spot_img
Latest Phone

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

Garmin fēnix 8 Pro Resmi Hadirkan Teknologi MicroLED dan inReach

Telko.id - Garmin resmi meluncurkan seri fēnix 8 Pro,...
Beranda blog Halaman 1098

Google Kenalkan Aneka Fitur Penunjang Ibadah Ramadan

Telko.id, Jakarta – Google memperkenalkan aneka fitur untuk menunjang aktivitas ibadah di bulan Ramadan. Fitur-fitur tersebut bisa membantu pengguna mengenai informasi jadwal sholat, arah kiblat dan aneka fitur lainnya.

Menurut Product Marketing Manager Google Indonesia, Ridzky Novasandro terdapat dua fitur Ramadan di Google Search. Pertama adalah Jadwal Salat. Informasi Jadwal Salat di Google Search semakin praktis.

Pengguna cukup mencari melalui kata kunci seperti Ramadan, Bulan Ramadan atau Puasa. Hasilnya akan muncul informasi jadwal salat pada hari itu dan sesuai dengan lokasi tempat pengguna tinggal. Selain itu pengguna juga dapat melihat jadwal dalam 30 hari kedepan mulai dari Subuh hingga Isya.

“Ini adalah informasi mengenai  Jadwal Salat 5 waktu mulai dari shubuh sampai Isya dan sesuai dengan lokasi kita,” kata Sandro di Jakarta, Kamis (16/05/2019).

{Baca juga: Aktivitas Googling Naik 40% di Bulan Ramadhan}

Fitur kedua adalah Arah Kiblat atau Qibla Finder. Fitur ini cocok bagi pengguna yang  sering berada dalam perjalanan atau sedang berada di tempat baru. Biasanya pengguna kesulitan untuk mengetahui arah kiblat apalagi tidak ada masjid atau mushola di sekitar mereka.

Fitur Qibla Finder hadir untuk menjawab masalah tersebut. Menurut Sandro, Qibla Finder menggunakan teknologi Augmented Reality (AR). Teknologi AR akan terhubung dengan kamera ponsel, untuk nantinya akan menampilkan petunjuk arah kiblat berupa panah.

Pengguna bisa mengarahkan ponsel mereka ke panah tersebut sampai akhirnya menemukan arah kiblat yang sebenarnya. “Melalui teknologi Augmented Reality maka arah kiblat benar-benar ditunjukan sehingga lebih mudah,” ucap Sandro.

Selain Google Search, fitur Google Assistant juga bisa digunakan untuk membantu pengguna menjalani ibadah di bulan Ramadan. Google Assistant akan membantu pengguna untuk mengetahui informasi dan mengatur aktivitas saat Ramadan.

{Baca juga: Warganet Diprediksi Makin Getol Unggah Stories di Bulan Ramadhan}

Menurut Sandro bisa membantu pengguna untuk bangun pagi untuk sahur. Caranya pengguna cukup mengucapkan “Ok, Google. Bangunin sahur jam 3 pagi,” maka Google Assistant akan mengaktifkan alarm di ponsel yang akan berbunyi di pukul 03.00 pagi waktu setempat.

“Dengan mengatakan bangunin sahur jam 3 pagi maka alarmnya akan terpasang,” tutup Sandro. [NM/HBS]

Asyik! Ada Rekomendasi Tempat Bukber di Google Maps

Telko.id, Jakarta – Buka puasa bersama alias bukber merupakan salah satu “aktivitas wajib” di bulan Ramadhan. Di momen tersebut, masyarakat bisa berkumpul dengan teman atau keluarga untuk sekadar berbuka puasa bersama-sama.

Google pun memberikan kemudahan bagi para penggunanya untuk mencari tempat bukber. Lewat Google Maps, raksasa pencarian ini bekerja sama dengan Qraved untuk menampilkan rekomendasi restoran untuk buka puasa bersama.

Menurut Head of Marketing Google Indonesia, Veronica Utami, fitur ini hadir untuk membantu pengguna ketika ingin menggelar buka puasa bersama di restoran yang tepat.

“Biasanya mereka pada bingung mau buka puasa dimana, apalagi bagi mereka yang ingin melaksanakan Buka Puasa Bersama (Bukber),” kata Veronica di Jakarta, Kamis (16/05/2019)

Fitur Rekomendasi terkait restoran untuk bukber ini telah dikurasi sesuai dengan lokasi terdekat pengguna. Nantinya, melalui fitur tersebut pengguna tidak perlu lagi menghabiskan banyak waktu untuk menentukan dimana spot ideal untuk buka puasa bersama.

“Jadi ini memudahkan pengguna untuk mencari list restoran untuk bukber,” tambah Veronica.

Penggunaan fitur ini cukup mudah. Di Google Maps, pengguna harus menggeser ke atas bar ikon-ikon di bagian bawah halaman. Lalu Pengguna akan dibawa menuju daftar kurator, kemudian ketuk kotak ikon Qraved. Pengguna akan masuk ke halaman rekomendasi pilihan tempat untuk bukber bersama orang terdekat Anda.

Selain fitur rekomendasi restoran untuk bukber, Google juga memberikan aneka informasi dan promosi di Google Play Store, untuk aktivitas menunggu waktu berbuka atau dikenal dengan ngabuburit.

Veronica mengatakan untuk mengisi momen ngabuburit, pengguna bisa menikmati list aplikasi informasi seputar bulan Ramadan. Selain itu ada juga aplikasi berupa permainan, film dan hiburan lainnya dengan beragam promosi.

“Mau ngapain sambil nunggu buka bersama?  Google Play memiliki list rekomendasi aplikasi dan promo spesial di bulan Ramadan. Melalui Google Playstore Tab ramadan ada informasi mulai dari belajar agama, games dan segala macem,” tutup Veronica. (NM/FHP)

Unik, Warga Amerika Cukup ke McDonalds Saat Kehilangan Paspor

Telko.id, Jakarta – Kabar baik bagi warga Amerika Serikat (AS) yang bepergian ke Austria. Jika kehilangan paspor atau memerlukan bantuan lainnya, mereka akan mendapat pertolongan dari pegawai di gerai McDonalds Austria. Kok bisa?

Kerja sama antara McDonalds Austria dan Kedutaan Besar AS di Wina membuatnya menjadi lebih mudah. Ketika kesulitan mengontak Kedutaan Besar AS di Wina, datang saja ke gerai McDonalds terdekat.

Menurut unggahan di Facebook, warga negara Paman Sam yang bepergian ke Austria akan dibantu oleh pegawai McDonalds untuk menghubungi Kedutaan Besar AS. Mereka bisa mengakses layanan konsuler.

{Baca juga: Arkeolog Temukan “Gerai McDonalds” Zaman Romawi}

Dikutip Telko.id dari Ubergizmo, Kamis (16/05/2019), layanan konsuler yang dimaksud meliputi pelaporan kehilangan paspor atau dicuri serta mencari bantuan perjalanan. Inovasi tersebut pun mendapat pujian.

Beberapa waktu lalu, McDonalds memutuskan memaksimalkan teknologi Artificial Intelligence (AI). Mereka menggunakan teknologi AI untuk mengoptimalkan layanan Drive-Thru kepada para pelanggan.

{Baca juga: McDonalds Gunakan AI untuk Layanan Drive-Thru}

McDonalds mengakuisisi startup pengembang mesin pembelajaran Dynamic Yield senilai USD 300 juta atau Rp 4,2 triliun untuk mengembangkankan layanan itu. Tenaga manusia pun kemudian direduksi.

Saat Anda ingin memesan sandwich, menu Dive-Thru bisa secara proaktif merekomendasikan kentang goreng atau item sampingan lain. AI di McDonalds juga bisa mempromosikan kopi es atau McFlurry. (SN/FHP)

Sumber: Ubergizmo

Aktivitas Googling Naik 40% di Bulan Ramadhan

Telko.id, Jakarta – Google melaporkan adanya peningkatan aktivitas pencarian di bulan Ramadhan. Total, peningkatan aktivitas googling mencapai 40% dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Menurut Head of Marketing Google Indonesia, Veronica Utami, di bulan Ramadhan, pengguna lebih sering menggunakan smartphone dan gadget lainnya untuk berselancar di internet.

“Terjadi peningkatan 40% terkait pencarian dan di bulan Ramadhan orang lebih banyak mencari apa yang ingin dicari,” ujar Veronica di Jakarta, Kamis (16/05/2019)

Google Indonesia mengklasifikasi kategori pencarian informasi pengguna selama bulan Ramadhan. Hasilnya, ada 4 kategori pencarian yakni Informasi Penunjang Ibadah, Makanan di Bulan Ramadan, Terbaik, Terbaru dan Termurah serta Konten Religius.

“Mereka mencari info untuk menunjang ibadah, membeli pakaian atau gadget, dan konten religus untuk beribadah di bulan Ramadan,” tambahnya.

Peningkatan aktivitas juga terjadi di Youtube. Dalam pemaparannya, Veronica menjelaskan jika waktu menonton lebih tinggi di bulan Ramadhan yakni 40%, dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Menurutnya, peningkatan ini terjadi karena ada pengguna mengganti aktivitas makan siang mereka menjadi menonton video di Youtube.

“Biasanya kan makan siang, tapi kalo sekarang kan enggak. Jadi mereka menghabiskan waktu sektiar 1 jam untuk menonton video di Youtube,” tutur Veronica.

Tidak hanya pencarian di Google dan Youtube. Peningkatan aktivitas juga terjadi di aplikasi Google Play Store. Di bulan Ramadhan, terjadi peningkatan download aplikasi hingga 20%. Peningkatan terjadi pengguna ingin mengunduh film, buku atau aplikasi terbaru untuk menunjang kegiatan mereka di bulan puasa ini.

“Mereka ingin mencari hiburan tambahan seperti aplikasi, buku ataupun film,” ucap Veronica. (NM/FHP)

Kini, Terjemahan via Google Translate Pakai Augmented Reality

Telko.id, Jakarta – Google memperbarui dan meningkatkan kemampuan aplikasi penerjemah, Google Translate. Kabarnya, Translate bakal lebih mudah digunakan lantaran pengguna hanya perlu memanfaatkan fitur kamera, karena kemampuan deteksi bahasa otomatisnya yang lebih baik.

Tak cuma itu, dalam pembaruan Translate, Google menghadirkan kualitas penerjemahan yang lebih baik dan mendukung banyak bahasa.

Dilansir phoneArena, dikutip Telko.id, Kamis (16/05/2019), saat ini pengguna masih harus memilih sumber dan target bahasa sebelum mengakses kamera. Pengguna harus pula menggarisbawahi teks yang ingin diterjemahkan.

{Baca juga: Gandeng Google Translate, Wikipedia Tersedia dalam Banyak Bahasa}

Google juga mengembangkan fitur Augmented Reality Instant. Gunanya untuk menerjemahkan teks dan menampilkannya di layar dalam bahasa sesuai pilihan. Semuanya hadir lewat pembaruan Google Translate versi 5.29.

Beberapa waktu lalu, Translate mendapat pembaruan dengan tambahan 13 bahasa baru. Translate pun total punya 39 bahasa yang bisa diterjemahkan setelah ada pembaruan fitur Kamera Google Translate.

{Baca juga: Terjemahan Real-time Hadir di Headphone dengan Google Assistant}

Sebanyak 13 bahasa baru yang ditambahkan di fitur Kamera Google meliputi Arab, Thai, Vietnam, Hindi, Bengali, Gujarati, Kannada, Malayalam, Marathi, Nepali, Punjabi, Tamil, dan Telugu. Fitur itu sangat berguna bagi pelancong.

Mereka bisa mengetahui terjemahan kata-kata asing dengan hanya memfoto tulisan via kamera ponsel. Hasil terjemahan akan ditampilkan berdampingan dengan foto dalam jendela terpisah seperti melakukan terjemahan biasa. (SN/FHP)

Sumber: phoneArena

Tutupi Wajah Saat Disorot Kamera, Pria Ini Ditangkap Polisi

Telko.id, Jakarta – Seorang pria ditahan pihak berwajib karena menutupi wajahnya saat berjalan melewati kamera pengenal wajah atau face recognition. Seorang saksi menerangkan, pria tersebut mengenakan jumper untuk menutupi bagian wajah ketika melihat ada kamera face recogntion saat sedang berjalan.

Tindakan pria tersebut bisa jadi merupakan rasa ketidaknyamanan warga terhadap penerapan teknologi pengenal wajah di tempat umum.

Asal tahu saja, tak semua orang merasa nyaman dengan keberadaannya.

{Baca juga: Tak Ingin Diintai Polisi, Warga Kota Ini Tolak Face Recognition}

Beberapa orang merasa keberadaan teknologi pengenal wajah di tempat umum mengganggu privasi. Bahkan di beberapa kota, warga pun menolaknya.

Seperti dikutip Telko.id dari Ubergizmo, Kamis (16/5/2019), sebenarnya gerak-gerik pria itu sama sekali tidak mencurigakan. Ia tampak hanya tidak nyaman disorot kamera pengenal wajah.

Namun, polisi justru curiga. Polisi kemudian melakukan mengejar pria tersebut. Setelah tertangkap, polisi meminta kepadanya untuk berhenti dan menunjukkan kartu identitas.

{Baca juga: Teknologi Face Recognition Bisa Diakali, Begini Caranya}

Tapi, pria itu keberatan dan marah. Nahas, ia justru ditangkap oleh polisi dengan tuduhan mengganggu ketertiban umum. Ia lantas didenda sebesar 90 poundsterling atau Rp 1,6 jutaan.

Juru bicara kepolisian mengatakan, pria tersebut tampak mencurigakan kala melintas di kota Romford. Ia bahkan begitu agresif saat diinterogasi. Ia juga mengancam para petugas. (SN/FHP)

Sumber: Ubergizmo

Ooredoo Myanmar Tunjuk ZTE Buat Kembangkan 5G

0

Telko.id –  Ooredoo Myanmar dan ZTE Corporation baru saja menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk pengembangan 5G di Myanmar. Kolaborasi ini adalah salah satu dari banyak komponen program modernisasi jaringan Grup Ooredoo dan akan memastikan bahwa Myanmar siap untuk “Evolution to 5G”.

Penandatangan MoU dilakukan oleh Alok Verma, CEO Ooredoo Myanmar dan YanChangzhi, CEO ZTE Myanmar di kantor pusat Ooredoo Myanmar, dengan dihadiri oleh para eksekutif senior dari kedua perusahaan.

Dalam kemitraan ini, Ooderoo Myanmar akan memanfaatkan keahlian teknis dari ZTE Corporation untuk menyediakan infrastruktur telekomunikasi kelas dunia bagi rakyat Myanmar.

“Ooredoo adalah operator telekomunikasi pertama di Myanmar yang meluncurkan inisiatif menuju pengembangan 5G, mengakui potensi 5G, yang akan membuka kunci generasi berikutnya dari teknologi nirkabel dengan kecepatan tinggi, latensi sangat rendah dan kapasitas lebih besar, melepaskan kemungkinan baru dalam mobilitas, manufaktur, kesehatan, transportasi dan beberapa industri lainnya. Ini juga sejalan dengan visi kami untuk memperkaya kehidupan digital orang. Kami berharap dapat bekerja sama dengan ZTE Corporation dalam inisiatif baru yang menarik ini,” ujar Alok Verma, CEO Ooredoo Myanmar.

Untuk memulai kemitraan, Ooredoo Myanmar dan ZTE Corporation akan melakukan test environment untuk membangun jaringan 5G pada jaringan Ooredoo Myanmar. Environment test ini nantinya akan digunakan untuk mengevaluasi dari performance jaringan dan teknologi 5G serta memastikan layanan terbaik di kelasya sudah tercapai setelah jaringan beroperasi.

“Kami berharap dapat memanfaatkan keahlian 5G global Ooredoo melalui kolaborasi kami di Myanmar,” sahut MeiZhonghua, SVP dari ZTE Corporation.

Menurut MeiZhonghua, “5G adalah masa depan teknologi nirkabel yang dirancang untuk memenuhi persyaratan kinerja yang semakin maju dan semakin kompleks. Ini sekitar 100 kali lebih cepat dari 4G. Ini menawarkan latensi sangat rendah, akan mengkatalisasi mobilitas, jaringan industri, layanan kesehatan jarak jauh, realitas virtual, dan video definisi ultra-tinggi, dan meningkatkan pengalaman digital pelanggan kami dan membantu mereka menikmati Internet dengan cara baru dan menarik. 5G akan memengaruhi seluruh jaringan seluler dan ekosistem terkait, dari perangkat hingga akses radio, inti IP, dan ke cloud. ”

Sebagai informasi, Ooredoo membuat sejarah ketika menjadi operator pertama di dunia yang meluncurkan jaringan 5G langsung di Qatar pada Mei 2018. Ooredoo bersiap untuk menguji generasi baru teknologi nirkabel 5G ini sejak 2014.

Selama beberapa bulan ke depan, Ooredoo berencana untuk menambah tonggak pertama di dunia dalam hal penguji 5G seluler dan jaringan melalui uji coba pengguna dan peluncuran komersial di Ooredoo Opcos di seluruh dunia. (Icha)

 

Instagram Ungkap Fakta di Balik Kasus “Polling Bunuh Diri”

Telko.id, Jakarta – Instagram langsung merespons kabar duka seorang gadis asal Malaysia bunuh diri setelah mengadakan polling hidup atau mati di platform. Instagram mengungkapkan bahwa hasil polling Instagram di akun korban tak seperti yang diberitakan.

Sebelumnya dikabarkan bahwa seorang remaja asal Malaysia nekat bunuh diri seusai melakukan jajak pendapat lewat Instagram. Dalam polling, 69 persen pengikut memilih ia mengakhiri hidup, sedangkan 31 persen memintanya tetap hidup.

“Kami mendoakan keluarga korban. Mengenai kasus ini, kami sangat berkomitmen menjaga keamanan para pengguna,” tulis Head of Communications Instagram, Ching Yee Wong, dikutip Telko.id dari Business Insider, Kamis (16/05/2019).

{Baca juga: Gadis 16 Tahun Bunuh Diri Usai Bikin Polling di Instagram}

Ia menegaskan bahwa hasil jajak pendapat korban menunjukkan 88 persen pengikut memintanya agar tetap hidup. Hanya 12 persen pengikut yang memilihnya untuk melakukan bunuh diri. Sayang, ia tak menjelaskan detail hasil jajak pendapat.

Dari kabar yang sebelumnya beredar, remaja itu melakukan jajak pendapat pada pukul 15.00. Ia ditemukan meninggal dunia pada pukul 22.00. Jasadnya kemudian dibawa oleh warga setempat ke rumah sakit Sarawak Malaysia untuk diautopsi.

{Baca juga: Tragis! Bocah 15 Tahun Bunuh Diri Karena Dilarang Main Game Online}

Ching Yee Wong mengimbuhkan, Instagram menghimbau kepada para pengguna supaya menggunakan fitur pelaporan serta menghubungi pihak berwajib manakala mengetahui ada perilaku janggal di platform yang membahayakan orang lain.

“Untuk kontan-konten mengganggu, Instagram secara otomatis melakukan penyaringan. Kami menghindari unggahan bermuatan sensitif. Kami juga menambahkan fitur pencegahan bunuh diri dan kegiatan yang melukai diri sendiri,” terangnya. (SN/FHP)

Sumber: Business Insider

Oppo F11 Edisi Jewelry White Diklaim Habis Terjual!

Telko.id –Oppo baru saja meluncurkan F11 dengan dua varian warna yakni Fluorite Purple dan Marble Green. Lalu, dilanjutkan dengan menghadirkan dengan varian baru yakni Jewelry White. Khusus pemasarannya, Oppo F11 edisi Jewelry White ini dibundling dengan printer foto instan Fujifilm Instax SP-2 dan dijual secara eksklusif di e-commerce Blibli dalam pre-order pada 8-14 Mei lalu. Dan, ternyata 100 unit yang disediakan sudah langsung ludes.

Hal itu disampaikan oleh Aryo Meidianto, PR Manager Oppo Indonesia dalam acara buka puasa bersama media yang digelar di Jakarta (15/5).

“Saya baru dapat kabar baik bahwa (F11 Edisi Jewelry White) sudah habis terjual,” kata Aryo.

“Karena, melihat respon pasar yang positif, kami menimbang untuk kembali menjual produk Oppo F11 Edisi Jewwlry White. Tapi hanya unit handphone saja tanpa bundling,” ujar Aryo menambahkan.

Oppo F11 sendiri merupakan ponsel kelas menengah yang pertama kali dipasarkan di Indonesia pada bulan April lalu seharga Rp 3.999.000. Layar Oppo F11 berdiagonal 6,5 inci dengan poni model waterdrop yang memuat kamera selfie 16 megapiksel (f/2.2).

Dapur pacunya mengandalkan chip MediaTek Helio P70 dengan RAM 4 GB dan storage 128 GB. Di punggungnya terdapat kamera ganda yang masing-masing memiliki resolusi 48 megapiksel (f/1.8) dan 5 megapiksel (f/2.4). Ada juga baterai 4.000 mAh dengan fast charging VOOC 3.0, dan OS Android 9.0 Pie.

Oppo F11 Edisi Jewelry White memiliki spesifikasi serupa dengan F11 reguler, hanya saja bagian punggungnya bercorak gradasi warna putih dan ungu. Oppo juga memasarkan F11 Pro dengan keunggulan berupa kamera Pop-up, tapi sebagian besar spesifikasinya mirip dengan seri F11. (Icha)

Marak Aksi “Swatting”, Kepolisian Cegah Pakai Cara Khusus

Telko.id, Jakarta – Polisi di Seattle, Amerika Serikat (AS), mewaspadai aksi Swatting yang telah memakan korban jiwa. Asal tahu saja, Swatting adalah tindakan melaporkan kejahatan palsu ke polisi supaya tim SWAT turun tangan.

Dilaporkan PC Gamesn, Seperti dikutip pada Kamis (16/05/2019), polisi AS menyebutnya sebagai panggilan hoaks di layanan 911.

Kepolisian Seattle pun berinisiatif dengan cara menyediakan layanan khusus di situs resmi agar warga tak menjadi korban.

{Baca juga: Polisi New York akan Gunakan Perangkat VR untuk Latihan}

Warga cukup mendaftarkan diri dan melaporkan alamat domisili jika menjadi korban Swatting. Kepala kepolisian Seattle, Carmen Best yakin cara itu cukup jitu dalam mengantisipasi kejahatan palsu untuk memanggil tim SWAT.

“Kami menjamin setiap panggilan darurat termasuk akan ditanggapi secara serius. Kami akan mengirim tim dengan melakukan verifikasi domisili korban. Kami akan melakukan tindakan dengan penuh kehati-hatian,” terangnya.

Swatting cukup marak di kalangan gamers AS sebagai tindakan arogan. Sebab, alamat lokasi atau orang yang menjadi korban sama sekali tidak mengetahui apa-apa. Aksi ini diinisiasi oleh beberapa gamers yang tidak saling mengenal.

{Baca juga: Polisi Minta Riwayat Lokasi Pengguna ke Google, Ada Apa?}

Desember 2018 lalu, kasus tersebut telah memakan korban jiwa seorang pria berusia 28 tahun. Ia ditembak mati oleh personel SWAT dari kepolisian Wichita. Korban ditembak oleh SWAT sesaat membuka pintu rumahya.

Kepolisian Wichita mendapat laporan palsu dari pelaku bahwa korban telah menyandera anggota keluarganya dan sudah menyiram bensin ke dalam rumah. Usut-punya usut, pelapor adakah dua gamers Call of Duty yang melakukan taruhan. (BA/FHP)

Sumber: PC Gamesn