spot_img
Latest Phone

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

PC Global Melonjak 4,9% di Q1 2025, Tapi Tarif China Ancam Pasokan

Telko.id - Angka-angka terbaru dari IDC mengungkap fakta mengejutkan:...

Lenovo Yoga Slim 9i: Laptop Premium Pertama dengan Kamera di Bawah Layar

Telko.id - Bayangkan sebuah laptop yang tidak hanya memukau...
Beranda blog Halaman 1251

Sederet Teknologi Ini Membantu Anda Beraktivitas Perbankan Yang Seamless

Telko.id – Dengan adanya digitalisasi perbankan. Maka kini semakin mudah lagi dalam melakukan pembukaan rekening. Bisa dilakukan, di mana saja dan kapan saja. Walau demikian, tetap saja ada beberapa prosedur yang diharuskan oleh pemerintah Indonesia, khususnya peraturan mengenai Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT).

Seperti yang dilakukan oleh digibank by DBS. Ada beberapa fitur inovatif yang memungkinkan nasabah memperoleh pengalaman beraktivitas perbankan yang seamless.

TEKNOLOGI BIOMETRIK

Bagi warga negara Indonesia yang tinggal di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi dapat membuka rekening digibank  by DBS dimanapun dan kapanpun. Cukup dengan mengatur jadwal bertemu dengan agen digibank by DBS untuk membantu proses pembukaan rekening dengan menggunakan alat biometrik di tempat secara langsung. Sedangkan bagi nasabah yang lebih menyukai kenyamanan beraktivitas di kedai kopi maka mereka bisa melakukan verifikasi biometrik di e-KYC Store yang berlokasi di Jakarta, Bandung dan Surabaya.

CHAT TRANSFER

Para nasabah dapat melakukan chat transfer 24×7 yang akan dilayanai  oleh Virtual Assistant berteknologi Artificial Intelligence. Nasabah dapat berinteraksi dengan Virtual Assistant digibank yang berteknologi Artificial Intelligence, untuk melakukan transaksi transfer dana. Nasabah dapat mengetik, “Transfer 100 ribu ke Digor”, dan Virtual Assistant akan melakukan layanan transaksi. Fitur ini mirip seperti memiliki seorang Relationship Manager yang membantu layanan transaksi, tanpa harus menghubungi Call Centre.

SPENDING TRACKER

Fitur perencanaan dan pengawasan finansial yang cerdas membantu nasabah lebih bijak dalam mengelola uangnya. Banyak orang tidak menyadari besarnya pengeluaran mereka terutama pada bulan-bulan perayaan, ulang tahun, wisuda, dll. Dengan fitur Spending Tracker,nasabah dapat dengan mudahnya merencanakan pengeluaran mereka sekaligus memantau transaksi perbankan menggunakan kartu debit digibank. Dirancang in-built pada aplikasi digibank, fitur ini mengoptimasi anggaran sehingga membantu nasabah dalam membuat anggaran, melacak serta menganalisa tren pengeluaran.

SOFT TOKEN

Fitur keamanan dengan sistem pengamanan in-built yang dinamis. Perbankan pada umumnya menggunakan One-Time Passwords (OTPs) untuk bertransaksi. Kode digit dikirimkan via SMS, lalu nasabah perlu mengetikannya kembali untuk proses otorisasi setiap melakukan transaksi. Namun bagi nasabah digibank by DBS, setelah unduh aplikasi dan verifikasi (OTP cukup 1 kali di awal), maka mereka dapat menikmati fitur Soft Token yang tertanam pada perangkat yang digunakan sehingga tidak perlu SMS OTP lagi setiap melakukan transaksi.   (Icha)

Nasabah Millennials pun Kini Dapat Buka Rekening Di Kedai Kopi

Telko.id – Kaum Millennials  kini memang menjadi ‘sasaran empuk’ bagi perusahaan yang sudah merambah ke digital. Maklum saja, kedekatannya dengan digital merupakan sebuah keuntungan besar bagi masa depan perusahaan tersebut. Tak heran, Bank DBS Indonesia pun fokus menyasar kaum millennials  ini. Terutama setelah meluncurkan digibank by DBS, sebuah aplikasi mobile dengan keunggulan sepenuhnya ke dalam satu genggaman.

Langkah ini juga ditargetkan untuk meningkatkan inklusi keuangan di kaum millennials ini. Seperti diketahui bahwa Millennials adalah generasi pertama dari era digital yang menjalani sebagian besar hidupnya melalui ponsel yang digenggamnya. Namun pada sisi lainnya, generasi millennials juga dikenal sebagai generasi yang sulit untuk mengadopsi kebiasaan menabung.

Riset yang dilakukan oleh Crowd DNA dalam pengawasan Facebook, terhadap 1,000 respondennya yang berusia antara 13 sampai 24 tahun, didapat bahwa 79% dari responden masih memikirkan mengenai pentingnya menabung bagi masa depan mereka. Senada dengan hal tersebut, riset yang lebih mendalam dilakukan oleh George Washington Global Financial Literacy Excellence Center terhadap 5.500 millennials menunjukkan bahwa hanya 24% yang mengerti prinsip dasar keuangan.

Kondisi tersebut yang membuat Bank DBS Indonesia meluncurkan layanan eKYC (Elektronic Know Your Customer) yang memungkinkan nasabah millennials untuk membuka rekening dengan segala kemudahan yang ditawarkan yaitu diantaranya, tidak perlu ke bank dan mengisi banyak formulir.

Melalui komitmen untuk menjadi pioneer dalam mewujudkan transaksi perbankan yang semakin branchless dan seamless, para calon nasabah khususnya kaum millennials dan early worker dapat membuka rekening digibank hanya dengan otentifikasi e-KTP untuk verifikasi biometrik yang bisa dilakukan di beberapa kedai kopi di wilayah Jakarta, Tangerang, Bandung dan Surabaya.

Terobosan inovatif e-KYC pada digibank ini merupakan salah satu upaya Bank DBS Indonesia dalam memenuhi kebutuhan masyarakat urban saat ini yang serba cepat, serba instan, namun tetap memenuhi peraturan pemerintah Indonesia, khususnya peraturan mengenai Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT).

Prosedur KYC (Know Your Customer) dari Bank Indonesia yang mengharuskan pihak bank untuk bertemu dengan nasabah dan biasanya dilakukan di kantor cabang kinidapat diikuti dengan cara terbaru yang menyenangkan dan memudahkan nasabah. e-KYC pada digibank berfungsi untuk mengenali dan memverifikasi calon nasabah sebagai bagian dari proses yang dibutuhkan untuk mengecek keabsahan nasabah yang seluruh prosesnya dapat dilakukan secara elektronik.

“digibank by DBSmemiliki komitmen untuk selalu hadir secara lebih dekat dengan kehidupan masyarakat. Kami juga saat ini berfokus untuk menyasar target pasar para millennials dan early worker sebagai nasabah digibank by DBS, dengan memberikan cara unik dalam membuka rekening yang terbaru, yaitu melakukan verifikasi biometrik di e-KYC store. Hal ini merupakan bukti nyata kami di ranah digital innovation dalam dunia perbankan,” kata Leonardo Koesmanto – Head of Digital Banking PT Bank DBS Indonesia.

Leo juga mengungkapkan bahwa sejak peluncurannya, digibank by DBS telah mengimplementasikan proses verifikasi nasabah yang unik dan inovatif, contohnya adalah penggunaan teknologi biometrik.

Sejak peluncuran pertama, verifikasi identitas calon nasabah telah dilakukan dengan menggunakan agen digibank yang dapat mendatangi calon nasabah di tempat calon nasabah berada. Janji temu dilakukan semudah memanggil sarana transportasi online.

Lebih lanjut, Leo menjelaskan, “Kini, digibank by DBS hadir lebih dekat untuk menemani keseharian masyarakat, terutama kaum millennials dan early worker, yang banyak melakukan kegiatannya di tempat nyaman, seperti kedai kopi, sembari menikmati kopi dan bersantai, tetapi tetap dapat melakukan aktivitas perbankan, termasuk pembukaan rekening. Sehingga ini yang kita sebut Live More, Bank Less sekaligus menerapkan inklusif keuangan di kalangan millennials”.

Cara Unik Membuka Rekening digibank

Bank DBS Indonesia telah berkomitmen untuk senantiasa memberikan pengalaman perbankan bagi nasabah dengan cara yang mudah, praktis, serta menyenangkan, dan digibank by DBS merupakan salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut.

Saat ini Bank DBS Indonesia berinisiasi melalui kerjasama dengan beberapa kedai kopi di wilayah Jakarta, Tangerang, Bandung, dan Surabaya untuk menambah kenyamanan nasabah dalam beraktivitas perbankan. Melalui kerjasama unik tersebut, memungkinkan masyarakat untuk membuka rekening di beberapa kedai kopi semudah seperti menikmati kopi favorit. Tren kopi yang sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban, khususnya di kalangan anak muda, menjadi salah satu alasan Bank DBS Indonesia bekerjasama dengan beberapa kedai kopi. Nantinya, di kedai-kedai kopi tersebut, akan terdapat alat verifikasi biometrik untuk membantu proses verifikasi identitas calon nasabah.

Saat ini, tercatat 21 kedai kopi yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Bandung, dan Surabaya telah resmi menjalin kerjasama dengan Bank DBS Indonesia dalam program e-KYC store ini. Kedai-kedai kopi tersebut juga akan memberikan secangkir kopi secara gratis kepada nasabah baru digibank by DBS yang berhasil melakukan proses verifikasi biometrik.

Disamping itu, digibank by DBS akan memberikan berbagai manfaat, seperti potongan harga 20% bagi para penikmat kopi yang memiliki rekening digibank. (Icha)

Telkomsel Gandeng Blackberry Jadi ‘Satpam Digital’ Bagi Pelanggan Korporasi

0

Telko.id – Keamanan, bagi pelanggan korporasi sangat penting. Itu sebabnya, Telkomsel bekerjasama dengan BlackBerry Limited di Indonesia. Targetnya untuk meningkatkan fasilitas keamanan paket TeamPLAN dengan menambahkan BlackBerry Enterprise Mobility Suites (EMS).

Solusi keamanan ini memastikan keamanan data, konten, dan aplikasi perusahaan dapat diakses menggunakan perangkat apa saja, baik gawai, ponsel, laptop, maupun komputer. EMS menjadi jawaban kebutuhan pelanggan akan keamanan, sekaligus  melengkapi layanan yang sudah tersedia dalam paket TeamPLAN sebelumnya, seperti paket data, suara, dan SMS.

“Kerjasama kami dengan BlackBerry memberikan perlindungan layaknya ‘satpam digital’ untuk semua perangkat perusahaan, bahkan hingga ke perangkat mobile sekalipun. Kini dengan paket TeamPLAN, pelanggan tak hanya mendapat akses penuh ke BlackBerry EMS Management Edition dan layanan end-point management, tapi juga secara otomatis jaminan keamanan untuk  perangkat mobile, aplikasi, dan browser mereka,” kata Arief Pradetya, Vice President Enterprise Mobile Product Marketing Telkomsel.

“Dengan menawarkan keamanan always on, kami membantu perusahaan di Indonesia menyederhanakan kompleksitas bisnis tanpa harus mengorbankan sisi keamanan. Dengan adanya jaminan dari sisi keamanan ini, pelanggan dapat fokus kepada pengembangan bisnisnya,” ungkap Arief.

Selain solusi EMS, Paket TeamPLAN juga menyediakan paket data mulai dari 5 GB, paket suara mulai dari 1.000 menit untuk panggilan ke pelanggan Telkomsel (60 menit untuk panggilan ke pengguna operator), juga paket SMS mulai dari 1.000 SMS ke sesama pelanggan Telkomsel. Paket TeamPLAN ini dapat diperoleh dengan biaya berlangganan yang terjangkau.

BlackBerry EMS yang digabungkan dengan paket data Telkomsel menjadi solusi mobile terlengkap yang memberi perlindungan, pengelolaan, dan kendali kebijakan di berbagai jenis perangkat dan platform pelanggan korporasi, seperti iOS, AndroidTM, Windows® 10, MacOS, dan Samsung KnoxTM.

Dengan BlackBerry EMS, Telkomsel dapat membantu pelanggan mengakses data, konten, dan aplikasi perusahaan dengan aman dari mana saja, kapan saja, dengan menggunakan perangkat apa saja. Pelanggan juga dapat memilih berbagai layanan tambahan dari BlackBerry Enterprise Mobility Suite. Dengan mengamankan lingkungan kerja bersama BlackBerry, karyawan perusahaan dapat bekerja secara fleksibel dan lebih produktif.

Vice President Global Channel BlackBerry Richard McLeod mengatakan, “Seiring dengan pertumbuhan dan inovasi perusahaan di Indonesia, ancaman terhadap kekayaan intelektual dan data perusahaan juga semakin nyata. Sebagai bagian dari strategi kami untuk membantu pemerintah dan bisnis Indonesia menjadi ‘BlackBerry Secure’, kami sangat antusias untuk mengembangkan kolaborasi kami dengan Telkomsel. Dengan menggabungkan BlackBerry Mobility Suite BlackBerry dan layanan data Telkomsel, kami akan dapat meningkatkan pengalamanan pelanggan khususnya menciptakan lingkungan mobile yang benar-benar aman dan terlindungi.”

Bekerjasama dengan BlackBerry, Telkomsel menawarkan fleksibilitas dan daya saing pelanggan seiring dengan perubahan dan perkembangan bisnisnya. EMS juga dapat membantu menyederhanakan kompleksitas bisnis tanpa mengorbankan keamanan. Dengan platform BlackBerry Secure yang terpercaya, pelanggan korporasi Telkomsel dapat dengan mudah mengelola berbagai perangkat dan alat yang terhubung (connected devices and things) dan memberikan keamanan, sehingga mereka dapat lebih fokus dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis mereka. (Icha)

XL ‘Nafsu’  Gaet Anak Muda Yang Hobi Internetan via Axis

0

Telko.id – Kalangan anak muda ‘Jaman Now’ memang hobi internetan. Kelompok inilah yang disasar Oleh Axis, salah satu produk XL Axiata dengan meluncurkan Paket “Bronet 4G Owsem”.

Targetnya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan AXIS atas paket data yang berkualitas semakin meningkat. Para pelanggan yang mayoritas adalah kalangan anak muda dimana mereka sangat intens dengan berbagai aktivitas digital dalam kesehariannya, membutuhkan layanan yang dapat mendukung mereka dengan tariff terjangkau sesuai dengan kantong.

“Paket baru ini merupakan paket yang ‘awesome’,di mana paket ini merupakan salah satu cara AXIS untuk terus memenuhi kebutuhan pelangganterhadap kuota internet spesial 4G.Dengan begitu, para pelanggan AXIS bisa tetap eksis dalam semua aktivitas digitalnya,” kata Robert E. Langton, Group Head Youth Segment XL Axiata.

Robert menambahkan, adanya pertumbuhan yang cukup signifikan pengguna handset 4G pada pelanggan AXIS. Kami memperkirakan sekitar 65% pelanggan AXIS saat ini telah menggunakan handset 4G.

Data ini sekaligus menunjukkan betapa mereka membutuhkan kualitas layanan yang lebih baik, bukan hanya dari sisi koneksi data, namun juga paket-paket layanan yang sesuai dengan ekspektasi mereka sebagai kalangan yang aktif.

Paket Bronet 4G Owsem memiliki kuota 4G dan kuota all network 4G/3G/2G yang dapat digunakan untuk semua kebutuhan internet (browsing, download, chatting, youtube, dll).

Paket ini terdiri dari 2 paket yaitu, pertama, Paket Bronet 4G Owsem National dimana kuota 4G dan all network dapat digunakan di semua area.Kedua, Paket Bronet 4G Owsem Hometown, dimana kuota all network dapat di gunakan di semua area dan kuota 4G hanya dapat digunakan di area tertentu.

Paket Bronet 4G Owsem ini sudah dapat dinikmati pelanggan setia AXIS dan masyarakat mulai 23 Januari 2018, dengan harga mulai dari 20rban.

XL Axiata yakin, Paket Bronet 4G Owsem ini akan menjawab kebutuhan para pelanggan AXIS dan anak-anak muda di berbagai daerah seiring dengan terus meluasnya jaringan data baik 3G maupun 4G LTE. Hingga akhir 2017 lalu, jaringan 4G LTE milik XL Axiata telah menjangkau 360 kota/kabupaten dengan jumlah total BTS 4Glebih dari 17.000 unit. Sementara itu jaringan 3G U900 ada di lebih dari 400 kota/kabupaten.

Sekjen ITU Puji Pertumbuhan TIK Indonesia Yang Luar Biasa

0

Telko.id – Sekretaris Jenderal International Telecommunication Union (ITU) H.E. Houlin Zhao menyebut Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang sangat pesat.

“Saya sangat bangga melihat pertumbuhan Indonesia yang sangat luar biasa, tumbuh dengan pesat menjadi negara nomor 2 di wilayah ASEAN. Negara ini memiliki tujuan dan visi yang jelas,” tutur H.E. Houlin Zhao, seperti dikutip dari berita Kementerian Komunikasi dan Informatika saat memberikan Kuliah Umum di Ruang Roeslan Abdul Gani Kementerian Kominfo, Selasa (30/01/2018).

“Saya tahu pemerintah Indonesia memiliki strategi yang sangat-sangat baik dalam menghadapi permasalahan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Salah satunya melalui Proyek Palapa Ring dan satelit,” jelasnya.

H.E. Houlin Zhao juga turut menyanjung perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. “Saat ini Indonesia punya banyak sekali UMKM. Anda bisa temukan pengusaha muda di mana-mana. Sangat dinamis, hi-tech. UMKM punya teknologinya, mereka paham akan pasarnya, sehingga mereka mampu untuk mengembangkan aplikasinya sendiri.”

Sementara itu Menteri Rudiantara menyampaikan bahwa isu menghubungkan masyarakat dunia masih menjadi isu utama di bidang telekomunikasi, yang turut dibahas pada Sesi Ekonomi Digital pada World Economic Forum 2018 di Davos-Klosters, Swiss, 23 Januari 2018 lalu.

“Isu di Davos minggu lalu, di mana kami berdua hadir, bagaimana kita menghubungkan tiga juta lebih orang di dunia ini yang belum terkoneksi. Ini masih menjadi isu utama, how can we connect the unconnected people,” jelas Menteri Rudiantara.

Senada dengan H.E. Houlin Zhou, Menteri Rudiantara turut menekankan proyek Palapa Ring sebagai upaya menghubungkan masyarakat Indonesia. “Indonesia memiliki program dan regulasi yang sangat jelas, bagaimana menghubungkan masyarakat kami. Proyek Palapa Ring, tahun 2019 seluruh kota/kabupaten di Indonesia akan mendapat akses broadband connectivity,” kata Menkominfo.

Kuliah umum ini merupakan rangkaian kegiatan H.E. Houlin Zhao dalam kunjungannya ke Indonesia.  Turut hadir dalam kuliah umum tersebut Dirjen Penyelenggara Pos dan Informatika Ahmad M. Ramli, Kepala Badan Litbang SDM Basuki Yusuf Iskandar, Sekjen Farida Dwi Cahyarini, serta Chairman MASTEL. (Icha)

 

 

 

BI Kaji Penerbitan Mata Uang Digital Demi Melindungi Nasabah dan Investor

Telko.id – Bank Indonesia mengaku sedang mengkaji penggunaan teknologi pencatatan transaksi terintegrasi modern (blockchain), termasuk mengkaji untuk menerbitkan mata uang digital bank sentral (central bank digital currency/CBDC) untuk sistem pembayaran domestik.

Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Onny Widjanarko seperti dikutip dari Antara, Senin (29/1), mengatakan kajian itu masih dalam tahap awal.

Sejauh ini, kata Onny, bank sentral masih mengkalkulasi dampak dan upaya mitigasi risikonya jika kebijakan tersebut diterapkan. BI belum memiliki peta waktu untuk menguji coba penerapan mata uang digital bank sentral.

“Belum ada rencana mau uji coba atau menerapkan. Kajian harus matang dahulu tentunya,” kata Onny.

Bank Sentral negara-negara lain pun saat ini sedang mengkaji penggunaan blockchain dan mata uang digital bank sentral.

Onny mengatakan kajian yang dilakukan BI juga akan melingkupi sektor-sektor tertentu yang akan difasilitasi penggunaan blockchain dan mata uang digital tersebut.

“Kita masih mendalami kelebihan dan kekurangannya, dan bila diterapkan yang paling aman dan efisien ditransaksi di sektor apa? Ini sedang didalami,” ujar dia.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) menegaskan untuk melarang pemrosesan transaksi menggunakan salah satu uang virtual bitcoin.

Sesuai Undang-undang mata uang, alat pembayaran yang sah adalah rupiah. BI selaku otoritas sistem pembayaran mengaku, tidak bertanggung jawab dengan fluktuasi harga yang terjadi jika Bitcoin masih digunakan masyarakat.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun menyarankan masyarakat Indonesia untuk tidak berinvestasi bitcoin. Direktur Pengelolaan Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Sujanto mengatakan peredaran uang digital ini tidak diatur di Indonesia.

Namun, teknologi blockchain yang merupakan teknologi dasar untuk beroperasinya mata uang digital seperti tidak dapat dibendung lagi. Saat ini, mata uang virtual yang diterbitkan swasta seperti Bitcoin, Etherum dan Ripple, juga menggunakan blockchain.

Mulai mencuatnya penggunaan teknologi blockchain, termasuk produknya seperti mata uang digital karena alasan efisiensi dan efektivitas di sistem pembayaran.

Gubernur Bank Sentral Afrika Selatan Lesetja Kganyago yang juga Ketua Komite Moneter dan Keuangan Internasional Dana Moneter Internasional (IMFC) termasuk pimpinan bank sentral yang berpandangan untuk membuka peluang diterbitkannya mata uang digital bank sentral.

Kganyago mengatakan ketika dulu orang percaya pada catatan fisik perbankan, maka saat ini tidak ada alasan bagi bank sentral untuk tidak dapat berpikir terkait menerbitkan mata uang digital.

“Tidak ada alasan kenala bank sentral tidak mulai memikirkan tentang mata uang digital. Sama ketika dulu mereka percaya saat bank sentral membuat catatan fisik keuangan,” kata Kganyago seperti dilansir di laman resmi Dana Moneter Internasional (IMF).

Komisi Sekuritas dan Bursa Saham Filipina pun kini tengah menggodok kebijakan yang akan mengatur transaksi cryptocurrency seperti Bitcoin, untuk melindungi investor dan mengurangi risiko penipuan.

Dikutip dari New York Times, Selasa (30/1/2018), regulasi yang akan mencakup penerbitan dan pendaftaran mata uang virtual ini diharapkan rampung tahun ini.

“Kami perlu bertindak, karena initial coin offering (ICO) terus tumbuh terutama pada 2017. Ini harus ditangani dengan sederet regulasi kami,” kata anggota Komisi Sekuritas dan Bursa Saham Filipina Emilio Aquino yang menangani perlindungan nasabah dan investor.

“Telah terjadi banyak kasus di mana para promotor ICO menghilang entah ke mana. Kami tidak ingin hal itu terjadi di sini,” sebutnya lagi.

Seperti diketahui, para pembuat kebijakan di seluruh dunia berupaya mengendalikan ledakan global perdagangan Bitcoin dan mata uang virtual lainnya.

China misalnya, melarang ICO dan menutup platform perdagangan mata uang virtual setempat. Sementara Korea Selatan, berencana menutup operator pertukaran cryptocurrency.

Jepang baru-baru ini memberikan sanksi kepada Coincheck, bursa mata uang virtual ala Bitcoin Jepang, setelah kebobolan yang menimpanya. Coincheck kehilangan 523 juta koin NEM (mata uang virtual Jepang) senilai 58 miliar yen atau sekitar Rp 7,1 triliun. Pembobolan ini mengungkap adanya kerentanan dalam perdagangan aset. (Icha)

 

 

 

 

Chronicle, Perusahaan Keamanan Siber Baru Milik Google

0

Telko.id – Alfabet, perusahaan induk Google, meluncurkan perusahaan keamanan siber yang menggunakan teknologi yang dibuat oleh penelitian dan pengembangannya yang disebut X. Yang dilakukan adalah menggabungkan kekuatan Google dalam pembelajaran mesin dengan sejumlah besar daya komputasi dan penyimpanan.

Perusahaan baru yang bernama Chronicle ini akan menjadi salah satu anak perusahaan yang disebut “Other Bets” di samping bisnis termasuk unit mobil penggerak sendiri Waymo dan divisi ilmu hayat Verily.

Alfabet sedang memasuki industri keamanan siber. Berhadapan dengan perusahaan keamanan mandiri terbesar seperti Symantec dan McAfee. Industri keamanan siber ini memang telah ditantang oleh generasi baru start-up yang menjanjikan teknologi yang lebih canggih daripada perangkat lunak anti-virus. Termasuk juga Cisco yang sudah berinvestasi besar untuk keamanan siber ini.

Namun, sudah segudang solusi baru dikeluarkan, tetap saja serangan siber ini terus meningkat. Perusahaan pun terus menerus berjuang untuk melindungi diri dari serangan para hacker ini.

“Hacker itu tidak terlihat. Tapi mereka selalu meninggalkan petunjuk kecil seperti virus atau bakteri di aliran darah sementara mereka diam-diam membahayakan tuan rumah,” kata Astro Teller, ‘kapten moonshots’ Alphabet’s.

Menurut Teller, orang harus melihat tantangan keamanan cyber dari sudut pandang baru. Dalam postingannya di blog, Teller yang dikenal dengan Kapten Moonshots itu juga menuliskan bahwa dunia digital membutuhkan “sistem kekebalan tubuh”.

“Sebagian besar organisasi saat ini harus bekerja seperti dokter yang merawat penyakit setelah gejala muncul dan kerusakan telah terjadi,” tulisnya.

“Chronicle bertujuan untuk membantu perusahaan beradaptasi dengan para hacker saat mereka masih aktif, sama seperti mayat membangun antibodi untuk mengidentifikasi dan menolak hal-hal yang berbahaya,” kata Teller menambahkan.

Perusahaan ini akan dipimpin oleh Stephen Gillett, yang bergabung dengan X dari Google Ventures, perusahaan modal ventura, dan sebelumnya adalah chief operating officer Symantec, salah satu perusahaan keamanan cyber terbesar di dunia.

X difokuskan pada proyek eksplorasi dan terobosan yang disamakan dengan bulan moonshots. Targetnya, teknologi yang dihasilkan ini bisa menciptakan bisnis atau menjadi unit dalam Alfabet, atau kadang-kadang mendirikan di luar perusahaan.

Laboratorium tersebut mulai mengerjakan proyek keamanan maya pada tahun 2016, yang dipimpin oleh Mr Gillett dan dua insinyur lama di tim keamanan Google Mike Wiacek dan Shapor Naghibzadeh. Mereka juga bekerja dengan Bernardo Quintero dari VirusTotal, sebuah dinas intelijen malware yang dibeli oleh Google pada tahun 2012.

“Menyediakan kemampuan yang lebih baik untuk menemukan pola pada data tersebut mungkin tidak terdengar seperti banyak, namun mengecilkan waktu antara saat sebuah serangan dimulai dan ketika ditemukan dari beberapa bulan sampai beberapa jam atau beberapa hari) bisa mengurangi banyak kerusakan, “tulis Teller. (Icha)

Telkomsel Bersama Telkom University Dorong Para Milenial Jadi Digipreneur

0

Telko.id – Para milenial memiliki daya kreatifitas yang sangat tinggi. Perlu diarahkan agar yang memiliki minat besar dalam wirausaha di bidang industri digital kreatif dapat tumbuh. Itu sebabnya, Telkomsel mendukung Telkom University menggelar acara Digipreneur In The Making 2018.

Kegiatan ini menghadirkan inspirator muda seperti Keanan Pearce dan Chandra Liow pada tanggal 30 Januari 2018 ini dihadirkan untuk memberikan wadah bagi generasi milenial berbagi ilmu dan  pengalamanan dalam menghasilkan karya di industri digital kreatif.

“Telkomsel bersama Telkom University memiliki kesamaan visi dalam melihat semangat generasi muda sebagai bagian potensi terpenting dalam membangun ekosistem digital secara menyeluruh. Sejalan dengan pengembangan ekosistem Device-Network-Application (DNA) yang telah dijalankan Telkomsel,  kegiatan Digiprenuer In The Making 2018 ini akan membantu generasi anak muda milenial untuk melihat prospek yang lebih besar dalam menghasilkan karya industri digital kreatif yang memiliki potensi bisnis besar dikemudian hari,” kata  Agustiyono, General Manager Sales Regional Jabar Telkomsel.

Agus Lebih lanjut menambahkan, acara yang dikemas dengan seru ini menghadirkan para inspirator muda yang telah menghasilkan berbagai ragam karya yang dikembangkan melalui platform digital. Telkomsel berharap generasi muda milenial yang sudah sangat terbuka akan kemajuan teknologi terkini dapat meningkatkan adopsi gaya hidup digital serta menyikapi perkembangan industri digital kreatif secara lebih positif sehingga dapat membuka peluang baru bagi para wirausaha muda, conten creator hingga digital influncer.

Pemateri yang mengisi kegiatan ini di antaranya adalah Keanan Pearce, CO Founder Makna Kreatif, konsultan yang fokus pada karya kreatif terkini. Keanan akan berbagi bagaimana mengelola dan menjaga brand identity sebuah produk memiliki nilai jual. Selain itu Chandra Liow yang lebih senang di sebut sebagai conten creator juga akan berbagi kisah suksesnya mengelola channel Youtube hingga mampu menghasilkan pendapatan tetap.

Dalam kesempatan itu, Telkomsel juga menghadirkan show case sejumlah produk dan layanan digital terdepan seperti layanan mobile financial service TCASH dengan beragam promo dan keunggulan terbaru, serta layanan paket MusicMAX dan GamesMAX yang akan memanjakan para pengunjung untuk menikmati secara langsung fasilitas hiburan dengan format layanan berbasis digital.

“Acara ini juga menjadi momen bagi Telkomsel untuk terus mendekatkan potensi pelanggan dari segmen anak muda, terutama para mahasiswa Telkom University yang saat ini sebagian besar sudah menjadi pelanggan setia Telkomsel dan aktif dalam memanfaatkan beragam layanan berbasis gaya hidup digital. Penetrasi ini juga merupakan komitmen kuat Telkomsel untuk memperkuat ekosistem digital secara lebih merata dengan mengintegrasikan seluruh unsur seperti hiburan, edukasi, karya kreatif serta keunggulan teknologi seluler terdepan” tutup Agustiyono. (Icha)

 

 

 

Karyawan Indosat Ooredoo ‘Gesit’ Siapkan Generasi Digital Anti-Hoax

0

Telko.id – Datangnya era digital selain memberikan dampak positif, adanya juga dampak negative yang berkembang. Termasuk salah satunya adalah marak nya hoax. Itu sebabnya, Indonesia memerlukan dukungan literasi digital bagi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk memberikan edukasi bagaimana memanfaatkan perkembangan digital secara positif dan berguna bagi kehidupan masyarakat. Agar mempercepat terwujudnya masyarakat digital.

Dalam rangka mendukung program literasi digital bagi masyarakat, Indosat Ooredoo menyelenggarakan Employee Volunteer Program for Digital Literacy dengan melibatkan karyawan bagi komunitas di sekitar lingkungan bisnis perusahaan.  Para karyawan memberikan pelatihan literasi digital kepada 50 komunitas sekolah di 50 kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Program yang bertemakan #BijakBersosmed tersebut berlangsung sejak November 2017 sampai akhir Januari 2018 mendatang sebagai rangkaian ulang tahun Indosat Ooredoo ke-50.

“Maraknya hoax yang beredar dan banyaknya kasus terkait UU ITE harus diantisipasi dengan penggunaan media sosial yang lebih bijaksana. Oleh karena itu, Indosat Ooredoo melakukan employee volunteer program untuk mengingatkan masyarakat Indonesia tentang pentingnya memanfaatkan teknologi digital secara lebih positif,” ujar Deva Rachman, Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo.

Dalam kegiatan ini, para karyawan Indosat Ooredoo memberikan materi terkait penggunaan media sosial yang bermanfaat, tidak cepat menyebarkan berita yang belum tentu kebenarannya, dan mengenal apa yang boleh dan tidak boleh diunggah ke media sosial, termasuk mensosialisasikan kampanye #BijakBersosmed, sebuah kampanye untuk lebih bijak dalam menggunakan sosial media yang digagas sejumlah pegiat sosial media dan didukung penuh oleh Indosat Ooredoo.

Program literasi digital ini mengajak komunitas yang terdiri dari siswa-siswi SMP dan SMA, untuk bersama-sama menyebarkan pesan positif di media sosial serta memanfaatkannya untuk menumbuhkan inovasi dan meningkatkan kreatifitas.

Sampai dengan pertengahan Januari 2018, sebanyak lebih dari 7,355 siswa/siswi, 205 guru, dan 254 karyawan Indosat Ooredoo telah terlibat aktif dalam program ini. Lokasi pelaksanaannya tersebar di seluruh area bisnis Indosat Ooredoo seperti Sumatera (Siantar, Payakumbuh, Kisaran Tebing Tinggi, dll), Jawa (Garut, Pekalongan, Jombang, dll), Bali (Denpasar dan Singabara), Kalimantan (Sintang, Sampit, Palangkaraya, dll), serta Sulawesi (Makassar dan Manado). (Icha)

 

Amerika Berniat Buat Jaringan 5G Yang Nasionalis

0

Telko.id – Tidak dapat dipungkiri, bahwa kini perusahaan Cina yang menguasai bisnis infrastruktur di dunia. Termasuk juga Amerika. Itu sebabnya, Negara ini berniat untuk membuat jaringan 5G yang nasionalis, tanpa menggunakan vendor dari Cina. Seperti yang dilansir dari Kantor Berita Axios.

Dalam laporannya, saat ini pemerintah A.S. sedang mempertimbangkan opsi untuk membangun jaringan 5G sebagai salah cara untuk menahan Cina ‘merangsek’ lebih dalam lagi ke Negara ini. Terutama untuk menjadi keamanan data.

Axios, dengan mengutip dokumen sensitif yang diperolehnya, mengatakan bahwa ada dua pilihan untuk dipertimbangkan: Pertama, pemerintah A.S. dapat membayar dan membangun jaringan seluler tunggal yang super cepat dan kemudian dapat menyewa akses ke operator nasional. Langkah tersebut, menurut Axios, dapat membentuk nasionalisasi infrastruktur yang belum pernah terjadi sebelumnya yang secara historis dimiliki secara pribadi.

Namun, laporan berita tersebut melaporkan juga, seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan bahwa versi yang lebih baru dari dokumen tersebut netral mengenai apakah pemerintah harus membangun dan memiliki jaringan semacam itu.

Alternatifnya, menurut Axios, adalah bahwa penyedia layanan nirkabel di A.S. membangun jaringan 5G mereka sendiri yang akan bersaing satu sama lain – sebuah opsi yang menurut dokumen bisa memakan biaya dan memakan banyak waktu, namun tidak akan mengganggu industri secara komersial.

Alasan untuk mempertimbangkan nasionalisasi sebagian sistem adalah China “telah mencapai posisi dominan dalam pembuatan dan pengoperasian infrastruktur jaringan” dan ini adalah “aktor berbahaya yang dominan di Domain Informasi,” kata dokumen tersebut, menurut Axios.

Reuters melaporkan bahwa seorang pejabat senior pemerintah pada hari Minggu mengatakan bahwa pemerintah ingin membangun jaringan 5G yang aman dan harus bekerja sama dengan industri tersebut untuk mengetahui cara terbaik untuk melakukannya.

“Kami ingin membangun jaringan sehingga orang China tidak dapat mendengarkan panggilan Anda,” kata pejabat tersebut kepada Reuters.

“Kita harus memiliki jaringan aman yang tidak memungkinkan pelaku buruk masuk. Kita juga harus memastikan orang-orang China tidak mengambil alih pasar dan membuat setiap jaringan non-5G gulung tikar.”

Masalah tersebut diperdebatkan di tingkat yang lebih rendah, kata pejabat tersebut kepada Reuters, menambahkan bahwa dibutuhkan waktu antara enam sampai delapan bulan sebelum Presiden Donald Trump mempertimbangkan.

Generasi kelima (karenanya nama 5G) dari jaringan bergerak bertujuan untuk memberikan kecepatan data lebih cepat dan bandwidth yang lebih banyak untuk membawa tingkat lalu lintas web yang terus berkembang. Akhir tahun lalu, spesifikasi pertama untuk 5G selesai, yang merupakan langkah besar untuk mengkomersilkan teknologi.

Pengamat pasar memperkirakan teknologi ini akan memiliki lebih dari satu miliar pengguna pada 2023, dengan lebih dari setengahnya berbasis di China. Operator A.S. sudah bekerja untuk menerapkan jaringan 5G. (Icha)