spot_img
Latest Phone

Garmin Venu X1 Resmi Dirilis: Smartwatch Teringan dengan Layar 2 Inci

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan Venu X1,...

OPPO Reno14 Pro Berbekal MediaTek Dimensity 8450, Performa Lebih Cepat

Telko.id - OPPO resmi memperkenalkan Reno14 Pro sebagai smartphone...

Apple Siapkan iPhone Lipat Pertama, Rilis 2026

Telko.id - Apple dikabarkan sedang mempersiapkan peluncuran iPhone lipat...

Apple Rilis iOS 26 Beta 2 dengan Perbaikan Liquid Glass

Telko.id - Apple baru saja merilis iOS 26 beta...

ASUS ROG Luncurkan Jajaran Perangkat Gaming RTX 50 Series di Indonesia

Telko.id - ASUS Republic of Gamers (ROG) resmi memperkenalkan...
Beranda blog Halaman 1090

Operator Sudah Siap Kuatkan Jaringan Antisipasi Kenaikan Trafik Di TPS

Telko.id – Pesta demokrasi tinggal satu hari lagi. Operator sudah mempersiapkan jaringannya untuk menghadapi kenaikan trafik terkait dengan akan berlangsungnya pemilihan umum, Rabu (17/4).

Diperkirakan trafik data akan meningkat, terutama dari layanan media sosial (seperti Facebook, Instagram, Twitter), pesan singkat instan (seperti Whatapps, Telegram, LINE).

Direktur Teknologi XL Axiata, Yessie D. Yosetya mengatakan, “Kami sudah melakukan langkah antisipatif dalam rangka Pilpres ini. Kebetulan, karena ini berdekatan dengan bulan Ramadan lalu Lebaran, maka kami antisipasi ini sudah sekalian masuk dengan persiapan untuk jaringan Lebaran. Kami juga akan monitor terus kondisi jaringan di sejumlah titik penting di Jakarta, seperti kantor KPU, Media Center, serta area Ring 1.”

Kenaikan trafik data diperkirakan sekitar 5% – 10%. Sementara itu kenaikan trafik voice  dan SMS diprediksi sekitar 3%. Lokasi kenaikan trafik kemungkinan terjadi di kota-kota besar, terutama Ibu Kota Jakarta dan Kota Penyangga sekitarnya  seperti Bogor, depok, Tangerang,  Bekasi serta ibukota-ibukota provinsi.

Meski demikian, kenaikan trafik juga kemungkinan terjadi di kota-kota kecil di berbagai daerah seiring dengan tingginya antusiasme masyarakat Indonesia atas berlangsungnya pesta demokrasi tahun ini. Trafik normal untuk layanan data XL Axiata di hari kerja biasa rata-rata sekitar 9.300 TB. Untuk voice sekitar 4 juta menit dan 71 juta untuk SMS.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Telkomsel. Operator terbesar di Indonesia telah menyiapkan dan memastikan infrastruktur jaringan supaya selama masa tenang, saat Pemilu hingga pengumuman hasil Pemilu komunikasi lancar dan tidak ada gangguan ataupun kendala yang berarti.

Menurut  Denny Abidin, GM External Corporate Communications Telkomsel, “Kami memberikan perhatian khusus, terutama di sejumlah titik yang akan menjadi pusat berkumpulnya masyarakat, seperti TPS, Kantor KPU/KPUD setempat, serta titik keramaian lainnya”.

Sebagai operator, Indosat Ooredoo pun berkomitmen mendukung kelancaran Pemilu tanggal 17 April 2019 mendatang melalui kesiapan jaringan telekomunikasinya.

“Persiapan kapasitas jaringan telekomunikasi untuk Pemilu merupakan bagian dari kesiapan kapasitas jaringan yang telah dilakukan sejak awal tahun, diantaranya melalui penggelaran jaringan 4G Plus yang telah mengcover 80% populasi nasional, dalam rangka mengantisipasi berbagai momen kenaikan trafik sepanjang tahun 2019, termasuk di dalamnya momen Pemilu,” kata Turina Farouk, Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo kepada Telko.id, Senin (15/4/2019).

Sementara untuk menjaga performansi jaringan, kami akan melakukan monitoring jaringan lebih intensif secara nasional melalui iNOC, sehingga setiap potensi gangguan trafik telekomunikasi bisa segera diidentifikasi dan diselesaikan dengan cepat. (Icha)

2 Pendekatan Kominfo untuk Tangkal Konten Hoaks Pemilu 2019

Telko.id, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus memberantas konten hoaks di platform digital, khususnya menjelang Pemilu 2019. Menurut Menkominfo Rudiantara, pihaknya menggunakan dua pendekatan dalam menangkal peredaran konten hoaks Pemilu 2019.

Berdasarkan keterangan resmi di situs resmi Kominfo, pendekatan pertama adalah pengaisan terhadap konten hoaks yang berjalan setiap harinya. Kemudian pada pendekatan kedua, Kominfo melakukan pengawasan konten khususnya pada masa tenang Pemilu 2019. 

Hal tersebut Rudiantara katakan dalam Rapat Koordinasi Kesiapan Akhir Pengamanan Tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara Pileg dan Pilpres 2019 di Jakarta, Senin (15/04/2019)

“Ada dua pendekatan untuk menangani hoaks yaitu yang sudah berjalan dan yang mengacu pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum,” jelas Rudiantara.

{Baca juga: Masa Tenang Pemilu, Kominfo Himbau Stop Kampanye di Medsos}

Berkaitan dengan masa tenang pemilu yang ditetapkan oleh KPU, Rudiantara mengatakan bahwa pengawasan konten hoaks mengacu pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017.

Bersama dengan Satgas Pemilu, Kominfo melakukan pengawasan terhadap hoaks di internet yang berkaitan dengan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden maupun Pemilihan Legislatif.

“Bersama dengan Bawaslu, kami (Kominfo) melakukan pengaisan setiap hari atas konten-konten yang diduga melanggar pasal 492 UU 7 Tahun 2017,” Kata Rudiantara.

Di masa tenang, Rudiantara juga melaporkan hasil pengaisan hoaks dari tanggal 14 Maret sampai 15 Maret 2019. Hasilnya, hoaks terkait pemilu masih ditemukan di platform digital.

“Hasilnya, kemarin (tanggal 14 Maret) setelah jam 00.01 WIB sampai tadi malam jam 00.00 teridentifikasi ada 4 hoaks. Kemudian, sampai tadi pagi jam 06.00 WIB, teridentifikasi ada 3 yang diduga melanggar UU 7 Tahun 2017,” ucap Rudiantara.

{Baca juga: Rudiantara Jelaskan Tiga Lapis Tindakan Tangkal Konten Hoaks}

Rudiantara menekankan bahwa, pengaisan konten hoaks di masa tenang akan mengacu pada UU Pemilu. Sedangkan penanganan hoaks berjalan, akan mengacu pada UU ITE. 

“Yang lainnya, yang hoaks berjalan, itu penanganannya menggunakan UU ITE yang selama ini memang sudah berjalan. Jadi hal khususnya adalah penambahan dengan menggunakan UU Nomor 7 Tahun 2017,” papar Rudiantara. 

Rapat koordinasi tersebut dalam rangka kesiapan akhir pengamanan tahapan pemungutan dan penghitungan suara Pileg dan Pilpres 2019. Rapat dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto. (NM/FHP)

Lewat Aplikasi Ini, Yuk Cek Nama di DPT Pemilu 2019

Telko.id, Jakarta – Pemilihan Umum 2019 akan dilaksanakan serentak pada tanggal 17 April 2019. Artinya sebentar lagi kita akan memilih calon presiden dan calon legislatif (caleg) untuk 5 tahun ke depan. Tetapi sebelum memilih apakah, apakah Anda sudah terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019?

DPT ini menjadi salah satu prasyarat untuk memilih dalam Pemilu. Melalui DPT kita akan mengetahui dimana kita akan melakukan pemilihan pada hari rabu nanti.

Biasanya kita harus mengunjungi kantor kelurahan untuk mengetahui apakah nama kita masuk DPT atau tidak.

Tetapi jika kalian tidak punya waktu untuk datang ke kantor kelurahan, maka aplikasi KPU RI Pemilu 2019 ini bisa membantu Anda. Aplikasi ini bisa membantu Anda untuk mengecek apakah Anda sudah terdaftar dalam DPT atau tidak

Bagaimana caranya? Nah, tim Telko.id akan memberitahu caranya untuk Anda. Yuk disimak.

{Baca juga: Cari ‘Info Kandidat’ Caleg Pemilu 2019 Bisa di Facebook}

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengunduh aplikasi KPU RI di Google Play Store. Anda bisa mengetik kata kunci “KPU” dan dipilih aplikasi “KPU RI Pemilu 2019” yang dibuat oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Pada keterangan aplikasi, pihak KPU selaku pengembang aplikasi mengatakan bahwa melalui aplikasi ini, Anda bisa melakukan cek data pemilih, info dari KPU dan info terkait Pemilu 2019 yang terbaru dari data resmi KPU.

 

Silahkan Anda untuk mengunduh aplikasi tersebut. Setelah aplikasi terunduh maka Anda dapat membuka aplikasi dan menemukan beberapa fitur disana. Terdapat 6 fitur seperti Cek Pemilih, Cek Calon, Cek Hoax, Cek Hasil, Info KPU dan Pemilu 2019. Sesuai namanya fitur-fitur tersebut akan memberikan informasi terkait Pemilu 2019 dari data resmi milik KPU RI.

Misalnya Anda ingin mengecek nama di DPT apakah sudah terdaftar atau belum. Untuk itu Anda bisa memilih fitur “Cek Pemilih”. Disana nanti Anda diminta untuk menulis Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan nama depan Anda. Setelah itu aplikasi akan melacak nama Anda dari dua informasi tersebut.

Tidak perlu waktu lama untuk mendapat hasil dari aplikasi pemilu 2019 tersebut. Nantinya akan muncul nama Anda, jenis kelamin, nomor Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan alamat lainnya.

Informasi tersebut menunjukan bahwa Anda sudah terdaftar dalam DPT dan bisa mencoblos di TPS yang dituju. Sedangkan jika nama Anda belum tertera maka Anda bisa melaporkan ke pihak KPU secepatanya.

{Baca juga: Jelang Pemilu 2019, LINE Today Hadirkan ‘Election Tab’}

“Kalau kamu ternyata belum terdaftar, segera kirim data diri Anda ke email layananpemilih@kpu.go.id,” tulis aplikasi tersebut.

Demikian cara mudah untuk mengecek nama di DPT lewat aplikasi KPU RI Pemilu 2019. Semoga aplikasi ini dapat mempermudah Anda untuk mengetahui informasi terbaru terkait pesta demokrasi tersebut. [NM/HBS]

Bos Huawei Puji Donald Trump, Mau Merayu?

Telko.id, Jakarta – Bos Huawei, Ren Zhenfei, sepertinya sedang ingin mengambil hati Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Betapa tidak, ia secara terang-terangan puji Donald Trump di hadapan publik.

Sekadar informasi, Huawei dan pemerintah AS terlibat perselisihan sengit. Apalagi ketika putri Zhenfei, Meng Wanzhou ditangkap oleh otoritas Kanada atas suruhan Trump.

Meskipun demikian, Zhenfei seolah berbaik hati dengan Presiden Amerika tersebut. Ia mengatakan bahwa Trump adalah presiden hebat meski memiliki memiliki kekurangan terkait pemilihan kebijakan untuk mendorong perekonomian.

{Baca juga: Samsung “Serang Balik” Sindiran Bos Huawei Soal Galaxy S10+}

Tapi, Ia tetap memuji kebijakan pemotongan pajak oleh Trump karena membantu perusahaan.

“Kabijakan pemotongan pajak membuat pendapatan menjadi lebih baik sekaligus meningkatkan pasar saham. Namun, di sisi lain, ia dapat melukai investasi asing,” katanya dilansir CNBC, dikutip Telko.id, Senin (15/04/2019).

Ia melanjutkan, jika tidak ada yang berani berinvestasi, bagaimana AS bisa menebus pendapat pajak yang hilang. Ia mengutarakan, Trump seharusnya lebih bersahabat dengan negara lain usai kebijakan pemotongan pajak.

{Baca juga: Oops! Bos Huawei Ketahuan Bawa iPhone Saat Diciduk Polisi}

Zhenfei yang kini berusia 74 tahun, memang tidak secara khusus mengidentifikasi negara atau perusahaan tertentu yang diintimidasi oleh Trump. Ia tidak pula menjelaskan siapa orang yang telah ditahan oleh Trump.

Januari 2019 lalu, Zhenfei juga pernah memuji Trump. Ia menyebut bahwa Trump adalah presiden hebat. Sama persis, ia juga mengkritik kebijakan Trump yang berpotensi menghilangkan investasi di Negeri Paman Sam. (SN/FHP)

Sumber: CNBC

Inikah Tampang Smartphone Kamera Pop-up ala Xiaomi?

0

Telko.id, Jakarta – Kabar soal smartphone Xiaomi dengan kamera pop-up kembali menyeruak ketika ada perangkat Xiaomi dengan kamera pop-up yang terlihat dalam sebuah unggahan foto di situs Weibo.

Product Director Xiaomi, Wang Teng, membagikan foto sederhana di Weibo. Foto itu memperlihatkan beberapa botol di ruang diskusi di HQ Beijing. Namun, ada yang menarik di latar belakang foto.

Menurut laporan GSMArena, seperti dikutip Telko.id, Wang memegang perangkat dengan kamera pop-up di belakang botol-botol tersebut. Namun, tak lama berselang, foto bocoran itu lenyap dari media sosial.

{Baca juga: Video Ini Pastikan Redmi Pro 2 punya “Kamera Berlubang”}

Sebelumnya ada informasi bahwa Redmi akan meluncurkan perangkat Snapdragon 855 dengan konsep desain kamera pop-up mekanik. Akan tetapi, Manajer Redmi, Lu Weibing segera mengeluarkan bantahan.

Ia mengatakan, desain smartphone baru tidak mengalami kebocoran sejak minggu lalu. Namun, jika kabar ternyata benar, maka perangkat tersebut akan menjadi yang pertama dari Xiaomi yang memiliki teknologi itu.

Beberapa saat setelah bantahan Weibing soal desain smartphone dengan kamera pop-up, muncul bocoran video yang menampilkan seri Redmi dengan konsep desain kamera berlubang.Video ini makin memperkuat rumor soal kehadiran seri Redmi dengan dapur pacu berupa Snapdragon 855.

{Baca juga: Ini Bocoran Foto Redmi Pro 2 dengan Kamera Pop-up}

Beberapa hari lalu, Xiaomi mengklaim bahwa Redmi Note 7 dan Redmi Note 7 Pro sudah laku terjual lebih dari satu juta unit sejak 13 Maret 2019. Xiaomi pun bangga melihat kecintaan Mi Fans terhadap seri tersebut.

Capaian penjualan kedua Redmi Note 7 dan Redmi Note 7 Pro praktis menginspirasi Xiaomi untuk terus menambah persediaan serta membantu Mi Fans di dunia agar bisa lebih mudah dalam mendapatkannya. (SN/FHP)

Sumber: GSMArena

Gara-gara Ini, Puluhan Ribu iPhone Bekas Hancur Sia-sia

0

Telko.id, Jakarta – Di Amerika Serikat, produk elektronik yang sudah tidak terpakai akan didonasikan agar bisa digunakan oleh pengguna lainnya. Tapi, tidak demikian dengan puluhan ribu iPhone bekas di Colorado.

Dilansir Motherboard, menurut laporan CoPIRG Foundation, puluhan ribu iPhone bekas yang seharusnya didonasikan ke orang lain terpaksa dibumihanguskan. Jumlahnya bahkan tak kurang dari 66.000 iPhone berbagai seri.

The Wireless Alliance, fasilitas daur ulang produk elektronik di Lafayette, Colorado, mencatat bahwa lebih dari 66.000 iPhone bekas layak pakai harus dihancurkan sejak 2015. The Wireless Alliance mengungkap alasannya.

{Baca juga: Penjualan iPhone di China Terdongkrak Diskon}

Seperti dikutip Telko.id, Senin (15/04/2019), puluhan ribu iPhone tersebut masih terkunci dengan fitur anti-pencurian milik Apple. Asal tahu saja, di ponsel iPhone, fitur itu biasa dikenal dengan nama iCloud Activation Lock.

The Wireless Alliance menambahkan, pada 2018 lalu, satu dari empat iPhone yang didonasikan masih terkunci dengan fitur anti-pencurian. Meski masih sangat layak untuk digunakan, keempatnya pun terpaksa harus dihancurkan.

Sebanyak 66.000 iPhone yang dihancurkan sebetulnya masih sangat layak untuk dipakai. Namun, hal tersebut menjadi berbeda karena iCloud Activation Lock atau akun iCloud dari pengguna sebelumnya belum dimatikan.

{Baca juga: Huawei Cuek-cuek Butuh ke Apple, Soal Apa?}

Solusi terakhir yang harus diambil adalah menghancurkan perangkat atau didaur ulang. Padahal, smartphone yang terkumpul di The Wireless Alliance biasanya berasal dari kegiatan donasi di sekolah, perumahan, atau kegiatan gereja.

Beberapa donator kemungkinan besar memang sudah tidak ingat akun iCloud yang digunakan sebelumnya. Pasalnya, puluhan ribu iPhone tersebut diketahui sudah tersimpan beberapa tahun di lemari para pemilik lama. (SN/FHP)

SUmber: Motherboard

Seumur Buyut Kita, Begini Rupa Tabel Periodik Tertua di Dunia

Telko.id, Jakarta – Sebuah tabel periodik tertua di dunia disebut-sebut telah menampakkan wujudnya. Sang penemu tak lain seorang ahli kimia bernama Alan Aitken. Ia mengaku telah menemukan tabel periodik ini secara tidak sengaja saat sedang membereskan gudang di bawah ruang kuliah kimia pada 2014. Tepatnya di Universitas St Andrews, Skotlandia.

Aitken menemukan benda itu tersimpan di antara bahan kimia dan peralatan laboratorium yang berantakan. Dari bentuknya yang sangat rapuh, tabel itu diyakini sebagai salinan tabel periodik tertua di dunia. Seberapa tua?

Menurut ahli dari Universitas California yang menganalisis unsur kimia dalam tabel, umurnya sekitar 140 tahun, lantaran diyakini dibuat antara 1879 sampai 1886. Bahasa yang digunakan dalam dokumen sendiri adalah bahasa Jerman.

{Baca juga: Cara mudah menghafal Tabel Periodik, nomor 2 paling asik}

Uniknya, seperti dilaporkan Science Alert, Germanium yang ditemukan pada 1886 tidak ada di dalam tabel. Sementara gallium dan skandium yang ditemukan pada 1875 dan 1879, ada.

Meski rapuh, dokumen tabel periodik tertua ini konon masih bisa terbaca jelas. Ini menandakan bahwa meski sempat “terbuang”, dokumen tersebut telah mendapatkan perawatan ekstra, termasuk pembersihan, pemandian kimia untuk menyeimbangkan pH kertas, dan juga proses perbaikan menggunakan kertas kozo Jepang serta pasta yanng terbuat dari tepung gandum.

{Baca juga: 100 Juta dalam 48 Jam, MV Terbaru BTS Cetak Sejarah Baru di YouTube}

Saat ini dokumen tersebut disimpan di ruang kontrol Universitas St Andrews dan salinannya dipajang di Fakultas Kimia, Universitas St Andrews.

Penyelidikan lebih lanjut juga menemukan catatan entri yang menunjukkan bahwa dokumen diproduksi pada 1885 oleh penerbit yang berbasis di Wina. Hal ini secara tidak langsung menjadi penguat bahwa dokumen tersebut merupakan tabel periodik tertua di dunia. Pasalnya, ini diketahui dibuat dua dekade setelah ahli kimia Dmitri Mendeleev menciptakan tabel ini, yang didasarkan pada peningkatan bilangan atom.

Tabel periodik sendiri merupakan tampilan unsur-unsur kimia dalam bentuk tabel. Unsur-unsur tersebut disusun berdasarkan nomor atom (jumlah proton dalam inti atom), konfigurasi elektron, dan keberulangan sifat kimia. Tabel juga terbagi menjadi empat blok, yakni blok -s, -p, -d, dan -f. Secara umum, dalam satu periode (baris), di sebelah kiri bersifat logam, dan di sebelah kanan bersifat non-logam.

Sumber: Extramarks.id

Waduh! Jutaan Pengguna Internet Explorer Terancam Kena Hack

Telko.id, Jakarta – Peramban alias browser buatan Microsoft, Internet Explorer, terkenal punya sistem keamanan minim. Terbaru, peneliti John Page menunjukkan ada celah keamanan versi anyar di peramban tersebut.

Menurut laporan Engadget dikutip Telko.id, Senin (15/4/2019), celah keamanan baru di Internet Explorer memanfaatkan MHT File.

Sekadar informasi, MHT Fike merupakan format yang digunakan Internet Explorer ketika pengguna menyimpan halaman situs.

{Baca juga: Microsoft Minta Pengguna Tinggalkan Internet Explorer}

Melalui celah keamanan baru tersebut, peretas atau hacker tidak hanya bisa memata-matai para pengguna Windows, tetapi juga mencuri data yang tersimpan di komputer.

Karena Windows membuka MHT File secara default, celah keamanan itu akan memengaruhi meski pengguna tidak menggunakan peramban Internet Explorer. Pengguna cukup membuka lampiran via obrolan atau email.

Celah keamanan tersebut memengaruhi sistem operasi Windows 7, Windows 10, dan Windows Server 2012 R2. Sayang, kabarnya Microsoft menolak merilis pembaruan untuk menambal celah keamanan di Internet Explorer.

Microsoft akan mempertimbangkan untuk merilis perbaikan celah keamanan lewat pembaruan biasa. Dengan kata lain, jutaan pengguna rentan terserang jika tidak menonaktifkan Internet Explorer untuk membuka MHT File.

Beberapa waktu lalu, Microsoft meminta kepada pengguna untuk berhenti memakai Internet Explorer. Microsoft memperkenalkan peramban baru Microsoft Edge, bersamaan dengan peluncuran Windows 10.

{Baca juga: Microsoft Tegaskan Umur Windows 7 Sampai 2023}

Meskipun begitu, pengguna masih akan bisa menemukan browser ini di Windows. Masih banyak perusahaan dan pelaku bisnis yang menggunakan Internet Explorer karena terbukti mendukung aplikasi web lama. [SN/HBS]

Sumber: Engadget

iPhone XR Versi 2019 Punya Tiga Kamera Belakang?

0

Telko.id, Jakarta – Bocoran desain iPhone XR terbaru vberedar di dunia maya. Desain anyar tersebut pun membuat banyak pihak kaget. Sebab, iPhone XR versi 2019 bakal mengalami banyak perubahan. Yang paling menarik, smartphone ini akan memiliki tiga kamera belakang.

Dilansir Forbes, Steve Hemmerstoffer alias OnLeaks mengunggah gambar render perangkat yang diduga merupakan trio iPhone 2019. Ketiganya bakal mempunyai tiga kamera belakang.

Dikutip Telko.id, Senin (15/4/2019), iPhone XR paling mendapat peningkatan signifikan ketimbang dua iPhone lain. Sama seperti dua saudaranya iPhone XS dan XS Max, iPhone XR versi 2019 juga akan dibekali tiga kamera belakang dari sebelumnya cuma satu.

Rumor kehadiran tiga kamera belakang di iPhone XR terbaru pun menjadi pertanyaan. Apakah harganya akan tetap lebih murah ketimbang dua saudaranya, yaitu iPhone XS dan iPhone XS Max?

Misalkan harga iPhone XR terbaru nanti akan tetap lebih murah, bukankah nanti bakal mematikan pangsa pasar iPhone XS dan iPhone XS Max, karena sama-sama memiliki tiga kamera.

Sayang, Apple belum menjawabnya. Yang jelas, rumor tiga kamera belakang di trio iPhone 2019 sudah lama berembus. Namun, sebelumnya disebut tiga kamera belakang hanya akan ada di dua seri iPhone premium.

Terkait penamaan, Hemmerstoffer menyebut bahwa tiga iPhone 2019 akan bernama iPhone XI, iPhone XI Max, dan iPhone XIR. Katanya, iPhone XIR dan iPhone XI Max akan mempunyai bodi belakang frosted glass. [SN/HBS]

Sumber: Forbes

Sempat Terjadi Masalah Server Down, Facebook Minta Maaf

Telko.id, Jakarta – Facebook mengakui bahwa terjadi gangguan di platform Facebook, Instagram, dan WhatsApp pada Minggu malam (14/04/2019) sehingga menyebabkan server down. Terkait masalah tersebut, Facebook mengakui telah terjadi masalah, dan meminta maaf kepada pengguna.

Gangguan yang dialami ketiga platform sosial media tersebut sempat menjadi viral di internet, karena banyak yang mengaku terdampak karena tidak bisa mengakses akun sosmed mereka.

Facebook pun meminta maaf atas kasus di hari Minggu kemarin. Facebook mengakui jika telah terjadi gangguan dan sudah menyelesaikan kasus tersebut.

“Kemarin sebagian pengguna mengalami kendala dalam mengakses family of apps Facebook. Isu tersebut telah kami selesaikan, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” ujar Juru bicara Facebook kepada Tim Telko.id pada Senin (15/04/2019).

{Baca juga: WhatsApp, Instagram, Facebook Kompak Down (Lagi)}

Namun saat kami menayakan penyebab gangguan tersebut, pihak Facebook belum bisa menjelaskan kenapa kerusakan terjadi pada WhatsApp, Instagram dan Facebook secara bersamaan pada hari Minggu kemarin.{Baca juga: WhatsApp, Instagram, Facebook Kompak Down (Lagi)}

“Kami tidak ada informasi mengenai hal tersebut saat ini,” terang pihak Facebook.

Sebelumnya layanan WhatsApp, Instagram, dan Facebook dikabarkan kembali tumbang, karena mengalami server down. Kabar ini cepat menyebar setelah netizen di seluruh dunia mengeluhkan tidak bisa mengakses ketiga layanan tersebut di media sosial.

Berdasarkan pantauan dari situs Down Detector pada Minggu (14/04/2019), terjadi peningkatan aduan terhadap 3 platform tersebut sejak sore tadi. Pada aplikasi WhatsApp, aduan meningkat sejak pukul 18.00 WIB dan puncaknya sekitar pukul 19.00 WIB, dimana aplikasi pesan instant itu menerima 2676 pengaduan.

Secara presentase, ada sekitar 40% pengguna melaporkan jika mereka tidak bisa mengirim dan menerima pesan, sedeangkan 38% pengguna melaporkan terkait konektivitas, dan 21% mengeluh tak bisa melakukan log-in di aplikasi tesebut.

{Baca juga: Tagar #InstagramDown dan #FacebookDown Ramai di Twitter}

Angka pengaduan yang lebih tinggi muncul di platform Instagram. Down Detector menerima hingga 7.019 aduan sekitar pukul 19.00 WIB.

Secara presentase 49% pengguna melaporkan bahwa ada gangguan di News Feed, lalu di sistem Log-in sebanyak 29% dan sekitar 20% pengguna melaporkan jika mereka tidak bisa mengakses website Instagram. [NM/HBS]