangan lain, bukan hanya kompromi perangkat. Untuk membantu melawan pertempuran ini, pasar IOT perlu bersama-sama untuk mengembangkan praktek keamanan yang membuat perangkat lebih tahan terhadap serangan. Perusahaan perlu menerapkan keamanan tingkat tinggi sehingga jaringan IoT mereka tidak dapat di retas dan aman. Itu sebabnya, diperlukan alat yang terus menerus di perbaharui dan memantau potensi atau celah keamanan. Jika tidak maka 2017 ini akan menjadi tahun nya hacker IoT.

Peningkatan Fokus Dalam Penggunaan Vertikal

Banyak tipe dari IOT ini berasal dari segmen konsumen. Mulai dari monitor bayi yang terhubung, lemari es, toilet dan lainnya. Namun, pada tahun 2017 ini, industri juga harus fokus melakukan pengembangan pada kasus penggunaan yang vertikal. Seperti pemeliharaan untuk peralatan manufaktur, efisiensi energi secara otomatisasi dalam bangunan, monitoring untuk transportasi dan connected vehicles untuk manajemen transportasi. Dengan menciptakan blueprints dan solusi arsitektur untuk penggunaan umum, maka akan banyak pelajaran yang dapat diambil dari industri lain yang akan membuat IoT ini akan lebih cepat berkembang.

Akses Open-Source dan Konsolidasi IOT Platform

Saat ini, pasar IoT terpecah-belah. Pasalnya, banyak sekali platform IoT yang berkembang. Tentu, hal ini sangat membingungkan pasar dan memperlambat proses dalam membangun solusi. Itu sebabnya, diperlukan konsolidasi pasar agar pengembang IoT dapat cepat terjadi dan aman, Perusahaan platform tahun ini harus mulai menemukan keunikan sendiri sehingga dapat bekerjasama dengan industri lainnya.

Faktor lain yang akan sedang dalam pengembangan lebih lanjut adalah upaya menggunakan open source. Memang, saat ini platform open source sudah mulai digunakan dalam proyek-proyek industri, smart city dan industri utilitas. Baru pada tahun 2017 ini, para pemain di industri konservatif tradisional akan lebih nyaman dengan menggunakan open source. Tidak dapat dipungkiri, bahwa upaya menuju open source ini sudah mulai matang dan akan menjadikannya faktor penting dalam proses pembanguan IoT yang lebih cepat lagi.

AI dan Machine Learning Bakal Booming untuk Menampung Data dari Perangkat IoT

Menurut Forrester, akan terjadi peningkatan hingga lebih dari 300% dalam investasi Artificial intelligence pada tahun 2017 dibandingkan dengan tahun 2016. Sebagian data dari IoT memang akan didistribusikan pada cloud. Namun, ada juga yang ditampung dalam Artificial intelligence atau AI dan data center yang akan membantu dalam pengambilan keputusan secara realtime.

Ke depan, AI ini akan mengembangkan kemampuan bahasanya yang lebih alami sehingga dapat membantu untuk lebih menyadari potensi dari koneksi IOT dunia. Akan mulai terbentuk bahasa deskripsi data yang universal sehingga dapat memahami data dari berbagai jenis perangkat. Pendekatan ini akan membantu memecah data di antara jenis IOT, dan dapat diperluas untuk memungkinkan manusia untuk berkomunikasi dengan IOT langsung melalui suara atau teks.

Perluasan AI ini menjadi sebuah tantangan. Terutama dalam hal budaya para tenaga kerja. Di negara-negara di mana industri tradisional seperti manufaktur mendominasi, seperti Brazil, kami menemukan dalam studi “Masa Depan Tenaga Kerja” bahwa 41% dari pekerja di Brazil mengatakan mereka khawatir robot mungkin mengambil pekerjaan mereka. Namun, di sisi lain, ada beberapa perusahaan yang menggunakan kesempatan ini untuk melatih karyawan dan mengajarkan mereka keahlian baru. Misalnya, para ilmuwan data yang akan memulai mesin pelatihan untuk berbagai data yang sangat besar jumlahnya dan membantu mesin untuk mengembangkan pengetahuan untuk membaca antara lapisan.

Melalui kemampuan untuk berkomunikasi melalui bahasa lisan, AI akan dapat menafsirkan data berbeda, karena akan dapat memecahnya lebih ringkas, mengidentifikasi dan berbagi nuansa yang tidak akan dinyatakan terlihat dalam petak besar informasi.

IOT Akan Mendorong NFV dan SDN untuk Telekomunikasi

Saat ini IOT sedang bergerak dari sebuah pilot project menjadi project yang akan diimplementasikan. Untuk itu, operator telekomunikasi akan sangat membantu akselerasi investasi yang sudah ditanamkan untuk aset agar dapat mengaktifkan fungsi virtualisasi untuk meningkatkan kemampuan aplikasi yang lebih interaktif. Dengan demikian, nilai perusahaan akan meningkat juga karena aset yang didistribusikan jauh lebih luas. (Icha)

Telenor Prediksikan Teknologi AI, IoT dan 5G Jadi Kunci Trend 2017

Telko.id – Telenor sebagai group telekomunikasi asal Norwegia memprediksikan bahwa teknologi Artificial Intelligence, Internet of Things dan 5G akan menjadi kunci tren untuk tahun ini. Menurut laporan terbaru dari unit penelitian telco, tren ini telah disebutkan dalam laporan tahun lalu, tetapi bahwa diproyeksikan bahwa ketiga teknologi tersebut akan terus berlanjut pada tahun ini.

“Tahun lalu, kami menyoroti beberapa tren pengembangan penting dan meramalkan bahwa ini akan terjadi percepatan dan perhatian selama tahun ini,” kata Bjørn Taale Sandberg, Chief Research Telenor menjelaskan.

Sandberg menambahkan bahwa bagi Telenor “IOT berada dalam list kami lagi untuk 2017, tapi kami juga melihat bahwa media sosial akan jenuh namun chatbots akan mulai memanas. Untuk 5G sendiri akan semakin bertambah jumlahnya yang melakukan uji coba, padahal standar untuk 5G ini masih belum jelas. Selain itu, AI juga akan menjadi hot topik”.

Untuk Artificial Intelligence, Telenor mencatat bahwa terjadi peningkatan penggunaan aplikasi berbasis teknologi. Bahkan akan semakin berkembang. Tidak dapat dibayangkan, jika ada layanan digital yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan preferensi atau mempertimbangkan konteks tertentu agar layanan tersebut dapat digunakan. Namun, Telenor mengatakan bahwa dalam etika AI ini juga menjadi faktor penting untuk dijaga. Terutama dalam hal transparansi dan privasi pelanggan.

Telenor juga memprediksi bahwa tahun 2017 ini akan menjadi tahun yang penting untuk inovasi dalam ekosistem IOT, yang akan membentuk cara bisnis, konsumen dan pemerintah berinteraksi di dunia secara fisik. Terutama dalam beberapa sektor, seperti manufaktur, connected home, transportasi, utilitas dan pertanian.

Mengenai pengembangan teknologi 5G, laporan Telenor menyoroti bahwa tahun ini akan menjadi tahun percobaan 5G. Uji coba diharapkan untuk fokus pada kemampuan teknologi, aspek sistem untuk ekosistem vertikal dan peluang pasar baru yang ditawarkan oleh 5G vertikal seperti kesehatan, otomotif dan energi.

“Tren ini akan menawarkan beberapa perkembangan teknologi yang sangat menarik di 2017,” tambah Sandberg.

Sandberg juga menambahkan bahwa “Kami akan mengalami kemajuan penting dalam bidang-bidang seperti AI, IOT dan 5G, dan di daerah lain kemungkinan perubahan arah seperti milenium mungkin mulai terjadi titik jenuh pada media sosial. Dan yang mendasari semua ini harus menjadi kesadaran pertimbangan etis dan peraturan, yang akan sangat penting untuk menentukan arah ke mana kita harus bereksperimen dan menerapkan teknologi baru dalam kehidupan kita yang semakin digital”. (Icha)

Indosat Gandeng Thuraya Demi Kembangkan Komunikasi Ke Pelosok

0

Telko.id  – Dengan komitmen untuk menyediakan solusi ICT terbaik bagi pelanggan bisnisnya, hari ini Indosat Ooredoo dan Thuraya Telecommunications Company, salah satu operator layanan satelit terkemuka dunia, menandatangani perjanjian kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) untuk mengembangkan berbagai layanan baru dengan memanfaatkan teknologi dan jaringan satelit Thuraya untuk melengkapi portofolio jaringan Indosat Ooredoo dan memperluas layanan ke daerah-daerah terpencil yang tidak terjangkau jaringan kabel atau selular GSM.

Penandatanganan MoU ini menciptakan kerangka kerja untuk kerjasama masa depan di tiga bidang utama. Pertama, mengembangkan layanan roaming sehingga pelanggan selular Indosat Ooredoo dapat tetap berkomunikasi di jaringan Thuraya. Kedua, bundling perangkat satelit dengan aplikasi digital Indosat Ooredoo, dan ketiga pengembangan teknologi IoT (Internet of Things).

Pemanfaatan jaringan satelit menjadikan karyawan tetap dapat menggunakan aplikasi-aplikasi bisnis sehingga perusahaan dapat memperluas operasi dan layanan di area yang tidak terhubung jaringan telekomunikasi kabel atau selular, atau di lingkungan dengan kondisi yang ekstrim, atau dalam kondisi darurat bencana dimana jaringan telekomunikasi lumpuh. Berbagai industri seperti minyak dan gas, pertambangan, perkebunan, pelayaran, perikanan dan kelautan, militer dan kepolisian yang beroperasi di luar jangkauan jaringan telekomunikasi kabel dan selular dapat memanfaatkan jaringan satelit untuk meningkatkan produktifitasnya.

Menurut Bilal Hamoui, Thuraya Chief Commercial Officer, “Penandatanganan MoU ini merupakan langkah penting menuju kerjasama jangka panjang yang luas dan menarik. Indonesia adalah negara besar yang meliputi wilayah yang luas, dan membutuhkan konektivitas yang andal sepanjang waktu. Kemampuan kami akan melengkapi, dan memberikan fleksibilitas yang jauh lebih besar kepada pelanggan. Kerjasama ini memberikan solusi komunikasi yang andal di mana pun dan kapan pun dibutuhkan pelanggan di seluruh Indonesia.”

Herfini Haryono, Director and Chief Wholesale & Enterprise Officer Indosat Ooredoo, mengatakan, “Indosat Ooredoo Business selalu berupaya untuk menjadi mitra penyedia solusi ICT terdepan dan terpercaya bagi pelanggan bisnis dan korporasi. Penandatangan MoU ini adalah upaya Indosat Ooredoo Business untuk mendukung tranformasi digital para pelanggan korporasi kami dengan dimungkinkannya komunikasi, akses informasi dan aplikasi di lokasi-lokasi terpencil di mana saja.” (Icha)

Beli Voucher Game Online pun Kini Bisa di MKios

Telko.id – Gaya hidup digital tidak mungkin cepat terwujud jika ekosistem nya tidak mendukung. Untuk itu, Telkomsel mengajak mitra reseller/outlet penjual pulsa untuk berjualan layanan konten digital melalui platform MKios yang saat ini sudah digunakan untuk layanan transaksi pulsa.

“Penjual Pulsa sebagai salah satu bagian terpenting dalam proses distribusi produk Telkomsel kini akan semakin memiliki beragam pilihan produk Telkomsel untuk ditawarkan kepada pelanggan dengan hadirnya fitur penjualan layanan voucher games online. Proses transaksi penjualan voucher games online ini juga dapat dilakukan semudah melakukan penjualan pulsa reguler,” kata Yetty Kusumawati, Executive Vice President Area Jabotabek Jabar Telkomsel, menjelaskan.

Voucher games online yang dapat dibeli melalui reseller penjual pulsa ini dapat dimanfaatkan pelanggan untuk melakukan  pembelian in-game features yang ditawarkan pada fitur sejumlah games online dari games publisher yang telah melakukan kerja sama dengan Telkomsel, antara lain dari Perfect Games (contoh games online : Baby Saga, Unison League, dan Touch Me) dan Ngames (contoh games online : Dinasty War, Dinasty Rush, Romantic Diary, Wrath of God, dan War of Samkok).

Saat ini, Telkomsel memiliki sekitar 69 ribu mitra reseller binaan yang tersebar di wilayah operasional Jabotabek dan Jabar. Sebagian besar reseller tersebut merupakan penjual isi ulang pulsa dan produk kartu pra bayar Telkomsel.

Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, selain menjual layanan isi pulsa reguler dan kartu pra bayar, Telkomsel juga terus mendorong mitra reseller untuk menjual layanan produk broadband dan digital Telkomsel, seperti layanan isi ulang pulsa paket data/internet yang saat ini dapat diperoleh dengan harga mulai Rp. 5 ribu dengan kuota data hingga 15GB (semua jaringan ditambah kuota digital entertainment untuk video streaming, sesuai lokasi aktivasi), layanan aktivasi Nada Sambung Pribadi (bulanan) dengan harga special, dan kini penjualan voucher games online.

Yetty menambahkan, sejak mitra reseller Telkomsel memiliki akses untuk menjual pilihan paket broadband, antusiame serta adopsi pelanggan di wilayah operasional Area Jabotabek Jabar berdasarkan jumlah transaksi terus meningkat, dimana tahun 2016 lalu pertumbuhan transaksi pembelian pulsa kuota data oleh pelanggan melalui mitra reseller MKios sekitar 9%, dibandingkan tahu  sebelumnya, dengan wilayah Regional Jawa Barat mengalami peningkatan paling tinggi sebesar 19%.

Sebelumnya, untuk pelanggan yang memiliki hobby bermain games online, Telkomsel juga telah menyediakan akses pembelian in-game features yang ada di aplikasi Google Play Store melalui layanan #JajanOnline, yang mana transaksi cukup dilakukan dengan cara memotong pulsa secara langsung, tanpa harus menggunakan kartu kredit.

“Kami menyadari tingginya respon positif pelanggan di kota besar seperti Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Tangerang, dalam mengadopsi layanan broadband dan digital menuntut penetrasi yang lebih luas dari Telkomsel untuk menghadirkan kemudahan bagi pelanggan untuk mengakses layanan tersebut. Dengan menggandeng mitra reseller berjualan layanan digital, diharapkan dapat mendorong penguatan ekosistem digital yang lebih matang dan merata. Terlebih di wialayh yang memiliki penetrasi penggunaan layanan digital yang tinggi, seperti lingkungan kampus, tempat hiburan dan pemukiman padat” tutup Yetty. (Icha)