spot_img
Latest Phone

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...
Beranda blog Halaman 1101

Nekat Unggah Konten Terorisme di Facebook? Ini Hukumannya

Telko.id, Jakarta – Facebook memberlakukan hukuman tegas bagi pengguna yang unggah konten terorisme. Jika terbukti, maka pengguna tidak bakal bisa menggunakan fitur siaran langsung atau Facebook Live.

“Kami mulai tegas terhadap pengguna yang melanggar kebijakan mengenai organisasi dan individu membahayakan. Mereka terancam tak bisa mengakses layanan live streaming,”  kata Vice President Integrity Facebook, Guy Rosen.

Menurut CNET, dikutip Telko.id, Rabu (15/05/2019), kebijakan anyar ini diberlakukan merujuk kepada penembakan brutal di Christchurch, Selandia Baru beberapa waktu lalu. Pelaku beraksi sambil siaran langsung di Facebook.

Nantinya, pengguna yang terbukti melanggar peraturan Facebook bakal tak diizinkan menggunakan fitur Facebook Live selama 30 hari.

Sebelumnya diberitakan bahwa seorang anonim menuduh media sosial milik Mark Zuckerberg tersebut sebagai produsen konten-konten ekstrem. Ia bahkan telah mengadukan Facebook ke otoritas Amerika Serikat (AS).

Si pelapor anonim menuding Facebook menyediakan tempat untuk video jihad serta halaman bisnis kepada jaringan Al-Qaeda. Konten serupa milik Nazi juga banyak ditemukan. Facebook pun angkat suara menanggapi tuduhan itu.

Menurut laporan BBC, seperti dikutip Telko.id, Jumat (10/05/2019), Facebook menegaskan sudah menghapus video-video konten ekstrem. Namun, memang ada kendala di sistem sehingga upaya penanggulangan belum berjalan sempurna.

Sebuah penelitian mengungkapkan, selama lima bulan terakhir ada 3.000 orang yang menyukai atau terhubung ke organisasi teroris di Facebook. Pemerintah AS menyatakan, kelompok ekstrem seperti al-Qaeda cukup aktif di Facebook. (SN/FHP)

Sumber: CNET

OS Fuchsia Dikembangkan Bukan untuk Smartphone?

Telko.id, Jakarta – Beberapa waktu lalu, ada kabar bahwa Google menggarap sistem operasi baru bernama Fuchsia. Sayang, tak banyak informasi tersedia untuk sistem operasi Fuchsia itu. Tapi sekarang, informasi lanjutan soal sistem tersebut datang.

Sekadar informasi, Fuchsia merupakan kombinasi antara sistem operasi Chrome dan Android.

Menurut Kepala Android dan Chrome Google, Hiroshi Lockheimer, Fuchsia mendorong batas seni dari sebuah sistem operasi.

{Baca juga: Inikah Tablet Pertama dengan Sistem Operasi Chrome?}

Fuchsia, sebutnya, bisa diterapkan di produk-produk lain. Dan kini, Google dalam tahap pengembangan awal untuk membangun sistem operasi tersebut.

“Sebenarnya belum ada kejelasan seperti apa wujudnya. Kami juga belum tahu apakah Fuchsia akan hadir untuk smartphone (atau tidak). Bisa jadi, Fuchsia bakal digunakan untuk hal-hal lain,” ujarnya dikutip Telko.id, Rabu (15/05/2019).

Google butuh waktu minimal lima tahun untuk mengembangkan sistem operasi terbarunya. Artinya, saat sistem operasi itu dirilis, kondisi pasar sudah berbeda. Google pun tak menutup kemungkinan mengubah pola pasar.

{Baca juga: Disebut Bakal Gantikan Android, Ini Penjelasan Google Soal Fuchsia}

Beberapa waktu lalu dikabarkan, telah ditemukan file yang diunggah ke situs Android Open Source Project (AOSP) yang mengindikasikan bahwa Google sedang membangun Android Runtime (ART) untuk sistem operasi terbaru.

Dengan kata lain, Google sedang mencoba mengembangkan versi baru dari ART yang bisa membantu perangkat Fuchsia untuk menjalankan aplikasi Android. Rumornya, ART di sistem operasi ini akan berbeda dengan Android.

Sebab, keberadaannya tidak tampak ditargetkan untuk perangkat jenis tertentu. Bahkan, sistem operasi baru tersebut diduga bisa digunakan di hampir seluruh perangkat teknologi seperti desktop, smartphone, sampai tablet. (SN/FHP)

Sumber: Ubergizmo

Redmi Ungkap Nama Smartphone “Flagship Killer” Mereka

0

Telko.id, Jakarta – Akhirnya teka-teki dari nama smartphone flagship Redmi terjawab. Lewat situs Weibo, General Manager Redmi, Lu Weibing mengungkapkan nama smartphone Redmi, yakni Redmi K20.

Ini mematahkan prediksi soal smartphone flagship Redmi yang sempat dikira sebagai Redmi X dan Redmi Pro 2.

Dalam unggahannya, Weibing juga menyatakan bahwa nama K20 bukan sekadar kode saja, tapi punya makna tersendiri.

Menurutnya, K20 akan menjadi smartphone flagship killer” yang punya performa tinggi berkat penggunaan spesifikasi khas smartphone flagship.

“K Series itu flagship paling berperforma dari Redmi dan K bermakna The Killer First,” katanya, seperti dikutip dari GSMArena, pada Rabu (15/05/2019).

Meski demikian, ia tidak menjelaskan apa makna dari angka “20” pada smartphone ini. Mungkin saja, ia akan membeberkannya pada acara peluncurannya yang diprediksi tak akan lama lagi.

Redmi K20 sendiri bakal mengusung layar berjenis AMOLED berukuran 6,39 inci dengan resolusi Full HD+. Layarnya bakal dilapisi oleh Corning Gorilla Glass 6 untuk melindunginya dari goresan benda-benda tajam.

Redmi mengadopsi teknologi kamera pop-up 20MP untuk K20. Desain kamera tersebut mirip seperti Oppo F11 Pro atau Vivo V15 yang akan mencuat dari dalam body ketika digunakan.

Smartphone ini juga punya tiga kamera utama, dengan konfigurasi 48MP sebagai lensa utama, 8MP sebagai lensa ultra-wide, dan 16MP sebagai lensa telephoto. Redmi K20 akan ditopang olehprosesor Snapdragon 855, RAM 6GB/8GB, ROM 64GB/128GB/256GB, dan baterai berkapasitas 4,000 mAh yang didukung fast charging 27W.

Sebelumnya, muncul kabar kalau Redmi akan mempersiapkan dua smartphone flagship bertenaga Snapdragon 855, yaitu Redmi K20 dan Redmi K20 Pro yang akan berubah namanya menjadi Pocophone F2. (FHP)

Sumber: GSMArena

Resmi Diluncurkan, Ini Spek dan Harga OnePlus 7 Pro

0

Telko.id, Jakarta – OnePlus 7 Pro resmi melenggang dengan sejumlah teknologi dan desain baru, serta dapur pacu bertenaga. Smartphone flagship OnePlus ini tampil dengan desain fullscreen dengan panel layar yang melengkung di sisi kiri dan kanannya.

OnePlus 7 Pro mengusung layar berjenis Fluid AMOLED berukuran 6,67 inci dengan resolusi QHD+. Layar ini punya refresh rate 90Hz, teknologi HDR10+, dan sensor sidik jari di dalamnya.

Smartphone ini tidak lagi mengadopsi desain layar berponi atau notch. Sebab, OnePlus kini mengusung kamera pop-up mekanik untuk menyimpan sensor 16MP sebagai kamera depannya, sekaligus memaksimalkan aspek rasio layar terhadap body.

{Baca juga: Keren! Hasil Kamera OnePlus 7 Pro jadi Sampul Majalah Populer}

Desain kamera pop-up tersebut mirip seperti Oppo F11 Pro, yang mencuat keluar body ketika digunakan.

Masih soal kamera, ada tiga kamera utama di OnePlus 7 Pro. Masing-masing konfigurasinya adalah, kamera 48MP dengan sensor Sony IMX586 sebagai lensa utama.

Kamera ini punya bukaan besar, tepatnya f/1.6 dan sudah mendukung OIS, EIS, UltraShot HDR+, dan fitur Super Resolution. Lalu kamera 8MP sebagai lensa telephoto dengan kemampuan optical-zoom 3x, serta kamera 16MP sebagai lensa ultra-wide dengan jangkauan 117°.

Membahas soal dapur pacunya, OnePlus 7 Pro ditenagai oleh prosesor Snapdragon 855 dengan sistem pendingin bernama 10-layer vapor chamber. Disematkan juga RAM hingga 12GB dan ROM 256GB, serta baterai berkapasitas 4,000 mAh dengan teknologi Warp Charge 30 (5V/6A).

{Baca juga: Video Ini Ungkap Desain Dual-slider Asus Zenfone 6}

OnePlus 7 Pro tersedia dalam tiga warna, yakni Nebula Blue, Mirror Gray, dan Almond. Smartphone tersebut dibanderol dengan harga mulai dari USD 670 atau Rp 9,6 jutaan untuk versi 6GB/128GB, USD 700 atau Rp 10,1 jutaan untuk versi 8GB/256GB, dan USD 750 atau Rp 10,8 jutaan untuk versi 12GB/256GB.

OnePlus bakal menjualnya secara perdana di Amerika Serikat pada 17 Mei mendatang, dan beberapa negara lainnya seperti Kanada, Eropa, India, China, dan Hong Kong dalam waktu dekat. (FHP)

Waduh, Harga iPhone XS Bisa Naik Gara-gara Perang Dagang

Telko.id, Jakarta – Harga iPhone XS diprediksi akan naik Rp 2,3 jutaan di China. Penyebabnya, adalah perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China yang berkelanjutan.

Seperti diketahui, saham Apple ditutup turun hampir enam persen pada Senin (13/05) waktu setempat, setelah muncul berita tentang eskalasi besar dalam perang dagang AS dan China.

China memutuskan untuk menaikkan tarif untuk beberapa barang AS. Keputusan itu dilakukan setelah Presiden Donald Trump mengancam untuk menaikkan tarif impor China pada minggu lalu.

Perang dagang AS dan China memang memengaruhi banyak saham. Namun, Apple tampaknya menjadi perusahaan yang paling terdampak, karena indeks Dow Jones Industrial turun 2,6 persen dan Nasdaq 3,5 persen.

Menurut laporan CNBC, seperti dikutip Telko.id, Rabu (15/5/2019), Apple sangat rentan terhadap perang dagang antara AS dan China karena dua alasan utama. Pertama, Apple merakit mayoritas iPhone di China.

Melihat kondisi seperti itu, para investor tampaknya harus mengawasi detail saham Apple. Sebab, tidak menutup kemungkinan beberapa produk Apple bisa ikut terjebak dalam “baku tembak” antara AS dan China.

Analis Morgan Stanley, Katy Huberty juga memperkirakan dampak perang dagang ini, dan pengenaan tarif 25 persen untuk iPhone. Ia memprediksi bahwa akan terjadi kenaikan harga iPhone XS hingga USD 160 atau sekitar Rp 2,3 juta di pasar smartphone China.

“Apple memiliki eksposur paling signifikan terhadap ekspor China ke AS untuk barang-barang teknologi. Sebab, perakitan mayoritas perangkat elektronik Apple berlokasi di China,” tulis Huberty dalam catatan. (SN/FHP)

SUmber: CNBC

BlackBerry Mau Rilis Smartphone Baru, BlackBerry Monet?

0

Telko.id, Jakarta – BlackBerry tampaknya masih ingin bersaing di pasar smartphone dunia. Terbaru, muncul informasi tentang BlackBerry Monet, dengan nomor modelnya BBJ100.

Menurut laporan Ubergizmo, smartphone baru BlackBerry hadir dalam dua pilihan, yakni SIM tunggal dan SIM ganda. Sayang, belum ada informasi jelas apakah smartphone itu punya keyboard fisik atau layar sentuh.

Seperti dikutip Telko.id, Selasa (15/05/2019), BlackBerry belum mengonfirmasi apakah Monet merupakan seri flagship atau tidak. Perusahaan ini pun belum memberikan bocoran atau informasi soal waktu peluncurannya.

{Baca juga: BBM Resmi Tamat, BlackBerry Siapkan Penggantinya}

Kali terakhir BlackBerry meluncurkan smartphone adalah pada 2018. Kala itu, perusahaan menghadirkan BlackBerry Evolve dan BlackBerry Evolve X.

Beberapa waktu lalu, CEO BlackBerry, John Chen mengaku lebih skeptis menyoal daya tarik perangkat layar lipat. Ia berpendapat, smartphone layar lipat kurang memiliki daya tarik lantaran minim inovasi.

{Baca juga: BlackBerry Ogah Bikin Smartphone Layar Lipat}

Secara personal, Chen cenderung menginginkan perangkat yang bekerja lebih cepat dengan peningkatan fungsional. Namun, ia tidak ingin perangkat berdimensi lebih tebal dan tanpa peningkatan spesifik.

Chen berpendapat bahwa konsumen pada umumnya menginginkan lebih dari sekadar perangkar berlayar lebih besar. Saat ini, BlackBerry masih terfokus kepada layanan keamanan dan komunikasi, serta software. (SN/FHP)

Sumber: Ubergizmo

Ditegur Vokalis Paramore, Spotify Langsung Siapkan Fitur Baru

Telko.id, Jakarta – Spotify kabarnya sedang menguji fitur serupa Instagram Stories, dengan nama Storyline. Lewat Storyline, para musisi bisa mudah berbagi inspirasi serta informasi tentang cara membuat sebuah lagu.

Storyline hampir mirip dengan fitur Behind the Lyrics di Spotify. Bedanya, pengguna bisa mengetuk layar setelah membaca informasi. Lain hal, Behind the Lyrics menampilkan informasi yang berasal dari Genius.

Menurut laporan TechCrunch, selama ini informasi di fitur Behind the Lyrics yang berasal dari Genius kerap tidak sahih. Bahkan belum lama ini, vokalis band Paramore, Hayley Williams sempat melayangkan protes lewat Twitter.

{Baca juga: Merasa Dipalak, Spotify Tuntut Apple ke Uni Eropa}

Ia mempersoalkan kesalahan yang disampaikan oleh Genius. Padahal, pihak Paramore sudah mencoba mengonfirmasi ke Genius dalam satu tahun terakhir. Tahu Hayley protes, barulah Genius meralat kesalahan.

Tak ingin pengguna maupun musisi terus-terusan terjebak dalam kesalahan yang diperbuat oleh Genius, Spotify pun menciptakan Storyline. Dengan begitu, musisi bisa langsung berbagi informasi kepada para pengguna.

Dikutip Telko.id, Rabu (15/05/2019), fitur Storyline kini sedang diuji Spotify di perangkat bersistem operasi Android dan iOS. Sementara untuk desktop, layanan streaming musik ini belum mulai mengujinya.

{Baca juga: Amazon Siapkan Layanan Streaming Musik Gratis, Saingi Spotify?}

Pengujian fitur Storyline bisa dirasakan oleh para pengguna Spotify di Amerika Serikat dan beberapa negara lain. Namun demikian, layanan ini belum memastikan kapan fitur anyar tersebut akan resmi hadir ke hadapan pengguna. (SN/FHP)

Sumber: Techcrunch

Ini Penyebab Music Stickers Instagram Belum Hadir di Indonesia

Telko.id, Jakarta – Fitur Music Stickers Instagram telah dirilis sejak tahun lalu. Namun, fitur tersebut sampai sekarang belum bisa dinikmati oleh pengguna Instagram di Indonesia. Lantas, apa penyebabnya?

Dijelaskan Communications Manager Instagram Asia Pacific, Putri Silalahi, fitur ini terbentur masalah lisensi.

Ia mengatakan, masalah lisensi yang menjadi penyebab kenapa warganet Instagram di Indonesia belum bisa menggunakan Music Stickers. Putri menjelaskan, penyedia musik dalam fitur Music Stickers tidak memiliki lisensi di Indonesia.

“Penyedia musiknya tidak punya lisensi di Indonesia. Jadi kita harus rapikan dulu. Kita mau pastikan bahwa yang ada semuanya legal. Jangankan kalian, saya pun menunggu fitur ini,” kata Putri di Jakarta, Selasa (14/05/2019)

{Baca juga: Fitur Music Stickers akan Hadir di Instagram Stories}

Ia lantas menegaskan bahwa Instagram tidak ikut campur terkait lisensi musik dalam fitur ini, karena wewenangnya berada di tangan musisi dan penyedia musik di masing-masing negara.

“Mesinnya sudah ada, kapabilitasnya juga sudah ada, tinggal dibawa ke sini aja. Soal lisensi kita tidak ikut-ikutan ya, karena ini masalah artis dan penyedia musik di negaranya masing-masing,” ujar Putri.

Akan tetapi, Indonesia tidak sendiri. Putri mengklaim secara regional di Asia Pasifik baru Australia yang mendapatkan Music Stickers. Saat ini basis penggunanya sebagian besar masih di wilayah Amerika dan Eropa.

Akhir Juni tahun 2018, Instagram resmi meluncurkan fitur Music Stickers untuk Instagram Stories. Dengan menggunakan fitur ini, pengguna dapat memutar musik pada unggahan Stories mereka dengan durasi maksimal 15 detik.

{Baca juga: Trik Dapatkan Music Stickers di Instagram Stories}

Sayangnya, Instagram hanya merilisnya untuk 6 negara terpilih saja, yakni Australia, Selandia Baru, Perancis, Jerman, Swedia. Inggris dan Amerika Serikat. Padahal, banyak sekali pengguna di negara lainnya, termasuk Indonesia yang berharap untuk segera menggunakan fitur Music Stickers di unggahan Stories mereka. (NM/FHP)

Hebat! Indonesia Bakal Jadi Negara Ke-4 Yang Punya Satelit Internet Cepat

Telko.id – Indonesia boleh bangga karena sebentar lagi akan memiliki satelit dengan teknologi very high throughput atau satelit dengan kemampuan internet cepat. Dan Indonesia menjadi negara ke-4 yang menggunakan teknologi ini. Hal ini disampaikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) tentang proyek satelit Satria yang akan diluncurkan pada 2022.

“Negara pengguna teknologi dengan satelit ini antara lain Luksemburg, Kanada, dan Amerika (Serikat). Ini yang gunakan teknologi Very High Throughput Satellite,” kata Rudiantara, saat Rapat Kerja antara Kemkominfo dengan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, seperti dilansir Telko.id dari laman resmi Kominfo pada Selasa (14/05/2019).

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan proyek satelit Satria ini merupakan satelit multifungsi yang menyediakan jaringan internet di lokasi yang tidak terjangkau kabel optik.

“Ini awalnya karena kebutuhan internet di 150 ribu titik yang tidak mungkin dijangkau alat terestrial. Baru lima negara di dunia yang pakai teknologi Very High Throughput Satellite di mana kapasitasnya adalah 150 GB,” ujar Rudiantara

Rudiantara mengatakan proyek Satria akan memakan biaya Rp20,68 triliun dengan masa konsesi 15 tahun. Biaya ini meliputi belanja modal, belanja operasional dan pengembalian investasi yang wajar.

Rudiantara mengatakan Satria akan memulai konstruksi pada akhir 2019 oleh manufaktur asal Prancis Thales Alenia Space. Proses manufaktur akan memakan waktu hingga 2022 dan akan beroperasi pada 2023.

“Satelit menggunakan Prancis. Dan Ini masih pertimbangkan apakah mau pakai roket SpaceX atau Prancis,” kata Rudiantara.

Satelit ini akan mendukung jaringan komunikasi untuk 93.900 sekolah, 47.900 kantor pemerintahan daerah, 3.700 puskesmas, dan 3.900 markas polisi dan TNI yang sulit dijangkau kabel optik. Setidaknya ada 150 ribu titik yang tidak dapat akses internet lantaran tidak terjangkau oleh kabel serat optik. (Icha)

 

 

Ternyata Bulan Ramadhan Pengguna Medsos Meningkat

Telko.id – Kebiasaan masyarakat Indonesia untuk bermain media sosial di hari biasa terbawa juga dalam bulan Ramadhan ini. Bahkan trend nya cenderung meningkat. Kegiatan apa saja yang dilakukan lewat media sosial ini oleh masyarakat?

Berdasarkan data yang diambil dari Instagram nya Indosat Ooredoo, penggunaan Facebook pada bulan Ramadhan kali ini meningkat 23% waktu untuk menonton video. Kegiatan atau aktivitas yang berhubungan dengan video pun meningkat sebanyak 2.8 kali dibandingkan dengan hari biasa.

Untuk Twitter, terjadi peningkatan penggunaan. Jumlah tweet tercatat meningkat 32%. Sedangkan jumlah video yang dikonsumsi meningkat sangat signifikan. Sampai 157%. Luar biasa!

Sedangkan untuk Youtube, waktu menonton video meningkat 32%. Khusus untuk video yang bertema rohani, hingga tutorial berhijab meningkat 1.5%.

Hal ini sebenar nya sudah diprediksikan juga oleh para operator. Di mana, pada bulan Ramadhan dan lebaran ini akan terjadi lonjakan terutama dari sisi trafik data.

“Kami memprediksikan, trafik semua layanan kemungkinan akan meningkat, dengan trafik data kembali akan naik paling tinggi yaitu sekitar 30% dibandingkan hari-hari biasa,” ungkap Yessie D. Yosetya, Direktur Teknologi XL Axiata.

Faktor pendorong tersebut antara lain adalah kebiasaan  pelanggan di mana mengakses data tidak hanya sekadar untuk berkomunikasi dengan orang lain, namun juga untuk akses ke berbagai layanan data lainnya, baik untuk hiburan, social media, transaksi jual beli, perbankan, juga akses ke informasi.

Telkomsel pun demikian. Dalam proyeksinya, tahun ini akan terjadi lonjakan trafik layanan data sebesar 21% dibandingkan hari normal, bahkan sekitar 66% jika dibandingkan periode Ramadhan dan Lebaran tahun lalu.

“Hal tersebut dikarenakan perilaku komunikasi pemudik maupun wisatawan di Indonesia didominasi penggunaan layanan data. Tingginya penggunaan layanan data antara lain dipicu seringnya pelanggan mengunggah foto dan video aktivitas di lokasi mudik dan wisata ke media sosial serta aplikasi pesan instan,” ujar Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkomsel menjelaskan beberapa waktu lalu.

Di samping itu, pelanggan juga memanfaatkan layanan data untuk mengakses berbagai informasi dan direktori kuliner, penginapan, dan beragam aktivitas seni dan budaya yang bisa dilakukan di lokasi mudik dan wisata, serta menikmati berbagai layanan hiburan digital, seperti video, musik, dan games.

Sedangkan Indosat memproyeksikan bahwa trafik data saat Ramadhan dan Labaran kali ini akan meningkat antara 15 sampai 20 persen. (Icha)