spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1302

Resmi Masuk Indonesia, Honor 10 Lite Andalkan Kamera Selfie

0

Telko.id, Jakarta – Honor resmi menghadirkan smartphone terbarunya di awal 2019, yakni Honor 10 Lite. Kehadiran smartphone ini melanjutkan karakter smartphone Honor sebelumnya yang cocok bagi pengguna yang suka berfoto selfie.

Honor 10 Lite pertama kali diluncurkan di China pada akhir November tahun lalu. Dari sisi spesifikasi, tidak banyak perbedaan dengan Honor 10 Lite yang diluncurkan di Indonesia.

Menurut Public Relation Honor, Gracia Sheila, Honor 10 Lite sangat pas buat selfie karena didukung kamera depan 24MP dengan dilengkapi teknologi Artificial Intelligence (AI) recognation dari 8 skenario dan multiple lighting options.

Selain itu, kameranya memiliki luas aperture f/2.0 juga didukung oleh teknologi 4-in-1 light fusion technology exposure compensation yang memudahkan pengguna ketika melakukan selfie baik seorang diri ataupun bersama teman-teman.

“Kita bisa lakukan selfie kapan saja dan dimana saja serta  beramai-ramai. Fitur multiple lighting options dapat mengoptimalkan cahaya yg datang sehingga bisa mengambil gambar walaupun rendah cahaya,” ucap Gracia di Kuningan, Jakarta Rabu (27/02/2019).

{Baca juga: Resmi Dirilis, Honor View 20 Usung Kamera 48MP}

Sedangkan untuk kamera belakang memiliki  lensa ganda yaitu 13MP+2MP dengan luas aperture f/1.8 dan f/2.4. Menurut Gracia kamera belakang memiliki mode malam Artificial Image Stabilization (AIS) yang dapat mendeteksi dan menstabilkan hasil foto saat malam hari.

“Fitur ini memungkinkan kamu dan teman-teman untuk dapat mengambil foto berkualitas profesional di lokasi manapun,” tambah Gracia.

Dari tampilan layar Honor 10 Lite memiliki notch titik embun di bagian atas layar dengan layar FullView HD 6,21 inci dengan rasio layar ke body berbezel tipis yakni 19,5 : 9.

Kemudian dapur pacu Honor 10 Lite didukung oleh chipset Kirin 710 yang memberikan kinerja lebih mulus dari seri sebelumnya.

“Dengan chipset ini maka performa CPU mengalami peningkatan 75% dibandingkan seri yang sebelumnya,” tutur Gracia.

Honor 10 Lite memiliki perangkat EMUI 9.0 yang dapat memberikan peningkatan kinerja 30% dan mempersingkat waktu peluncuran aplikasi sebesar 12,9%. Sedangkan untuk daya penyimpanan Honor 10 Lite memiliki RAM 4GB dan Penyimpanan Internal atau ROM sebesar 64 GB.

{Baca juga: Review Honor 8X: Tampilan Premium, Baterai Awet, Kamera Lumayan}

“Semua ini semakin lengkap dengan daya baterai 3400 mAh yang ada di Honor 10 Lite,” ujar Gracia.

Honor 10 Lite sendiri memiliki dua pilihan warna yakni Sky Bule dan Midnight Black yang klasik. Bagi berminat sudah dipesan di banyak toko retail mitra Honor dan Shopee. [NM/HBS]

Honor 8A Resmi Meluncur di Indonesia

0

Telko.id, Jakarta – Selain meluncurkan Honor 10 Lite, di saat yang sama Honor juga meluncurkan Honor 8A. Meski dibanderol dengan harga yang terjangkau, namun smartphone ini diklaim memiliki kualitas kamera selfie yang mumpuni, karena memiliki bukaan aperture yang cukup besar.

Menurut Public Relation Honor, Permana Arya, lensa kamera belakang Honor 8A sebesar 13MP memiliki bukaan aperture f/1.8. Tetapi di Honor 8A bukaan kamera bisa diubah hingga F/16 sehingga kualitas foto bisa semakin meningkat.

“Honor 8A bisa mengatur bukaan sampai f/16 buat hasil bokeh. Ini cocok bagi mereka yang kreatif dan dinamis,” ujar Arya di Kuningan, Jakarta Rabu (27/02/2019)

Selain itu kamera depan Honor 8A memiliki resolusi 8MP dengan bukaan aperture f/2.0. Di kamera depan terdapat teknologi Semantic Image Segmentation dan High Dynamic Range (HDR) untuk memperbaiki hasil kualitas foto.

{Baca juga: Resmi Masuk Indonesia, Honor 10 Lite Andalkan Kamera Selfie}

“Dengan mode HDR memberikan gambar yang lebih bokeh dan juga detail,” terang Arya.

Selain kamera, fitur andalan Honor 8A lainnya adalah pada baterai. Dengan kapasitas baterai 3020 mAh, smartphone ini mampu bertahan hingga 39 jam ketika dipakai untuk menelpon, 73 jam ketika memutar musik dan 16 jam ketika pengguna memutar video.

“Daya baterai mampu bertahan 39 jam, sehinga membuat aktivitas pengguna dapat lebih nyaman,” klaimnya.

Secara tampilan layar sebesar 6,09 inci dengan dilengkapi dengan TUV Rheinland yang mampu mengurangi emisi cahaya biru untuk menghindari kerusakan mata dari paparan jangka panjang. Selain itu Honor 8A memiliki tenaga powerfull 8 Core dengan chipset processor Mediatek MT6765 Helio P35.

Honor 8A juga dilengkapi dengan EMUI 9.0 yang berdasarkan Android 9 terbaru yang mampu meningkatkan algoritma menajemen aplikasi latar belakang oleh AI untuk menjamin operasi yang lancar bahkan setelah periode penggunaan yang lama. “Dalam multitasking, smartphone ini sudah tidak perlu diragukan kembali,” tambah Arya.

Sedangkan untuk dapur pacunya, smartphone ini disokong RAM 3GB, penyimpanan internal sebesar 32 GB yang bisa ditambah hingga 512 GB dengan kartu MicroSD. Smartphone ini memiliki dua pilihan warna, yakni warna Midnight Black dan Sapphira Blue.

{Baca juga: Review Honor 8X: Tampilan Premium, Baterai Awet, Kamera Lumayan}

“Honor 8A memiliki triple Slot SIM Card yang bisa diisi dengan 2 SIM Card dan 1 slot MicroSD up to 512 GB sehingga tidak perlu takut untuk menyimpan banyak file di smartphone ini,” jelas Arya. [NM/HBS]

Ini Harga Honor 10 Lite & Honor 8A di Indonesia

0

Telko.id, Jakarta – Honor resmi memperkenalkan dua smartphone terbaru di akhir Februari 2019 yakni Honor 10 Lite dan Honor 8A. Meski memiliki spesifikasi mumpuni, kedua smartphone ini dibanderol dengan harga yang cukup ramah kantong.

Untuk Honor 10 Lite, Honor mematok harga Rp 3.229.000, sedangkan untuk Honor 8A dibanderol seharga Rp 1.889.000. Untuk Honor 10 Lite akan dijual secara online di Shopee dan Erafone, toko-toko mitra dan pusat penjualan resmi Honor mulai tanggal 28 Februari 2019. Sedangkan Honor 8A hanya tersedia secara online di Shopee.

“Honor 8A akan tersedia online hanya di Shopee dengan First Flash Sale menjadi Rp 1.699.000 pada 5 Maret 2019 mendatang,” kata President Director Honor Indonesia, Justin Li di acara peluncuran di Jakarta Rabu (27/02/2019)

Honor juga menggandeng beberapa mitra bisnis untuk menggenjot penjualan kedua smartphone barunya tersebut, seperti dengan Kitty Life, Nono Live dan Bigo Live yang merupakan platform live streaming.

{Baca juga: Honor 8A Resmi Meluncur di Indonesia}

Honor juga bekerja sama dengan dengan Mobile Legend dan Tik-Tok. Bahkan sub-brand dari Huawei ini juga bekerja sama dengan Kwai Go untuk menjalankan kompetisi foto.

“Kami sangat bersemangat untuk membangun kolaborasi dengan mitra bisnis. Kami percaya kolaborasi ini akan memberikan hasil positif bagi Honor dan mitra bisnis kami,” tambah Justin Li.

Kamera depan Honor 10 Lite beresolusi 24 MP dengan aperture f/2.0 untuk menunjang kebutuhan selfie. Sedangkan bagian belakang ada kamera ganda dengan masing-masing resolusi 13 MP dan 2 MP yang didukung oleh Artificial Intelligence (AI).

Honor 10 Lite memiliki chip Kirin 710 dan konfigurasi memori RAM 4 GB dan 64 GB. Honor 10 Lite Dibekali layar full-view berbentang 6,21 inci dengan resolusi full-HD Plus dengan rasio aspek 19,5:9.

{Baca juga: Resmi Masuk Indonesia, Honor 10 Lite Andalkan Kamera Selfie}

Sedangkan Honor 8A memiliki layar  berukuran 6,09 inci dengan kapasitas RAM 3GB dan penyimpanan internal 32GB. Perangkat ini didesain minimalis yang dilengkapi dengan nocth kecil sebagai tempat kamera depan.

Smartphone ini hadir dengan satu kamera belakang bersensor 13 MP aperture f/1.8 dan satu kamera depan memiliki sensor 8 MP. [NM/HBS]

Makin Lengkap, Apple Watch 2020 punya Pelacak Waktu Tidur

0

Telko.id, JakartaSmartwatch Apple Watch kali pertama hadir pada 2015. Kehadirannya membantu pengguna dalam memantau kesehatan, termasuk ketika sedang berolahraga. Namun, dari sekian fungsi yang tersedia, smartwatch itu tidak memiliki fitur pelacak waktu tidur alias sleep tracking.

Tampaknya, Apple berencana untuk menyediakan fitur ini di Apple Watch generasi berikutnya. Menurut The Verge, dikutip Telko.id, Rabu (27/02/2019), Apple sekarang sedang menguji fitur pelacak waktu tidur di Apple Watch.

Jika pengujian sukses, fitur tersebut akan hadir di seri smartwatch terbarunya yang dirilis pada 2020 mendatang. Fitur pelacak waktu tidur juga akan melengkapi fitur yang hadir sekarang, yakni fitur Elektrokardiogram dan deteksi olahraga otomatis.

{Baca juga: Produk Identik dengan Harga Mahal, Begini Penjelasan COO Apple}

Saat ini, pengguna memang bisa melacak waktu tidur via Apple Watch, tetapi harus menggunakan aplikasi pihak ketiga. Apple sengaja tidak menanamkan fitur itu karena keterbatasan daya baterai.

Apple menyatakan, pengguna bisa menggunakan Apple Watch selama satu hari penuh sebelum mengisi baterai pada malam hari. Namun, baterai smartwatch tersebut tidak bisa bertahan lama kalau ada fitur pelacak tidur.

Beberapa produk serupa buatan perusahaan lain, semisal Fitbit Versa dan Withings Steel Hybrid Smartwatch, bisa digunakan untuk melacak waktu tidur pengguna. Sebab, daya baterai keduanya tahan sangat lama.

Jika Apple benar-benar menambahkan fitur pelacak waktu tidur, fungsi smartwatch-nya akan menjadi semakin lengkap, dan dipastikan akan memiliki kapasitas baterai yang jauh lebih besar.

{Baca juga: Terjatuh dan Pingsan, Pria Paruh Baya Diselamatkan Apple Watch}

Sekadar informasi, baterai smartwatch Apple terbaru, Apple Watch Series 4 ternyata mempunyai kapasitas lebih rendah daripada model sebelumnya. Terungkap, Apple Watch Series 4 dengan model 44mm ternyata dibekali baterai 1,12 Wh, sementara untuk model 40mm, digunakan baterai 0,86 Wh.

Sebagai perbandingan, Apple Watch Series 3 model 42mm dan 38mm membawa daya baterai 1,34 Wh dan 1,07 Wh. Sehingga jika dikalkulasi, kapasitas baterai Apple Watch Series 4 model 44mm mengalami penurunan sampai 16,5 persen, sedangkan untuk 40mm sebesar 19,7 persen. (SN/FHP)

Advan Sedang ‘Kejar’ Kembali Posisi 3 Besar Di Indonesia

Telko.id –  Advan, sebagai produsen lokal smartphone, saat ini sedang mengejar ketinggalannya di tahun 2018. Dimana, diawal tahun 2017 pernah menduduki posisi tiga besar produsen smartphone, namun, diakhir tahun ‘melorot’ kebawah menempati posisi ke lima. Menurut laporan IDC, market share nya tinggal 4,1% atau turun 25% secara YoY (year on year) dari tahun sebelumnya.

Strategi yang akan dijalankan pada awal 2019 ini adalah dengan meluncurkan produk dengan harga di bawah Rp 1 juta demi memenuhi pasar menengah kebawah. Walaupun saat ini penjualan smartphone akan terus meningkat, tetapi pertumbuhannya tidak besar.

Jadi Advan pun perlu mencari celah untuk bisa mengejar ketinggalannya tersebut. Apalagi, untuk mengejar atau bersaing dengan brand internasional tidak cukup dengan investasi di marketing saja yang besar. Tidak bisa juga hanya dengan harga murah saja. Salah satu caranya adalah dengan menawarkan produk, yang memberikan ‘value for money’.

“Market Smartphone harga di bawah Rp 1 Juta memang tidak besar, namun  masih ada pasarnya, terutama di area pedesaan bahkan di Jakarta sendiri sekarang masih ada. Advan S6 Plus ini harga nya terjangkau tetapi fiturnya seperti smartphone dengan harga diatas Rp.1 jutaan,” ujar Ellen Angerani selaku General Manager Salesman Advan di Paradigma Cikini Kafe & Restoran Jakara, Selasa (26/2).

“Untuk melakukan penjualan pun, kini tidak seperti dulu. Jika dulu, banyak duit ya iklan, penjualan pun bisa langsung ok. Sekarang tidak bisa seperti itu lagi. Perlu produk yang baik. Quality nomor satu,” ujar Andi Gusena, Brand Director Advan menjelaskan.

Itu sebabnya, Advan mulai menambah investasi di R&D, yang kemudian pada tahun 2017 dipindahkan ke Indonesia agar bisa lebih memahami lagi kebutuhan masyarakat Indonesia.

Selain itu, dalam proses penjualan juga membutuhkan partner yang sesuai. Seperti yang dilakukan oleh Advan yang menggandeng Telkomsel dan tokopedia. Di mana, untuk Telkomsel, sangat membutuhkan smartphone yang terjangkau karena masih banyak pelanggannya yang saat ini masih belum  migrasi dari 2G ke 3G dan 4G, dan mendukung internet masuk ke daerah pelosok Indonesia. Jadi, perlu dukungan kerjasama bundling dengan vendor smartphone.

Kolaborasi ini menghasilkan promo yang menarik, di mana Advan S6 Plus akan dijual secara flash sale ekslusif di Tokopedia pada 27 Maret 2019.  Dengan harga jual Rp 799 ribu dengan bundling paket TAU Lite 6. Di dalam paket TAU Lite6 pelanggan akan mendapatkan paket data dengan total sebesar 6 GB, yang terdiri dari 1GB kuota internet di seluruh jaringan Telkomsel, 1GB kuota internet di jaringan 4G, 2 GB kuota internet untuk akses media sosial Facebook dan Instagram, serta 2 GB kuota internet untuk aplikasi VideoMax dan GamesMax.

Paket TAU Lite6 juga sudah termasuk 100 menit nelpon, serta 500 SMS ke sesama pelanggan Telkomsel. Paket TAU Lite6 ini bisa didapatkan pelanggan Telkomsel hanya dengan Rp 10 saja setelah melakukan pengisian pulsa Rp 50.000.”

Advan berharap dengan peluncuran Advan 6S Plus ini dapat memenuhin pasar menengah kebawah dan meningkatkan penjualan handset di tahun 2019 ini.

Spesifikasi Advan S6 Plus

OS IDOS 8.31 @Android GO
CPU SC9850k 1.3 Ghz Quad Core
Display 5,5 Inch IPS 480*960
Camera Front : 5 MP, Rear 8MP AF
Memory 1 GB RAM + 8 GB ROM
External SD Up to 128 GB Micro SD
4G/3G/2G LTE-FDD/WCDMA/GSM
WIFI 802.11.B/G/N
GPS Support
BT BT4.2
SIM Dual Sim Car
Sensor Proximity
Battery 3.8V/2450 mAh
I/O 3.5mm audio jack, micro USB (USB 2.0)

 

(RIZ/Icha)

Soal Smartphone Lipat, Steve Wozniak: Apple Ketinggalan

0

Telko.id, Jakarta – Salah satu pendiri Apple, Steve Wozniak ikut bersuara tentang fenomena smartphone lipat. Secara khusus, ia menyoroti langkah Apple yang kabarnya juga akan meluncurkan iPhone lipat, meski agak telat.

Menurut Wozniak, dalam wawancara terbaru bersama Bloomberg, Apple kemungkinan akan tertinggal dalam hal produksi smartphone berteknologi canggih itu. Padahal, ia sudah tak sabar melihat Apple memproduksi iPhone lipat.

“Saya sangat ingin memiliki smartphone layar lipat. Tapi, saya hanya akan membeli buatan Apple. Meski kemungkinan tertinggal, Apple tetap berpeluang besar meluncurkan smartphone layar lipat ke pasaran,” terangnya.

{Baca juga: iPhone Lipat Dirilis Tahun 2020?}

Seperti dikutip Telko.id dari Android Authority, Rabu (27/02/2019), Wozniak menyebut bahwa Apple kalah cepat dari Samsung dan Huawei dalam produksi smartphone layar lipat.

Sekadar informasi, Samsung sudah merilis Samsung Galaxy Fold. Di lain sisi, Huawei sudah pula menggarap Mate X. Karenanya, ia berharap Apple segera memberi kejutan menarik bagi publik terkait smartphone dengan teknologi layar fleksibel tersebut.

“Anda tahu, Apple biasa memberi kejutan,” tegasnya.

{Baca juga: 5 Smartphone Lipat yang Diperkenalkan Tahun Ini}

Sebelumnya dilaporkan, Apple akan menjadi pabrikan smartphone berikutnya setelah Samsung, Huawei, dan Microsoft yang segera memperkenalkan smartphone lipat. Laporan itu diperkuat setelah adanya sebuah paten baru soal iPhone lipat yang diajukan oleh Apple bocor.

Berdasarkan gambar paten, perangkat tersebut akan menampilkan beberapa bagian dengan engsel. Arsitekturnya sedemikian rupa sehingga memungkinkan dilipat ke dua arah. Namun, Apple belum mengonfirmasi sampai saat ini.

Canalys: Tahun 2019 Akan Ada Pengiriman 2 Juta Smartphone Lipat

Telko.id – Smartphonel lipat, tahun 2019 ini akan menjadi trend baru. Yang mengawali kehadiran smartphone lipat dipasar adalah Samsung dengan Galaxy Fold dan Huawei Mate X.

Jejak kedua brand tersebut nanti nya akan diikuti oleh banyak vendor lain. Hanya saja, tidak banyak yang akan melakukannya pada tahun 2019 ini. Tak heran, Canalys pun hanya memprediksikan 2 juta unit saja yang dikapalkan ke seluruh dunia.

“Smartphone yang dapat dilipat sekarang ini sedang dalam produksi massal, namun vendor tetap menaruh harapan pada angka yang realitis dala kinerja penjualannya. Tidak berlebihan,” kata Nicole Peng, Direktur Senior Canalys.

Nicole menambahkan “Samsung dan Huawei memang akan menjadi bagian terbesar dari smartphone pintar yang dikirm pada tahun 2019 ini. Tetapi angka pengiriman yang tinggi bukanlah prioritas kedua brand tersebut.

Tujuannya lebih pada menangkap kesadaran konsumen, dan setiap vendor ingin membuktikan bahwa mereka dapat mencapai kemajuan teknologi terbesar dengan desain industrinya yang baru. Maklum saja, teknologi layar lipat ini masih tergolong baru sehingga biaya produksi pun masih tinggi.

“Biaya adalah faktor kunci yang akan menghambat adopsi smartphone lipat ini,” kata Ben Stanton, Analis Senior Canalys menambahkan.

Misalnya, desain ‘lipat-keluar’, seperti yang digunakan pada Huawei Mate X ini akan lebih cocok digunakan pada smartphone lipat yang lebih murah karena produsen tidak perlu memasukan banyak kamera. Lalu, untuk layar ‘luar’ kedua, seperti yang dimiliki oleh Samsung, dan pada lipatan layar yang flexible tidak perlu terlalu ketat atau kencang. Kedua contoh itulah yang membuat smartphone lipat masih tergolong mahal.

Itu sebabnya, pada tahun 2019 ini, vendor yang menawarkan smartphone lipat masih belum terlalu mempengaruhi secara signifikan jumlah pengiriman secara global. Apalagi, para vendor harus memastikan kualitas dan data tahan dari produk ini pun cukup baik. Pasalnya, jika ada masalah atau kerusakan ‘gigi’ akan merusak faktor bentuk smartphone lipat, bahkan mungkin tidak lagi bisa digunakan.

Walau demikian, ada beberapa brand yang sudah siap-siap meluncurkan smartphone lipat. Seperti Xiaomi Mix Flex, Royale FlexPai dan Oppo Foldable Phone. (Icha)

 

HTC Exodus 1 Kini Bisa Dibeli Pakai Uang Asli, Harganya?

0

Telko.id, Jakarta – HTC mengumumkan bahwa smartphone blockchain mereka, HTC Exodus 1 sekarang bisa dibeli menggunakan mata uang asli. Sebelumnya, HTC Exodus 1 hanya bisa dibeli menggunakan cryptocurrency alias mata uang kripto, seperti Bitcoin dan Ether.

Selama ini, Exodus 1 memang menargetkan para pemilik uang digital. Perlu diketahui, mata uang kripto merupakan uang digital yang setiap koin memiliki nomor spesial. Transaksi menggunakan mata uang kripto juga dilakukan secara anonim menggunakan kunci khusus.

Exodus 1 memiliki fitur dompet uang virtual bernama Zion Private Vault. Fitur ini diklaim dapat menyimpan nomor seri uang kripto secara aman, dan tidak tersentuh oleh sistem operasi Android.

{Baca juga: Exodus, Smartphone Blockchain HTC Pesaing Finney}

Pada 2018, Exodus 1 dijual seharga 0,15 Bitcoin atau 4,78 Ether atau sekira Rp 8 juta hingga Rp 10 juta. Namun, setelah dijual dengan mata uang resmi, Exodus 1 bisa dibeli oleh konsumen seharga USD 699 atau sekitar Rp 10 juta.

Saat pertama meluncur, HTC ingin smartphone-nya ini menjadi smartphone pertama di dunia yang didedikasikan untuk memperluas ekosistem blockchain. HTC ingin Exodus 1 punya peran penting dalam mengubah stagnansi industri smartphone saat ini.

Menurut TechCrunch, seperti dikutip Telko.id, Rabu (27/02/2019), Kepala Desentralisasi HTC, Phil Chen, sempat menyatakan bahwa HTC berkomitmen mengembangkan Exodus 1 seperti halnya mengembangkan perangkat VR, HTC Vive.

{Baca juga: Samsung Galaxy S10 Punya Fitur Dompet Cryptocurrency}

Saat ini, HTC mengaku telah memiliki 25 orang teknisi yang mengerjakan proyek itu. Dalam pengembangannya, Exodus 1 juga dibuat menggunakan komponen buatan sendiri, dan dipadu oleh bantuan para ahli keamanan mata uang kripto untuk memastikan keamanan perangkat. (SN/FHP)

Ooredoo ‘Mengantarkan’ Qatar Jadi Negara Top 5 For 5G Dunia

0

Telko.id –  Arthur D. Little baru mengumumkan laporan terbarunya. Di dalam laporan tersebut menunjukan bahwa proyek percontohan 5G Ooredoo mampu mengantarkan Qatar masuk jajaran Top Five 5G Dunia.

ADL dalam laporannya terakhir itu menentukan kemajuan 5G dari lebih 40 negara. Penilaiannya berdasarkan dua katagori. Pertama dari data input yang mencakup ketersediaan infrastruktur teknis dan kecenderungan komersialisasi 5G.

Di Qatar, Ooredoo telah secara aktif menggerakkan agenda 5G-nya, dan menemukan kesuksesan dengan meluncurkan pertama 5G pada jaringan yang tersedia secara komersial di bulan Mei 2018.

“Ooredoo selalu memiliki dorongan teknologi yang kuat dan mengikuti perkembangan teknologi secara global, termasuk adopsi teknologi jaringan seluler generasi berikutnya.  Kami sudah menyediakan spektrum untuk 5G, bahkan sudah mengumumkan peluncuran 5G dan telah berhasil menguji coba berbagai kasus penggunaan, untuk memasukkan taksi drone pertama di dunia,” ungkap Waleed Al Sayed, Kepala Eksekutif, Ooredoo Qatar.

Waleed menyampaikan juga bahwa sudah ada 100 site yang sudah ditingkatkan dan siap mengoperasi jaringan 5G. Setidaknya, pada kondisi tersebut, Ooredoo sudah mencakup lebih dari sepertiga populasi, dan hampir menjangkau semua perusahaan besar dengan 5G.  Jumlah tersebut akan terus ditambah, hingga sampai pada akhir 2019 akan mencakup 50% dari populasi.

Di luar angka-angka tersebut, Ooredoo juga sudah pernah melakukan pengujuan langsung dengan berbagai kasus penggunaa. Dalam uji coba 5G tersebut diperoleh kecepatan unduh > 2,5 Gbps termasuk juga ketika dicoba pada kendaraan yang bergerak. Drone juga dapat mengirim video langsung 4K, aplikasi VR berjalan dengan lancar di zona penggemar piala dunia, dan konektivitas Gbit dapat disediakan di gurun.

Karim Taga, Managing Partner dan Global Practice Leader, ADL TIME, mengatakan: “5G adalah generasi jaringan seluler pertama yang menjanjikan throughput data, latensi, dan fleksibilitas untuk memungkinkan tingkat digitalisasi selanjutnya di seluruh tipe konsumen.”

“Di Qatar, terutama sistem eko-vertikal dan korporasi akan mendapat manfaat paling besar dari 5G. Berdasarkan kasus 5G seperti AR / VR dan video, sangat cocok diimplementasikan pada smart venues dan smart city sehingga akan menambah pengalaman bagi para pengguna ke tinggkat berikutnya,”tambah Taga.

Saat di Mobile World Congress, Ooredoo memperluas kepemimpinan 5G dengan kemitraan baru dengan Ericsson untuk mengubah dan memodernisasi jaringan seluler untuk memperkenalkan 5G di Qatar. (Icha)

Google akan Hilangkan Password di Smartphone Android

0

Telko.id, Jakarta – Google dan Fast Identity Online Alliance (FIDO) meluncurkan sertifikasi FIDO2 untuk smartphone Android pada Mobile World Congress (MWC) 2019 di Barcelona, ​​Spanyol. Sertifikasi itu nantinya akan menggantikan password dengan sidik jari sebagai kunci keamanan Android.

Dilansir CNET, kunci keamanan tersebut bisa dijalankan di Android versi 7 atau lebih tinggi. Seperti dikutip Telko.id, Rabu (27/02/2019), fasilitas sidik jari sebagai protokol utama untuk mengamankan perangkat sebenarnya sudah tersedia di beberapa aplikasi untuk Android.

Umumnya, teknologi itu tersedia di aplikasi Android untuk perbankan dan layanan keuangan. Nah, perubahan ini sendiri nantinya akan membuat fitur keamanan di Android agar memudahkan pengguna untuk login tanpa menggunakan password, melainkan hanya menggunakan sidik jari saja.

{Baca juga: Awas! Jangan Asal Download Gambar PNG di Android}

Password sebelumnya diciptakan dalam dunia digital untuk memungkinkan akses yang aman ke akun yang mengelola keuangan, kehidupan sosial, dan lainnya. Namun demikian, password dinilai sangat rentan diretas dan digunakan untuk hal-hal tidak bertanggungjawab.

Password bahkan lebih tidak efektif jika digunakan untuk banyak akun. Sebuah komputer canggih kini sudah dapat secara mudah melacak password yang rumit sekalipun hanya dalam hitungan jam. Caranya dengan memasukkan setiap kombinasi yang memungkinkan.

Itulah sebabnya, industri keamanan kini ramai-ramai ingin meninggalkan password karena sidik jari dianggap jauh lebih sulit untuk diretas secara online. Dengan sertifikasi standar FIDO2, kunci keamanan sidik jari bakal lebih terlindungi dari serangan phishing.

{Baca juga: Tidak Aman, Sistem Keamanan Ini Hilang dari Android}

“Lewat kolaborasi Google dan Fast Identity Online Alliance, jumlah pengguna dengan kemampuan otentikasi FIDO telah tumbuh secara dramatis. Sekarang, saatnya para pengembang situs untuk bebas dari risiko,” kata Brett McDowell, direktur eksekutif Aliansi FIDO. (SN/FHP)