spot_img
Latest Phone

Facebook Gelar Tiga Hari Festival bertajuk Nyasar ke Dimensi Facebook, Ini Targetnya

Telko.id – Facebook Indonesia siap meramaikan akhir pekan ini...

Garmin Manfaatkan Data Wearable, Pengendalian Diabetes Personal

Telko.id - Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Garmin Indonesia menyoroti...

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...
Beranda blog Halaman 1275

Turun Takhta, Jumlah Subscriber PewDiePie Kalah dari T-Series

Telko.id, JakartaChannel YouTube dengan subscriber terbanyak, PewDiePie sempat turun takhta selama beberapa saat. Penyebabnya, jumlah subscriber PewDiePie berhasil dilewati oleh jumlah subscriber T-Series.

Hal itu diketahui dari siaran video buatan FlareTV yang menghitung jumlah pengikut dua channel tersebut secara real-time.

Subscriber T-Series sempat mencapai angka 88.903.882. Jumlah itu mengalahkan catatan PewDiePie yang mengoleksi 88.903.354. Pengguna Twitter dengan akun @loudmouthjulia jadi sosok yang mengabadikan momen kekalahan PewDiePie.

{Baca juga: Duh! Penggemar PewDiePie Hack Situs Wall Street Journal}

Namun, dikutip Telko.id dari CNET, Selasa (12/03/2019), PewDiePie tak butuh waktu lama untuk kembali merebut posisi puncak. Kini, ia memiliki subscriber lebih dari 88,972 juta, meninggalkan T-Series yang baru memiliki lebih dari 88,939 juta.

Ternyata, bukan kali ini saja youtubers bernama Felix Kjellberg itu sempat kehilangan takhta. T-Series pernah pula menyerobot posisi PewDiePie di tempat teratas akun paling banyak pengikut di YouTube. Kejadian itu berlangsung pada 22 Februari 2019 dan 9 Maret 2019 lalu.

{Baca juga: Giliran SPBU di Indonesia yang Diretas Penggemar PewDiePie}

PewDiePie sendiri telah memegang rekor sebagai channel YouTube dengan subscriber terbanyak sejak enam tahun lalu atau Desember 2013 silam. Saat itu, jumlah pengikut PewDiePie mencapai angka lebih kurang 18 juta.

Persaingan antara PewDiePie dan T-Series mulai memanas pada 2017. T-Series menorehkan 63 miliar view dari 100 ribu video yang disajikan di YouTube. Angka tersebut merupakan rekor tertinggi di YouTube, jauh melampaui PewDiePie yang hanya punya 20 miliar view. (FHP)

Versi Baru Mi 9 Explorer Edition akan Dirilis, Segini Harganya

0

Telko.id, Jakarta – Xiaomi memastikan bahwa mereka akan segera menghadirkan versi terbaru dari Xiaomi Mi 9 Explorer Edition. Hal tersebut diutarakan langsung oleh Xiaomi Product Director, Wang Teng Thomas sebagai tanggapan atas kekecewaan konsumen terhadap Mi 9 Explorer Edition.

Menurut GSMArena, seperti dikutip Telko.id pada Selasa (12/03/2019), sejumlah konsumen merasa kecewa karena Xiaomi tidak merilis Mi 9 Explorer Edition dengan versi RAM 8GB dan ROM 256GB.

Perlu diketahui, smartphone Xiaomi edisi spesial ini merupakan solusi bagi pengguna yang menginginkan besaran RAM dan kapasitas ROM yang besar. Sebab, Mi 9 Explorer Edition ditopang oleh RAM 12GB dan ROM 256GB.

{Baca juga: Review Asus ROG Phone: Smartphone Gahar Khusus “Gamers Hardcore”}

Menurut Thomas, nantinya smartphone dengan versi RAM dan ROM yang baru itu akan berada di antara seri Mi 9 standar dan Explorer Edition versi 12GB/256GB.

Smartphone ini nantinya akan dijual perdana pada akhir Maret 2019 mendatang, dan dibanderol dengan “cukup terjangkau” berkisar USD 535 atau Rp 7,6 jutaan.

Secara spesifikasi, smartphone ini mengusung mesin utama powerful karena menggunakan prosesor octa-core 2,84 GHz Snapdragon 855, baterai berkapasitas 3,300 mAh, dan sistem operasi MIUI 10 berbasis Android 9 Pie. Smartphone ini memiliki layar AMOLED berukuran 6,39 inci dengan resolusi FHD+ dengan Gorilla Glass 6 sebagai perlindungan layar.

{Baca juga: Xiaomi Mi 9, Smartphone Android Terkencang Saat Ini}

Sebelumnya, smartphone flagship terbaru Xiaomi, Xiaomi Mi 9 resmi menjadi smartphone Android terkencang versi AnTuTu Benchmark. Smartphone tersebut menggeser Nubia Red Magic Mars, yang sebelumnya menjadi smartphone terkencang di awal tahun.

Xiaomi Mi 9 mencatatkan skor 371.849 poin dan berhasil menduduki posisi pertama sebagai smartphone Android paling kencang. Di posisi kedua, ada Lenovo Z5 Pro GT yang juga menggunakan Snapdragon 855 dengan skor 353.469 poin. (FHP)

Ketika Kecerdasan Buatan Mengambil Alih Kinerja Smartphone

0

Telko.id – Bertahun-tahun yang lalu, mobile phone atau ponsel mungkin tak lebih dari sebuah alat komunikasi. Fungsinya untuk menelpon, berkirim pesan, dan sesekali browsing internet, meski masih dalam skala kecil. Belum ada 3G saat itu, apalagi 4G.

Namun demikian, semua berubah seiring berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi, ponsel menjadi semakin pintar – mungkin karena itu dalam perjalanannya berganti menjadi smartphone, dan tugasnya pun tak lagi sekedar menerima atau melakukan panggilan, tidak juga sekedar mengirim dan menerima pesan.

Lebih dari itu, ponsel menjelma menjadi perangkat yang sangat berguna dan dibutuhkan oleh manusia. Ini bisa digunakan untuk menjelajah internet melepas penat, bisa juga dijadikan partner dalam menuntaskan pekerjaan.

Fungsi smartphone kini kian bertambah, terlebih dengan dikenalkannya Artificial Intelligence (AI) alias kecerdasan buatan.

Smartphone kini bahkan menjadi ‘platform kecerdasan’ yang berusaha memahami perilaku pengguna dengan cara yang akan meningkatkan pengalaman pengguna semakin personal.

Diungkapkan perusahaan riset Gartner, AI akan menjadi salah satu fitur utama yang menjadi pembeda antar produsen smartphone, serta menjadi fitur yang esensial dalam menghadapi kompetisi pasar ke depan.

Gartner memprediksi, setidaknya 80% produsen akan mengusung kemampuan AI dalam setiap piranti smartphone-nya pada 2022,. Ini tentu saja meningkat pesat jika dibandingkan dengan data tahun 2017 yang baru mencapai 10% dari total smartphone.

Smartphone berbasis AI saat ini pun semakin mudah dijangkau dan didapatkan pengguna, diantaranya adalah seri V15 dari Vivo.

Pabrikan asal Tiongkok itu menempatkan berbagai fitur berbasis kecerdasan buatan untuk interaksi yang lebih baik, hasil kamera yang bisa diandalkan, hingga prosesor yang bekerja sesuai kebutuhan dan gaya hidup para pengguna.

Fitur kamera dalam hal ini menjadi salah satu sektor yang tidak bisa diabaikan. Bahkan sektor kamera menjadi “fitur pembunuh” di ranah selfie. Tak hanya berkat kamera pop up 32 MP yang dibawanya, Vivo juga mengandalkan AI Triple Camera atau tiga kamera sekaligus sebagai kamera utamanya.

{Baca juga: Dibalik Konfigurasi Triple Kamera Vivo V15}

Sesuai namanya, ketiga kamera ini telah didukung oleh teknologi berbasis AI untuk membantu pengguna menghasilkan foto terbaik di setiap momennya.

Tiga kamera tersebut masing-masing adalah lensa utama dengan sensor 12MP aperture f/1.78 dan teknologi Dual Pixel, lensa Super Wide-angle 120° beresolusi 8MP, dan lensa depth beresolusi 5MP untuk pengambilan foto bokeh.

Ada sejumlah fitur berbasis AI juga di dalamnya, yang memungkinkan pengguna dapat mengambil foto berkualitas dengan mudah.

Seperti AI Body Shaping yang memungkinkan pengguna menyesuaikan setiap aspek tubuh seperti pinggang, dan kaki. Kemudian ada AI Face Beauty, AI Portrait Lighting, sampai fitur Smart Framing, untuk membuat pengguna dapat mengambil foto ala profesional dengan baik.

{Baca juga: Punya Tampilan Keren, Ini 3 Keunggulan Kamera Vivo V15}

Di sektor baterai, Vivo membekali V15 tak hanya dengan baterai berkapasitas besar, yakni 4000 mAh, ada juga dukungan Android 9 Pie pada Funtouch OS 9.0 yang memaksimalkan penggunaan daya melalui fitur Adaptive Battery.

Adaptive Battery sendiri didukung oleh pembaruan pada kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang mempelajari kebiasaan mengenai penggunaan smartphone.

Selain itu, kemampuan deep convolutional neural net pada Adaptive Battery juga memprediksi fitur atau aplikasi yang akan dibuka pada beberapa jam ke depan sehingga telah mempersiapkan penggunaan daya serta slot memori dengan lebih strategis.

Bagi Anda penikmat game, tenang. Meski tidak secara khusus diperuntukkan bagi gamers, Vivo V15 unggul berkat dukungan AI.

Nah, jika pada V11 Pro dan V11 sebelumnya kita mengenal AI Game Mode yang memungkinkan pengguna mendapatkan pengalaman mobile gaming yang lebih maksimal dan bebas gangguan, di V15, Vivo menghadirkan kemudahan ini dengan lebih optimal melalui fitur Game Cube yang bisa langsung diaktifkan melalui shortcut interface. Bukan hanya dapat digunakan untuk aplikasi game, fitur Game Cube juga dapat diaktifkan untuk rangkaian fitur lain seperti aplikasi streaming, media sosial, hingga online marketplace sesuai keinginan pengguna.

{Baca juga: Gaming Test Vivo V15, Layakkah jadi Smartphone Gaming? }

Nah, buat Anda yang ingin merasakan secara langsung kemampuan AI Vivo V15, bisa langsung klik disini. Perangkat ini juga sudah dapat dibeli langsung mulai hari ini (12/3/2019), baik melalui e-commerce maupun Vivo Store, dan nikmati garansi resmi selama 18 bulan.

Dengan kecanggihan AI yang dimiliki oleh Vivo V15, harganya yang ditawarkan hanya Rp 4.399.000,-, dan sepanjang periode 5-31 Maret 2019 konsumen juga dapat menikmati paket penawaran KartuHalo Device Plan Lite atau Medium Khusus pembelian V15 di GraPARI, Erafone, Point200, Telesindo Shop, OkeShop, Global Teleshop, Megafon, Sellular Shop dan Apollo Store. (IF)

Oppo Reno Segera Dirilis, Andalkan Teknologi 10x Lossless Zoom

Telko.id, Jakarta – Baru-baru ini VP Oppo, Brian Shen mengumumkan kehadiran Reno yang jadi lini produk baru dari Oppo. Shen mengungkapkan kehadiran Oppo Reno lewat unggahan teaser-nya di situs Weibo.

Kehadiran smartphone pertama dari Oppo Reno juga diperkirakan akan terjadi tak lama lagi. Sebab, smartphone tersebut telah mendapatkan izin dari beberapa badan sertifikasi, seperti IMDA dari Singapura dan Bluetooth Special Interest Group (SIG).

Berdasarkan deskripsi yang didapat dari situs badan sertifikasi tersebut, terungkap bahwa smartphone dengan kode CPH1917 itu akan mengusung layar berukuran besar, tepatnya 6,4 inci dengan resolusi Full HD+.

Smartphone ini ditopang oleh mesin cukup mumpuni berupa prosesor octa-core Snapdragon 710, dan sudah berjalan di atas ColorOS 6.0 berbasis Android 9 Pie.

{Baca juga: 3 Keunggulan Smartphone Oppo Terbaru, Nomor 3 Tercanggih}

Oppo Reno nantinya akan menjadi smartphone dengan kemampuan mumpuni di sektor kameranya. Smartphone ini memiliki kamera ganda beresolusi 48MP dan 5MP, serta satu kamera berbentuk persegi yang dirancang menggunakan dua lensa “D-Cut” yang dirakit seperti periskop.

Sedangkan untuk kamera depannya, digunakan kamera depan beresolusi 16MP. Dilansir Telko.id dari Droidholic, Selasa (12/03/2019), Dengan konfigurasi tersebut, Oppo Reno diprediksi akan menjadi smartphone pertama yang memiliki teknologi 10x Lossless Zoom.

Sekadar informasi, teknologi ini diperkenalkan Oppo pada ajang Mobile World Congress (MWC) 2019 di Barcelona, Spanyol. Teknologi ini merupakan hasil pengembangan dari teknologi 5x Lossless Zoom yang diperkenalkan pada gelaran MWC 2 tahun lalu.

{Baca juga: Berkualitas! Ini Hasil Foto Smartphone Oppo dengan 10x Lossless Zoom}

10x Lossless Zoom dinilai mampu memperbesar kesempatan bagi pengguna untuk mengambil foto berkualitas tanpa khawatir kehilangan kualitas aslinya. 10x Lossless Zoom menggabungkan struktur tiga lensa kamera, yakni lensa 16mm ultra-wide 120 derajat, kemudian kamera dengan sensor 48MP, dan lensa telephoto 160mm.

Ketiganya disusun secara horizontal, untuk membantu masuknya cahaya ke lensa. Dalam pengembangan kameranya juga, Oppo menggunakan solusi kaca prisma, untuk memberikan cukup ruang pada lensa ketika melakukan zoom yang mendalam.

Oppo sendiri memastikan bahwa smartphone barunya tersebut akan diluncurkan pada 10 April mendatang di sebuah acara khusus. Well, kita nantikan saja ya! (FHP)

Gadis 18 Tahun Tewas Usai Posting Foto Selfie di Instagram

Telko.id, Jakarta – Chloe Boniface, gadis berusia 18 tahun meninggal dunia beberapa jam setelah mengunggah foto selfie ke Instagram. Ia diduga terkena penyakit meningitis yang menyerang otak dan organ vitalnya ketika tidur.

Sebelumnya, ia sempat mengirimkan SMS ke ibunya, dan mengatakan bahwa ia sedang merasa kurang sehat. Chloe menghubungi ibunya dari kamar asramanya di Universitas Victoria di Wellington, Selandia Baru.

Kepada ibunya, ia mengeluhkan gejala mirip flu pada 7 November 2018 silam. Sang ibu, Tarsha Boniface mengatakan kepada mendiang putrinya, bahwa penyakitnya itu disebabkan karena kombinasi stres akibat ujian tahun pertama universitas dan kelelahan.

{Baca juga: Siaran Sambil Minum Miras Setiap Hari, Pria Ini Tewas}

Sementara dia terbaring di tempat tidur sambil menahan rasa sakit di kepala, Chloe berbagi foto selfie ke Instagram. Ia mengunggah foto yang memperlihatkan wajahnya yang tertutup sebagian oleh selimut sambil memalingkan muka dari kamera.

Ternyata, foto tersebut menjadi foto terakhir yang dia posting di media sosial. Infeksi yang mematikan menyebar dengan cepat, menyerang otak dan organ-organ vitalnya ketika dia tidur.

Sekitar pukul lima pagi, gadis yang bercita-cita menjadi seorang ahli biologi kelautan ini meninggal dalam tidurnya atau lima jam setelah dia membagikan foto selfienya ke Instagram.

Menurut pakar kesehatan, mahasiswa tahun pertama yang memilih tinggal di kampus dapat beresiko terkena penyakit ini. Sebab, mereka memiliki kebiasaan berbagi peralatan makan, minuman, dan rokok, yang memungkinkan kuman menyebar.

{Baca juga: Gara-gara Charger Palsu, Pria 24 Tahun Tewas Kesetrum}

“Ketika dia meninggalkan rumah untuk kuliah, kami telah berpesan tentang bahaya berjalan sendirian di malam hari dan menghindari minuman jika pergi ke klub. Kami tidak pernah sekalipun berpikir untuk berbicara mengenai meningitis dan gejalanya,” kata sang ayah, Ricky Boniface kepada Woman’s Day, seperti dilansir dari Daily Mail, Selasa (12/03/2019).

Akhirnya keluarga Chloe pun mengajukan petisi agar vaksin gratis diberikan kepada semua orang di bawah umur 20 tahun. Mereka mengatakan, mereka pasti akan mebayar biaya vaksin untuk Chloe seandainya mereka tahu dia berisiko terkena penyakit tersebut.

Penyakit ini sendiri paling umum menyebar melalui bersin, air liur dan batuk. Keluarga Chloe mengaku tidak percaya akan kehilangan Chloe secepat itu.

{Baca juga: Gamers Ini Nyaris Tewas Gara-gara Kecanduan Main PUBG}

“Kami tidak percaya hingga kami melihatnya di ranjang di Wellington. Ruam ungu ada di bagian dalam lengannya. Sesuatu yang memberi kami sedikit kedamaian adalah bahwa ia mati dalam tidurnya, ketika infeksi menyerang otaknya. Jadi mudah-mudahan dia tidak kesakitan,” ucap sang ayah.

Setelah kematian putrinya, ia berharap dapat membantu orang memahami bahwa penyakit yang membunuh Chloe mengancam orang dari semua lapisan masyarakat. Dia mengatakan, Chloe adalah wanita yang sehat yang tidak berasal dari keluarga miskin dan merawat dirinya sendiri. (BA/FHP)

Gamers Ini Nyaris Tewas Gara-gara Kecanduan Main PUBG

Telko.id, Jakarta – Kecanduan game, khususnya game online tentu bukan hal yang baik. Baru-baru ini, ada seorang gamers yang nyaris kehilangan nyawa akibat tergila-gila atau terlalu banyak main PUBG (PlayerUnknown’s Battlegrounds).

Gamers asal India berusia 25 tahun tersebut tidak sengaja minum cairan acid atau asam, karena mengira cairan di botol tersebut adalah sebotor air mineral.

Menurut Dr. Manan Gogiya, dokter yang menyelamatkan nyawa pria asal Chhindwara ini menyatakan bahwa insiden itu terjadi ketika korban sedang bermain PUBG menggunakan smartphone di halaman.

{Baca juga: Duh! Kecanduan Game PUBG, Pelajar Tewas Gantung Diri}

“Sebotol cairan asam disimpan di dekatnya. Ketika sedang asyik bermain, dia tidak sengaja meminum cairan itu, karena mengira itu adalah air. Kondisinya memburuk dan dia dilarikan ke rumah sakit,” katanya, seperti dikutip dari TImes of India, Selasa (12/03/2019).

Gogiya yang melakukan operasi pada korban juga mengatakan, bahwa perut pasiennya itu penuh dengan luka di lambung, namum perlahan pulih setelah operasi. Parahnya, pengalaman mengerikan itu tidak membuat gamers tersebut jera. Sebab, selama dirawat di rumah sakit, ia tetap sibuk bermain game dan juga menyaksikan video via smartphone.

{Baca juga: Tak Dibelikan Ponsel untuk Main PUBG, Bocah Ini Gantung Diri}

“Bahkan selama perawatan, dia sibuk bermain game. Ketika dia tidak bermain, dia akan menonton film di smartphone-nya,” ungkapnya.

Sebelumnya, kematian yang diakibatkan kecanduan bermain game di daerah Buton Sulawesi Tenggara. Seorang siswa ditemukan tewas gantung diri setelah kecanduan bermain game online seperti PUBG, Clash of Clans, dan lainnya.

Seorang siswa ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan tergantung di pohon Kosambi di belakang SMAN 2 Kapontori, Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Minggu (24/02/2019). Diduga siswa tersebut bunuh diri setelah mengenal game PlayerUnknown’s Battleground (PUBG). (BA/FHP)

Pakai Kuis Facebook, Pria di Ukraina Curi Data Pengguna

Telko.id, Jakarta – Facebook menuntut dua pria Ukrania karena diduga menggunakan aplikasi kuis Facebook untuk mencuri data pengguna. Tak hanya itu, mereka menggunakannya untuk memasang iklan di beranda akun Facebook.

Dokumen tuntutan Facebook terhadap dua pria tersebut telah dimasukkan ke pengadilan pada Jumat (8/3/2019) pekan lalu.

Isinya, Facebook menuduh Gleb Sluchevsky dan Andrey Gorbachov telah melakukan aksi itu selama bertahun-tahun.

Pada periode antara 2017 dan 2018, mereka mendorong pengguna untuk memasang plugin untuk peramban dengan malware. Mereka menawari orang-orang yang memasang plugin untuk mengikuti tes horoskop serta karakter dan popularitas.

{Baca juga: Facebook Sengaja Langgar Regulasi Privasi Data?}

Dengan skema tersebut, mereka berhasil menipu 63.000 pengguna Facebook.  Sluchevsky dan Gorbachov diduga membuat empat aplikasi web, termasuk Supertest dan Fquiz, yang menargetkan para pengguna asal Rusia dan Ukraina.

Menurut dokumen yang diserahkan Facebook ke pengadilan, aplikasi-aplikasi itu menawarkan berbagai kuis kepribadian seperti “Siapa Anda sebagai vampire modern?” yang diilustrasikan dengan gambar dari Twilight atau pertanyaan lain.

Aplikasi web itu menawarkan fitur login dengan Facebook, menjanjikan hanya akan mengambil informasi pribadi dalam jumlah tidak banyak. Namun, aplikasi tersebut justru mengarahkan pengguna untuk memasang ekstensi peramban.

Nantinya, peretas jadi mempunyai akses ke akun Facebook korban dan akun media sosial lain. Dalam tuntutannya, Facebook menuduh mereka telah mengambil informasi profil pengguna yang bisa dilihat semua orang serta daftar teman tersembunyi.

{Baca juga: Belum Kapok, Facebook Salahgunakan Data Pribadi Pengguna}

Tak cukup, mereka juga menampilkan iklan buatan sendiri di beranda korban. Ada dugaan kuat, Sluchevsky dan Gorbachov juga memiliki hubungan dengan kasus penjualan 81.000 pesan pribadi Facebook yang terjadi pada tahun lalu. [SN/HBS]

Sumber: The Verge

Update Windows 10 Ganggu Performa Gaming dan Kontrol PC

Telko.id, Jakarta – PC atau laptop menjadi sedikit bermasalah setelah melakukan update Windows 10 sudah menjadi kabar yang sering di dengar. Sayangnya, hal ini kembali terjadi pada update Windows 10 yang dirilis pada 1 Maret 2019.

Dilansir ZDNet, Windows 10 versi 1809 yang menyediakan update KB4482887 ternyata memiliki problem yang cukup mengganggu. Pihak Microsoft sendiri sudah mengakui hal tersebut dan tengah melakukan investigasi untuk solusinya.

Problem ini pertama kali disadari oleh pengamat sistem operasi Windows bernama Woody Leonhard. Dia mengunggah problem ini ke forum internet dan menemukan pengguna lain dengan problem yang sama.

Problem dari update ini terasa di performa gaming dan kontrol PC atau laptop. Dilaporkan bahwa game menjadi lambat dengan kualitas grafis menurun drastis. Kontrol mouse atau pointer akan menyebabkan game yang berjalan tersendat dengan interval beberapa detik.

“Patch ini menyebabkan lag yang tinggi pada game lama seperti Call of Duty 4 dan Call of Duty Modern Warfare 2. Game juga tersendat dan berhenti (freeze),” tulisnya. Problem ini disebut tidak ditemukan pada game terbaru.

Problem serupa juga ditemukan pada PC atau laptop yang menggunakan kartu grafis NVIDIA atau AMD. Problem tersebut berupa penurunan kualitas grafis, termasuk di PC yang menggunakan dua kartu grafis.

Dia mengaku menggunakan kartu grafis NVIDIA GeForce GRTX 2080 Ti dan memainkan game Destiny 2 di resolusi 1080p, dan tidak mampu mencapai 60fps. Hal ini disebut problem serius, apalagi dia menggunakan dua kartu grafis atau mode SLI.

{Baca juga: Tahun 2019, Microsoft Rilis Webcam untuk Windows 10 dan Xbox One?}

Solusi yang dianjurkan Microsoft sejauh ini adalah dengan melakukan uninstall pembaruan Windows 10 yang bermasalah. Selain itu, beberapa pengguna menganjurkan untuk membuat konfigurasi update otomatis dihentikan.

Permasalahan pada update Windows 10 sudah menjadi hal yang biasa terjadi. Beberapa kali update Windows 10 justru membuat perangkat gaming bermasalah. Tidak heran apabila beberapa pengguna memilih menonaktifkan fitur update otomatis. [BA/HBS]

Sumber: ZDNet 

 

 

Google Minta Pengguna Segera Update Chrome, Ini Alasannya

Telko.id, Jakarta – Google mengingatkan kepada seluruh pengguna untuk segera memperbarui peramban Google Chrome. Sebab, ditemukan kerentanan keamanan yang memengaruhi Google Chrome dan Microsoft Windows dalam waktu bersamaan.

Untuk memulihkan kerentanan Google Chrome (CVE-2019-5786), Google merilis pembaruan untuk semua platform. Menurut Clement Lecigne dari Threat Analysis Group di Google, pengguna telah diberi notifikasi melalui pembaruan secara otomatis.

“Kami mendorong pengguna untuk melakukan verifikasi. Kami sampaikan bahwa pembaruan otomatis Google Chrome telah beralih ke 72.0.3626.121atau lebih baru,” kata Lecigne, seperti dikutip Telko.id dari Telegraph, Senin (11/3/2019).

{Baca juga: Google Chrome Kini Tak Makan Banyak Memori}

Untuk kerentanan di Microsoft Windows, ada eskalasi hak istimewa lokal di driver kernel Windows win32k.sys yang dapat digunakan sebagai jalan keluar sandbox keamanan. Kerentanan tersebut adalah dereferensi penunjuk NULL di win32k! MNGetpItemFromIndex.

Kerentanan muncul saat NtUserMNDragOver () panggilan sistem dipanggil dalam keadaan tertentu. Tim Google percaya bahwa kerentanan itu hanya bisa dieksploitasi di Windows 7 karena mitigasi telah ditambahkan ke dalam versi Windows yang lebih baru.

Dengan kata lain, kerentanan itu kecil kemungkinan bisa dieksploitasi dia Windows 8 maupun Windows 10. Sejauh ini, Google hanya mengamati eksploitasi aktif terhadap sistem Windows 7 32-bit. “Kalau menemukan kerentanan, kami melapor ke Microsoft,” ujarnya.

{Baca juga: Chrome Versi Dekstop Bakal Punya Fitur Emoji}

Kerentanan di Windows sangatlah serius dan sedang dieksploitasi secara aktif oleh penyerang dalam serangan yang ditargetkan. Kerentanan Windows yang belum ditambal masih bisa digunakan untuk meningkatkan hak istimewa atau dikombinasikan dengan kerentanan perambah lain. [SN/HBS]

Sumber: Telegraph

Pengiriman Huawei Mate 20 Tembus 10 Juta Unit

0

Telko.id, Jakarta – Huawei mengumumkan rekor terbaru di awal tahun 2019. Mereka mengklaim telah mengirimkan 10 juta unit Huawei Mate 20 hanya dalam waktu 4,5 bulan. Huawei juga mengumumkan bahwa seri Mate 20 telah memecahkan rekor penjualan Huawei seri-P di China.

Dilansir Telko.id dari Gizmochina pada Senin (11/03/2019), Huawei menjelaskan bahwa Mate 20 sangat populer di China. Selain itu seri ini juga lari manis di Eropa Barat, Eropa Timur, Timur Tengah, Asia Pasifik dan lain sebagainya.

Melalui akun Weibo, CEO of Huawei Consumer Business, Yu Chengdong mengucapkan terima kasih kepada masyarakat atas pencapaian Huawei yang hebat tersebut.

“Terima kasih atas dukungan, pujian, dan pengakuan dari konsumen global, dan perhatian yang diberikan oleh semua orang. Disarankan bahwa akan ada lebih banyak terobosan pada 2019 dan saya berharap dapat berbagi dengan Anda kegembiraan kemajuan teknologi!,” ucap Chengdong.

{Baca juga: Ini Harga Huawei Mate 20 & Mate 20 Pro di Indonesia}

Sebelumnya Desember tahun lalu, Huawei mengumumkan bahwa pengiriman smartphonenya secara global telah melampaui angka 200 juta unit atau meningkat 66 kali dalam 8 tahun terakhir.

Ketika itu perusahaan telah melaporkan bahwa pengiriman seri Mate 20 sudah mencapai 5 juta unit. Pada Januari tahun ini, jumlahnya meningkat menjadi 7,5 juta unit hingga menjadi 10 juta unit seperti sekarang.

Secara akumulasi, pengiriman smartphone Huawei melampaui 206 juta unit di tahun 2018. Dari pengiriman tersebut pendapatan Huawei  mencapai USD $ 52 miliar atau Rp 742 triliun yang merupakan pendapatan terbesar dari bisnis Huawei.

{Baca juga: Review Huawei Mate 20: Jagoan Baru dengan Teknologi Lengkap}

Untuk itu Huawei Consumer Business President, He Gang berencana untuk mengirim sekitar 230 juta hingga 250 juta unit di tahun 2019 ini. Namun, ia menekankan bahwa semuanya tergantung pada kondisi pasar dan pengiriman antara produsen dan mitra.

Rencana ini dinilai jika Huawei ingin meningkatkan bisnis seluler mereka sekitar 30% hingga 50% dari tahun ke tahun. Sementara, saat ini Huwaei sedang bersiap untuk meluncurkan seri Huawei P30.

Seri yang terdiri dari Huawei P30, Huawei P30 Pro, dan Huawei P30 Lite ini akan diluncurkan pada tanggal 26 Maret 2019 Paris, Prancis. Bahkan Huawei P30 Lite rencananya akan hadir lebih cepat di China, dengan nama Huawei Nova 4e pada 14 Maret 2019 mendatang. [NM/HBS]

Sumber: Gizmochina