spot_img
Latest Phone

Elon Musk Gugat Apple dan OpenAI Soal Integrasi ChatGPT di iPhone

Telko.id - Elon Musk melalui perusahaan xAI dan xAI...

iPhone Lipat Apple Akan Gunakan Touch ID, Bukan Face ID

Telko.id - Apple dikabarkan akan menggunakan teknologi Touch ID,...

Apple Gagal Wujudkan iPhone Lipat Tanpa Lipatan, Rilis 2026?

Telko.id - Apple dikabarkan gagal mewujudkan iPhone lipat dengan...

Google Pixel Watch 4, Dukung Koneksi Satelit dan Baterai Lebih Besar

Telko.id - Google secara resmi meluncurkan Pixel Watch 4...

Garmin Index Sleep Monitor Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Index Sleep Monitor,...
Beranda blog Halaman 1286

Ini Dia 9 Orang Penerima Satyalancana Pembangunan Di Bidang ICT

0

Telko.id – Pada puncak perayaan Hari Bhakti Postel ke 73 yang diselenggarakan oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika RI di Bandung, ada tujuh penghargaan Satyalancana Pembangunan yang diberikan pemerintah. Penghargaan ini diberikan pada orang yang dianggap berjasa terhadap negara dan masyarakat dalam lapangan pembangunan di bidang telekomunikasi, informasi, dan jaringan.

Satyalancana Pembangunan sendiri merupakan merupakan tanda kehormatan satyalancana yang diberikan pada sipil.

Adapun Ke sembilan orang penerima Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan adalah adalah Bob Apriawan (Direktur Network PT Telkomsel), Merza Fachyz selaku Presiden Direktur PT Smartfren Telecom, Bogi Witjaksono (Direktur Otama PT Patra Komindo), Zulfi Hadi (General Manager Datacom Planning Engineering PT Lintasarta), Marwan Oemar Baasir (Group Head Regulatory and Government Relations PT XL Axiata, Tbk.), Francky Rinaldo Pakpahan (Vice President Area Sumatera PT XL Axiata, Tbk.), Resi Yuki Bramani (Head – Frequency and Government Management PT XL Axiata, Tbk.), dan M. Feriadi , M.B.A (Presiden Direktur PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir – TIKI JNE).

 

Direktur Network Telkomsel Bob Apriawan menerima penghargaan Satyalancana Pembangunan yang diberikan oleh pemerintah Republik Indonesia berkat kontribusinya selama tahun 2017 membangun jaringan jaringan BTS Telkomsel di seluruh Indonesia hingga pelosok dan pulau terdepan, termasuk salah satunya melalui program USO.

Sedangkan Larry Ridwan Chief Executive Officer, dalam Keppres No.61/TK/Tahun 2018 disebutkan mengenai peran Larry dalam mempelopori teknologi internet 4G LTE dan mengubah teknologi pita frekuensi 450MHz dari CDMA menjadi 4G-LTE dengan membangun 627 BTS (Base Transceiver Station) yang tersebar di pinggiran dan pedesaan Indonesia guna memperkecil kesenjangan digital dan meratakan penyebaran informasi sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia.

Tentu hal ini sangat membanggakan. Pasalnya, Net1 Indonesia, merupakan operator paling ‘buncit’ yang penyedia layanan mobile data broadband 4G LTE. Operator ini pun menganggap penghargaan ini menunjukan adanya dukungan dari pemerintah terhadap eksistensi Net1 Indonesia sebagai penyedia layanan data broadband berbasis 4G LTE dengan memanfaatkan frekuensi 450MHz.

Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan juga diterima oleh Merza Fachyz selaku Presiden Direktur PT Smartfren Telecom, Tbk. yang dianggap telah berhasil memimpin pelaksanaan migrasi jaringan dan layanan Smartfren dari berbasis teknologi  CDMA menjadi 4G LTE di 200 Kota/Kabupaten di Indonesia pada kurun waktu 2016-2017.

Net1 Indonesia dan Smartfren merupakan sama-sama penyedia layanan telekomunikasi yang telah melakukan evolusi teknologi dari CDMA menjadi 4G LTE demi memberikan akses internet dan telekomunikasi yang lebih memadai bagi maysrakat. (Icha)

Indosat Gelar Edu Connect Gathering

0

Telko.id – Banyak yang harus dipersiapkan oleh Indonesia menuju Revolusi industry 4.0. Salah satu yang penting adalah tenaga kerja. Indosat Ooredoo pun melanjutkan inisiatif untuk mendukung Indonesia menuju revolusi industri 4.0, Indosat Ooredoo mengadakan ajang Edu Connect Gathering dengan tema Empower Facilities towards Edu 4.0.

Acara yang dihadiri oleh 45 perguruan tinggi nasional ini, merupakan kelanjutan dari kerjasama Indosat Ooredoo dengan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia dalam penyediaan fasilitas telekomunikasi untuk Indonesia Research & Education Network (IdREN).

Indonesia akan menghadapi revolusi industri 4.0 dimana persaingan akan semakin ketat dengan munculnya fenomena disruptive innovation yang ditandai dengan munculnya komputer super, kecerdasan buatan (artificial intelligence-AI), big data, dan robotic.

Menghadapi era tersebut, sektor pendidikan memiliki tantangan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang tidak akan tergantikan oleh teknologi, dan itu semua bisa dilakukan dengan meningkatkan kualitas pendidikan perguruan tinggi lewat pemanfaatan teknologi.

Implementasi Edukasi 4.0 di sektor pendidikan menjadi keharusan untuk mengimbangi kebutuhan sumber daya di atas. Edukasi 4.0 berfokus kepada pengembangan IPTEK dan Inovasi. Hybrid/ Blended learning merupakan model pembelajaran Edukasi 4.0 yang memadukan penggunaan online digital media dan ruang kelas dengan memanfaatkan teknologi ICT.

“Kami menyadari pentingnya menyiapkan generasi muda Indonesia dalam menghadapi revolusi industri 4.0, sebuah era teknologi dimana pekerjaan rutin dapat digantikan oleh teknologi. Lewat pemanfaatan teknologi digital, kami akan membantu perguruan tinggi mendapatkan akses teknologi terbaru untuk meningkatkan kualitas pendidikan, salah satunya melalui pemanfaatan IdREN,” kata Herfini Haryono, Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo.

Herfini menambahkan, “Kami berharap, Indosat Ooredoo bisa menjadi mitra yang tepat bagi perguruan tinggi dalam penyediaan solusi infrastruktur ICT dan solusi digital yang dibutuhkan setiap kampus.”

Indosat Ooredoo melalui Indosat Ooredoo Business, ingin menjadi mitra institusi pendidikan untuk mendukung kemajuan kualitas pendidikan Indonesia. Sumber daya yang dimiliki Indosat Ooredoo bisa digunakan untuk berbagi wawasan dan inovasi terbaru kepada para perguruan tinggi, memberikan Solusi ICT sebagai enabler pengembangan Edu 4.0, serta membantu advokasi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia melalui pemanfaatan IdREN ke institusi pendidikan.

Sebelumnya, pada awal Agustus 2018, Indosat Ooredoo menjalin kerja sama dengan Kemenristekdikti RI dalam penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) tentang penyediaan fasilitas telekomunikasi untuk Indonesia Research & Education Network (IdREN). IdREN merupakan suatu network tertutup (national closed user) bagi research sharing antar perguruan tinggi dengan kolaborasi bersama pihak pemerintah, industri, dan lembaga penelitian.

Pada kerjasama tersebut, Indosat Ooredoo akan menyiapkan koneksi antar universitas untuk dapat digunakan bersama-sama, sebagai sarana akses ke gate IdREN dan media saling berbagi resource serta hasil riset antar perguruan tinggi dalam dan luar negeri. Tersedianya jaringan inter university dapat memberikan dampak positif terhadap kualitas pendidikan, kemudahan akses data antar lembaga Penelitian baik antar universitas, pemerintah, dan industri guna meningkatkan daya saing nasional dalam persaingan global.

IdREN juga terintegrasi dengan Network REN International seperti Singapore (SingaREN), Malaysia (MYREN), Australia (AARNet), dan lainnya. (Icha)

 

 

XL Axiata Bersama Holcim Buat Pelatihan Demi UMKM ‘Melek’ Digital

0

Telko.id – UMKM atau Usaha Mikro Kecil Menengah merupakan salah satu ‘tulang punggung’ perekonomian Indonesia. Itu sebabnya, UMKM ini harus melek digital juga agar tidak terlibas. XL Axiata bersama Holcim Indonesia pun  berkomitmen untuk turut memajukannya degan membantu ebih dari 60 UMKM yang tersebar di berbagai lokasi di Jabodetabek untuk bisa lebih maju dalam menjalankan bisnisnya.

Sesuai dengan bidang usahanya, XL Axiata memberikan dukungan antara berupa akses internet cepat dan sejumlah pelatihan untuk mendorong produktivitas UMKM tersebut. Implementasi kerjasama ini ditandai melalui sebuah pelatihan di Holcim Club House, Naragong, Kabupaten Bogor, Selasa (25/9).

“Kami sepakat bahwa di Indonesia, UMKM merupakan salah satu penopang perekonomian, yang tidak saja telah membuka lapangan kerja, namun juga terbukti tangguh saat kondisi ekonomi kurang menguntungkan. Dengan bantuan teknologi digital yang tepat, kami yakin UKM bisa lebih maju dan memberikan manfaat yang lebih banyak bagi masyarakat dan ekonomi Indonesia ke depan,” kata Tri Wahyuningsih, Group Head Corporate Communications XL Axiata.

“Kerjasama dengan kapasitasnya masing-masing bisa sharing resources sehingga saya yakin UMKM di Dapoer Sampireun di sini akan semakin sejahtera dengan kemampuan pemasaran digital yang mereka pelajari,” kata Edi Prajitno, GA & Community Relations Manager Holcim Indonesia Pabrik Narogong menjelaskan.

Lebih dari 60 UMKM yang mendapatkan dukungan dari program ini sebagian besar dimotori oleh para perempuan. Mereka terutama memproduksi produk kuliner, makanan kecil, hingga kerajinan tangan. Sebagian besar masih berupa usaha rumahan dengan skala penjualan yang relative masih kecil, dengan pemasaran yang terbatas. Meski demikian, sebagian lainnya telah mulai berhasil memperluas area pemasaran dengan memanfaatkan layanan online dan e-commerce.

Untuk dukungan berupa internet cepat, XL Axiata memberikan akses gratis selama 1 tahun untuk pusat pembinaan UMKM bernama “Dapoer Sampireun”, yang mendapatkan dukungan program dari Holcim. Keberadaan internet cepat ini kemudian dimanfaatkan untuk antara lain untuk memasarkan produk lewat media sosial, mendukung kegiatan pembelajaran dan pengembangan, sistem administrasi digital, serta akses bagi konsumen ke pusat UMKM.

Seluruh fasilitas yang diberikan bisa diakses oleh 240 UMKM lainnya yang terafiliasi dengan Dapoer Sampireun.

Selanjutnya, untuk pelatihan peningkatan bisnis, XL Axiata mengadopsi kurikulum yang sudah tersedia dalam Program Sisternet. Pelatihan yang diselenggarakan ini memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada para pengelola UMKM untuk memiliki pemahaman yang lebih dalam mengenai keunggulan teknologi internet, ekonomi digital, serta potensi ekonomi di daerah mareka masing-masing.

Dengan teknologi digital, mereka bisa mengembangkan produk sendiri dan potensi daerah yang ada sehingga bisa menjadi lebih dikenal lebih luas. Teknologi digital akan membantu mereka untuk tujuan pemasaran dan promosi.

Untuk mendukung pemanfaatan teknologi digital tersebut, XL Axiata melalui Sisternet juga menyelenggarakan workshop kelas fotografi yang dimaksud untuk bagaimana teknik pengambilan foto produk dengan menggunakan ponsel. Workshop ini juga sesuai dengan kebutuhan para peserta agar bisa menghasilkan foto-foto produk yang bisa mendukung penjualan.

Kedua pihak saat ini sedang melakukan penjajakan untuk memperluas wilayah kerjasama ini di daerah lain di mana Holcim juga memiliki kelompok UMKM binaan yang membutuhkan dukungan untuk bisa memanfaatkan teknologi digital. (Icha)

 

 

 

Pasar ok, Startup Pariwisata pun Semakin Sexy Buat Investor

Telko.id – Generasi milenial, kini memiliki obsesi untuk banyak traveling. Baik keluar negeri maupun dalam negeri. Satu yang tidak boleh ketinggalan saat traveling adalah kemudahan dalam akses internet. Maklum, generasi ini kehidupannya sudah sangat digital. Jika, travel dalam negeri saja mungkin tidak banyak masalah. Tapi keluar keluar negeri atau outbound travelers, akses internet terkadang jadi kendala. Itu sebabnya, PassPod menyediakan modem wifi 4G bagi outbound travelers, yang berada di bawah bendera Yelooo Integra Datanet.

Menurut laporan Mastercard Future of Outbound Travel in Asia Pacific (2016 to 2021), Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan outbound travel terbesar di Asia, yaitu sebesar 8,6% per tahun, setelah Myanmar sebesar 10,6%, dan Vietnam 9,5%.

Berbagai destinasi wisata di Asia juga masih menjadi tujuan favorit dari peningkatan angka outbound travel Indonesia ini. Japan National Tourism Organization bahkan melaporkan bahwa pada tahun 2017, jumlah penduduk Indonesia yang bepergian ke Jepang mencapai 352.330 orang, didominasi kunjungan untuk berwisata sebanyak 291.532 orang. Dalam 10 tahun terakhir, jumlah kunjungan wisatawan Indonesia ke Jepang meningkat hampir 8 kali lipat dibandingkan angka pada tahun 2007 yang hanya sebanyak 38.430 orang.

Keduanya menilai Indonesia memiliki prospek pertumbuhan outbound travel yang cerah seiring dengan masih rendahnya rasio pengeluaran untuk bepergian ke luar negeri dibandingkan pengeluaran rumah tangga, yaitu hanya 10%.

“Jumlah penduduk Indonesia yang berwisata ke luar negeri diperkirakan mencapai 7 juta orang pada 2016 dan tumbuh rata-rata 8,6% per tahun menjadi 10,6 juta orang pada 2021. Rasio pengeluaran untuk outbound travel juga bakal naik menjadi 15,4% dalam 3 tahun mendatang,” ungkap Desmond dan Yuwa dalam laporan tersebut.

Perkembangan teknologi menjadi kunci dari pertumbuhan outbound travel di Asia, khususnya Indonesia. Dari teknologi, harga layanan transportasi semakin terjangkau dengan kehadiran pesawat dengan ukuran yang lebih besar dan efisien.

Selain itu, perkembangan internet yang pesat telah mendorong pertumbuhan outbound travel, terutama di kalangan generasi milenial yang melek teknologi. Di Indonesia sendiri, menurut riset tersebut, penetrasi pengguna internet yang memanfaatkan jasa travel online masih rendah sehingga tingkat pertumbuhannya di masa mendatang diperkirakan akan tetap tinggi.

Kemajuan teknologi dan pertumbuhan outbound travel ini membuat Indonesia dilirik oleh penanam modal. Contohnya pada tahun lalu, perusahaan travel asal Jepang JTB Corporation mengakuisisi 30% saham Panorama Tours Indonesia milik Panorama Sentrawisata senilai Rp370 miliar.

Analis OCBC Sekuritas Inav Haria Chandra dalam risetnya menyebutkan, aksi ini akan mendorong penetrasi Panorama Tours di segmen outbound travel ke Jepang. Dari data Kementerian Pariwisata, investasi di sektor pariwisata mengalami pertumbuhan 31% menjadi US$1,7 miliar. Adapun, pada kuartal pertama tahun ini, investasi di sektor ini mencapai US$500 juta.

Tidak hanya pasar outbound, inbound travel juga menjadi pendorong investasi di sektor pariwisata. Pengembangan pariwisata nasional pun diarahkan ke pemanfaatan teknologi digital. Untuk itu, dalam berbagai kesempatan, Menteri Pariwisata Arief Yahya terus mendorong kehadiran startup atau perusahaan rintisan di sektor pariwisata.

Sejalan dengan hal di atas, telah lahir banyak startup di bidang pariwisata. Mulai dari yang fokus menyediakan kebutuhan wisatawan dalam fase persiapan travelling, sampai kebutuhan wisatawan saat berada di destinasi wisata.

Menurut Managing Partner – Ideosource VC Edward Ismawan Chamdani, pertumbuhan bisnis traveling memberikan angin segar bagi pengusaha startup di Indonesia. Edward menambahkan, tren bisnis startup yang fokus pada kebutuhan travel ini sangat menjanjikan, khususnya jika dilihat dari kalangan milenial yang menjadikan traveling sebagai gaya hidup.

Secara kompetisi, kolaborasi juga bisa menjadi pilihan bagi pelaku startup. Pemain horizontal dengan layanan paling lengkap bisa berkolaborasi dengan pemain niche agar tercipta layanan one-stop transaction portal. “Inisiatif yang kreatif semacam ini sangat menarik, terutama bagi para investor,” sambung Edward.

Kondisi pasar yang sangat kondusif itu membuat Passpod pun ‘pede’ untuk bisa masuk ke pasar saham. Rencana nya, initial public offering (IPO) atau penawaran umum saham perdana di pasar modal nasional, setelah bergabung dengan IDX Incubator—yang digagas oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia—pada Februari 2018.

IDX Incubator, menurut Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida, merupakan lembaga yang didirikan pada awal 2017 untuk memberikan pembekalan sekaligus solusi bagi startup yang ingin mencari permodalan di pasar modal. Keputusan untuk melantai di bursa juga merupakan strategi Passpod untuk bisa go-regional.

Menurut CEO Passpod Hiro Whardana, salah satu syarat untuk ekspansi ke negara lain adalah memiliki partner local di masing-masing negara.

“IPO menjadi strategi kami untuk membangun kredibilitas di mata partner lokal negara lain. Harapannya, setelah mengantongi titel perusahaan publik di Indonesia, proses go regional Passpod akan lebih mudah,” tutur Hiro.

Apalagi, Passpod, sebagai penyedia modem 4G di Indonesia yang berdiri sejak bulan Januari 2017 ini memang punya niat untuk bisa diakses ke lebih dari 68 negara di dunia seperti AS, Singapura, Hongkong, Thailand, Jepang, Korea Selatan, serta negara-negara di kawasan Eropa dan Timur Tengah.

Passpod digadang-gadang akan menjadi startup pertama hasil pembekalan IDX Incubator yang go public. Setelah IPO, ada beberapa layanan yang akan disediakan Passpod di masa mendatang—selain peminjaman modem wifi—yaitu antara lain menyediakan tiket event, itinerary builder, e-commerce, asuransi perjalanan, dan lain sebagainya.

“Melalui beragam fitur di atas, Passpod akan memberikan servis lengkap bagi wisatawan selama mereka dalam perjalanan karena area inilah yang belum banyak digarap pemain serupa,” tambah Hiro.

Selain fokus pada kebutuhan wisatawan outbound, Passpod juga akan menyasar segmen inbound dengan target pasar para pelancong mancanegara yang akan berkunjung ke Indonesia. Untuk mencapai tujuan itu, perseroan telah mendapatkan sertifikasi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) Postel A & B dari Kementerian Perindustrian dan Kementerian Informatika. Dengan izin ini, Passpod akan lebih leluasa untuk menggarap pasar inbound maupun outbound yang potensi pertumbuhannya masih sangat besar di masa mendatang. (Icha)

 

Joy Wahyudi Mundur Dari Dirut Indosat, Ini Alasannya

0

Telko.id – Indosat Ooredoo, hari ini Rabu (26/9), mengumumkan bahwa Joy Wahyudi tidak lagi menjabat sebagai Direktur Utama perusahaan. Namun, dalam masa transisi, Joy masih akan terlibat.

“Kami masih akan bekerja dengan dia (Joy) untuk memastikan proses transisi berjalan mulus,” kata CEO Ooredoo Group H.E. Sheikh Saud bin Nasser Al Thani dalam keterangan resmi Ooredoo.

Mundurnya Joy disebut Nasser Al Thani juga bertepatan dengan rencana perusahaan untuk melakukan perubahan penting Indonesia. Di sebut tepat karena saat ini Indosat menilai industru telekomunikasi sedang dalam periode yang menggairahkan.

Adanya perubahan struktur di internal Indosat Ooredoo juga disebut Nasser Al Thani sebagai peluang untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan.

Atas kontribusi Joy, Nasser Al Thani mengucapkan terima kasihnya atas apa yang dilakukannya selama menjadi Direktur Utama Indosat. “Atas kontribusinya yang berharga selama masa jabatannya di pucuk pimpinan Indosat Ooredoo,” tambahnya.

Hingga saat ini belum ada kabar terkait siapa yang menggantikan Joy. Rincian lebih lanjut tentang kepemimpinan baru dan program transformasi akan diumumkan dalam Rapat Umum Luar Biasa Indosat Ooredoo mendatang yang dijadwalkan pada 17 Oktober 2018.

Meski pengumuman pengunduran diri Joy baru dilakukan pada hari ini, nyatanya ia mengaku telah mengajukan resign sejak bulan Agustus lalu. Hal itu diungkapkan oleh Joy.

“Saya sudah mengundurkan diri dari Indosat sejak akhir Agustus, realisasinya sekarang dalam bentuk EGMS (Extraordinary General Meeting of Shareholders/Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa-Red) di 17 Oktober ini,” kata Joy pada Medan Bisnis Daily.

“Dan sesuai aturan OJK, kita sudah info ke mereka kemarin dan release holding statment seperti di atas,” Joy.

Sebelumnya, isu kemunduran Joy dari tapuk kepemimpinan operator selular ini sudah sejak Maret lalu. Di mana, sejak menjabat pimpinan di Indosat, begitu banyak persoalan dia hadapi. Mulai dari ratusan karyawan yang melakukan aksi demo di depan kantornya untuk restrukturisasi, registrasi SIM card prabayar hingga terbaru soal keluhan massal pelanggan soal layanan Prime.

Namun, pada saat itu rumor kemunduran Joy dibantah habis oleh Indosat Ooredoo.

Apakah memang isu yang sama kemudian Joy mundur dari jabatannya? Atau ada alasan lain? Bisa jadi, kejelasan atas kemundurannya tersebut akan diungkapkan pada RUPS 17 Oktober mendatang. (Icha)

 

 

Smartfren Gandeng Perpusnas Gelar Roadshow Demi Tingkatkan Minat Baca

0

Telko.id – Smartfren gadeng Perpustakaan Nasional Indonesia gelar roadshow untuk sosialisasi literasi budaya digital ke sekolah yang berada di Indonesia. Langkah ini diambil oleh Smartfren karena budaya membaca di Indonesia masih rendah.

Hal ini berdasarkan dari studi “Most Litterated Nation In the World” yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada Maret 2016. Di mana Indonesia menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara untuk tingkat literasi dan minat membaca. Posisi Indonesia berada di bawah Thailand (59) dan di atas Botswana (61). Tentu sangat menyedihkan. Apalagi, di era digital definisi ‘membaca’ tidak hanya dapat dimaknai sebagai membaca buku fisik, saja tetapi juga sumber bacaan digital.

“Sebagai salah satu operator telekomunikasi di tanah air, kami merasa ikut bertanggung jawab membangun karakter bangsa, salah satunya dengan meningkatkan budaya literasi di era digital. Dengan konektivitas 4G LTE yang kami hadirkan tentunya dapat mendukung masyarakat untuk mengakses apapun literasi digital yang mereka inginkan tanpa hambatan koneksi.” menurut Dani Akhyar, Head of Community Development Smartfren Telecom.

Selain itu, Smartfren pun merasa bertanggung jawab untuk terus mendorong teknologi 4G LTE yang dihadirkannya untuk kemajuan masyarakat, salah satunya lewat literasi digital.

Selain dengan Perpusnas, Smartfren pun kerjasama dengan Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan peningkatan minat baca masyarakat, sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang cerdas dan berpengetahuan luas.

“Mewujudkan masyarakat yang unggul dan berbudaya saing tinggi, serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui budaya gemar membaca, tentunya harus mendapat dukungan dari semua pihak. Di era digital ini, siapa lagi yang dapat memberikan dukungan selain perusahaan telekomunikasi? Karena itu GPMB mengapresiasi dan berterima kasih kepada Smartfren atas inisiatif yang dilakukan.” Ujar Bambang Supriyo Utomo selaku ketua umum GPMB

Usai penandatangan nota kesepahaman antara Smartfren dan GPMB, keduanya akan melakukan kegiatan yang akan menyasar masyarakat, antara lain dengan sosialisasi literasi budaya digital ke sekolah yang berada di Indonesia. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama setengah tahun penuh. (Icha)

 

 

 

Pasar Chipset Global 5G Bakal Capai $21,99 Miliar Tahun 2026

0

Telko.id – Layanan 5G belum lagi komersial, tapi para vendor chipset sangat optimis bahwa pada saat nya nanti akan terjadi pertumbuhan yang sangat pesat. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Research and Markets, pasar Chipset Global 5G pada 2017 hanya sebesar $ 0,68 miliar dan akan tumbuh sebesar 47,1% pada 2026, mencapai $ 21,99 miliar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yang signifikan tersebut adalah penggunaan koneksi IoT yang tumbuh pesat juga. Selain itu juga meningkatnya permintaan untuk layanan data seluler dan permintaan yang tinggi yang diharapkan dari smartphone berkemampuan 5G meningkatkan pertumbuhan pasar.

Sebenarnya, angka pertumbuhan tersebut dapat lebih tinggi lagi. Namun, biaya perangkat keras yang tinggi, kemudian terjadinya densifikasi jaringan terestrial membuat pertumbuhan pasar chipset 5G ini juga disinyalir akan terhambat.

Menurut Rachel Thompson, Senior Manager Research and Markets, pengguna akhir yang menjadi factor penentu utama adalah konsumen elektronik. Maklum saja, seperti sudah digembar-gemborkan saat ini, perangkat elektronik yang diharapkan oleh konsumen adalah yang memiliki konektivitas internet berkecepatan tinggi yakni 5G.

Ditambah lagi, penggunaan frekuensi antara 26 dan 39 GHz yang sudah dijadikan standar 5G oleh ITU ini juga menjadi factor lain yang juga mendorong pertumbuhan chipset 5G ini.

Sayang, Indonesia tidak menjadi wilayah yang secara spesifik diriset oleh Research and Markets jadi tidak diketahui seberapa besar pasar 5G ini untuk di Indonesia. Hanya saja, berdasarkan riset tersebut. Amerika Utara diperkirakan memiliki pangsa pasar chipset 5G yang terbesar. Hal ini disebabkan karena tingginya permintaan untuk teknologi canggih seperti mobil yang terhubung, komunikasi mesin-ke-mesin dan kecerdasan buatan yang memiliki prospek besar untuk pertumbuhan pasar.

Dari sisi vendor, chipset 5G yang dihasilkan banyak dibuat untuk kebutuhan Customer Premises Equipment (CPE), Network Infrastructure Equipment dan sudah tentu juga device. Sedangkan untuk produk IC yang akan diproduksi adalah Application-Specific Integrated Circuit (ASIC) , Millimetre Wave Integrated Circuit (mmWave IC), Radio Frequency Integrated Circuit (RFIC) dan Cellular Integrated Circuit (Cellular IC).

Produk untuk konsumen akhir akan banyak diproduksi untuk Consumer Electronics Automotive & Transportation, Healthcare, Building Automation, Energy & Utilities, Retail, Public Safety & Surveillance dan Industrial Automation.

Pemain dari chipset 5G masih pemain lama yang sudah bermain di pasar global juga. Seperti Integrated Device Technology, Samsung Electronics, Qualcomm Technologies, Xilinx, Intel, Nokia, Qorvo, Anokiwave, Infineon TechnologiesIBM, Broadcom, Macom Technology Solutions, Analog Devices, Cavium and Huawei Technologies.

Riset yang senada juga dilakukan oleh Markets and Markets. Di mana, lembaga ini memproyeksikan pasar chipset 5G akan tumbuh dari $2,03 Miliar pada 2020 menjadi $22,41 Miliar pada 2026 atau dengan pertumbuhan CAGR 49,2% dari 2020 hingga 2026.

Penggerak utama untuk pertumbuhan pasar ini adalah meningkatnya permintaan untuk internet berkecepatan tinggi dan cakupan jaringan luas dengan pengurangan latensi dan konsumsi daya. Selain itu, peningkatan koneksi M2M / IoT dan peningkatan permintaan untuk layanan data seluler mendorong pertumbuhan pasar.

Di segmen tipe IC, ASIC diperkirakan akan memegang pangsa terbesar dari pasar chipset 5G selama periode perkiraan. Permintaan untuk ASIC di smartphone kelas atas kemungkinan akan menjadi faktor kunci yang mendorong pertumbuhan pasar. Banyak perusahaan sedang dalam proses mengembangkan chipset ASIC untuk muncul sebagai penyedia awal dan menunjukkan kesiapan komersial untuk 5G.

Di segmen frekuensi operasional, frekuensi sub-6 GHz diharapkan untuk memegang pangsa terbesar dari pasar chipset 5G. Pasar untuk pita frekuensi mmWave (antara 26 dan 39 GHz) diharapkan untuk menyaksikan pertumbuhan tertinggi selama periode perkiraan. Ketersediaan pita frekuensi ini yang luas dan kemampuan untuk memenuhi beberapa kasus penggunaan 5G kemungkinan menjadi faktor utama yang mendorong penerapan spektrum ini.

Bandwidth tinggi yang ditawarkan oleh spektrum mmWave dan peningkatan partisipasi penyedia layanan telekomunikasi dalam spektrum ini pun memicu pertumbuhan pita frekuensi ini.

Di segmen produk, perangkat diharapkan memiliki pangsa pasar terbesar. Permintaan untuk smartphone berkemampuan 5G kemungkinan menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan pasar chipset 5G.

Selain itu, pengembangan modem seluler untuk perangkat konsumen seperti smartphone, tablet, dan laptop oleh perusahaan seperti Qualcomm (AS) dan Intel (AS), dan kemitraan mereka dengan OEM dan operator terkemuka diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan perangkat 5G pada tahun 2020.

Di antara berbagai industri pengguna akhir yang tercakup dalam laporan ini, elektronik konsumen diperkirakan akan memegang pangsa pasar terbesar. Di segmen elektronik konsumen, konektivitas 5G akan memiliki dampak besar pada perangkat smartphone, tablet, AR dan VR, dan perangkat yang dapat dikenakan, antara lain. Ponsel pintar dan tablet akan menjadi daya tarik utama di pasar elektronik konsumen untuk jaringan 5G.(Icha)

Ngeri! Scam calls Bakal Merajalela di 2019

0

Telko.id – Anda pernah menerima panggilan tentang penipuan atau scam calls? Mungkin sebagian masyarakat Indonesia pernah menerima panggilan seperti itu. Ternyata fenomena itu bukan hanya di Indonesia saja, di negara lain pun terjadi. Termasuk juga di Amerika.

Berdasarkan data yang dimiliki oleh First Orion, di Amerika tahun 2019 scam calls ini akan meningkat. Dan, data nya cukup ‘mengerikan’ karena 45% panggilan yang terjadi pada tahun depan itu merupakan penipuan.

First Orion, sebagai perusahaan teknologi yang menawarkan solusi dalam mengidentifikasi dan memblokir panggilan spam sudah bekerjasama dengan operator di Amerika, termasuk T-Mobile AS melaporkan penelitian pertamanya tentang trend dan proyeksi scam calls. Hasil yang diperoleh berasal dari 50 miliar paggilan ke seluler selama 18 bulan terakhir.

“Dengan menggabungkan pola panggilan khusus dan perilaku dengan atribut nomor telepon lainnya, First Orion sekarang memprediksi bahwa hampir setengah dari semua panggilan ke ponsel akan curang pada 2019 kecuali industri mengadopsi dan menerapkan solusi perlindungan panggilan yang lebih efektif,” kata perusahaan itu.

Bahkan selama setahun terakhir, data First Orion mencerminkan “peningkatan drastis dalam panggilan scam seluler,” dengan tingkat melonjak dari 3,7% dari total panggilan di 2017 menjadi 29,2% pada 2018. Perusahaan memproyeksikan jumlah itu akan mencapai 44,6% pada awal 2019.

First Orion mengatakan bahwa akan gencar menyebarkan” teknologi CallPrinting untuk dipasang dalam jaringan operator Tier 1 pada musim gugur ini. Harapannya, tentu dengan solusi yang ditawarkan ini mampu mengurangi secara signifikan volume lalu lintas penipuan yang diperkirakan akan mulai terasa pada kuartal ke-4 tahun 2018.

Saat ini, operator dan vendor yang sudah menggunakan solusinya adalah T-Mobile, MetroPCS, Boost Mobile, Sky, Virgin Mobile, dan Sprint Prepaid serta merek TracFone, NET10 Wireless, Total Wireless, Straight Talk, dan Simple Mobile, dan aplikasi PrivacyStar untuk perangkat mobile.

Saat ini, di Amerika, industri dan Komisi Komunikasi Federal sudah memprioritaskan untuk menemukan cara-cara memerangi scam calls ini.

“Namun, kami masih melihat peningkatan yang merajalela. Setelah bekerja sama dengan beberapa operator, kami menemukan bahwa solusi dalam jaringan yang memanfaatkan analisis data canggih dan pembelajaran mesin sejauh ini merupakan cara paling akurat untuk menentukan asal panggilan dan mengidentifikasinya sebelum mencapai ponsel Anda,” ujar Charles D. Morgan, CEO dan kepala ilmuwan data First Orion memaparkan, seperti dikutip dari RCR Wireless.

Dalam kesaksian di hadapan subkomite House tentang perdagangan digital dan perlindungan konsumen awal tahun ini, Scott Hambuchen, EVP First Orion untuk solusi dan pengembangan teknologi, mengatakan bahwa perusahaan menyediakan layanan ID Scam-nya ke lebih dari 58 juta pelanggan T-Mobile AS. Bahkan, pada tahun lalu, Hambuchen mengatakan, First Orion mengidentifikasi lebih dari 3,5 miliar panggilan sebagai penipuan: sekitar 12% dari 34 miliar panggilan dianalisis.

“Konsumen ditipu ratusan juta dolar setiap tahun. Namun, untuk tetap tidak menjawab panggilan yang tidak dikenal kini semakin sulit,” Ujar Hambuchen dihadapan subkomite beberapa waktu lalu.

Menurut Hambuchen, pihak nya telah menyediakan data panggilan-keluhan penipuan ke Federal Trade Commission selama lebih dari tujuh tahun, dan pelanggan yang menggunakan layanan First Orion telah menyediakan sebanyak 30% dari keluhan terkait penipuan ke FTC.

Namun, Hambuchen melanjutkan dengan mengatakan bahwa jawaban atas volume besar dari robocalls tidak hanya memblokir semuanya. Robocalls umumnya jatuh ke dalam tiga kategori: panggilan ilegal, termasuk penipuan; panggilan resmi tetapi tidak diinginkan; dan panggilan yang diinginkan, seperti panggilan otomatis dari apotek atau distrik sekolah.

Sebagian besar operator terbesar telah menempatkan beberapa bentuk perlindungan penipuan di tempat dalam setahun terakhir, meskipun bentuk yang tepat bervariasi dari operator ke operator, kata Hambuchen.

Dia juga menunjukkan bahwa ada ratusan aplikasi untuk identifikasi dan pemblokiran panggilan, dibandingkan dengan hanya 85 aplikasi tersebut pada tahun 2016. Industri ini juga mengadopsi strategi yang disebut STIR / SHAKEN, yang bergantung pada token sertifikat, untuk membantu mengidentifikasi panggilan ilegal palsu – tetapi pendekatan itu masih belum efektif. Apalagi, implementasinya masih dalam tahap awal.

Mudah-mudahan, di Indonesia tidak separah di Amerika. (Icha)

XL Axiata Siap Gempur Jawa Timur Usai Perkuat Jaringan 4G LTE

0

Telko.id – Jawa Timur, bagi operator memang menjadi basis setiap layanannya. Sudah tentu juga dengan layanan data. Tak heran, XL juga mencoba terus meningkatkan kualitas layanan data nya di wilayah ini. Di provinsi ini, XL Axiata terus perkuat infrastruktur layanan data, antara lain dengan menambah jumlah BTS 4G LTE di sejumlah kota dan kabupaten.

“Sejak lebih dari setahun lalu, layanan 4G LTE XL Axiata telah masuk ke seluruh kota dan kabupaten di Pulau Jawa. Meski demikian, kami tetap harus terus membangun infrastruktur data di provinsi Jawa Timur , baik untuk mengakomodir peningkatan trafik yang terjadi, maupun untuk penetrasi ke area-area yang belum terjangkau 4G LTE agar semakin merata area layanan data yang berkualitas,” kata Rahmadi Mulyohartono, Group Head Commercial Go To Market XL Axiata.

Menurut Rahmadi, trafik penggunaan layanan data yang terus meningkat secara signifikan, menunjukkan tingkat konsumsi pelanggan yang semakin tinggi. Hal ini harus diimbangi dengan penyesuaian pada sisi infrastruktur jaringan agar tingkat kepuasan pelanggan bisa terjaga bahkan ditingkatkan.

“Kami tentu tidak ingin mengecewakan pelanggan. Sebaliknya, kami ingin pelanggan bisa maksimal dalam memanfaatkan layanan data XL Axiata untuk mendukung aktivitas digital dalam keseharian, terutama aktivitas yang produktif,” ujar Rahmadi menambahkan.

Dalam setahun terakhir, trafik layanan data XL Axiata di Jawa Timur meningkat hingga 71%. Sementara itu jumlah pelanggan yang menggunakan layanan data yang kini telah mencapai kurang lebih 5,5 juta, atau sekitar 70% dari total pelanggan XL Axiata di Jawa Timur. Salah satu faktor pendorong peningkatan pelanggan dan trafik data adalah diluncurkannya sejumlah program yang menarik, yang mampu memberikan benefit lebih bagi pelanggan.

Peningkatan trafik terjadi hampir di semua kota/kabupaten. Trafik tertinggi antara lain terjadi di kota/kabupaten seperti Kota dan Kab Kediri, Kab Tulungagung, Kab Trenggalek, serta Kota dan Kab Blitar dengan peningkatan mencapai 187 %. XL Axiata akan terus melakukan sosialisasi manfaat layanan data di daerah-daerah yang dinilai masih belum maksimal pemakaiannya.

Untuk mendorong penggunaan layanan data di Jawa Timur ini, XL pun memasarkan Paket YouTube, Xtra Combo Lite dan Xtream Smartphone 4G. Selain itu juga mengadakan “Panggung Xtra” pada tanggal 22 September 2018 di Stadion Gajah Mada, Kediri. “Di Tulungagung, acara yang sama juga akan dilaksanakan pada Bulan Oktober 2018,” kata Mochamad Imam Mualim, VP East Region XL Axiata.

Sebagai informasi, pada semester pertama 2018, XL Axiata telah memiliki lebih dari 110 ribu BTS, lebih dari 67% nya merupakan BTS 3G & 4G untuk mendukung layanan data. Pembangunan infrastruktur BTS 4G akan terus dilakukan selaras dengan fokus XL Axiata untuk menjadi perusahaan penyedia layanan koneksi data pilihan di Indonesia. (Icha)

Tidak Lama Lagi Akses Internet Ke Luar Negeri Bakal Semakin Cepat

0

Telko.id – Akses internet dari Indonesia ke luar negeri bakal semakin cepat karena penggelaran submarine Indigo tahap pertama sudah selesai. Kini memasuki tahap kedua.

Tahap pertama sendiri merupakan penggelaran jaringan submarine sepanjang 2400 km dari Pulau Christmas ke Perth. Kini masuk ke tahap dua, yakni bagian Barat antara Singapura dan Indonesia dan diharapkan akan selesai pada akhir Desember 2018. Dan Indosat Ooredoo masuk dalam konsorsium bersama dengan AARNet, Google, Singtel, SubPartners dan Telstra.

Bagi Indosat Ooredoo, penggelaran kabel bawah laut INDIGO. Kerjasama strategis ini akan memberikan Indonesia konektivitas lebih luas ke Australian dan pasar Asia Tenggara yang berkembang pesat.

“Kami akan menggunakan jaringan tersebut untuk kedua segmen pelanggan kami, bisnis dan retail, agar dapat menikmati akses global, guna meningkatkan performansi bisnis mereka dan juga meningkatkan kualitas hidup mereka melalui konektivitas data dan akses internet berkelas dunia,” kata Joy Wahjudi, President Director & CEO Indosat Ooredoo menjelaskan.

Pencapaian ini merupakan kelanjutan dari pengumuman konsorsium sebelumnya pada bulan April 2017 yang melakukan kerjasama dengan Alcatel Submarine Networks (ASN) untuk membangun sistem kabel bawah laut Indigo yang menghubungkan Singapura, Perth dan Sydney, dengan tambahan dua pasang serat optik yang menghubungkan Singapura dan Jakarta melalui sebuah unit penyambungan (branching unit).

Kapal kabel laut ASN, The Ile de Brehat, akan melanjutkan penggelaran Kabel INDIGO Central dengan panjang 4600 km dari Perth ke Sydney. Pembangunan sistem kabel bawah laut INDIGO saat ini berjalan sesuai dengan jadwal dan akan selesai dan siap menyediakan Layanan pada pertengahan tahun 2019.

Sistem kabel bawah laut Indigo sepanjang 9200 km akan memperkuat jaringan antara Australia dan pasar Asia Tenggara yang berkembang pesat, menghadirkan latency yang lebih rendah dan meningkatkan kehandalan. Yang digunakan adalah kabel optik koheren terkini yakni sepasang kabel serat optik yang akan dapat mendukung hingga 36 terabits per detik, setara dengan kecepatan streaming jutaan film secara bersamaan dalam satu detik.

Sistem kabel bawah laut Indigo akan menggunakan teknologi terbaru spektrum bersama sehingga masing-masing anggota konsorsium akan dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi ini secara mandiri untuk melakukan upgrade di masa mendatang dan meningkatkan kapasitas sesuai kebutuhan.

“Pembangunan kabel INDIGO WEST telah meningkatkan keahlian teknik Telstra dan juga memperluas skala network kami di Australia. Kabel ini akan terhubung dengan jaringan teresterial Telstra yang luas untuk menyediakan konektivitas lanjutan di seluruh Australia,” ujar Paul abfalter, Head of North Asia & Global Wholesale Telstra.

Paul menambahkan bahwa “Begitu selesai, sistem kabel akan memperkuat jaringan antara Australia dan pasar Asia Tenggara yang berkembang pesat, dengan menghadirkan kecepatan maksimal dan keandalan yang meningkat secara dramatis. Jaringan bawah laut kami yang cukup luas menjadi kunci dari strategi pertumbuhan internasional kami dan kami akan terus melanjutkan investasi untuk penambahan kapasitas guna memenuhi permintaan data yang terus meningkat dan mempertahankan kepemimpinan jaringan kami di regional Asia Pasifik”.

Bagi AARNet (Australia’s Academic and Research Network) jaringan Indigo ini menjadi sangat penting.

“Indigo menjadi yang pertama dari sejumlah investasi yang signifikan untuk pendidikan dan penelitian di Australia. INDIGO akan menyediakan infrastruktur penting untuk memenuhi pertumbuhan masa depan dalam hal kolaborasi penelitian dan pendidikan trans-nasional antara Australia dan mitra penting kami di Asia. Kami menunggu selesainya INDIGO kedua di Sydney,” kata Chris Hancock, CEO AARNet.

Singtel, operator asal Singapura pun berharap jaringan ini selesai sesuai jadwal. Pasalnya, kabel bawah laut baru ini akan menghantarkan ke era baru komunikasi kecepatan tinggi antara Australia dan Asia Tenggara dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Jalur data super cepat baru ini akan melengkapi jaringannya yang telah sebelumhnya sudah menghubungkan ke Asia, US, Europe, Australia dan Timur Tengah.

“Kami berharap bersama dengan dan Optus pun dapat memenuhi pertumbuhan permintaan akan aplikasi ber-bandwidth besar serta keunggulan diversity dan resilience jaringan. Kami berharap pendaratan Kabel INDIGO Central di Sydney dalam beberapa bulan ke depan akan memperkuat posisi kami sebagai penyedia layanan data dan konektivitas internasional terkemuka di kawasan ini,” ujar Ooi Seng Keat, Vice President Carries Services – Group Enterprise Singtel optimis.

CEO Superloop atas nama SubPartners, Drew Kelton, mengomentari bahwa penyelesaian INDIGO akan memperkuat arah strategis Superloop. “Kami mulai melihat manfaat dari investasi kami di infrastruktur dan perangkat lunak. Tiga prinsip penting di balik Superloop serat, nirkabel dan Asia tidak pernah terlihat lebih menarik, relevan dan tepat waktu.”  (Icha)