spot_img
Latest Phone

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...
Beranda blog Halaman 1111

Asyik! Apex Legends Bakal Bisa Dimainkan di Smartphone

Telko.id, Jakarta – Seperti Fortnite dan PUBG yang tersedia di smartphone, Apex Legends juga bakal bisa dimainkan oleh para gamers smartphone. Electronic Arts (EA) selaku publisher-nya pun telah membenarkan kabar tersebut.

Dikutip dari Ubergizmo, Kamis (09/05/2019), EA ingin menghadirkan Apex Legends untuk perangkat mobile.

Mereka memastikan bahwa saat ini sedang dalam tahap negosiasi untuk merilis game tersebut di smartphone. Meski demikian, EA belum memberikan informasi valid soal waktu pasti perilisannya.

“Kami sedang dalam negosiasi untuk membawanya ke China dan untuk pasar pengguna seluler. Kami akan menginformasikan lebih lanjut jika negosiasi rampung,” terang EA.

{Baca juga: Respawn Blokir 770 Ribu Cheater di Apex Legends}

“Seiring keputusan perusahaan melakukan inovasi baru terkait Apex Legends, kami berharap bisa memanfaatkan kesempatan dengan baik untuk pemasaran game-game lain,” tambah mereka.

Rencananya, EA akan merilis game versi smartphone tersebut di China dan Korea. EA menyatakan pula bahwa Apex Legends adalah franchise game yang digarap dengan pertumbuhan paling cepat. Perusahaan pun ingin memperluas jangkauan dan ketersediaan game secara global.

Game ini muncul sebagai salah satu game Battle Royale yang populer bersama Fortnite. Akan tetapi, game besutan Electronic Arts dan Respawn tersebut dikeluhkan oleh para gamers.

{Baca juga: Ternyata, Ini Alasan Apex Legends Jarang Update}

Ya, banyak gamers mengeluh soal kurangnya pembaruan konten maupun fitur di dalamnya, berbeda jika dibandingkan dengan Fortnite yang terus merilis pembaruan ataupun fitur baru.

Menanggapi keluhan para gamers, Executive Producer Respawn, Drew McCoy memberikan fakta mengejutkan di balik jarangnya Apex Legends melakukan update. McCoy menjelaskan, mereka ingin menghindari krisis pada karyawan yang bisa dengan cepat menyebabkan mereka kelelahan. (BA/FHP)

Sumber: Ubergizmo

Turis Kebanyakan Selfie, Belanda “Ogah” Promosi Wisata

Telko.id, Jakarta – Tak kurang dari 19 juta turis mengunjungi Belanda setiap tahun. Bahkan pada tahun 2030, jumlah turis di Belanda diperkirakan mencapai 29 juta orang. Akan tetapi, warga setempat justru merasa risau.

Buntut dari keresahan warga Negeri Kincir Angin, otoritas pariwisata Belanda memutuskan untuk menyetop program promosi. Mereka tak lagi mempromosikan Amsterdam dan beberapa wilayah terkenal lain di Belanda.

“Kami sekarang fokus kepada manajemen destinasi wisata. Kami stop promosi demi mengendalikan arus kedatangan turis. Meski demikian, kami tetap melakukan promosi untuk wilayah lain,” ujar juru bicara dilansir Metro.

{Baca juga: Nekat! Pria Ini Pergi dari Belanda ke Australia Pakai Mobil Listrik}

Seperti dikutip Telko.id, Kamis (09/05/2019), otoritas pariwisata bakal mempromosikan wilayah-wilayah kurang terkenal seperti Eindhoven dan Lake District Friesland. Mereka ingin turis mancanegara berkunjung ke sana.

Destinasi wisata seperti Amsterdam sudah cukup terkenal. Sehingga, Belanda memutuskan untuk mengajak wisatawan untuk bisa berpindah kunjungan. Hal itu untuk mengurangi dampak atraksi di ladang bunga tulip yang penuh turis.

{Baca juga: Di China, Cari Toilet Bisa Pakai Aplikasi “Peta Toilet”}

Informasi menyebut, para petani dikabarkan marah-marah karena para wisatawan menginjak-injak bunga tulip demi foto selfie. Padahal, mayoritas turis berkunjung ke sana memang untuk mencari bahan di Instagram.

Tak hanya di Belanda, gandrung berkunjung ke tempat wisata yang Instagramable juga terjadi di banyak negara. Mereka berkunjung bukan untuk refreshing, tetapi mencari objek foto sebagai bahan unggahan di media sosial. (SN/FHP)

Sumber: Metro

Rayakan Detective Pikachu, Ada Konten Baru di Pokemon Go 

Telko.id, Jakarta – Selama 10 hari, mulai 7-17 Mei 2019, game Pokemon Go menghadirkan banyak konten baru seiring perayaan penanyangan film Detective Pikachu di bioskop pada 10 Mei 2019.

Menurut laporan Engadget, para pemain game Pokemon Go bisa memainkan Raid Battles dan Field Reasearch sekaligus mengumpulkan item khusus edisi terbatas untuk avatar.

Di dalamnya terdapat potret Pikachu yang akan muncul dalam mode Snapshot Go. Pokemon yang memiliki kekuatan listrik akan muncul dengan topi detektif dan siap berpose di foto.

Pemain Pokemon Go akan berlari ke Pokemon yang muncul di Detective Pikachu dengan frekuensi lebih banyak. Pokemon Bulbasaur, Jigglypuff, Psyduck, dan Snubbull akan muncul secara teratur.

{Baca juga: Waah.. Ada Shiny Diglett di Pokemon Go Saat Earth Day}

Selama 10 hari, tugas Raid Battles dan Field Research akan dibuka. Sekadar informasi, Field Research adalah kejadian satu pemain yang dimainkan setiap hari di PokeStops.

Sementara Raid Battles, bakal mendorong pelatih Pokemon Go bekerja sama dalam kelompok untuk mengalahkan bos yang muncul di lokasi Gym.

Pokemon: Detective Pikachu disutradarai oleh Rob Letterman. Pemain yang berakting di film ini antara lain Ryan Renolds, Justice Smith, Kathryn Newton, Suki Waterhouse, dan Omar Chaparro.

{Baca juga: Pokemon Go Punya Tiga Aturan Baru untuk Atasi Cheater}

Berawal dari video game, tokoh fiksi Pikachu yang merupakan spesies pokemon berhasil memikat banyak orang di awal kemunculannya pada era 90an. Karakter itu pun dibangkitkan ke layar lebar. [BA/HBS]

Sumber: Engadget

Ubah Kebijakan, Kini Instagram “Lebih Adil” Soal Blokir Akun

Telko.id, Jakarta Instagram dilaporkan akan meluncurkan kebijakan baru terkait penghapusan akun Instagram. Media sosial berbagi foto dan video ini bakal blokir akun Instagram pengguna, jika jumlah pelanggarannya sudah mencapai angka dan waktu tertentu.

Meski demikian, seperti dilansir dari CNET, Kamis (09/05/2019), Instagram tidak mengungkapkan batas jumlah pelanggaran dan durasi waktu.

Alasannya, mereka tidak ingin ada pihak yang memanfaatkan pedoman tersebut. Perlu diketahui, aturan Instagram sebelumnya menjelaskan jika pengguna sering mengunggah konten, maka ia diizinkan untuk melakukan “lebih banyak pelanggaran”.

{Baca juga: Sambut Bulan Puasa, Instagram Rilis Filter dan Stiker Ramadhan}

Akan tetapi dengan adanya kebijakan baru, Instagram memberlakukan standar kebijakan terkait pelanggaran yang sama untuk semua

Sebelumnya, Instagram menyatakan keseriusannya untuk memberantas konten hoaks di platform mereka. Mereka bahkan menggandeng FacebookFact-checkers untuk memberantas foto dan video hoaks, dan menjaga penyebarannya tidak meluas.

Dikutip dari Engadget, Selasa (07/05/2019), Instagram nantinya tidak akan menghapus konten hoaks. Namun, media sosial ini memilih untuk tidak memunculkannya di tab Explore atau di halaman hasil pencarian hashtag.

{Baca juga: Tegas! Instagram Serius Berantas Konten Hoaks Bareng Facebook}

“Pendekatan kami terhadap informasi yang salah sama dengan Facebook. Ketika kami menemukan informasi yang salah, daripada menghapusnya, kami akan mengurangi distribusinya,” kata juru bicara Instagram.

Sebelumnya, sejak pemilihan jangka menengah Amerika Serikat, Instagram dilaporkan telah bekerja sama dengan tim News Feed Integrity Facebook. Ketika itu saat konten hoaks ditemukan di Facebook, mereka juga akan mencarinya di platform Instagram. (NM/FHP)

Sumber: CNET

Tahun Depan, WhatsApp Stop Dukung Android dan iOS Lawas

Telko.id, Jakarta – Mulai Februari 2020 mendatang, WhatsApp akan resmi menghentikan dukungan untuk beberapa sistem operasi lama, baik di Android maupun iOS. Dampaknya, sejumlah fitur bakal secara bertahap tidak lagi bisa diakses oleh pengguna.

Menurut laporan Phone Arena, WhatsApp menyatakan bahwa aplikasi untuk perangkat bersistem operasi Android versi 2.3.7 Gingerbread atau sebelumnya dan iOS 7 atau sebelumnya hanya bisa dipakai hingga 1 Februari 2020 nanti.

Bahkan, seperti dikutip Telko.id, Kamis (9/5/2019), untuk perangkat bersistem operasi Windows Phone, WhatsApp akan berhenti memberi dukungan lebih cepat, yakni 31 Desember 2019. WhatsApp fokus ke sistem operasi baru.

{Baca juga: 3 Trik WhatsApp Web yang Wajib Anda Tahu}

Ke depan, WhatsApp hanya akan mendukung sistem operasi Android 4.0.3 ke atas, iOS 8 hingga terbaru, Windows Phone 8 ke atas dan sejumlah ponsel yang memakai KaiOS 2.5.1 ke atas, termasuk JioPhone serta JioPhone 2.

Beberapa waktu lalu, WhatsApp mengirim peringatan kepada pengguna agar tidak menggunakan aplikasi pihak ketiga yang dimodifikasi. Aplikasi yang dimodifikasi seperti WhatsApp Plus dan GB WhatsApp memiliki risiko keamanan.

WhatsApp tidak bisa menjamin praktik keamanan aplikasi versi yang dimodifikasi. Karenanya, WhatsApp melarang penggunaannya. Jika dicekal, mereka harus mengunduh WhatsApp versi resmi untuk bisa mengakses lagi akun lama.

{Baca juga: Kirim Forward Pesan WhatsApp Dibatasi Hanya Bisa 5 Kali}

Pengguna juga bertanggung jawab menyimpan riwayat obrolan sebelum mengunduh aplikasi resmi. Kendati demikian, WhatsApp tetap tidak segan untuk menghapus seluruh riwayat obrolan pengguna yang melanggar pedoman. [SN/HBS]

Sumber: PhoneArena

Ke Depan, Pemerintah AS Bakal Adopsi AI Sepenuhnya

Telko.id, Jakarta – Senator Amerika Serikat (AS) terus berupaya agar adopsi Artificial Intelligence (AI) bisa digunakan di lingkungan pemerintahan. Mereka memperkenalkan kembali Rancangan Undang-undang (RUU) dalam upaya mendorong adopsi AI di pemerintah federal AS.

Dilansir Telko.id dari Engadget, pada Kamis (09/05/2019), senator tersebut berasal dari kelompok bipartisan termasuk Cory Gardner, Kamala Harris, Rob Portman dan Brian Schatz.

Nantinya, jika aturan tersebut disahkan, maka cabang-cabang pemerintah bisa melakukan eksplorasi dan mengimplementasikan penggunaan teknologi AI jika memungkinkan.

Melalui undang-undang tersebut, Kantor Administrasi Layanan Umum AS akan ditugaskan untuk menyediakan teknologi AI untuk lembaga dan peneliti kebijakan. Lalu, Kantor Manajemen dan Anggaran AS perlu menyusun strategi untuk berinvestasi dan menggunakan AI untuk data federal.

Kemudian, Kantor Manajemen Personalia akan mengindentifikasi keterampilan yang diperlukan untuk pekerja AI dan menciptakan pekerjaan yang relevan.

{Baca juga: Model Virtual dengan Teknologi AI Ini Terlihat Menakjubkan}

RUU ini sebelumnya telah didorong oleh senator pada tahun 2018 lalu tetapi minim dukungan. Tahun ini, RUU tersebut mendapat banyak dukungan dari perusahaan teknologi termasuk Facebook, Microsoft, Amazon dan Google.

Jika itu menjadi resmi menjadi kebijakan baru, maka adopsi AI dalam pemerintahan akan berguna untuk memilah volume data  yang kadang-kadang kurang dimanfaatkan. Perlu diketahui, bahwa Teknologi AI memang diprediksi semakin banyak digunakan oleh manusia di tahun 2019 ini.

Pada sebuah wawancara, Hendra Lesmana, selaku Country General Menager Dimension Data Indonesia, ada beberapa tren yang akan menentukan lanskap teknologi bisnis di tahun depan, salah satunya dalah penggunaan AI.

Menurutnya, sejak tahun 2018 penggunaan teknologi ini sudah diperkenalkan sehingga tahun depan akan semakin banyak dirasakan.

{Baca juga: Riset: Teknologi AI akan Semakin Banyak Digunakan di 2019}

“Highlight overall 2019 akan melihat lebih banyak lagi teknologi tersebut ke kehidupan sehari-hari. Jadi saya melihat ada penggunaan AI yang lumayan signifikan,” ujar Hendra di Jakarta Selasa (18/12). (NM/FHP)

Sumber: Engadget

Negara Tetangga Resmi Terapkan Undang-undang Anti Hoaks

Telko.id, Jakarta – Negara tetangga Indonesia, Singapura menyatakan keseriusannya untuk memberantas konten hoaks. Sebab, baru-baru ini Singapura telah mengeluarkan Undang-undang anti hoaks yang sempat menjadi wacana yang kontroversial.

Dilaporkan Ubergizmo, seperti dilansir Telko.id pada Kamis (09/05/2019), kebijakan tersebut bernama Perlindungan dari Kepalsuan Online dan RUU Manipuasi.

Undang-undang ini dimaksudkan untuk memberikan kekuatan bagi pemerintah agar dapat bertindak lebih cepat terhadap konten-konten yang dianggap palsu atau hoaks.

{Baca juga: Kominfo Temukan 486 Konten Hoaks, Mayoritas Isu Politik}

Menurut Menteri Dalam Negeri dan Menteri Hukum Singapura, K. Shanmugam, ia mengklaim bahwa kebijakan ini bukan memberikan kekuatan kepada partai politik yang berkuasa, melainkan akan digunakan dalam kasus-kasus yang sedang menunggu jalur pengadilan.

Menurutnya, tidak ada keuntungan apapun termasuk keuntungan politik ketika membiarkan suatu kebohongan menyebar. Ia menyatakan, hoaks akan merusak institusi negara, dan tidak ada partai politik yang akan mendapat manfaat darinya.

{Baca juga: Ikuti Malaysia, Singapura Juga Bikin Regulasi Anti-Hoaks}

“Ini akan merusak pihak mana pun yang ingin menganggap dirinya mainstream dan kredibel. Anda telah melihat apa yang terjadi di Amerika Serikat. Anda telah melihat apa yang terjadi di Inggris,” kata Shanmugam.

Meski demikian, kebijakan ini juga dinilai sebagai cara dari pemerintah Singapura untuk membungkam kritik dari pihak oposisi. Undang-undang serupa juga sebelumnya telah disahkan di negara-negara lain seperti Malaysia, Rusia, dan Vietnam. (NM/FHP)

Sumber: Ubergizmo

Baru Setahun, YouTube Music Miliki 15 Juta Pengguna

Telko.id, Jakarta – Jumlah pengguna YouTube Music dan Google Play Music dilaporkan telah mencapai lebih dari 15 juta pelanggan. Angka itu tentu sangat tertinggal jauh apabila dibandingkan dengan jumlah pengguna di layanan streaming musik lainnya seperti Spotify.

Akan tetapi, jumlah tersebut terbilang cukup mengesankan, terlebih untuk Youtube Music yang baru setahun lalu diluncurkan.

Dilaporkan dari Ubergizmo, seperti dilansir Telko.id pada Kamis (09/05/2019), Google mengatakan bahwa Youtube Music akan menjadi layanan streaming musik andalannya, dan Google Play Music akan dihapus secara bertahap.

{Baca juga: YouTube Music Punya Fitur Android Auto, Apa Manfaatnya?}

Wacana Google Play Music akan dihapus juga dibarengi dengan perpindahan data antara layanan tersebut ke YouTube Music yang masih dilakukan secara perlahan.

Namun, beberapa orang menilai jika perpindahannya cenderung lambat karena unggahan dan daftar putar pengguna Google Play Music belum dipindahkan ke Youtube Music.

YouTube Music sendiri resmi menantang Apple Music dan Spotify. Layanan tersebut sudah tersedia mulai Rabu (23/05) waktu Amerika Serikat, baik secara gratis maupun berlangganan per bulan.

Layanan ini punya harga berlangganan yang terbilang terjangkau. Google mematok harga USD 9,9 per bulan atau Rp 141,5 ribu dan paket keluarga 6 orang dengan harga USD 14,9 per bulan atau Rp 213 Ribu.

{Baca juga: YouTube Music Resmi Tantang Spotify dkk}

YouTube Music, yang menjadi pengganti Google Play Music di perangkat Android, dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang memang menyukai musik, bukan video seperti YouTube Premium.

Lagu yang tersedia merupakan versi asli meski ada lagu yang telah di-remix dan sudah dibawakan secara live maupun di-cover oleh orang lain. Yang menarik, YouTube Music telah didukung dengan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) yang membuat penggunanya semakin mudah untuk menemukan musik yang diminati. (NM/FHP)

Sumber: Ubergizmo

Realme Percaya Diri Jadi “The New Entry Level King” di Indonesia

0

Telko.id, Jakarta – Realme kian percaya diri dipasar Indonesia khususnya di segmen entry-level. Jika dibandingkan dengan kompetitor yang ada sekarang dan kehadiran realme C2 dimana smartphone yang mendefinisikan ulang segmen entry level dan siap untuk menggantikan takhta realme C1 sebagai “The New Entry Level King” di Indonesia.

“Kami tidak hanya menawarkan spesifikasi yang mumpuni, tetapi sebenarnya juga desain bagian belakang dengan harga yang jauh terjangkau. Dan kami berharap kedepannya realme menjadi The New Entry Level King dibandingkan dengan brand-brand lainnya,” ujar Felix Christian, Product manager realme Indonesia ketika wawancara dengan Telko.id, Rabu (8/5/2019).

Realme C2 hadir dengan layar sentuh berponi dewdrop berukuran 6.1 inci beresolusi HD+ untuk menikmati konten multimedia dengan sensasi warna yang memukau dikelasnya.

{Baca juga : Review Realme 3 Pro: Smartphone Flagship Anak Muda}

Berbicara mengenai dapur pacunya, realme C2 ditenagai oleh prosesor MediaTek Helio P22 2.0GHz octa-core yang dilengkapi dengan pilihan RAM 2GB dan 3GB untuk pengalaman pengguna yang lancar dan nyaman tanpa mengorbankan konsumsi daya.

Dari sektor kamera, realme C2 menggunakan kamera belakang ganda dengan konfigurasi kamera utama 13-megapiksel dengan bukaan lensa f/2.2 ditambah dengan kamera sekunder 2-megapiksel dengan bukaan lensa f/2.4 yang dilengkapi teknologi AI untuk efek bokeh sempurna. Untuk menangkap momen selfie, realme C2 menggunakan kamera 5-megapiksel dengan bukaan lensa f/2.0 dan penambahan efek bokeh.

Di bagian perangkat lunak, realme C2 menjalankan ColorOS 6.0 berbasis Android 9.0 Pie. Tentunya ini menjadi keunggulan utama karena sebagian besar smartphone di segmen ini masih menggunakan versi Android yang terdahulu.

{Baca juga : Realme C2 Resmi Meluncur di Indonesia, Harga Rp 1 jutaan}

Baterai besar 4.000 mAh akan memungkinkan realme C2 untuk dipakai satu hari penuh tanpa khawatir kehabisan baterai, dan smartphone ini terlihat elegan dengan penggunaan desain diamond cutting generasi terbaru yang didapat melalui teknologi pemotongan laser dari 3 lapisan warna dan partikel bersinar mutiara serta material doff/matte yang menjadikannya berbeda dari smartphone kelas pemula lainya. (MS)

Xiaomi Persiapkan Smartphone Tiga Kamera, Xiaomi Mi A3?

0

Telko.id, Jakarta – Xiaomi tampaknya tengah mempersiapkan smartphone tiga kamera utama, yaitu Xiaomi Mi A3. Sebab, brand asal China ini baru saja menyebarkan teaser di Mi Community India soal smartphone terbarunya.

Dalam teaser-nya, Xiaomi menunjukkan lingkaran dengan adanya sensor kamera tunggal, kamera ganda, dan tiga kamera utama.

Bisa jadi, itu adalah “tanda” bahwa Xiaomi sedang mempersiapkan dua smartphone dengan spesifikasi kamera yang berbeda. Satu smartphone memiliki tiga kamera utama, dan smartphone lainnya hanya punya dua atau satu kamera saja.

{Baca juga: Xiaomi Mau Rilis Smartphone “Rasa” Flagship Harga Rp 4 Jutaan}

Dikutip dari Gizmochina, Kamis (09/05/2019), kemungkinan dua smartphone tersebut adalah Xiaomi Mi A3 dan Mi A3 Lite yang memang diprediksi bakal meluncur tak lama lagi.

Hal ini juga diamini oleh Managing Director Xiaomi India dan Global VP, Manu Kumar Jain yang menyatakan bahwa mereka sedang mempersiapkan smartphone baru. Menurutnya, di India, Xiaomi akan bekerja sama secara eksklusif dengan Flipkart untuk menjual smartphone tersebut.

{Baca juga: Xiaomi Mi A3 Segera Diluncurkan dengan Snapdragon 730}

Sebelumnya, Manu juga membocorkan bahwa mereka sedang mempersiapkan smartphone baru Xiaomi yang ditopang oleh prosesor Snapdragon seri 7 terbaru yang diprediksi sebagai Snapdragon 730 atau 730G.

Diprediksi, smartphone itu adalah Xiaomi Mi A3 yang memiliki tiga kamera belakang dengan konfigurasi 48MP + 8MP + 13MP. Rumor lainnya mengatakan, bahwa Mi A3 bakal memiliki layar berjenis OLED dengan teknologi sensor sidik jari di dalam layarnya. (FHP)